Jakarta -
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suhu merupakan ukuran kuantitatif terhadap temperatur panas dan dingin, diukur dengan termometer.
Suhu tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan. Makin tinggi suhu suatu benda, maka makin tinggi derajat panas yang dimilikinya. Suhu hanya dapat diketahui dari akibat yang ditimbulkannya pada benda lain. Seperti misalnya tubuh kita dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas.
Keadaan suhu sebuah benda dikatakan berubah apabila pada benda-benda tersebut terjadi perubahan-perubahan diantaranya; perubahan kimia, wujud, volume dan warna. Energi kinetik partikel-partikel pada suatu benda merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi suhu.
Alat pengukur suhu
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan termometer dipelopori oleh Galileo Galilei pada tahun 1595. Termometer dibuat untuk memanfaatkan gejala perubahan volume suatu zat cair yang ditempatkan di dalam pipa kapiler.
Manusia dapat merasakan suhu yang rendah maupun yang tinggi, tetapi berbagai percobaan menunjukkan bahwa perasaan manusia tidak dapat menentukan suhu dengan tepat. Selain tidak akurat, pengukuran suhu dengan menggunakan tangan bisa menimbulkan kerusakan pada tangan karena benda yang diukur terlalu dingin atau terlalu panas.
Alat pengukur suhu yang baik harus memenuhi dua hal berikut:
- Nilai suhu yang ditunjukkan tidak dipengaruhi oleh nilai suhu sebelumnya.
- Memberikan pembacaan suhu dengan cepat. Misalnya alat ukur suhu sebelumnya digunakan untuk mengukur suhu rendah, setelah itu langsung digunakan untuk mengukur suhu tinggi. Maka alat ukur suhu harus secepatnya memberikan pengukuran suhu tinggi.
Skala suhu digunakan untuk memberikan tampilan nilai yang terukur pada suhu. Sampai saat ini, terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada termometer diantaranya Celcius ( oC), Reamur (oR), Fahrenheit (oH) dan Kelvin (K). Skala Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari, sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin. Di Indonesia menggunakan satuan skala celcius (C)
Perbandingan Skala Suhu:
Skala C: skala R: skala F : skala K = 100 : 80
: 180 : 100
Skala C : skala R: skala F: skala K = 5 : 4 : 9 :5
t C : tR : (tF - 32) : (tK - 273) = 5 : 4 : 9 : 5
Perbandingan di atas dapat digunakan untuk menentukan konversi skala suhu.
Demikian pembahasan mengenai suhu, alat ukur suhu dan skala suhu. Semoga mudah dipahami ya, detikers.
Simak Video "Rekor! Suhu Arktik Mencapai 38 Derajat
Celcius"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)
Sasha_Suzi/iStockphoto
Ketika demam, tubuh justru menggigil
Bobo.id – Teman-teman, kita disarankan untuk mengetahui suhu tubuh kita masing-masing.
Apalagi saat kita sakit, terutama demam, kita harus mengukur suhu tubuh kita, nih.
Pengukuran suhu tubuh ini berguna untuk menentukan apakah kita masih sakit atau sudah lebih baik.
Baca Juga: Dari Balon, Kak Masayoshi Matsumoto Membuat Berbagai Bentuk Hewan
Untuk mengukur suhu tubuh, kita membutuhkan sebuah alat bernama termometer.
Termometer itu ada banyak jenisnya. Teman-teman bisa memilih salah satu jenis termometer untuk mengukur suhu tubuh.
Nah, kali ini, Bobo ingin memberikan tips dan cara mengukur suhu tubuh yang benar.
Baca Juga: Gambar Istana Megah di Awal Film Disney Ternyata Ada Sungguhan, lo!
Suhu Tubuh Normal
Suhu tubuh normal kita berkisar antara 36 sampai 37 derajat Celcius, teman-teman.
Penting diketahui bahwa suhu tubuh kita bisa berubah-ubah meski kita tidak sedang sakit atau demam.
Misalnya saja suhu tubuh akan naik saat kita melakukan olahraga, terutama olahraga di bawah sinar matahari.
Baca Juga: Kerap Ketiduran di Dalam Mobil yang Bergerak? Ada Alasannya, lo!
Biasanya, suhu tubuh akan naik hingga sekitar 0,6 derajat Celcius saat kita melakukan aktivitas fisik.
Maka itu, kita akan mengeluarkan keringat supaya suhu tubuh kita kembali normal.
Gunakan Termometer dengan Benar
Nah, untuk mengukur suhu tubuh, kita harus menggunakan termometer dengan benar, teman-teman.
Baca Juga: Flying Face, Filter Baru di Instagram Story yang Dimainkan dengan Kedipan Mata
Kita tidak disarankan untuk menggunakan termometer segera setelah mengonsumsi makanan dan minuman panas atau dingin.
Selain itu, kita juga tidak disarankan untuk menggunakan termometer segera setelah berolahraga atau mandi air panas.
Sebaiknya, tunggu sekitar 30 sampai 60 menit setelah makan atau berolahraga, setelah itu barulah kita ukur suhu tubuh.
Baca Juga: Digunakan untuk Menunjukkan Waktu, Apa Perbedaan AM dan PM, ya?
Saat menggunakan termometer digital, diamkan termometer selama beberapa saat sampai berbunyi tanda pengukuran suhu selesai.
Sedangkan saat menggunakan termometer air raksa, diamkan termometer sampai air raksa benar-benar berhenti pada suhu tertentu.
Jangan lupa juga untuk membersihkan ujung termometer yang tersentuh kulit dengan kain basah atau alkohol sebelum disimpan.
Baca Juga: Sedih, Badak Sumatra Jantan Terakhir di Malaysia Meninggal Dunia
#GridNetworkJuara
Lihat video ini juga, yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.