Mengapa generasi muda Indonesia kurang tertarik dengan budaya lokal yang adiluhung

PaNkEkWasTaken PaNkEkWasTaken

Jawaban:

15. Brunei Darussalam, Thailand, dan Malaysia memiliki kesamaan dalam bentuk negara. Bentuk tiga negara tersebut berbentuk.... *

A. Kerajaan

B. Republik

C. Demokrasi

D. Presidensil15. Brunei Darussalam, Thailand, dan Malaysia memiliki kesamaan dalam bentuk negara. Bentuk tiga negara tersebut berbentuk.... *

A. Kerajaan

B. Republik

C. Demokrasi

D. Presidensil15. Brunei Darussalam, Thailand, dan Malaysia memiliki kesamaan dalam bentuk negara. Bentuk tiga negara tersebut berbentuk.... *

A. Kerajaan

B. Republik

C. Demokrasi

D. Presidensil

Penjelasan:

Jawaban:

1. -melestarikan budaya masing-masing

-menghormati kebudayaan lain

-mengelar pertunjukan dari kebudayaan masing-masing.

2. karna mudahnya budaya luar masuk kedalam negeri dan kurangnya pengajaran budaya tradisional kepada generasi muda.

3. kita tidak boleh membiarkan tari tradisional Indonesia punah

4. kita harus mencintai, mempelajari dan melestarikan tarian Indonesia

Penjelasan:

maaf kalo salah

semoga membantu:)

JAKARTA, RABU - Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk memperlajarinya kurang. Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia. Padahal Indonesia memiliki tujuh warisan budaya, tiga di antaranya warisan budaya dunia.

Demikian benang merah yang diungkapkan Koordinator IndoWYN Lenny Hidayat, Program Specialist Unesco Office, Jakarta, Masanori Nagaoka, dan Wakil Koordinator IndoWYN Hindra Liu, pada jumpa pers Pelatihan dan Pendidikan Warisan Budaya untuk Kaum Muda Indonesia. Rabu (26/11) di Jakarta.

Pelatihan dan Pendidikan Warisan Budaya untuk Kaum Muda Indonesia itu, dilangsungkan di Villa Amitayus, Puncak, 28-30 November, diikuti 35 anggota IndoWYN, Jaringan Kaum Muda Peduli Warisan Budaya Dunia Indonesia (Indonesia World Heritage Youth Network) .

Lenny Hidayat mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang menjadi warisan dunia seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs Manusia Purba Sangiran. Walau sudah dikenal luas di dunia, namun masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak paham makna yang terkandung di dalamnya.

Contoh yang paling terlihat adalah Borobudur. Sudah 30 tahun masa restorasi berlalu, tapi masih saja minimnya informasi yang tersedia di situs tersebut. Indonesia sebenarnya memiliki kapasitas untuk melestarikan budaya, hanya saja semua pengetahuan masih tersimpan rapi di generasi pendahulu. "Tidak ada lagi sumber pendidikan budaya yang bisa menjadi referensi kaum muda," katanya.

Selain Borobudur, Prambanan, dan Situs Sangiran, empat warisan dunia lainnya yang ada di Indonesia adalah Pulau Komodo, Hutan Hujan Tropis Sumatera, Taman Nasional Lorenz, dan Taman Nasional Ujung Kulon. Ada 24 warisan budaya dalam daftar tentatif Pemerintah Indonesia untuk diajukan sebagai warisan dunia.

Masanori Nagaoka mengatakan, terdaftarnya suatu situs budaya dalam daftar warisan dunia bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah awal upaya pelestarian untuk generasi berikutnya. Unesco yang diberi mandat untuk membantu pemerintah dan rakyatnya dalam upaya perlindungan terhadap situs-situs warisan dunia, siap membantu pemerintah Indonesia memperkuat kapasitas dalam hal manajemen situs-situs warisan dunia yang ada di Indonesia, katanya.

Hendra Liu menambahkan, Pelatihan dan Pendidikan Warisan Budaya untuk Kaum Muda Indonesia, khususnya anggota IndoWYN, diharapkan bisa menggugah kepedulian generasi muda dan pemangku kepentingan, untuk melestarikan warisan budaya dunia di Indonesia.

Tindak lanjutnya, anggota jaringan IndoWYN akan melatih anggota lainnya dan memberikan presentasi di sekolah-sekolah terdekat. "Selain itu, IndoWYN akan terus aktif memberikan masukan dan kontribusi ke pemangku kepentingan," katanya.

Tahun 2009, IndoWYN akan melakukan riset sosial dan persepsi terhadap warisan budaya Indonesia. Kontribusi ke usaha pengadopsian warisan budaya sebagai kurikulum sekolah. Kemudian membuat buku dokumentasi foto-foto borobudur kolaborasi dengan para fotografer Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Ilustrasi pemanfaatan media digital untuk memperkenalkan salah satu upacara adat Ngaben khas Bali. freepik.com

Indonesia menjadi salah satu negara yang terkenal akan keberagamannya terutama budaya-budaya yang dimilikinya. Keanekaragaman budaya yang dibentuk dan diturunkan secara turun-temurun menjadi suatu keistimewaan tersendiri. Keunikan ini menjadi aset penting bagi negara Indonesia dan harus dijaga keberadaannya.

Akan tetapi, globalisasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa ini. Globalisasi ini mempengaruhi generasi muda sehingga kelestarian budaya Indonesia terancam punah. Oleh karena itu, pemanfaatan media sosial pada era digital menjadi salah satu cara terbaik untuk menyebarkan budaya Indonesia kepada generasi muda, sehingga kebudayaan tersebut dapat terjaga kelestariannya.

Negara Indonesia disebut juga sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang artinya Indonesia memiliki kesatuan yang kuat walaupun memiliki beragam kebudayaan dari beragam suku. Negara Kesatuan Republik Indonesia sendiri mencerminkan kesatuan seperti yang dilansir oleh KOMINFO bahwa di Indonesia terdapat 478 suku bangsa.

Dari ratusan suku bangsa yang ada dari Sabang sampai Merauke, setiap kebudayaan yang ada memiliki ciri khas nya masing-masing yang membuat hal tersebut istimewa. Keistimewaan ini tidak hanya berupa bahasa, tapi juga dalam bentuk sastra, bangunan, kesenian, tarian, hingga baju adat. Walaupun terdapat begitu banyak bentuk budaya yang ada, masyarakat Indonesia terutama generasi muda lebih tertarik pada budaya-budaya asing. Secara tidak langsung, hal ini dapat mengakibatkan punahnya kebudayaan Indonesia.

Ketertarikan generasi muda akan budaya-budaya asing memang dapat memperluas pengetahuan mereka, tetapi ketika pengetahuan budaya asing lebih banyak dibandingkan budaya Indonesia sendiri akan menjadi sebuah permasalahan. Ketika generasi muda mulai tidak tertarik dan lupa akan kebudayaan mereka, maka ini akan menjadi sebuah ancaman bagi negara itu sendiri.

Kurangnya minat generasi muda terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia dapat diakibatkan oleh kurangnya sosialisasi dan kurang maksimalnya pemanfaatan media sosial di era digital saat ini. Akibatnya, generasi muda menjadi kurang peduli akan keberadaan budaya itu sendiri. Secara tidak langsung, berbagai kebudayaan yang diwariskan secara turun-menurun akan hilang.

Punahnya kebudayaan juga berarti akan menghilangkan ciri khas dan keistimewaan dari Indonesia. Selain punahnya kebudayaan Indonesia, ada hal lain yang menjadi salah satu dampak dari kurangnya minat pada budaya yang ada di negara ini, yaitu budaya Indonesia yang diklaim oleh negara lain.

Contohnya seperti wayang kulit yang berasal dari Jawa Tengah, lagu Rasa Sayange yang berasal dari daerah Maluku, dan batik diklaim oleh negara Malaysia dan sempat menjadi perbincangan pada saat itu. Hal inilah yang perlu ditangani agar kebudayaan yang ada tidak hilang dan terlupakan. Maka dari itu, dengan adanya perkembangan zaman di era digital saat ini dapat membantu generasi muda untuk lebih mencintai, menghargai, dan melestarikan budaya asli milik mereka.

Salah satu cara untuk mengembangkan kebudayaan yang ada menjadi lebih menarik adalah dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi yang ada. Salah satu bentuk nyata dari salah satu generasi muda yang membantu anak-anak muda lainnya untuk mengetahui kebudayaan melalui tayangan Youtube yang diunggah oleh Alffy Rev dan Novia Bachmid yang berjudul “Wonderful Indonesia”.

Di dalam tayangan tersebut, terdapat keberagaman yang ada di Indonesia. Konten ini sudah ditonton bukan hanya oleh orang Indonesia saja, tapi seluruh dunia. Ini menunjukkan dampak positif dari penggunaan media digital untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia.

Kembalinya kesadaran generasi muda akan pentingnya kelestarian budaya Indonesia menjadi hal yang penting bagi masa depan negara Indonesia. Hal ini dapat diawali dengan mengembalikan ketertarikan generasi muda akan budaya yang ada.

Oleh karena itu, pemanfaatan media digital untuk menarik perhatian generasi muda merupakan salah satu cara yang paling efisien untuk mengatasi masalah ini. Dengan demikian, kebudayaan Indonesia akan tetap menjadi keistimewaan yang dapat terus diwariskan secara turun-temurun dengan cara mereka masing-masing tanpa menghilangkan nilai dari budaya itu sendiri.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA