Jenis canting yang dipergunakan untuk membuat titik titik adalah canting

Membuat batik tulis tentu tidak semudah yang kita bayangkan, terlebih bagi orang yang tidak memiliki ketrampilan dibidang membatik. Dalam proses membatik tentu membutuhkan ketekunan dan ketelitian dari si pengrajin batik, terutama saat membatik tulis yang pada umumnya alat utama membentuk motif batik adalah canting. Nah kali ini bahankain.com akan menguas secara detail soal si canting ini, pasti pada belum tau kan kalau jenis canting itu banyak dan fungsinya berbeda-beda?

Apa itu Canting?

Canting merupakan salah satu alat utama dalam membatik yang digunakan untuk menggambar atau melukis sebuah pola diatas kain sehingga terbentuklah motif sebagai salah satu proses dari membatik. Pada umumnya canting dibuat dari bahan tembaga dengan gagang bambu.

Canting berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘canthing’ yang berarti alat untuk melukis batik tulis. Canting batik tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu cucuk, nyamplung, dan pegangan. Yang mana ketiga bagian itu memiliki fungsi atau kegunaan masing masing.

Bagian canting yang disebut cucuk atau saluran kecil ini digunakan sebagai tempat keluarnya cairan lilin atau cairan malam batik. Biasa dikatakan cucuk atau disebut juga dengan carat ini sebagai pensil atau pena dalam membuat pola batik. Cucuk ini berbentuk seperti selang melengkung dan terbuat dari bahan tembanga. Karena pada dasarnya, tembaga merupakan penghantar panas yang baik. Ukuran dari cucuk sangat mempengaruhi ukuran besar kecilnya goresan yang tercipta.

Bagian canting yang kedua yaitu nyamplung. Pada umumnya, bentuk dari nyamplung ini berbentuk oval dan cenderung agak pipih. Fungsi dari nyamplung ini sebagai tempat untuk menampung cairan malam. Biasanya, nyampung terbuat dari tembaga karena tembaga sendiri merupakan konduktor panas yang baik.

Kemudian bagian canting yang ketiga yaitu bagian .pangkal pada canting. Pegangan ini biasanya terbuat dari bambu atau kayu yang berfungsi untuk pegangan tangan ketika akan menggoreskan cairan malam pada selembar kain yang akan dibatik.

Jenis Canting dan Fungsinya

Berdasarkan fungsinya, canting dibedakan menjadi beberapa macam kategori. Macam canting tersebut diantaranya berupa canting rengreng, canting isen, canting klowong, dan canting tembok. Berikut penjelasan masing-masing canting berdasarkan fungsinya.

Canting Reng Rengan

Pada saat awal membatik, biasanya membuat pola dari motif batik itu dulu. Pola biasanya berupa gambar-gambar yang siap dicanting. Jenis Canting rengreng ini digunakan untuk menggoreskan cairan lilin pertama kali yang mengikuti dengan pola batik yang sudah ada. Canting rengreng memiliki cucuk tunggal dengan ukuran sedang yang berdiameter sekitar 1 sampai 2,5 mm.

Canting Isen

Isen merupakan kata dari bahasa jawa yang artinya isi. Canting isen ini merupakan alat membatik yang digunakan untuk memberikan motif tambahan atau isenan pada bidang batik. Pada umumnya, canting isen memiliki cucuk tunggal atau rangkap yang memiliki diameter sekita 0,5 sampai 1.5 mm.

 Canting Klowong

Jenis Canting klowong adalah jenis canting yang memiliki cucuk tunggal yang biasa digunakan untuk membuat pola awal pada motif batik. Kerangka motif biasanya dibuat lebih besar dan lebih mendominasi dari sebuah motif batik.

Canting Tembok

Jenis Canting tembok atau canting blok biasanya memiliki lubang cucuk yang cukup lebar. Hal ini karena akan mempermudah proses membatik ketika mengeblok atau menembok suatu motif. Jenis canting yang satu ini biasa digunakan untuk menutup bidang motif yang gambarnya relatif besar.

Berikut tadi beberapa jenis canting berdasarkan fungsinya pada saat proses membatik. Selain dibedakan menurut fungsinya, canting yang biasa digunakan untuk membatik juga diklasifikasikan menurut ukuran dan juga banyaknya cucuk atau carat.

Lihat Foto

shutterstock/Raditya

SOLO INDONESIA, JULY 31 2018 : Canting with gold batik background on the fabric

KOMPAS.com - Canting berasal dari bahasa Jawa yang artinya alat untuk melukis batik tulis.

Canting adalah alat pokok dalam membatik yang menentukan apakah hasil pekerjaan tersebut disebut batik atau bukan batik.

Canting

Canting dipergunakan untuk menulis (melukis dengan cairan malam) untuk membuat motif yang diinginkan.

Membatik dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi, karena proses melekatnya lilin pada kain harus menggunakan canting.

Batik juga dikatakan seni karena gambar motifnya merupakan ekspresi perasaan, keinginan, atau suasana hati seorang pembatik.

Baca juga: Cerita di Balik Jeruji Terpidana Mati Mary Jane, Penantian 11 Tahun dan Canting Batik

Pemilihan canting dalam membatik sangat menentukan baik dan tidaknya motif batik yang dihasilkan. Hal ini karena setiap titik dan garis pada batik memiliki ukuran (canting) yang telah ditentukan.

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejumlah perajin mewarnai kain batik khas Betawi menggunakan Canting di Sanggar Batik Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018 Sejumlah motif batik berhasil diproduksinya antara lain, motif buah mengkudu yang menjadi ikon Batik Betawi Terogong hingga motif ondel-ondel, tugu monas, penari yapong, kembang sepatu dan masih banyak motif lainnya yang menjadi ciri khas Jakarta.

Sehingga dalam motif batik tidak hanya menampilkan susunan warna-warna yang indah, melainkan juga menampilkan garis yang diwujudkan melalui bentuk motif-motifnya.

Bentuk dan Fungsi Canting

Canting terdiri dari tiga bagian, yaitu cucuk, nyemplung, dan pegangan.

  1. Cucuk atau carat, berfungsi seperti mata pena sebagai ujung keluarnya cairan malam (lilin). Cucuk terbuat dari tembaga karena tembaga merupakan material yang baik untuk mengantarkan panas
  2. Nyamplung, berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan malam atau lilin panas. Seperti halnya cucuk, nyemplung juga terbuat dari tembaga.
  3. Pegangan canting batik yang terbuat dari bambu atau kayu.

Filosofi Canting

Baca juga: Kisah Obi dan Canting Dalam Rumah Dongeng Pelangi

Bagi masyarakat Jawa canting tidak hanya sekedar alat untuk membatik. Lebih jauh dari itu, canting memiliki makna filosofi yang luhur.

Filosofi tersebut tercermin dalam bagian-bagian canting, yaitu gagang merupakan pondasi atas keyakinan pada Tuhan, nyamplung menandakan kebesaran hati, dan cucuk melambangkan kehati-hatian dan "banyak kerja ketimbang bicara".

Terdapat beberapa jenis canting. Perbedaan jenis canting tersebut terkait dengan perbedaan motif yang akan dibuat dalam pembatikkan.

Lihat Foto

KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA

Peserta pelatihan membatik dengan telaten menggoreskan canting ke kain.

Berikut jenis-jenis canting:

1. Canting Reng-rengan

Canting Reng-rengan digunakan sebagai awal proses membatik, yaitu proses membuat pola. Namun, awalnya pola dibuat terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan menggunakan canting reng-rengan.

Baca juga: 1.000 Canting Hiasi Pohon Natal di Santika Jogja

Canting ini memiliki cucuk tunggal dengan diameter 1 mm - 2,5 mm

2. Canting Isen

Canting Isen merupakan canting yang berfungsi untuk mewarnai atau mengisi pola dari kerangka dasar yang sudah jadi.

Canting isen memiliki cucuk tunggal dengan diameter 0,5 mm - 1,5 mm serta digunakan untuk detail yang lebih kecil.

3. Canting Cecek

Canting berukuran kecil yang fungsinya untuk memberikan isen-isen pada motif batik.



Canting dalam proses pembuatan batik tulis merupakan senjata utama yang tidak dapat tergantikan. Membuat batik tulis memerlukan ketekunan, ketelitian dan ketrampilan khusus dalam membuat motif batik. Hal ini karena motif batik yang dihasilkan berasal dari goresan canting layaknya gambar lukisan. Hal ini lah yang membedakan harga batik tulis dengan jenis batik lainnya.

Apa itu canting batik?

Canting merupakan alat utama dalam proses pembuatan batik tulis yang  bertujuan untuk memindahkan atau mengambil cairan malam untuk membuat motif batik tulis. Nama canting ini berasal dari Bahasa jawa yang memiliki arti alat untuk melukis batik.

Bagian Canting Batik

bagian canting batik


Canting batik sendiri terdiri dari 3 bagian utama, yaitu cucuk, nyamplung dan pegangan. Bagian cucuk atau disebut juga carat ini berfungsi sebagai mata pena dimana ujung cucuk ini terdapat lubang untuk keluarnya malam batik (lilin batik). Bagian kedua adalah nyamplung, bagian ini berfungis untuk tempat memasukan malam batik yang sudah dicairkan dengan cara dipanaskan. Bagian ketiga adalah pegangan yang tentu saja fungsinya sebagai pegangan untuk mempermudah membuat pola motif. Pegangan canting sendiri biasanya terbuat dari bamboo sedangkan untuk cucuk dan nyampung terbuat dari material tembaga.

Macam Jenis Canting Batik

Untuk membedakan jenis atau macam canting batik dapat dibedakan menjadi tiga yaitu berdasarkan fungsi, ukuran dan banyaknya cucuk atau carat. Nah berikut ini kita ulas secara detai jenis dari canting batik.

Jenis Canting Batik Berdasarkan Fungsinya

-        Canting Batik Rengreng

Canting rengreng merupakan jenis canting yang berfungsi untuk membuat pola  batik pertama atau dalam proses membuat batik tulis dikenal dengan istilak merengreng. Ciri dari canting ini adalah memiliki cucuk tunggal degan diameter 1-2,5 mm.

Penggunaan cucuk ukuran sedang ini karena gambaran pola dasar tidak rumit karena belum ada isian maupun tembokan atau pulasan pada kain mori

-        Canting Batik Isen

Sesuai dengan Namanya, cating isen ini digunakan untuk mengisi pola yang sudah dibuat (pola dasar). Karena itu diameter canting ini sangat kecil yaitu 0,5 – 1,5 mm. Canting isen mempunyai cucuk tunggal dan banyak sesuai dengan motif yang dibuat.

Jenis Canting Batik Menurut Ukurannya

-        Canting Batik Cucuk Kecil

Canting batik cucuk kecil ini digunakan untuk membuat motif isen pada pola batik yang telah melalui tahap direngreng.

-        Canting Batik Cucuk Sedang

Canting batik dengan cucuk ukuran sedang digunakan dalam proses pembuatan pola dasar pada batik tulis

-        Canting Batik Cucuk Besar

Canting dengan cucuk ukuran besar ini digunakan untuk membuat pola berukuran besar untuk membuat perbedaan antara pola utama dengan pola tambahan. Canting ini juga digunakan untuk membuat tembokan atau pulasan pada kain, biasanya ujung cucuk ditambah dengan balutan kain sehingga diameter yang didapat lebih besar.

Jenis Canting Batik Berdasarkan Banyak Cucuk atau Carat



Canting batik cecekan ini termasuk dalam canting isen dengan cucuk tunggal. Canting ini berfungsi untuk membuat pola isen berup titik-titik.

Canting Batik Loron

Canting loron merupakan canting engan cucuk dua dengan posisi atas bawah. Fungsi dari canting loron ini untuk membuat garis rangkap seperti mebuat Batasan pada bogem pada motif batik.

Canting Batik Telon

Sesuai Namanya canting batik telon ini mempunyai cucuk/cacat tiga dengan bentuk segitiga sama sisi. Fungsinya canting ini untuk membuat pola isen yang berbentuk segitiga.

Canting Batik Prapatan

Canting prapatan ini mempunyai empat cucu dengan bentuk segi empat sama sisi. Fungsi dari canting ini untuk pola isen dengan bentung segiempat.

Canting Batik Liman

Canting liman memiliki jumlah cucuk lima dengan titik dengan bentuk lingkaran. Satu sebagai pusatnya dan keempatnya mengelilingi pusat.

Canting Batik Byok

Canting batik byok ini memiliki cucuk tujuh buah atau lebih biasanya jumlahnya ganjil. Fungsinya untuk membuat lingkaran

Canting Batik Galaran

Canting galaran disebut juga renteng mempunyai mata cucuk yang berbaris dari atas kebawah, jumlahnya empat atau lebih, biasanya berjumlah genap.

Nah itu dia berbagai macam canting batik yang kita kategorikan menjadi beberpa bagin agar udah dipahami. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA