Kirim surat pakai perangko berapa lama

SUBANG-Pengguna prangko di Kabupaten Subang nyaris punah, Kantor Pos hanya menerima 1000 paket/hari. Padahal dahulu perangko adalah simbol pengiriman surat menyurat. Di Subang sendiri hanya 10 % saja yang masih menggunakan perangko

Kepala Kantor Pos Subang Nurjamaludin saat ditemui Pasundan Ekspres mengatakan, sejauh ini masyarakat yang berkirim surat dengan mengunakan prangko sudah sangat minim sekali. Bahkan jika di hitung dari jumlah prosentase nya dari 100 % hanya 10 % saja masyarakat Subang yang berkirim surat menggunakan perangko.

“Sangat minim sekali hanya 10 % saja masyarakat yang berkirim surat menggunakan prangko di Kantor Pos Subang,” ujarnya.

Dijelaskan Nurjamaludin, saat ini perangko bersubdisi dan di wajibkan ada di Kantor Pos. Karena perangko menjadi simbol penugaasan negara. Adapun jika dilihat dari segi hemat biaya sebenarnya masyarakat sangat diuntungkan dengan perangko ini.

“Seperti contohnya berkirim surat ke Jayapura dengan memakai perangko seharga 3000 rupiah, sudah bisa sampai walaupun ada tengat waktunya,” tuturnya.

Maka dari itu pihaknya juga mengajak masyarakat Subang agar terus membudayakan berkirim surat dengan perangko,”bisa dibayangkan hemat nya dengan memakai perangko dan lagi perangko adalah simbol penugasan negara dan masih bersubsidi dari pemerintah,” katanya.

Nurjamaludin mengatakan pengiriman dengan menggunakan perangko hanya bisa dilakukan untuk mengirim dokumen, surat saja hingga berat 50 gram – 1 kilogram.

“Masyarakat beralasan kalau pake perangko, suratnya lama sampai ke tujuan. tapi sekarang banyak filateli yang beli prangko kebanyakan hanya untuk di koleksi,” tambahnya.

Kantor Pos sendiri melayani pengiriman surat menyurat yaitu layanan biasa (standar ) biaya pengiriman bisa dilakukan dengan perangko atau porto dibayar atau layanan prioritas biaya pengiriman bisa dibayar dengan feture berupa nomer pengiriman yang tersistem dan kebanyakan masyarakat menggunakan pengiriman dengan prioritas.

“Dan itu lah yang menjadi sebab pengiriman dengan perangko menjadi minim. Ada layanan standar ( perangko ) dan ada layanan prioritas ( tersistem ) dan 90 persen masyarakat memilih menggunakan layanan prioritas,” ucapnya.

Sementara itu warga Gang Tengah Subang Sisca.R ( 29 ) mengatakan, dirinya datang ke kantor pos untuk mengirim surat ke keluarganya di jakarta namun dengan memakai pengiriman prioritas ( tersistem ), ” kalau pake perangko lama nyampe nya lama, lagipula udah gak jaman juga ,” tuturnya.(ygo/dan)

Namun kelemahan pakai perangko adalah Anda tidak akan pernah tahu kapan kartu pos akan sampai di negara tujuan. Namun biasanya berkisar 2 sampai 3 minggu, tergantung jarak dan kesibukan pos.

Bagaimana cara mengirim kartu pos?

Kirimkan kartu pos. Cari kantor pos atau jasa pengiriman lain di area Anda. Pastikan jumlah prangko yang ditempelkan sudah sesuai dan alamat yang dicantumkan sudah benar. Kalau sudah yakin, kirimkan kartu pos layaknya surat biasa. Jika Anda berada di luar negeri, biasanya kartu akan sampai di tujuan dalam 1-2 minggu.

Berapa lama kirim surat pakai perangko?

Kesimpulan: Layanan berkirim surat berprangko melalui pos masih ada. Lama pengiriman tidak bisa diprediksi, berdasarkan proses pada kasusku di atas paling cepat menghabiskan waktu selama 6 hari untuk sampai ke alamat tujuan.

Apakah pos bisa ke luar negeri?

Pos Indonesia menghadirkan layanan Quick International Xpress (QIX) untuk jasa kiriman luar negeri yang menjangkau hingga 18 negara. Bisnis.com, JAKARTA – PT Pos Indonesia (Persero) meluncurkan layanan pengiriman barang terbaru bernama Quick International Xpress (QIX) untuk jasa kiriman luar negeri.

Bagaimanakah proses mengirim surat menggunakan kartu pos hingga?

Jawaban

  1. siapkan surat yang sudah dibungkus amplop dari rumah.
  2. jika surat sudah siap, pergilah ke kantor pos.
  3. Di kantor pos ada loket/meja yang tulisannya: pos untuk kirim.
  4. Nah tinggal ngantri ke loket yang dituju, sampaikan surat ke.
  5. selesai, dan tinggal tunggu surat dioantrar Pak Pos sampai ke.

Pengiriman paket ke luar negeri pakai apa?

JNE Internasional adalah layanan pengiriman dengan tujuan ke luar negeri.

  • Pengantaran berlaku di hari kerja di negara tujuan dengan perkiraan waktu penyampaian kiriman (estimate time delivery) bervariasi tergantung zona negara.
  • Berlaku biaya tambahan untuk kondisi khusus.

Bagaimana cara pengiriman kartu pos?

Proses pengiriman kartu pos sangat mirip dengan mengirimkan surat: Anda harus menempelkan jumlah prangko yang sesuai, mencantumkan alamat yang benar, menuliskan pesan, dan pergi ke kantor pos untuk mengirimkannya. Beli kartu pos. Anda bisa membelinya di supermarket, toko suvenir, dan pom bensin.

Apakah prangko merupakan bukti pembayaran untuk kartu pos Anda?

Prangko adalah bukti pembayaran untuk kartu pos Anda. Tanpa prangko, kartu pos Anda tidak akan dikirimkan kantor pos. Harga prangko bermacam-macam, tergantung pada lokasi tujuan. Harga prangko untuk pengiriman dalam negeri biasanya lebih murah dibandingkan pengiriman luar negeri.

Apakah Anda bisa membeli kartu pos di supermarket?

Beli kartu pos. Anda bisa membelinya di supermarket, toko suvenir, dan pom bensin. Pilih kartu pos yang paling menggambarkan suasana lokal, sesuatu yang membuat penerima merasakan pengalaman Anda. Jika Anda punya waktu luang, coba buat kartu pos Anda sendiri.

Berkirim kartu pos saat ini memang sudah jarang dilakukan karena proses pengirimannya yang memakan waktu cukup lama. Terutama karena sebagian besar orang kini lebih senang mengirim pesan melalui SMS, email, ataupun aplikasi messenger yang dianggap lebih efektif dan lebih cepat sampai dan dibalas oleh sang penerima. Namun, masih ada sejumlah komunitas tertentu yang menyukai produk Pos sebagai sarana bertukar prangko dan kartu pos dari negara-negara lain. Di Indonesia sendiri kegiatan berkirim kartu pos bahkan bisa menjadi sebuah hobi. Ongkos kirim kartu pos ke luar negeri bervariasi, tergantung negara tujuan.

Ilustrasi: menulis kartu pos (sumber: whyy.org)

Kartu pos adalah bentuk surat terbuka yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan singkat/pendek dan praktis. Bentuk kartu pos sendiri yakni serupa kartu kecil dengan ukuran 10 cm x 15 cm yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia. Mengingat bentuk kartunya yang kecil, maka penyampaian pesan-pesan pada kartu pos tersebut diusahakan yang bersifat penting saja. Meski begitu, kartu pos tetap tidak dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang sifatnya rahasia atau confidential. Dalam dunia bisnis, kartu pos juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis secara singkat seperti pemesanan atau penawaran produk.[1]

Bagian Kartu Pos

  • Bagian muka: berisi tempat alamat pengiriman (sebelah kiri) dan alamat yang dituju (sebelah kanan).
  • Bagian belakang: tempat berita atau tempat isi surat.

Kegiatan berkirim kartu pos dinilai memberikan kepuasan tersendiri karena bisa menerima kartu pos dan prangko dari negara lain yang tergolong langka dan sulit ditemukan di Tanah Air. Komunitas kartu pos di Indonesia yang paling populer adalah komunitas Card to Post dan Postcrossing Indonesia. Kedua komunitas ini menyediakan website untuk Anda yang ingin bergabung atau sekadar belajar tentang dunia bertukar kartu pos ini.

Baca juga  Update Tarif Kirim Paket Pos Biasa (Jumbo Ekonomis)

Card to Post (yang dibaca dalam Bahasa Indonesia berbunyi mirip dengan ‘kartu pos’) adalah sebuah gerakan online yang mengajak siapapun untuk menghidupkan kembali budaya berkirim kartu pos. Serunya komunitas ini tidak sekadar mengirim kartu pos, akan tetapi para anggota bisa berkreasi untuk membuat kartu posnya sendiri, dan kemudian memamerkannya di website Card to Post.

Komunitas yang lahir pada 17 November 2011 ini didirikan beberapa anak muda, yakni Rizki, Putri, Hafiz, Rayi, Made, dan Hira. Sampai saat ini tidak kurang jumlah anggota yang bergabung mencapai 1.500 anggota. Animo masyarakat untuk bergabung pun cukup besar baik dari kalangan anak sekolah sampai kalangan profesional. Sejumlah kegiatan pun rutin dijalankan untuk lebih memperkenalkan komunitas ini, terutama pada ajang pameran komunitas.

Sejumlah gerakan massal pernah dilakukan oleh komunitas ini salah satunya Gerakan 1.000 Kartu Pos untuk Presiden. Gerakan yang dimulai Februari 2012 itu mengajak masyarakat mengumpulkan kartu pos yang berisi aspirasi untuk presiden. Kartu pos yang terkumpul dari seluruh penjuru tanah air itu kemudian dipamerkan saat presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berulang tahun ke-63 pada 9 September 2012.

Ilustrasi: surat & kartu pos

Selain itu komunitas ini juga pernah memiliki kegiatan Kartu Pos untuk Kota. Kegiatan ini mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi terhadap permasalahan kota masing-masing. Rizki bersama tim dan anggota lainnya masih terus berupaya mengampanyekan lebih luas budaya berkirim kartu pos. Komunitas yang saat ini telah memiliki beberapa anggota dari luar negeri, misalnya dari Amerika Serikat dan Belanda ini memanfaatkan teknologi digital lebih jauh guna mempermudah anggota saling berinteraksi.

Pos Indonesia menerapkan tarif baru untuk mengirim kartu pos ke luar negeri, yakni Rp7.000 untuk Asia, Rp8.000 untuk ke Eropa, dan yang termahal Rp9.000 untuk ke USA (Amerika Serikat). Berikut ini rincian tarif layanan pos universal suratpos luar negeri berdasarkan peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 29 tahun 2013 tentang Tarif Layanan Pos Universal yang masih diberlakukan sampai saat ini.

Baca juga  Info Terbaru Tarif Paket ke Luar Negeri via EMS Pos Indonesia

Tarif Layanan Pos Universal (Zona Asia Pasifik & Afrika)

Jenis Layanan Zona Asia Pasifik Zona I Zona Afrika
Surat s/d 20 gr Rp6.000 Rp7.000
Surat >20 – 50 gr Rp9.000 Rp14.000
Surat >50 – 100 gr Rp18.000 Rp26.000
Surat >100 – 250 gr Rp37.000 Rp56.000
Surat >250 – 500 gr Rp67.000 Rp105.000
Surat >500 – 1.000 gr Rp127.000 Rp203.000
Surat >1.000 – 2.000 gr Rp242.000 Rp393.000
Kartu Pos Rp7.000 Rp8.000
Sekogram *) s/d 7 kg bebas biaya kirim, di atas 7 kg kelebihannya dihitung dengan tarif surat  
M-Bag per 1 kg, maks 30 kg Rp115.000 Rp183.000

Bagi Anda yang akan berkirim kartu pos ke beberapa wilayah di Eropa dan Amerika, berikut rincian tarifnya.

Mengirim kartu pos (sumber: standard.co.uk)

Tarif Layanan Pos Universal (Zona Asia Eropa & Amerika)

Jenis Layanan Zona Eropa Zona Amerika
Surat s/d 20 gr Rp7.000 Rp8.000
Surat >20 – 50 gr Rp14.000 Rp16.000
Surat >50 – 100 gr Rp27.000 Rp31.000
Surat >100 – 250 gr Rp60.000 Rp69.000
Surat >250 – 500 gr Rp112.000 Rp131.000
Surat >500 – 1.000 gr Rp216.000 Rp254.000
Surat >1.000 – 2.000 gr Rp421.000 Rp496.000
Kartu Pos Rp8.000 Rp9.000
M-Bag per 1 kg, maks 30 kg Rp194.500 Rp230.000

Hingga 2021 dan 2022, tarif layanan pos universal suratpos luar negeri masih mengacu pada peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 29 tahun 2013 yang Tarif Layanan Pos Universal yang ditandatangani Menteri Kominfo Tifatul Sembiring pada 23 Desember 2013 silam. Ketentuan ini menggantikan regulasi sebelumnya yaitu Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 32 Tahun 2002 tentang Tarif Jasa Pos Dasar Dalam Negeri dan Luar Negeri.

Baca juga  Update Harga Cawan Petri (Petridish) dan Kegunaannya

Umumnya, ada dua cara untuk mengirim kartu pos ke luar negeri, yakni memakai perangko yang dijual di kantor pos dengan nominal tertentu dan memakai surat tercatat (RLN/EMS).

Cara Kirim Kartu Pos ke Luar Negeri

ilustrasi mengirim kartu pos ke luar negeri (sumber: sigynsgade36-66.dk)

Pakai Perangko yang Dijual di Kantor Pos dengan Nominal Tertentu

Caranya adalah dengan menyiapkan kartu pos yang sudah ditulis alamat lengkap siap kirim dan langsung mendatangi kasir untuk membeli prangko. Setelah itu tempel perangko dan titipkan di kasir pos. Keuntungan memakai perangko adalah penerima kartu pos akan lebih senang karena banyak di antara postcrosser adalah filatelis, atau mereka suka mengumpulkan perangko bagus dari berbagai negara.

Namun kelemahan pakai perangko adalah Anda tidak akan pernah tahu kapan kartu pos akan sampai di negara tujuan. Namun biasanya berkisar 2 sampai 3 minggu, tergantung jarak dan kesibukan pos. Risiko terburuk mengirimkan kartu pos atau pun amplop dengan perangko adalah hilang. Kadang perangko yang tertempel juga bisa lepas/rusak di perjalanan menuju negara tujuan.

Pakai surat tercatat (RLN/EMS)

Untuk yang satu ini semuanya ditimbang terlebih dahulu oleh kasir. Untuk tarifnya sendiri bisa dilihat di website resmi Pos Indonesia. Keuntungan pakai surat tercatat ini adalah paket Anda lebih besar kemungkinan akan sampai. Lama waktu pengirimannya, kurang lebih 2 minggu. Anda juga akan menerima surat dan no resi pengiriman (nomor bukti pengiriman).

Namun kelemahannya adalah harganya yang lumayan mahal karena tercatat, lalu tidak ada perangkonya, jadi mengurangi nilai kegembiraan jika penerimanya adalah filatelis atau pecinta perangko cantik Selain itu kadang ada biaya tambahan untuk pengiriman RLN/EMS ini, biasanya Rp7 ribuan untuk packing plastik dari kantor pos.

[Update: Almas]

[1] Purwanto, Djoko. 2007. Korespondensi Bisnis Modern. Jakarta: Esensi, hlm. 5.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA