tirto.id - Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari, sedangkan rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Kedua peristiwa tersebut memiliki akibat pada bumi, tetapi juga mempunyai manfaat.
Pergantian musim dan perbedaan waktu yang terjadi pada suatu wilayah adalah bukti bahwa bumi selalu bergerak.
Gerakan bumi ada dua macam yaitu rotasi dan revolusi. Apa yang dimaksud dengan kedua hal itu?
Berikut penjelasannya seperti ditulis juga dalam laman Kemendikbud.
Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Bumi berputar dari arah barat ke arah timur.
Dalam satu kali rotasi, waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56 menit 4 detik.
Namun kita lebih sering membulatkan waktu tersebut menjadi 24 jam. Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi atau kita lebih sering menyebutnya satu hari.
Akibat Rotasi Bumi
- Perbedaan waktu
Sekali rotasi lamanya 24 jam dan setiap tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360° bujur.
Maka permukaan bumi terdapat 24 waktu lokal. Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich di London.
Garis bujur timur waktunya lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15°. Sedangkan garis bujur barat waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15 derajat.
- Batas penanggalan internasional
Bila belahan timur 180° (bujur timur) tanggal 15, maka di belahan barat 180° (bujur barat) masih tanggal 14.
- Adanya pergantian siang dan malam
Padahal sebenarnya yang bergerak adalah bumi kita berputar di sumbunya, mengelilingi matahari.
Sedangkan matahari diam. Hal itu disebut juga gerak semu matahari. Rotasi bumi menyebabkan adanya pergantian siang, sore dan malam hari.
Rotasi bumi juga membuat suhu udara di pagi hari lebih rendah dibanding siang hari. Juga suhu udara malam hari lebih sejuk daripada siang.
Ini karena arah sinar matahari yang terkena bidang bumi berubah-ubah. Sinar matahari pagi datangnya miring, sehingga daerah yang terkena sinar luas. Akibatnya suhu jadi lebih dingin.
Saat siang hari sinar matahari datangnya tegak lurus, sehingga daerah yang terkena sinar luasnya lebih kecil, akibatnya suhu menjadi panas.
- Adanya gerak semu matahari
- Terjadinya pemampatan pada kedua kutub bumi
- Adanya pembelokan arah angin
Infografik SC Rotasi dan Revolusi Bumi. tirto.id/Fuad
Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi.
Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Jadi selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi.
Akibat Revolusi Bumi
- Perbedaan lama waktu siang dan malam
Misalnya pada 23 September - 22 Desember, panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.
- Gerak semu tahunan matahari
Bisa diamati pada bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.
- Perubahan Musim
- Perubahan Penampakan Rasi Bintang
- Tahun kabisat
Tahun ke-4 ditambahkan 1 hari pada tanggal 29 Pebruari yang disebut tahun kabisat.
Baca juga:
- Teori Pembentukan Bumi dan Tata Surya: Big Bang hingga Nebula
- Apa Dampak Revolusi Bumi Terhadap Kehidupan di Bumi?
- Apa Dampak Rotasi Bumi Terhadap Kehidupan di Bumi?
Baca juga
artikel terkait
ROTASI BUMI
atau
tulisan menarik lainnya
Cicik Novita
(tirto.id - cck/tha)
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Cicik Novita
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) dan bulan mengelilingi bumi (revolusi bulan) dimanfaatkan oleh manusia untuk menandai waktu dari hari ke hari. Sistem penanggalan yang digunakan ada dua jenis, yaitu kalender Masehi atau tahun syamsiah dan kalender Hijriah atau tahun komariah. Tahun Masehi berdasarkan revolusi bumi dan tahun Hijriah berdasarkan revolusi bulan.
1. Kalender Masehi atau Syamsiah
Kalender Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi Bumi terhadap Matahari. Kala revolusi bumi ini digunakan sebagai patokan penanggalan tahun syamsiah atau masehi. Lama revolusi bumi adalah 365,25 hari. Hal ini pernah diungkapkan oleh Julius Caesar (kaisar Romawi) bahwa jumlah hari dalam satu tahun merupakan bilangan bulat.
Satu tahun pada penanggalan syamsiah ditetapkan lamanya 365 hari yang terdiri dari dua belas bulan. Jumlahnya hari dalam setiap bulannya berbeda-beda, ada yang 28 hari, 30 hari, dan 31 hari. Satu tahun ditetapkan 365 hari, sedangkan kala revolusi bumi 365 ¼ hari. Kelebihan hari dalam satu tahun yaitu ¼ hari dikumpulkan menjadi satu hari selama empat tahun. Oleh karena itu setelah empat tahun ada pertambahan satu hari sehingga jumlah harinya menjadi 366 hari. Hal ini hanya terjadi empat tahun sekali yang disebut tahun kabisat. Penambahan hari pada tahun kabisat hanya terjadi di bulan Februari. Oleh karena itu bulan Februari pada tahun kabisat menjadi 29 hari. Tahun kabisat yang sudah terlewati misalnya tahun 1994, 2000, 2004, dan seterusnya.
Setelah empat tahun kekurangannya menjadi satu hari. Oleh karena itu, setiap empat tahun:a. jumlah hari pada bulan Februari bertambah satu menjadi 29 hari;b. jumlah hari dalam satu tahun menjadi 366 hari.Tahun dengan ciri-ciri di atas disebut tahun kabisat.
Ada dua syarat mengetahui tahun kabisat.
a. Untuk angka tahun biasa, tahun kabisat adalah
tahun yang angkanya habis dibagi 4. Contohnya, tahun 2000, 2004, dan 2008.
b. Untuk angka tahun abad, tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 400. Contohnya, tahun 1200, 1600, dan 2000.
Tabel 9.11 Nama–Nama Bulan pada Tahun Masehi
No | Nama bulan | Jumlah |
1 | Januari | 31 |
2 | Februari | 28 atau 29 |
3 | Maret | 31 |
4 | April | 30 |
5 | Mei | 31 |
6 | Juni | 30 |
7 | Juli | 31 |
8 | Agustus | 31 |
9 | September | 30 |
10 | Oktober | 31 |
11 | November | 30 |
12 | Desember | 31 |
Jumlah hari | 365 atau 366 |
2. Kalender Hijriah atau komariyah
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah.
Tahun Hijriah terdiri atas 12 bulan. Jadi, dalam satu tahun Hijriah sama dengan 29 ½ × 12 = 354 hari. Untuk mempermudah dalam perhitungan hari, orang mengubah jumlah hari dalam satu bulan menjadi 29 atau 30 hari. Jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
Kamu dapat memahami nama bulan dan jumlah hari tahun Hijriah pada Tabel 9.12
No | Nama bulan | Jumlah |
1 | Muharram | 29 |
2 | Safar | 30 |
3 | Rabiulawal | 29 |
4 | Rabiulakhir | 30 |
5 | Jumadilawal | 29 |
6 | Jumadilakhir | 30 |
7 | Rajab | 29 |
8 | Sya’ban | 30 |
9 | Ramadhan | 29 |
10 | Syawal | 30 |
11 | Zulkaidah | 29 |
12 | Zulhijjah | 29 atau 30 |
Jumlah hari | 354 atau 355 |
Demikian penjelasan tentang sistem kalender. Semoga bermanfaat?