Mengapa anak batuk pilek disertai demam?

Sebagai orang tua, tentu Ibu akan merasa cemas bila si Kecil tengah dalam kondisi lemah atau sakit. Biasanya sakit yang seringkali datang adalah demam, batuk dan terkadang disertai pilek. Jika ketiganya menyerang, pasti akan membuat Ibu sedikit panik dan bingung mengenai si Kecil akan di bawah ke dokter ataupun dirawat di rumah saja. Nah, ada kalanya demam yang mengakibatkan batuk pilek pada anak memang harus mendapatkan perawatan intensif Namun, biasanya banyak juga batuk pilek pada anak yang hanya membutuhkan perawatan di rumah dan istirahat saja.

Demam pada umumnya merupakan reaksi alami tubuh yang pasti terjadi jika tubuh diserang penyakit. Demam yang menyertai batuk pilek pada anak bisa diartikan sebagai perlawanan tubuh terhadap kuman atau virus yang menyerang. Jadi, bisa disebut juga bahwa demam yang timbul saat terjadi batuk pilek pada anak tersebut seperti alarm akan kondisi tubuh.

Ibu bisa mengidentifikasi demam apabila suhu tubuh si Kecil berkisar lebih dari suhu normal (36-37 derajat celcius). Pengukuran suhu tubuh tersebut dilakukan dengan menggunakan termometer di bagian ketiak, dahi, atau telinga si Kecil.

Infeksi yang disebabkan karena virus biasanya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bukan berarti tidak berbahaya bagi si Kecil karena seharusnya virus atau bakteri tersebut memang dimusnahkan dengan segera. Beberapa langkah yang bisa Ibu lakukan saat menghadapi demam dan batuk pilek pada anak di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Melakukan kompres air hangat pada bagian ketiak, dada dan bagian belakang lutut.  Tindakan ini akan membuka pori-pori kulit agar panas bisa segera keluar dari badan si Kecil.
  • Kurangi aktivitas si Kecil dan biarkan si Kecil beristirahat sambil memberikan banyak cairan seperti jus, susu, air putih, dan air hangat jika diperlukan. Dilansir dari buku Smart Parents oleh Ayu Bulan Febry K.D., S.KM, dr. Zulfito Marendra, banyak mengonsumsi cairan akan menghindari si Kecil dari dehidrasi.

Namun, bila suhu tubuh si Kecil masih panas dan tidak turun selama 3 hari, atau disertai turunnya nafsu makan, kejang dan muntah, Ibu dapat segera berkonsultasi langsung dengan dokter, ya.

Sedang ramai diperbincangkan, penyakit Gangguan Ginjal Akut yang menimpa anak. Ketua Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS, Prof. Dr., Dany Hilmanto, dr, Sp.A(K) mengimbau masyarakat agar jangan panik namun tetap harus waspada.

Terkait istilah yang umum digunakan di masyarakat yakni Gagal Ginjal Akut, Prof Dani menyampaikan agar sebaiknya kita menggunakan istilah Gangguan Ginjal, untuk menunjukan adanya fase-fase sebelum ke fase gagal. “Penting dikenalkan istilah Gangguan Ginjal, bukan Gagal Ginjal untuk menunjukan bahwa jika dideteksi secara dini tingkat kesembuhan akan tinggi,” Terangnya.

Penyakit ini disebut dengan Gangguan Ginjal Akut ( Atypical Progressive Acute Kidney Injury) karena sampai saat ini masih belum diketahui penyebabnya. Namun, para ahli sedang berupaya terus melakukan penelitian mengenai penyebab penyakit ini dan mendukung pemerintah agar sedapat mungkin diketahui penyebabnya sehingga masyarakat dapat mengetahui cara pencegahan yang tepat.

Gejala anak dengan penyakit ini diantaranya demam, batuk, pilek disertai dengan diare dan berdasarkan pemeriksaan laboratorium kadar kreatin meningkat. Tanda lain yang bisa diidentifikasi orang tua adalah berkurangnya air kecil pada anak. “Jika anak demam, batuk, pilek lebih dari 7 hari, apalagi disertai diare segera diperiksakan ke dokter,” Imbuhnya.

Lebih lanjut staf Divisi Nefrologi IKA RSHS yang secara intens merawat pasien ginjal anak, dr. Ahmedz Widiasta, Sp.A(K), M.Kes menyampaikan, menurutnya, sejak Agustus 2022 sampai saat ini RSHS telah merawat 12 anak dengan Gangguan Ginjal Akut ini, 3 pasien masih di rawat. 1 pasien dengan kondisi baik dan akan segera pulang. Banyak yang datang ke RSHS memang yang kondisinya sudah berat. Pasien berasal dari kota Bandung, Kab Bandung dan beberapa dari luar Bandung. Mayoritas pasien berusia dibawah enam tahun.

Untuk mendukung tata laksana di layanan kesehatan, diperlukan ketersedian IVIG agar banyak pasien dapat ditangani dengan baik. dr. Ahmedz juga mengusulkan agar kedepan dapat diselenggarakan pemeriksaan urin rutin pada anak seperti imunisasi, sehingga penyakit dapat dideteksi secara dini.

Petunjuk tata laksana terhadap penyakit ini sudah diterbitkan dan disosialisasikan kepada tenaga kesehatan di Indonesia, begitupun edukasi upaya pencegahan kepada masyarakat. Diharapkan setelah upaya edukasi yang masiv orang tua dapat lebih waspada dan tingkat kematian pada anak dengan gangguan ginjal ini menurun. (FLH-Humas RSHS)

Anak panas karena batuk pilek bukanlah hal yang harus Moms takutkan. Namun, lain ceritanya jika hal ini terjadi di masa pandemi, di mana akan menimbulkan satu kepanikan baru bagi para orang tua. Tapi tak perlu panik berlebihan Moms, karena umumnya demam ini adalah hal yang wajar terjadi sebagai respon tubuh saat melawan virus yang masuk ke dalam tubuh saat anak mengalami flu dan batuk. Kondisi ini biasanya juga akan membaik dengan sendirinya dalam dua atau tiga hari jika Moms melakukan beberapa hal berikut ini.

Memastikan Anak Istirahat dengan Cukup Saat Anak Panas karena Batuk Pilek

Demam yang terjadi saat anak batuk pilek atau flu biasanya hanya terjadi dalam waktu yang singkat dan suhunya tidak terlalu tinggi. Hal ini terjadi akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh anak akibat infeksi virus yang dialaminya. Nah, agar demam anak cepat turun, pastikan selalu Si Kecil istirahat dengan cukup setiap harinya terutama saat sakit ya, Moms. Tujuannya adalah untuk meningkatkan imunitas tubuhnya sehingga Si Kecil bisa sehat kembali.

Baca Juga: Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Anak

Membatasi Kegiatannya di Rumah

Saat anak panas karena anak batuk pilek, langkah selanjutnya yang bisa Moms lakukan adalah dengan membatasi kegiatannya di rumah, termasuk waktu bermainnya. Cara ini harus dilakukan agar anak bisa beristirahat dengan cukup dan juga tidak menularkan penyakitnya ke anggota keluarga lainnya. Pastikan bahwa Si Kecil juga selalu memakai masker dan juga mencuci tangan setelah beraktivitas ya, Moms.

Mencukupi Kebutuhan Air Mineral

Demam yang menyerang anak saat flu dan batuk juga bisa memicu dehidrasi. Untuk mengatasinya, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan air mineral setiap harinya, terutama air hangat untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh sekaligus mendorong virus yang menempel di saluran pernapasannya (tenggorokan).

Cara Meredakan Anak Batuk Pilek dengan Memberikan Obat Flu dan Batuk

Cara meredakan batuk pada anak agar kondisi anak tak memburuk, Moms juga bisa memberikan obat khusus anak seperti bodrexin Flu & Batuk PE yang dilengkapi dengan kandungan PE (Phenylephrine) sebagai dekongestan yang sangat efektif untuk melegakan hidung tersumbat saat flu dan juga mengandung Guaifenesin dan Bromhexine flu untuk meredakan batuk berdahak yang menyertai.

Mengapa anak batuk pilek disertai demam?

Namun, jika flu Si Kecil disertai batuk tidak berdahak, cara meredakan anak batuk pilek bisa memberikannya bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH dengan kandungan DPH (Diphenhydramine) yang bekerja menekan pusat batuk sekaligus sebagai antihistamin untuk meringankan batuk tidak berdahak dan beberapa gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat. Dengan begini, demam Si Kecil bisa segera menurun.

Mengapa anak batuk pilek disertai demam?

Tak perlu khawatir, kedua obat ini hadir dalam kemasan sirup obat batuk dengan rasa jeruk manis yang disukai oleh anak, sehingga momen minum obat Si Kecil bisa menjadi lebih menyenangkan. Moms bisa mendapatkan kedua obat ini dengan membelinya di Alfamart atau secara online hanya di Tempo Official Store melalui E-commerce kesayangan seperti >Shopee, Tokopedia,>Blibli dan >Lazada. Agar persediaan obat di rumah makin lengkap, beli juga varian obat dari bodrexin.

Bagaimana Demam yang Berbahaya?

Anak panas saat batuk pilek menjadi hal yang tidak wajar dan berbahaya jika suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius dan disertai kejang, kehilangan kesadaran, diare, dan gejala lainnya. Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan langsung dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.

Sebagai bentuk usaha pencegahan penyakit berbahaya, salah satunya COVID-19, pastikan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjauhi kerumunan, mencuci tangan, dan menjalankan pola hidup sehat dengan baik ya, Moms.

Kenapa anak batuk pilek disertai demam?

Infeksi Virus Virus adalah salah satu penyebab batuk dan pilek. Saat anak terserang virus, otomatis tubuh akan merespon dengan cara menaikkan suhu. Di saat itu, sel darah putih tengah jalankan fungsi menjadi benteng pertahanan. Jadi, wajar anak alami panas saat terkena batuk dan pilek karena virus.

Demam naik turun disertai batuk pilek gejala apa?

Keluhan demam yang disertai dengan batuk pilek bisa saja menandakan adanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dimana dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Pada kemungkinan infeksi virus, maka umumnya gejala akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.

Berapa lama anak sembuh dari demam batuk pilek?

Jawabannya : Insidens batuk pilek ringan pada anak usia balita biasanya sekitar 5-7 episode per tahun dengan durasi sakit sekitar 7 -10 hari. Kita perlu waspada bila batuk pilek berlangsung lebih lama dan tidak kunjung sembuh. Terlebih bila batuk pilek disertai tanda Alarm yang sudah disebutkan di atas.

Apa yang harus dilakukan ketika demam batuk pilek?

Cara mengobati flu dan batuk pilek yang ampuh.
Seringlah membuang ingus. ... .
Mengatasi hidung tersumbat dengan larutan garam. ... .
3. Berkumur air garam. ... .
Minum cairan hangat. ... .
Mandi air hangat. ... .
6. Gunakan minyak kayu putih. ... .
7. Tidur dengan bantal tinggi. ... .
Beristirahat..