Jelaskan tujuan jepang membentuk berbagai organisasi militer di indonesia!

KOMPAS.com - Jawa Hokokai adalah organisasi yang dibentuk Jepang untuk menghimpun kekuatan rakyat pribumi.

Jawa Hokokai dibentuk oleh Jenderal Kumakici Harada pada 8 Januari 1944 dengan tujuan menumbuhkan persatuan dan semangat rakyat.

Kala itu, Jepang sedang mengalami kekalahan dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik.

Oleh karena itu, mereka mencari cara untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia.

Baca juga: Sejarah BPUPKI: Tujuan, Tugas, Anggota, dan Hasil Sidangnya

Latar belakang pembentukan Jawa Hokokai

Sebelum mendirikan Jawa Hokokai, Jepang sudah lebih dulu membentuk Gerakan Tiga A dan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) untuk menarik simpati dan mencari dukungan rakyat Indonesia.

Gerakan Tiga A lebih dulu dibubarkan karena dianggap gagal atau tidak berjalan sesuai dengan keinginan Jepang.

Setelah itu, Jepang membentuk Putera yang dipimpin tokoh Empat Serangkai, yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.

Putera dibentuk untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia agar dapat membantu Jepang dalam Perang Pasifik.

Akan tetapi, tujuan Jepang dalam mendirikan Putera tidak tercapai. Putera justru lebih banyak bermanfaat bagi rakyat Indonesia ketimbang menguntungkan Jepang.

Oleh karena itu, Jepang pun membubarkan Putera dan kemudian mendirikan Jawa Hokokai.

Baca juga: Tokoh Pemuda yang Merobek Bendera Belanda di Surabaya

Jawa Hokokai juga disebut sebagai Himpunan Kebaktian Jawa. Melalui organisasi ini, Jepang berniat untuk menghimpun kekuatan rakyat Indonesia dan menggalang kebaktian.

Kebaktian dalam tradisi Jepang memiliki tiga dasar, yaitu pengorbanan diri, mempertebal persaudaraan, dan berbakti.

Berikut ini tujuan Jepang membentuk Jawa Hokokai:

  • Menumbuhkan persatuan dan semangat rakyat Indonesia
  • Menghimpun kekuatan rakyat Indonesia
  • Mencari dukungan rakyat Indonesia untuk menghadapi Perang Pasifik

Adapun Jawa Hokokai terdiri dari beberapa organisasi, yaitu Hokokai (Himpunan Kebaktian), Kyoiku Hokokai (Kebaktian Para Pendidik atau Guru), Izi Hokokai (Kebaktian Para Dokter), Keimin Bunka Shudoso (Pusat Kebudayaan), Fujinkai (organisasi perempuan yang mengatasi masalah ekonomi).

Baca juga: Tujuan Jepang Membentuk Tiga A

Referensi:

Andriyanto. (2019). Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908 - 1945. Indonesia: Penerbit Lakeisha.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

adjar.id – Selama di Indonesia, Jepang membentuk organisasi militer dan semimiliter.

Dalam buku Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA edisi revisi 2017, terdapat satu soal dalam Latih Uji Kompetensi di halaman 39.

Pada soal tersebut kita diminta menjelaskan mengapa Jepang begitu semangat membentuk organisasi militer dan semimiliter di Indonesia?

Nah, kali ini kita akan membahas soal materi sejarah kelas 11 SMA tersebut.

Jepang masuk ke Indonesia pada 8 Maret 1942 dan berakhir pada 17 Agustus 1945 berbarengan dengan Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya.

Selama masa pendudukannya ini, Jepang banyak membentuk berbagai organisasi pergerakan, baik militer dan semimiliter.

Pembentukan organisasi tersebut memiliki beberapa alasan yang menguntungkan Jepang. 

Pada saat itu, Jepang sedang melakukan perang Pasifik yang sudah membuka jalan bagi Jepang untuk bisa masuk ke negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.

Yuk, kita cari tahu jawaban dari soal Latih Uji Kompetensi di Halaman 39 berikut ini!

Baca Juga: Organisasi Semimiliter pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Masuknya Jepang ke Indonesia membawa perkembangan organisasi pergerakan yang berbeda dari zaman kolonial Belanda.

Pada masa kolonial Belanda, oragnisasi pergerakan yang muncul dan berkembang diprakarsai oleh para pejuang Indonesia. Namun, pada zaman Jepang banyak oragnisasi atau perkumpulan yang berdiri dengan diprakarsai oleh Jepang. 

Sementara para pejuang Indonesia mencoba memanfaatkan organisasi itu untuk kepentingan perjuangan Indonesia.

Hal ini berhubungan dengan perkembangan pandangan sikap dari para tokoh Indonesia dalam menghadapi pendudukan Jepang.

Banyak para tokoh Indonesia yang mencoba memanfaatkan masa pendudukan Jepang untuk melanjutkan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

Sikap dan strategi yang diambil para tokoh Indonesia ini yaitu dengan berkerja sama dengan Jepang.

Oragnisasi-organisasi pada zaman pendudukan Jepang ada yang bersifat kemasyarakat, ada yang bersifat militer, dan ada yang bersifat semimilter.

Pembentukan organisasi tersebut oleh Jepang sebenarnya demi keberlangsungan Jepang dalam perang Pasifik, Adjarian.

Baca Juga: Jawab Soal Sifat Pendudukan Jepang di Indonesia

Jepang Membentuk Organisasi Militer dan Semimiliter

Pada tahun 1942, terdapat pemikir dari Markas Besar Tentara Jepang agar penduduk di daerah dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran.

Tujuan dari dibentuknya aktivitas pertahanan dan kemiliteran berupa organisasi militer dan semimiliter agar bisa dipergunakan untuk kepentingan perang Pasifik.

Hal itulah yang membuat Jepang semangat dalam membentuk organisasi militer dan semimiliter di Indonesia.

Pembentukan ini didukung dengan pembentukan pemerintahan militer dengan membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah, yaitu:

1. Pemerintahan militer Angkatan Darat di wilayah Sumatra dengan pusatnya di Bukittinggi.

2. Pemerintahan militer Angkatan Darat di Jawa dan Madura.

3. Pemerintahan militer Angkatan Laut di daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku.

Pembagian administrasi ini berkaitan dengan perbedaan kepentingan Jepan terhadap tiap-tiap daerah di Indonesia, baik dari segi militer maupun politik.

Nah, itulah alasan Jepang semangat membentuk organisasi militer dan semimiliter di Indonesia yang bisa Adjarian jadikan bahan untuk menjawab Latih Uji Kompetensi di halaman 39.

Tonton juga video ini, yuk!

Tujuan Jepang untuk membentuk organisasi militer dan semi militer di  Indonesia adalah untuk dapat mempergunakannya untuk kepentingan Jepang itu sendiri, yaitu mempertahankan indonesia dari pihak sekutu dan untuk dikirim ke daerah perang Jepang di luar negeri.

Pembahasan

Pada tanggal 8 Maret 1942, telah terjadi kesepakatan antara Jepang dan Belanda mengenai penyerahan wilayah Indonesia yang tidak lagi menjadi milik Belanda melainkan beralih kepada Jepang. Setelah perubahan tersebut dilakukan, jepang akhirnya melakukan sedikit perubahan di Indonesia. Perubahan tersebut disambut baik oleh masyarakat Indonesia bahkan parahnya berhasil membius rakyat sehingga bersedia untuk membantu Jepang.  

Sayangnya, pada tahun 1943 terjadi perubahan politik dunia, di mana blok AS (Jerman, dkk.) telah menderita kekalahan di mana-mana. Jepang mulai cemas terhadap serangan balasan sekutu yang semakin ofensif dalam perang pasifik.  Kondisi ini membuat Jepang mulai bersikap lunak terhadap negeri-negeri jajahannya. Kepada bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam urusan pemerintahan.  

Perang Pasifik yang semakin mendesak kekuatan Jepang membuat Jepang mulai kembali memutar otak dan menemukan cara yaitu dengan meminta bantuan dari rakyat untuk menahan laju ofensif tentara Sekutu. Akhirnya pemerintah Jepang mulai memikirkan pengerahan pemuda-pemuda Indonesia guna membantu usaha peperangannya. Jepang mulai beralih ke strategi defensif di mana Indonesia menjadi front depan        

Organisasi Semi Militer

Organisasi Semi Militer adalah organisasi yang tidak dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer, namun lebih bersifat ke keamanan dan ketertiban serta kecenderungan untuk kesejahteraan rakyat. Pelatihan di bidang kemiliteran tetap ada, namun tidak begitu ditekankan.

1. Seinendan

Seinendan (Korps Pemuda) adalah organisasi yang dibentuk Jepang dengan beranggotakan para pemuda berusia 14-22 tahun. Seinendan didirikan tepatnya pada tanggal 29 April 1943 dengan beranggotakan sekiranya 3500 orang pemuda dari seluruh Jawa.    

Tujuan Jepang membentuk Seinendan untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.   Namun di balik itu, ada tujuan lain dengan dibentuknya Seinendan ini. Jepang melatih para pemuda Indonesia juga dimaksudkan untuk memperoleh tenaga cadangan dari pemuda guna memenangkan peperangan Asia Timur Raya melawan Sekutu.

2. Keibodan

Keibodan (Korps Kewaspadaan) adalah organisasi semimiliter yang anggotanya adalah pemuda berusia antara 25 sampai 35 tahun. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 29 April 1943 dengan tujuan untuk membantu Polisi Jepang pada masa penjajahan di Indonesia.     Contoh kegiatan dalam membantu polisi yaitu mengatur lalu lintas dan pengamanan desa.

3. Fujinkai

Fujinkai (Perkumpulan Wanita) adalah organisasi semi militer Jepang yang beranggotakan para wanita, dibentuk pada bulan Agustus 1943. Pembentukan organisasi ini di prakarsai oleh para istri pegawai daerah dan diketuai oleh isteri-istri kepala daerah tersebut.

  Saat situasi semakin memanas, Fujinkai dilatih militer sederhana, bahkan pada tahun 1944 dibentuk “Pasukan Srikandi” guna membantu perang melawan Sekutu.

Organisasi Militer

Organisasi militer Jepang adalah organisasi yang dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer guna mempertahankan wilayah Indonesia, misalnya prajurit tentara. Dalam organisasi ini, pelatihan kemiliteran sangat ditekankan.

1. Heiho

Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer, baik di Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut.   Heiho dibentuk berdasarkan instruksi bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kerajaan jepang pada tanggal 2 September 1942 yang kemudian pada bulan April 1945 menjadi cikal bakal organisasi ini.  

Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari tentara Jepang.

2. PETA

PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang dibentuk Jepang dengan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat organisasi sebelumnya, yaitu Heiho.   Walaupun Jepang semakin terdesak karena perang melawan Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu. Karena Heiho dipandang belum memadai, maka dibentuklah suatu organisasi militer yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air).    

PETA didirikan secara resmi pada tanggal 3 Oktober 1943 atas usulan dari Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima Tentara Jepang ke-16). Pembentukan PETA ini didasarkan pada peraturan pemerintah Jepang yang disebut dengan Osamu Seinendan nomor 44.

Pelajari Lebih Lanjut

Tujuan Jepang Mendirikan PETA (brainly.co.id/tugas/4879176)

Heiho (brainly.co.id/tugas/15156196)

Soal Mengenai Penjajahan Jepang dan Belanda (brainly.co.id/tugas/2450518)

Detail Jawaban

Kelas: XI

Mapel: Sejarah

Bab: Bab 4 - Pendudukan Jepang di Indonesia

Kode: 11.3.4