Mengapa harga emas selalu naik

            Harga emas memang mengacu pada kondisi pasar global, dan terkadang momen-momen lain pun dapat ikut terselip dan memberikan pengaruh terhadap harga emas. Namun banyaknya peristiwa yang mampu mempengaruhi pergerakkan harga emas, investasi emas tetap dianggap risk free bagi orang awam sekalipun. Harga emas sangatlah dinamis , tapi secara umum harga emas selalu naik loh ! Banyak masyarakat yang senang menyimpan emas mereka untuk investasi di kemudian hari dibandingkan untuk terjun langsung ke investasi saham ataupun obligasi.

                Nah, apa ada yang tahu ? sebenarnya apa yang mempengaruhi harga emas, yang membuat harga emas bisa naik dan turun ? Simak yuk !

1. Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

2. Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya membuat logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini akan naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

3. Harga emas juga sangat tergantung pada kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Jika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. 

4. Inflasi, inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi.

              Maka tidak heran mengapa harga emas bersifat sangat fluktuatif dan dapat berubah dengan cepat. Nah, sudah pakai aplikasi Lakuemas ? jika sudah, teman-teman pasti selalu melihat push notification tentang update harga emas setiap harinya. Bahkan dalam sehari akan muncul beberapa kali notifikasi tentang pergerakkan harga emas di hari tersebut. Sangat membantu bukan ? Dari situlah kita dapat membeli atau menjual emas di momen yang tepat.

                Yang belum coba pakai aplikasi Lakuemas untuk investasi jangka panjangmu, yuk download sekarang juga di Apps Store atau Google Playstore, dan rasakan langsung sensasi nabung emas dengan mudah hanya lewat genggaman ! 

Kalian mungkin penasaran begitu melihat grafik harga emas dalam sebulan terakhir. Kok emas naiknya cepat amat bak meroket? Jika kamu juga bertanya-tanya tentang penyebab harga emas naik turun, kamu tidak sendirian.

Lalu, apa ini bakal berlanjut? Apa yang sebaiknya kita lakukan di masa seperti ini?

Grup telegram #SobatCuan di Pluang Belajar juga mempertanyakan tentang pergerakan grafik harga emas di aplikasi Pluang dalam sebulan terakhir.

Dalam masa pandemi COVID-19, harga emas tampak meroket, jauh meninggalkan harga saham-saham yang terpuruk. Karena itu, Pluang menghadirkan langsung Claudia Kolonas, co-founder Pluang untuk menjawab “misteri” ini.

    • Kulgram seri ketiga di Pluang Belajar, Claudia membahas tentang grafik harga emas dan penyebab harga emas naik turun dalam video YouTube, “Kenapa harga emas sangat fluktuatif beberapa waktu terakhir?”
  • #1 Apakah emas yang cenderung naik cocok digunakan untuk investasi jangka panjang jika dibandingkan dengan reksadana?
  • #2 Harga emas naik dan makin cuan, tapi kenapa harga emas terus meningkat meski di tengah wabah COVID-19? Apa sih penyebab harga emas naik turun?
  • #3 Apakah pergerakan harga emas terpengaruh pergerakan ekonomi dunia? Di saat apa harga emas cenderung naik?
  • #4 Terkait fluktuasi harga emas. Bagaimana menghadapi volatilitas harga emas alias harga emas naik turun yang cenderung menimbulkan risiko?
  • #5 Memang dunia saat ini sedang mengalami wabah pandemi COVID-19, tetapi mengapa terkadang harga emas bisa sangat tinggi dan bisa sangat rendah?
  • #6 Apakah harga emas di Pluang mengikuti harga emas di dunia?
  • #7 Kenapa harga emas di Pluang paling kompetitif dengan selisih harga-jual beli yang tipis?
  • #8 Saat harga emas naik turun begini, apakah lebih baik membeli emas secara langsung di toko atau membelinya online dan mengapa?
  • #9 Apakah harga emas yang naik turun ini akan berkemungkinan mencapai Rp900 ribu/gram?
    • Simak juga:

Kulgram seri ketiga di Pluang Belajar, Claudia membahas tentang grafik harga emas dan penyebab harga emas naik turun dalam video YouTube, “Kenapa harga emas sangat fluktuatif beberapa waktu terakhir?”

Sebelumnya, Pluang mengundang d’goldfather dalam sesi “Plus Minus Emas Fisik & Emas Digital”. Head of treasury di Pluang, Olivia Jap, juga pernah memaparkan kulgram tentang “Menimbang-nimbang, Kapan Sih Waktu yang Tepat untuk Jual/Beli Emas?”

Claudia Kolonas yang merupakan lulusan Harvard Business School di bidang keuangan ini pun dengan rinci menjawab pertanyaan pada formulir Pluang Belajar yang telah dibagikan sebelum sesi tanya-jawab yang diajukan dalam grup telegram Pluang Belajar.

Baca juga: Perlu Dicatat! Ketahui Beda Tingkatan Risiko dalam Investasi

Bagi kamu yang ketinggalan menyimak penjelasan Claudia, berikut ini rangkuman materi yang dipaparkannya terkait grafik harga emas dan penyebab harga emas naik turun. Beserta tips dan trik berinvestasi di masa pandemi ini:

#1 Apakah emas yang cenderung naik cocok digunakan untuk investasi jangka panjang jika dibandingkan dengan reksadana?

Jika berinvestasi diibaratkan seperti menaruh telur dalam keranjang, tentu, kamu tidak disarankan untuk menaruh seluruh telur dalam satu keranjang.

Sejumlah dana perlu diinvestasikan di berbagai kelas aset. Jika kamu punya 100 juta, 50 juta bisa ditaruh dalam investasi emas (pilih Pluang, ya!), 25 juta di deposito, dan 25 juta di saham/pendapatan tetap.

Mengapa persentase 50% ditaruh di emas? Karena emas menghasilkan imbal hasil lebih tinggi daripada reksadana atau jenis investasi lainnya. Pada awal tahun ini saja, imbal hasil emas sudah capai 20%.

Di aplikasi Pluang sendiri, menurut Claudia, harga emas sudah naik 47% dalam 1 tahun terakhir.

Ini berbeda dibandingkan dengan reksadana di mana banyak reksadana dengan kinerja yang terus menurun, terutama RD saham.

#2 Harga emas naik dan makin cuan, tapi kenapa harga emas terus meningkat meski di tengah wabah COVID-19? Apa sih penyebab harga emas naik turun?

Emas adalah aset safe haven, artinya emas mengambil arah berbalik dibandingkan aset-aset lainnya. Jika saham turun, emas cenderung naik.

Karena itu, tidak mengherankan apabila kemudian harga emas cenderung naik turun.

Faktor selanjutnya yang membuat harga emas naik lebih dahsyat lagi adalah faktor dolar. Belakangan ini, rupiah terus tergerus lantaran pandemi COVID-19, sementara emas meroket drastis.

#3 Apakah pergerakan harga emas terpengaruh pergerakan ekonomi dunia? Di saat apa harga emas cenderung naik?

Harga emas sangat dipengaruhi ekonomi global. Emas mengalami kenaikan saat terjadi krisis global. Pada latar belakangnya, emas adalah “the original currency”. Zaman dulu, sebelum ada konsep uang, emas adalah alat tukar yang sejak awal dipercaya.

Faktor lain yang mempengaruhi harga emas naik turun adalah faktor suku bunga. Beberapa negara menggunakan suku bunga sebagai alat untuk menjaga nilai tukar negara mereka demi menjaga kesehatan ekonomi.

Apabila suku bunga turun, ekonomi cenderung melemah. Karenanya, orang lebih memilih untuk membeli emas. Sebaliknya, jika suku bunga menguat, maka orang lebih menginvestasikan dana pada saham atau obligasi.

Baca juga: Masih Banyak Diminati, Emas Peringkat Satu Investasi Terbaik di Tahun 2020

#4 Terkait fluktuasi harga emas. Bagaimana menghadapi volatilitas harga emas alias harga emas naik turun yang cenderung menimbulkan risiko?

Bagi investor pemula, selalu disarankan jangan melihat pergerakan harga emas naik turun semacam ini ketika melakukan investasi. Yang paling penting dalam berinvestasi adalah menerapkan prinsip dan konsep DCA (Dollar Cost Averaging).

Konsep DCA; jika kamu miliki 1,2 juta rupiah, daripada dibelikan langsung emas saat itu juga, lebih baik disisihkan 100 ribu selama 12 bulan.

Ini lebih menguntungkan, apalagi bagi investor pemula. Fluktuasi emas dalam jangka pendek. Karena itu, persepsi perlu lebih panjang, bukan hanya investasi jangka pendek.

Selain itu, yang penting adalah diversifikasi. Kalian perlu menginvestasikan dana di berbagai kelas aset lain, baik deposito bank maupun obligasi.

Emas harus tetap dijadikan aset utama, karena merupakan kelas aset yang menjaga nilai uang kamu kendati ada krisis global.

#5 Memang dunia saat ini sedang mengalami wabah pandemi COVID-19, tetapi mengapa terkadang harga emas bisa sangat tinggi dan bisa sangat rendah?

Biasanya, kalau ada krisis, harga emas cenderung meningkat. Namun, kondisi pandemi COVID-19 saat ini terbilang unik bagi warga dunia. Karena kita mengalami “liquidity crisis”. Banyak bank sentral dan pemerintah seluruh dunia mengalami likuiditas yang sangat ketat.

Dapat dikatakan, pemerintah sangat butuh uang. Pada kondisi begini, yang biasanya mereka lakukan adalah menjual barang investasinya. Emas adalah alat investasi yang banyak digunakan oleh bank sentral dunia.

Ketika terjadi krisis global, ataupun situasi tak terduga, harga emas bisa jadi naik turun dan menurun sedikit ketika pemerintah mencairkan investasinya dalam melakukan beberapa subsidi. Contoh ini bisa dilihat per kasus di negara masing-masing.

Namun, sisi cerahnya, emas akan cenderung naik karena para investor mencari investasi yang dapat mengamankan dananya.

Yang lebih mengerikan adalah ketika bank mulai terpengaruh. Ketika bank mulai default atau declare bankruptcy, investor mencari produk investasi yang lebih riil atau konkret (ada barangnya). Karena itu, emas merupakan investasi yang lebih cocok, apalagi menghadapi situasi seperti pandemi COVID-19 ini.

#6 Apakah harga emas di Pluang mengikuti harga emas di dunia?

Puang adalah aplikasi dengan patokan harga emas yang mengacu pada harga bursa. Jadi, harga emas di Pluang mengikuti dan mengacu LBMA (London Bullion Market Association) dan CME (Chicago Mercantile Exchange).

Harga di Pluang cenderung berbeda, karena nilai tukar terhadap GBP dan USD selalu berubah. Kombinasi dari harga emas dunia, GBP, dan USD mempengaruhi harga emas di aplikasi Pluang.

Karena itu, tidak selalu mengacu pada BI rate yang tertera. Ketika melakukan pemindahan dana dari IDR ke USD pada bank akun kami, tidak sama dengan BI rate. Berikutnya, Pluang berencana meluncurkan live pricing.

Baca juga: Lagi ‘BU’ Banget, Lebih Baik Jual atau Gadaikan Emas, Ya?

#7 Kenapa harga emas di Pluang paling kompetitif dengan selisih harga-jual beli yang tipis?

Harga emas selalu mengacu pada harga bursa, khususnya JFX (Jakarta Futures Exchange), sedangkan aplikasi lain barangkali menggunakan sistem harga sendiri.

Pluang juga bekerjasama dnegan Kliring Berjangka Indonesia, emas di Pluang dijamin oleh kliring. Pluang menggunakan “trading rules” yang ditetapkan di bursa. Sementara, mungkin aplikasi lain tidak melakukannya.

Kami berkomitmen untuk transparan mengenai harga emas.

#8 Saat harga emas naik turun begini, apakah lebih baik membeli emas secara langsung di toko atau membelinya online dan mengapa?

Membeli emas online sangat “zaman now”. Tidak harus menunggu lama di toko emas atau kebingungan menanyakan harga di toko. Jadi, ya, belilah emas lewat medium digital. Dan aplikasi Pluang hadir demi menyediakan kemudahan itu!

Selain itu, jika tujuannya adalah untuk investasi, membeli emas di bursa (Pluang mematok harga emas sesuai dengan harga bursa) cenderung lebih menguntungkan dibandingkan membeli emas di toko.

Harga emas di toko umumnya lebih mahal, apalagi perhiasan, karena mencakup harga manufaktur. Harga kalung biasanya sudah di-mark up sekitar 20-30% sehingga bukan alat investasi yang efisien.

#9 Apakah harga emas yang naik turun ini akan berkemungkinan mencapai Rp900 ribu/gram?

Ada kemungkinan harga meningkat lebih jauh lagi apalagi bila pandemi COVID-19 tidak kunjung membaik. Emas adalah produk yang ditransaksikan dalam dolar, jadi ketika rupiah melemah, emas akan meningkat.

Maka, di negara seperti AS dan Eropa, wabah COVID-19 akan fluktuatif, dan jika lebih parah, apakah ekonomi AS dan Eropa akan recover?

Ada kemungkinan ekonomi global cenderung menurun, karena itu orang-orang akan lebih memburu emas sebagai safe haven.

Terlepas dari harga emas yang naik turun ini, saat berinvestasi yang penting kamu tetap terapkan konsep diversifikasi menggunakan konsep DCA tadi, cicil menabung emas sedikit-sedikit alih-alih memasukkan dana sekaligus.

Mau ikutan sesi Kulgram di Pluang Belajar berikutnya? Stay Tune ya!

Sumber: Investing Answers, Investopedia

Simak juga:

Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui

Tetap Bisa Traveling Saat Kantong Tipis dengan 9 Trik Ini!

Menyulap Hobi Menjadi Bisnis dengan 7 Trik Andalan Ini!

Mau Financially-Savvy? Dengerin 7 Podcast Spotify Keuangan Ini, yuk!

Mau Cuan Investasi Saham untuk Pemula? Intip Dulu Panduannya di Sini!

Mengapa harga emas semakin naik?

Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.

Harga emas ditentukan oleh apa?

Harga Emas (US$/Troy Ons) Pergerakan emas akan sangat ditentukan oleh hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada malam nanti atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Apakah harga emas selalu naik setiap tahun?

Kenaikan terjadi setiap tahunnya, mengikuti kondisi perekonomian global dan domestik. Berdasarkan data jual-beli emas, investasi emas cenderung mengalami kenaikan 5 hingga 20 persen setiap tahunnya. Karenanya, emas cocok dijadikan investasi jangka panjang karena tergolong jenis investasi berisiko rendah.

Jika inflasi Apakah emas naik?

Bareksa.com - Ketika belajar tentang ilmu investasi, emas dipercaya sebagai instrumen investasi yang kebal inflasi. Bahwa harga emas akan naik, ketika inflasi naik.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA