Kapan harus ke RS saat hamil tua?

Kelahiran sang buah hati adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh semua orang tua. Seorang ibu yang mengandung tentu tak sabar melihat wajah bayi yang telah berada dalam kandungan selama sembilan bulan. Namun, di balik rasa penasaran dan kebahagiaan, terkadang juga muncul rasa cemas, dan khawatir yang bisa menimbulkan stres.

Padahal stres pada ibu mengandung bisa berdampak buruk bagi kesehatan diri dan janin. Stres pada ibu hamil terkadang bisa mengubah selera makan sehingga memicu kenaikan berat badan dan berpotensi menyebabkan kelahiran prematur. Sedangkan, dampak ibu hamil yang stres bagi janin antara lain bisa mengganggu perkembangan kognitif, risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga yang paling fatal adalah mengancam keselamatan.

Untuk mencegah ibu hamil mengalami rasa cemas dan stress saat hendak memasuki waktu kelahiran, berikut adalah sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh ibu hamil sebelum hari perkiraan lahir (HPL):

1. Mempelajari teori cara-cara melahirkan

Ada banyak metode melahirkan di dunia ini. Mempelajari metode atau cara melahirkan bisa menjadi bekal bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dan menjalani persalinan dengan lancar. Berikut berbagai macam metode melahirkan.

Melahirkan normal adalah harapan bagi banyak ibu hamil. Secara teori, melahirkan normal bisa terjadi setelah usia kandungan 38 minggu. Agar dapat melahirkan secara normal, seorang ibu hamil perlu melatih diri dengan belajar mengatur pernafasan di kelas persalinan. Namun, meskipun sudah berupaya secara teratur, kondisi kesehatan ibu hamil juga perlu dicek kembali apakah memungkinkan untuk melahirkan secara normal atau menggunakan metode lainnya yang juga sama baiknya.

Caesarean section atau operasi caesar adalah cara melahirkan bayi dengan cara menyayat bagian perut hingga rahim ibu. Operasi caesar biasanya dilakukan setelah cara melahirkan normal tidak bisa dilakukan atau usia kandungan sudah di atas 39 minggu. Operasi caesar juga bisa dilaksanakan lebih cepat sebelum usia kandungan 38 minggu karena ada kondisi khusus di luar perencanaan sebelumnya

Apakah kamu familiar dengan metode melahirkan ini? Yup, di Indonesia sendiri melahirkan dengan metode ini masih belum banyak ditemukan. Water birth adalah proses melahirkan secara normal yang berlangsung di dalam air dengan suhu 33 hingga 37 derajat celcius. Melahirkan dengan cara water birth bisa mengurangi rasa sakit saat persalinan. Namun layanan water birth hanya tersedia di rumah sakit tertentu dan harus didampingi oleh bidan atau dokter kandungan serta tenaga medis lainnya.

2. Menyiapkan perencanaan kelahiran

Selain mempelajari teori melahirkan, ibu hamil dan suami juga perlu mempersiapkan perencanaan kelahiran yang baik, antara lain terdiri dari: 

  • Mencatat HPL
  • Memilih lokasi dan metode persalinan
  • Memilih fasilitas layanan kesehatan untuk persalinan
  • Menyiapkan dana untuk membayar biaya persalinan 
  • Menyiapkan transportasi untuk menuju lokasi persalinan

Baca juga:

3. Menyiapkan dokumen penting

Kehadiran sang buah hati akan membutuhkan berbagai dokumen penting untuk pengurusan administrasi di rumah sakit hingga pembuatan akta kelahiran. Dokumen penting yang dibutuhkan antara lain KTP, kartu keluarga, kartu kepesertaan asuransi atau BPJS Kesehatan, serta buku catatan kehamilan. Siapkan semua berkas dokumen penting itu dalam satu map khusus sehingga mudah dibawa jika HPL tiba.

Buku catatan kehamilan merupakan buku yang berisi riwayat kesehatan ibu hamil dan kondisi kandungan selama sembilan bulan, dan menjadi informasi penting bagi dokter atau bidan yang menangani persalinan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Sehingga, dengan memiliki buku tersebut, dokter atau bidan dapat menjalankan proses persalinan dengan lancar.

4. Persiapan barang untuk dibawa ke rumah sakit

Sebelum HPL tiba, persiapkan barang-barang yang perlu dibawa ke rumah sakit saat akan melahirkan. Tempatkan barang-barang tersebut dalam satu tas atau koper, sehingga ketika ada tanda-tanda akan melahirkan, tas atau koper itu bisa langsung dijinjing. Akan lebih baik jika persiapan barang ini dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan ke rumah sakit, sehingga bisa ditata rapi dan tidak ada barang yang tertinggal.

Utamanya, barang yang perlu dibawa ke rumah sakit saat akan melahirkan adalah keperluan ibu hamil dan bayi, yakni:

  • Peralatan mandi
  • Ikat atau jepit rambut
  • Pakaian dalam ganti
  • Bra khusus menyusui
  • Pembalut khusus ibu melahirkan
  • Perlengkapan bayi seperti baju, popok, kaus kaki bayi, sarung tangan bayi, dan lain-lain

5. Rajin bertukar informasi dengan pasangan

Mendekati HPL, ibu hamil sebaiknya rajin bertukar informasi seputar kondisi kandungan kepada suami. Pastikan ibu hamil dan suami mengetahui tanggal HPL, sehingga suami bisa siaga jika sudah mendekati hari H. Selain itu, Ibu hamil juga jangan segan meminta pertolongan suami untuk melakukan berbagai hal dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Karena pada dasarnya, ibu hamil tidak boleh kelelahan.

6. Konsultasi dengan dokter

Bagi Ibu hamil anak pertama, hal yang perlu dilakukan adalah  konsultasi dengan dokter kandungan. Selain untuk menanyakan tentang proses kelahiran dan persiapannya, konsultasi dengan dokter juga diperlukan  untuk menambah literasi tentang laktasi atau menyusui pasca persalinan. Menyusui anak pertama terkadang menemui berbagai kendala seperti air susu ibu (ASI) belum keluar, bayi bingung puting, dan lain-lain. Tidak hanya ibu hamil anak pertama, seluruh ibu hamil juga perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin. Karena, biasanya setiap kehamilan anak memiliki karakteristik masing-masing.

Selain itu, konsultasi dengan dokter juga untuk mendapatkan informasi mengenai:

  • Cara menyusui yang benar
  • Trik memerah dan menyimpan air susu ibu
  • Cara mencegah baby blues
  • Tips agar air susu lancar
  • Cara menenangkan bayi yang rewel
  • Informasi imunisasi bayi

7. Menjalankan hidup sehat

Ibu hamil harus selalu menjalankan pola hidup sehat. Kesehatan ibu hamil sangat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Pola hidup sehat ibu hamil antara lain:

  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi makanan bergizi setiap hari
  • Menghindari stres
  • Olahraga ringan seperti jalan kaki tiap pagi atau sore hari

Baca juga:

8. Mengatur cuti melahirkan

Bagi wanita karir, cuti melahirkan harus diatur sebaik mungkin agar bisa optimal merawat bayi. Di Indonesia, lama cuti melahirkan adalah tiga bulan. Usahakan mengambil cuti melahirkan mendekati atau saat kelahiran, sehingga bayi bisa mendapatkan ASI secara optimal selama tiga bulan pertama dilahirkan.

Di Allianz Indonesia sendiri memberikan maternity leave bagi karyawan wanita selama empat bulan. Hal tersebut agar ibu dapat merawat, berinteraksi dan mendampingi sang buah hati lebih lama.

9. Menyiapkan perlindungan

Selain 8 hal yang harus dipersiapkan sebelum HPL, setiap bayi berisiko tinggi terserang berbagai macam masalah kesehatan. Agar ibu hamil tidak was-was, penting untuk menyiapkan perlindungan bagi buah hati. Tak perlu khawatir,  juga menghadirkan , salah satu perlindungan Asuransi Kesehatan Individu tambahan yang memberikan beragam manfaat plus untuk kamu dan seluruh keluarga, meliputi rawat inap dan alternatif inpatient care, rawat jalan, rawat gigi, hingga kehamilan, persalinan, dan nifas. Selain itu, Allianz Indonesia juga mendukung ibu hamil dalam masa kehamilan hingga persalinan dengan menghadirkan , salah satu fitur untuk ibu hamil yang bikin rencana kehamilan ibu semakin sempurna , mulai dari mengetahui kondisi kehamilan, perkembangan janin, rencana anggaran, tip parenting berdasarkan zodiak anak, hingga memastikan kesehatan ibu dan keluarga selalu terjaga. Mama CerdAZ juga menyediakan berbagai informasi kesehatan yang penting bagi keluarga dan ibu hamil. Untuk mengoptimalkan persiapan sebelum HPL, Ibu hamil juga bisa memanfaatkan fasilitas kalkulator kehamilan untuk mengetahui kebutuhan perlindungan ibu dan keluarga dalam masa kehamilan, hingga sampai dengan biaya kelahiran sang buah hati.

Baca juga:

Larangan untuk Iibu hamil       

Kini, kamu sudah mengetahui berbagai persiapan untuk membantu kelancaran proses persalinan. Sebagai seorang mama CerdAZ, agar bayi lahir dengan selamat dan Ibu dapat melahirkan dengan proses persalinan yang lancar, hindari larangan-larangan berikut:

1. Stres

Ibu hamil yang mengalami stres bisa menurunkan kualitas dan kuantitas tidur. Akibatnya perkembangan janin bisa terganggu, sehingga bayi bisa lahir dengan berat badan yang rendah.

2. Banyak olahraga

Ibu hamil memang harus rutin olahraga untuk mengurangi rasa sakit pinggang dan membantu kelancaran persalinan. Namun, olahraga ibu hamil tidak boleh berlebihan agar tidak membahayakan keselamatan kandungan. Olahraga yang cocok untuk ibu hamil antara lain jalan kaki ringan, berenang atau aerobik air, yoga, pilates, dan senam hamil.

3. Kebanyakan makan

Ibu hamil yang kebanyakan makan bisa mengalami peningkatan beban yang bisa menyebabkan nyeri kaki, nyeri punggung dan tekanan pada sendi. Risiko varises dan wasir juga semakin besar jika kebanyakan makan. Selain itu, janin juga bisa memiliki berat badan berlebih, sehingga susah untuk lahir normal. Untuk itu, pastikan ibu hamil makan dengan porsi 4 sehat 5 sempurna yang cukup secara rutin.

4. Melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan secara medis

Ibu hamil jangan melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan oleh dokter. Misalnya, minum jamu yang dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu jamu yang harus dihindari adalah kunyit karena bisa memicu kontraksi. Namun, apabila terpaksa harus minum jamu, pastikan bahwa ibu hamil sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. 

5. Melakukan tugas yang berlebihan

Mengerjakan tugas yang terlalu banyak bisa menyebabkan ibu hamil mudah lelah dan menurunkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, ibu hamil jangan segan minta bantuan orang lain untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Untuk pekerjaan rumah tangga, minta tolong suami agar bisa turut membantunya.

Itulah informasi tentang persiapan menjelang kelahiran dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan ibu hamil. Semoga persalinan bunda berlangsung lancar ya!

Kapan harus ke rumah sakit saat hamil tua?

2. Waktu yang tepat untuk ke dokter atau bidan Bumil disarankan untuk segera pergi ke rumah sakit atau bidan ketika kontraksi muncul secara teratur selama sekitar 30–60 detik dengan jarak waktu kemunculnya 3–5 menit.

Kapan kita harus ke RS saat akan melahirkan?

Kebanyakan ibu hamil akan melahirkan 12–24 jam setelah selaput ketuban pecah. Oleh karena itu, segera berangkat ke rumah sakit jika ini terjadi. Air ketuban bisa keluar perlahan seperti tetesan atau rembesan air, bisa juga menyembur secara tiba-tiba.

Kapan harus ke dokter saat hamil tua?

Selain berbagai tanda melahirkan tadi, ada juga beberapa kondisi yang mengharuskan ibu hamil untuk segera menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit secepatnya, karena dikhawatirkan terdapat komplikasi kehamilan, yaitu: Terjadi perdarahan berat dari vagina. Pecah ketuban. Tidak ada gerakan janin.

Kapan waktu yang tepat untuk persalinan?

Persalinan pada umumnya terjadi ketika usia kandungan sudah mencapai sekitar 37–42 minggu. Jadi, bila ibu belum juga melahirkan namun usia kandungan masih dalam rentang tersebut, maka tidak perlu khawatir.