Jelaskan perkembangan seni sastra dan aksara pada masa hindu budha

Pixabay.com - aksara dan seni sastra

Aksara dan seni sastra adalah dua hal yang selalu berkaitan dan susah untuk dipisahkan. Di Indonesia, aksara menjadi salah satu kebudayaan penting yang berperan dalam sejarah.

Perkembangan aksara dan seni sastra di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Konon, aksara dan seni sastra yang ada saat ini terpengaruh dari datang dan berkembangnya agama Islam.

Mengenal Aksara dan Seni Sastra Indonesia

Aksara adalah bentuk simbol yang umumnya digunakan untuk mengungkapkan suatu hal yang dituangkan dalam benda maupun barang yang lainnya. Dengan adanya aksara, kita bisa mengetahui bagaimana sejarah dan terbentuknya bangsa Indonesia. Orang terdahulu mengungkapkan suatu peristiwa melalui sebuah aksara yang rata-rata dituliskan di batu. Ini menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah yang penting dan bisa menjadi pembelajaran untuk warga negara saat ini.

Ada beberapa aksara yang ada di Indonesia, antara lain aksara Jawa, aksara Lampung, aksara Bali, aksara Sunda, dan masih banyak yang lainnya.

Kemudian ada seni sastra. Menurut bahasa, seni sastra berasal dari kata “seni” yang artinya suatu ungkapan dari perasaan seseorang yang dituangkan dalam keindahan dan “sastra” artinya pedoman. Sementara menurut bahasa, seni sastra adalah suatu hal yang berbentuk tulisan atau pun ungkapan yang mengandung unsur seni dan keindahan di dalamnya. Seni sastra ini juga bisa digunakan sebagai salah satu ungkapan perasaan.

Seni sastra adalah suatu ungkapan atau kata-kata yang tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, bahasa ini sangat jarang dipakai di lingkungan masyarakat sekitar. Seni sastra juga memiliki keunggulan tersendiri terutama dalam hal penggunaan kata.

Pengaruh Islam dalam Aksara dan Seni Sastra

Dengan datangnya agama Islam ke Indonesia, maka masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda tanda (a, i, u) seperti lazimnya tulisan Arab.

Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia: Edisi Revisi 2013, Edi Hernadi, seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia.

Dari penjelasan ini bisa disimpulkan bahwa wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu dan isi ceritanya yang mengambil dari sastra yang berkembang pada jaman Hindu.

Abjad atau huruf-huruf Arab sebagai abjad yang digunakan untuk menulis bahasa Arab mulai digunakan di Indonesia. Bahkan huruf Arab digunakan di bidang seni ukir. Berkaitan dengan itu berkembang seni kaligrafi.

Pixabay.com

Dilihat dari corak dan isinya, ada beberapa jenis seni sastra seperti berikut.

  1. Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng. Dalam hikayat banyak ditulis berbagai peristiwa yang menarik, keajaiban, atau hal-hal yang tidak masuk akal. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa).

  2. Babad mirip dengan hikayat. Penulisan babad seperti tulisan sejarah, tetapi isinya tidak selalu berdasarkan fakta. Isinya adalah campuran antara fakta sejarah, mitos, dan kepercayaan. Di tanah Melayu terkenal dengan sebutan tambo atau salasilah.

  3. Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya sastra berupa sajak-sajak yang terdiri atas empat baris setiap baitnya.

  4. Suluk merupakan karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya menjelaskan soal-soal tasawufnya.

  5. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik atau buruk

  6. Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun.

Aksara dan seni sastra memiliki kemiripan, yaitu keduanya sama-sama mengungkapkan suatu hal dengan cara yang tidak biasa. Hal ini menjadi alasan mengapa aksara dan seni sastra harus terus dijaga keberadaannya. (DNR)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA