Mengapa saat terjadi banjir aliran listrik harus di matikan

Petugas PLN menyiapkan sejumlah peralatan untuk mengantisipasi banjir di musim hujan. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Padamkan listrik saat rumah terendam banjir menjadi langkah yang harus dilakukan untuk mencegah korsleting. 

Listrik harus segera dipadamkan tatkala rumah, bahkan instalasi mulai terendam. 

Memasuki musim hujan, sejumlah daerah kerap diterjang banjir, tak terkecuali di Bekasi, baik kota maupun kabupaten. 

Tingginya intensitas hujan membuat banjir tak terhindarkan.

Selain mengamankan barang berharga agar tidak rusak terkena air banjir, instalasi listrik pun harus segera dipadamkan.

Baca Juga: Sara Wijayanto Diminta Komunikasi dengan Arwah Vanessa Angel, Demian Tegas Beri Komentar

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bekasi, Rahmi Handayani mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan ketika terjadinya banjir yakni mematikan saklar utama arus listrik.

Hal tersebut diungkapkan Rahmi saat menggelar mitigasi apel siaga dan persiapan menghadapi bencana banjir di PLN UP3 Bekasi, Jawa Barat.

Rahmi mengatakan, tata cara pemadaman listrik ketika banjir yakni harus melalui saklar utama. Pemadaman itu pun harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai tangan basah untuk menghindari aliran listrik menyengat ke tubuh.

Page 2

Petugas PLN menyiapkan sejumlah peralatan untuk mengantisipasi banjir di musim hujan. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

Baca Juga: Ambisi Indonesia Jadi Ekosistem Kendaraan Listrik, Pertamina Kini Punya 5 Charging Station

“Jadi hal pertama yang harus dilakukan saat banjir itu segera matikan saklar utama arus listrik. Pastikan listrik benar-benar padam,” ucap dia.

Setelah listrik padam, warga dapat segera menghubungi petugas PLN agar dapat langsung mengecek kondisi di lapangan. Cara menghubungi petugas PLN pun dapat melalui aplikasi PLN Mobile.

"Setelah itu dilakukan dapat menghubungi kami, via PLN mobile sehingga tim yang disiagakan dapat langsung datang mengecek lokasi tersebut. Terkait adanya pemadaman listrik, kondisional tergantung aset PLN dan rumah pelanggan yang terdampak banjir," ucapnya.

Menghadapi musim hujan ini, Rahmi menegaskan pihaknya sudah melalui berbagai persiapan. Sejumlah langkah dilakukan lantara di sejumlah wilayah di Bekasi kerap banjir.

"Track record sebelumnya kan di wilayah Bekasi banjir oleh sebab itu kami antisipasi dengan kelistrikannya. Oleh sebab itu, kami harus mengamankannya," ucap dia. 

Baca Juga: Jadi Legenda dari Liverpool, Steven Gerrard Resmi Injakkan Kaki di Aston Villa

Rahmi menjelaskan ada sejumlah titik lokasi banjir yang berada di wilayah kerja PLN UP3 Bekasi, mulai dari kota maupun kabupaten.

"Sesuai dengan titik tahun lalu aja seperti Mustikajaya, Rawalumbu, Babelan, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Medansatria dan Bantargebang yang menjadi fokus rawan banjir," ucapnya.

Untuk memastikan pelayanan tetap optimal di saat banjir, lanjut Rahmi, pihaknya telah menerjunkan sedikitnya 200 petugas.

Page 3

peristiwa.info – (8/12) Potensi banjir bisa datang kapan saja saat cuaca ekstrim, baik ketika curah hujan yang tinggi atau ketika pasang air rob yang terjadi saat ini. Selain itu, kita ketahui bahwa air adalah penghantar yang baik untuk mengalirkan listrik sehingga hal itu dapat membahayakan lingkungan sekitar dan berakibat fatal saat terjadi banjir. Saat inilah PLN bersama dengan masyarakat untuk tanggap mematikan listrik saat banjir.

Nah, ada beberapa kondisi yang mengharuskan aliran listrik dipadamkan oleh PLN untuk sementara waktu agar tidak membahayakan lingkungan sekitar. Pertama, Apabila rumah pelanggan terendam banjir maka PLN akan langsung mematikan listrik dipemukiman tersebut untuk keselamatan bersama.

Apabila aliran listrik yang masih menyala diharapkan partisipasi masyarakat diarea pemukiman tersebut untuk sesegera mungkin melaporkan melalui contact center PLN 123. Kedua, Apabila gardu distribusi terendam air namun wilayah sekitar tidak banjir maka PLN juga akan segera mematikan listrik digardu tersebut, hal ini tentunya menyebabkan pasokan listrik dibeberapa lokasi terhenti sementara.

Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk mengantisipasi bahaya listrik saat banjir?

  1. Matikan instalasi listrik di dalam rumah;
  2. Segera cabut peralatan listrik di rumah yang masih tersambung dengan stop kontak;
  3. Naikkan alat elektronik ketempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir;
  4. Apabila aliran listrik dilokasi yang terkena banjir belum padam, segera hubungi contact center PLN 123;
  5. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin, jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana banjir.

Setelah banjir surut PLN memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan penormalan gardu distribusi pasca banjir. Di sisi pelanggan dimohon untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi dalam keadaan kering. Setelah semua instalasi di sisi pelanggan dan instalasi PLN sudah dipastikan kering maka proses pernomalan listrik dapat segera dilakukan setelah penandatangan berita acara yang disaksikan oleh ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat.

Oiya kita harus sama-sama sadar dan tahu bahwa instalasi listrik di dalam rumah adalah tanggung jawab pemilik rumah, PLN berwenang hanya sampai dengan KWH meter pelanggan. Yuk sama-sama kita amankan listrik saat banjir dan semoga bencana banjir kali ini segera surut dan pulih.

Peliput : Andrea Zahra

Saat Banjir Melanda Permukiman, Aliran Listrik Harus Dipadamkan Agar Tidak Ada Warga yang Tersetrum Listrik (Foto: Rumah123/Getty Images)

Banjir besar melanda sebagian Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) pada Kamis (2/1/2020). Sebelumnya, hujan deras terjadi mulai dari Selasa (31/12/2019) malam hingga Rabu (1/1/2020).

Sejumlah kawasan terendam cukup parah. Ketinggian air bisa mencapai 2 meter lebih di beberapa wilayah. Banjir juga menggenangi jalan tol dan juga beberapa pusat perbelanjaan.

Baca juga: Gak Perlu Panik, Lakukan Saja 5 Tips Ini Saat Rumah Kamu Dilanda Banjir

Arus banjir cukup deras. Sejumlah mobil terseret banjir di beberapa wilayah. Mungkin kamu sudah menyaksikannya via media sosial atau aplikasi percakapan.

Laman berita online CNNIndonesia.com mengutip pernyataan Executive Vice President Corporate Communication dan Corporate Social Responsibility PT Perusahaan Listrik Negara Persero I Made Suprateka.

Dia menyatakan dari 23.700 gardu distribusi, sebanyak 5.010 gardu di antaranya terdampak banjir. Hingga pukul 10.00 WIB (Waktu Indonesia Barat) pada Kamis (2/1/2020), PLN masih memadamkan 2.399 gardu dan sudah menyalakan 2.524 gardu distribusi.

Baca juga: 5 Tips yang Bisa Kamu Lakukan Sebelum Rumah Terendam Banjir

Sementara situs berita online CNBCIndonesia.com sempat melansir bahwa ada remaja yang meninggal lantaran tersengat listrik. Arvico Alif Ardana (17 tahun) meninggal setelah tersetrum listrik pada Rabu (1/1/2020) pukul 06.00 WIB.

Korban merupakan warga Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya atau Polda Metro Jaya membenarkan kejadian tersebut.

PLN Harus Mematikan Listrik Saat Banjir Berdasarkan Empat Kondisi

I Made melanjutkan PLN belum bisa menyalakan aliran listrik jika ada satu dari empat kondisi yang terjadi. Masyarakat perlu mengetahui hal ini.

Pertama, rumah warga terendam. Kedua, gardu distribusi terendam. Ketiga, gardu distribusi dan rumah warga terendam. Keempat, gardu induk terendam.

Sekedar informasi, satu gardu distribusi dapat memasok aliran listrik lebih dari dua Rukun Tetangga (RT). Kamu mesti tahu hal ini.

Baca juga: Korsleting Listrik Jadi Penyebab Utama Kebakaran, Selalu Cek Instalasi di Rumah

Sementara PLN memutuskan untuk mematikan aliran listrik ada beberapa alasan. Pertama, untuk keamanan dan keselamatan masyarakat.

Kedua, untuk keamanan dan keselamatan personil PLN. Ketiga, keamanan peralatan instalasi listrik masyarakat dan PLN. Bisa dibayangkan kalau aliran listrik tidak dimatikan, sementara banjir besar melanda?

I Made menyatakan ada sejumlah lokasi pelanggan, banjir sudah surut. Mereka telah melaporkannya ke Contact Center PLN 123, tetapi aliran listrik belum menyala. Hal ini bisa saja terjadi lantaran gardu distribusi yang mengalirkan listrik masih terendam dan belum bisa memasok aliran listrik.

Baca juga: Kebakaran Terjadi di Jakarta Hampir Tiap Hari, Jangan Lupa Cek Kabel Listrik Ya

PLN berupaya untuk menyalakan lagi aliran listrik di kawasan yang terdampak banjir. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena banjir.

Langkah tersebut dilaksanakan dalam memastikan peralatan di gardu distribusi dalam kondisi siap beroperasi. PLN memastikan jaringan listrik sudah kering, sebelum menyalakan aliran listrik.

Imbauan PLN untuk Masyarakat yang Tinggal di Kawasan Terdampak Banjir

I Made memberikan imbauan kepada warga yang tempat tinggalnya terendam banjir. Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan terkait aliran listrik.

Pertama, mematikan listrik dari meter circuit breaker (MCB). Kedua, mencabut seluruh peralatan elektronik yang menggunakan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak.

Ketiga, menyimpan peralatan elektronik ke tempat yang aman. Keempat, kalau aliran listrik di rumah belum padam, segera menghubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan.

Kelima, sebelum menyalakan peralatan elektronik dan jaringan listrik, pastikan semuanya dalam keadaan kering.

Baca juga: Rumah yang Berada di Area Rawan Kebakaran di Jakarta Bakal Ditandai Stiker

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA