Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

mendukung peran masing- masing pihak sehingga upaya mengatasi kesulitan belajar dapat mencapai hasil yang diharapkan, yaitu kesulitan belajar dapat teratasi secara tuntas.

2.6 Kerjasama Guru BK Dengan Guru Mata Pelajaran Dalam Membantu Mengatasi Kesulitan Belajar.

Kesulitan belajar merupakan permasalahan yang kerap terjadi di dunia pendidikan dan perlu mendapatkan penanganan yang ba ik di dalam program bimbingan. Siswa mengalami kesulitan belajar tidak hanya dikarenakan faktor instruksional yang berhubungan dengan materi maupun proses pembelajaran, namun juga dimungkinkan ada faktor lain yang berhubungan dengan psikologis siswa. Sehingga dalam hal ini perlu adanya kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran. Guru BK dan guru mata pelajaran pada hakekatnya merupakan dua personel sekolah yang sama-sama mempunyai tugas dan kewajiban dalam menumbuhkembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri siswa. Oleh karena itu dalam mengatasi permasalahan kesulitan belajar, keduanya mempunyai tanggungjawab yang sama, walaupun dengan peran dan uraian tugas masing- masing. Melalui kerjasama yang baik, masalah kesulitan belajar akan tertangani dengan baik. Partowisastro 1985: 157 mengemukakan : “Para guru hendaknya memandang dirinya sebagai konsultan dari pembimbing. Kalau benar bahwa para guru bahwa dapat belajar banyak dari pembimbing, maka sebaiknya juga benar, bahwa pembimbing dapat belajar banyak dari para guru di dalam usaha-usaha untuk membantu para siswa. guru dan pembimbing saling isi mengisi dalam mempelajari karakteristik-karakteristik para siswa. ” Dari pernyataan diatas jelas bahwa antara guru BK dan guru mata pelajaran dapat saling berkonsultasi atau bertukar informasi mengenai siswa, sehingga upaya membantu permasalahan siswa akan lebih baik penanganannya karena didukung oleh berbagai data yang diperoleh dari konsultasi antar keduanya yang dimungkinkan akan terjalin kerjasama yang harmonis pula dalam membantu menangani permasalahan siswa terutama permasalahan siswa yang terkait dengan bidang belajar. Upaya membantu menangani kesulitan belajar dapat dilakukan dengan mengadakan diagnosa pada permasalahan kesulitan belajar yang dialami siswa. Adapun kerjasama yang dapat dilakukan oleh guru BK dan guru mata pelajaran dalam hal ini yaitu pada tahapan-tahapan diagnosa kesulitan belajar itu sendiri. Tahapan-tahapan tersebut meliputi tahap pengumpulan data, pengolahan data dan identifikasi, diagnosis, prognosis, treatmen, evaluasi dan tindak lanjut. Adapun bentuk kerjasama yang dapat dilakukan oleh guru BK dengan guru mata pelajaran pada masing- masing tahap diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut: 1 tahap pengumpulan data, pada tahap ini guru BK bersama dengan guru mata pelajaran dapat bekerjasama dalam mengumpulkan data siswa meliputi jenis data yang akan dikumpulkan, alat yang digunakan, kemudian saling memadukan data yang telah terkumpul; 2 tahap pengolahan data, pada tahap pengolahan data bentuk kerjasama yang dapat dilakukan oleh guru BK dengan guru mata pelajaran yaitu keduanya dapat saling menginformasikan dan memadukan data siswa agar dapat digunakan untuk kepentingan identifikasi dan diagnosis; 3 tahap diagnosis, pada tahap ini guru BK bersama dengan guru mata pelajaran dapat bekerjasama dalam bentuk saling menginformasikan data yang diperlukan guna menganalisis kesulitan belajar siswa, memadukan hasil temuan keduanya dalam menganalisis kesulitan belajar siswa dan membahas kembali untuk menentukan karakteristik dan faktor- faktor penyebab kesulitan belajar siswa, serta siswa yang perlu diprio ritaskan untuk mendapat bantuan; 4 tahap prognosis, bentuk kerjasama yang dapat dilakukan guru BK dengan guru mata pelajaran pada tahap ini antara lain mendiskusikan kasus siswa dengan pihak lainnya yang diperkirakan terlibat dalam proses pemberian bantuan, serta mendiskusikan alternatif bantuan yang akan diberikan; 5 tahap treatment, pada tahap ini guru BK bersama dengan guru mata pelajaran memantau kegiatan siswa selama pelaksanaan bantuan berlangsung, mengadakan layanan yang melibatkan dua pihak, misalnya bimbingan kelompok; 6 tahap evaluasi, kerjasama yang dapat terjalin antara guru BK dengan guru mata pelajaran adalah keduanya dapat saling menganalisis hasil pengamatan serta mendiskusikan rencana tindakan lanjutan untuk siswa yang gagal atau belum menunjukan perubahan. Dari uraian mengenai bentuk kerjasama yang dapat dilakukan guru BK dengan guru mata pelajaran pada tahapan diagnosa kesulitan belajar, dapat dipahami bahwa setiap tahapan memiliki serangkaian kegiatan yang tidak hanya menuntut peran dari guru BK tetapi juga guru mata pelajaran. Masing- masing pihak memiliki peran dalam setiap tahapan tersebut, dengan mengetahui perannya masing- masing diharapkan kedua pihak mampu berkoordinasi dan berkonsultasi sesuai dengan perannya sehingga membentuk jalinan kerjasama yang pada akhirnya masalah kesulitan belajar dapat teratasi secara menyeluruh. BAB III METODE PENELITIAN Kegiatan dalan penelitian kualitatif ditentukan oleh prosedur yang digunakan. Peneliti harus memahami dan menguasai prosedur penelitian agar hasil dari penelitian tidak diragukan. Prosedur yang digunakan akan dapat mengatur arah serta tujuan penelitian. Oleh karena itu prosedur penelitian mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas penelitian.

3.1 Pendekatan Penelitian


Effective guidance services need cooperation of BK teachers with other personnel at the school. In fact, it’s still less cooperation BK teachers with subject teachers in BK services at the schools. This study aims to reveal cooperation the BK teacher with subject teachers in developing the way of learning student. Forms of quantitative research is descriptive type. The results revealed that BK teacher cooperation with subject teachers in developing the way of learning student good average.


Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

Moral Kerja Guru dalam Mengajardi Sekolah Menengah Atas Negeri Painan

Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENCEGAH TAWURAN ANTAR PELAJAR

Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

Siti Faizah , 1301405013 (2011) Bentuk Kerjasama Antara Guru Bimbingan dan Konseling dengan Guru Mata Pelajaran Dalam Membantu Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah

PDF (Bentuk Kerjasama Antara Guru Bimbingan dan Konseling dengan Guru Mata Pelajaran Dalam Membantu Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Semarang tahun pelajaran 2009/2010) - Published Version
Download (927kB) | Preview

Abstract

Permasalahan yang kerap muncul dalam proses belajar mengajar adalah masalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar tidak hanya bersifat instruksional, namun sering juga bersifat non-instruksional, maka penanganannya memerlukan kerjasama antara guru mata pelajaran dan guru pembimbing sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 22 Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, yaitu memilih suatu kejadian atau gejala mengenai kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran dalam membantu mengatasi kesulitan belajar. Subyek penelitian yang digunakan adalah guru pembimbing dan guru mata pelajaran di SMP Negeri 22 Semarang. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah tiga subyek, dua diantaranya adalah guru BK dan seorang guru mata pelajaran. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam. Uji keabsahan data yaitu menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini adalah bentuk kerjasama antara guru pembimbing dengan guru mata pelajaran dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa sudah cukup terjalin namun belum secara keseluruhan, kerjasama yang terjalin lebih pada saling memberikan data siswa dari guru BK maupun dari guru mata pelajaran baik berupa data tertulis maupun informasi verbal mengenai nilai, perilaku serta permasalahan lain yang dialami siswa. Kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran dalam membantu mengatasi kesulitan belajar terjalin bilamana dihadapkan pada permasalahan siswa yang tidak dapat diselesaikan oleh guru BK dengan siswa saja atau antara guru mata pelajaran dengan siswa saja, sehingga perlu melibatkan pihak lain seperti guru mata pelajaran, wali kelas dan orang tua. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bentuk kerjasama antara guru pembimbing dengan guru mata pelajaran dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa tidak selalu terjalin, hal ini tergantung pada permasalahan yang dihadapi siswa dan frekuensinya pun lebih banyak pada tahap pengumpulan data siswa. Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah hendaknya guru BK lebih aktif dalam mengadakan kerjasama dan komunikasi secara terbuka dengan guru mata pelajaran sehingga menghasilkan upaya bantuan yang efektif.

Actions (login required)

Kerjasama antara guru bk dengan guru mata pelajaran dalam pelayanan konseling di suatu sekolah
View Item