Jelaskan pengertian mad shilah thowilah berikan 2 contohnya

22 Desember 2021 05:44

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

24

1

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

05 Januari 2022 15:31

Halo Agus G, kakak bantu jawab ya. :) Jawabannya adalah sebagaimana penjelasan berikut: Penjelasan: Mad shilah merupakan salah satu hukum dalam ilmu tajwid yang bermakna mad tambahan dari mad asli yang disebabkan oleh ha' dhamir yang tidak didahului sukun dan bacaan bacaan panjang, mad shilah terbagi menjadi dua, yakni, mad shilah qashirah dan mad shilah thawilah. 1. Mad shilah qashirah ialah ketika ha' dhamir tidak didahului sukun dan bacaan panjang bertemu huruf hijaiyah selain hamzah makan dibaca dua harakat. Contohnya: فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ 2. Mad shilah thawilah ialah ketika ha' dhomir yang tidak didahului sukun dan bacaan panjang bertemu dengan huruf hamzah yang tidak sukun maka hukumnya dibaca panjang lima harakat. Contohnya: مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً Jadi, jawaban atas pertanyaan adalah sebagaimana penjelasan diatas. Semoga jawabannya membantu. Semangat belajarnya. :)

Balas

Mad shilah dibagi dua macam, yaitu sebagai berikut:

a. Mad Shilah Qashirah Mad Shilah Qasirah adalah pemanjangan suara karena adanya ha’ dhomir berharakat yang didahului oleh huruf berharakat pula, bertemu selain hamzah dan disyaratkan tidak disambungkan dengan huruf berikutnya. Dari definisi diatas, bahwa mad shilah qashiroh memiliki tiga syarat:

Baca Juga : Mad Arid Lissukun

Pertama: Sebelum ha’ dhomir harus ada huruf yang berharakat. jika tidak maka tidak dihukumi sebagai mad shilah qashiroh, seperti: فيْهِ ، منْهُ Kedua: Ha’ dhomir tidak disambungkan dengan kalimat berikutnya. Jika tidak demikian maka tidak dihukumi sebagai mad Shilah qashiroh, seperti:  أَنَّهُ الْحَقُّ Ketiga: Ha’ dhomir tidak bertemu dengan huruf hamzah.

Jika tidak demikian maka ia tidak dihukumi mad shilah qashiroh tapi ia dihukumi sebagai mad shilah thowilah, seperti:  ¨br& ÿ¼ã&s!$tB ¼çnt$s#÷{r& Mad shilah qashiroh dibaca panjang dua harakat dan biasanya harokatnya ditulis dengan dhommah terbalik atau kasrah berdiri. Contoh: إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

b.Mad Shilah Thawilah Mad Shilah Thawilah adalah pemanjangan suara karena adanya ha’ dhomir berharakat bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Dibaca panjang 5 harakat baik ha’ dhomir itu berharokat dhommah maupun kasrah.

Baca Juga ; Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Contoh: أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ Keterangan: – Ha’ dhamir tidak dibaca panjang 2 harakat apabila salah satu huruf sesudah atau sebelumnya mati. Kecuali ayat 69 didalam surah Al-Furqan, yaitu: وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً maka ha’ dibaca panjang 2 harakat walaupun sebelumnya didahului huruf mati. Mad ini disebut Mad Al-Mubalaghah. – Selain ha’ dhamir tidak dibaca panjang. Contoh: لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفعا

Ha’ dhamir disini merupakan dhamir untuk mudzakkar ghaib atau (هُوَ) dalam kedudukan majrur atau manshub. Cara baca Ha’ dhamir ada dua macam:

Ha’ dhamir dibaca dhammah apabila:

– Huruf sebelumnya berharakat dhammah. Contoh:

رَبُّهُ – يَأْخُذُهُ

– Huruf sebelumnya berharakat fathah. Contoh:

رَسُوْلَهُ – عَيْنَهُ

– Huruf sebelumnya sukun selain ya’. Contoh:

مِنْهُ – وَاسْتَغْفِرْهُ

Ha’ dhamir dibaca kasrah apabila:

Baca Juga : Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi 

– Huruf sebelumnya berharakat kasrah. Contoh:

بِيَدِهِ – رُسُلِهِ

– Huruf sebelumnya ya’ sukun baik ya’ maddiyah atau ya’ layyinah. Contoh:

فِيْهِ – عَلَيْهِ

Kemudian apabila Ha’ dhammir tersebut berada setelah huruf yang berharakat dan huruf setelahnya juga berharakat, maka harus dibaca shilah atau mad. Ha’ dhamir yang dibaca shilah di Al-Qur’an cetakan Madinah biasanya ada wawu kecil atau ya’ kecil setelah ha’ dhamir. Adapun di Al-Qur’an cetakan Indonesia digunakan dhammah terbalik atau kasrah tegak. Apabila kita menemukan tanda tersebut, berarti pada Ha’ dhamir tersebut terdapat hukum mad shilah.

Baca Juga : ;Mad Wajib Muttasil

Dari pemaparan di atas, maka disimpulkan:

  • Ha’ dhamir yang huruf sebelumnya sukun tidak dibaca mad, contoh:

مِنْهُ – عَلَيْهِ

  • Ha’ dhamir yang huruf setelahnya sukun tidak dibaca mad, contoh:

لَهُ الْمُلْكُ – بِيَدِهِ الْمُلْكُ

  • Ha’ dhamir yang dibaca mad adalah yang huruf sebelum dan sesudahnya berharakat, contoh:

وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا – لَهُ أَخٌ

  • Ha’ yang bukan dhamir dibaca pendek seperti:

لَـمْ يَنْتَهِ –  ما نَفْقَهُ

Mad shilah shugra atau mad shilah qashirah adalah ha’ dhamir yang berada diatara dua huruf berharakat dan sesudahnya tidak ada hamzah. Mad shilah shugra termasuk kelompok mad ashli karena tidak ada sukun atau hamzah setelah mad. Ukuran panjangnya 2 harakat. Contoh:

إِنَّهُ كَانَ – لَهُ مَا

———-

Pengecualian Mad Shilah

Ha’ dhamir pada surat az-Zumar 7 dibaca pendek walaupun memenuhi syarat sebagai mad shilah yaitu pada ayat

يَرْضَهُ لَكُمْ

Menurut riwayat Hafsh dari Ashim Ha’ dibaca panjang karena tauqifi walaupun sebelumnya huruf sukun, yaitu pada surat al-Furqan 69.

فِيْهِ مُهَاناً

Baca Juga ; Alif Layyinah

———

Perlu diingat juga bahwa mad shilah itu hanya berlaku ketika washal saja. Adapun ketika waqaf dan kata yang diwaqafkan terdapat Ha’ dhammir, maka Ha’nya disukunkan. Contoh:

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ

Contoh Mad Shilah Qashirah di Al-Qur’an

Di bawah ada beberapa contoh mad shilah shugra yang diambil dari Al-Qur’an yang dilengkapi dengan keterangan surat dan ayat.

Al-Baqarah: 22

فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ

Al-Baqarah: 255

لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ

Adz-Dzariyat: 26

فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

Al-Hasyr: 9

وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Al-Insyiqaq: 15

بَلَى إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا

Al-Fajr: 15

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ

Al-Balad: 8

أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ

Al-‘Adiyat: 6

إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

Al-Lail: 7

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

Al-Qariah: 9

فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ

Lihat Juga : Harga Ready mix

Jakarta -

Mad Shilah secara bahasa artinya hubungan, sedangkan secara istilah berarti mad tambahan. Mad shilah juga disebut sebagai mad tambahan dari mad asli/tabi'i yang disebabkan oleh ha dhamir (ه).

Mad shilah dibagi menjadi dua, yaitu mad shilah qashirah dan mad shilah thawilah. Mengutip dari buku Sehari Mahir Tajwid + Juz Amma yang disusun oleh Ustaz Rusdianto, S.Pd.I, berikut merupakan penjelasan terkait kedua jenis mad shilah.

Pengertian Mad Shilah Qashirah

Pada mad shilah qashirah biasanya terjadi pada kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki dengan lambang hi/hu (هِ/هُ) yang sebelumnya terdapat huruf hidup (bukan berharakat mati atau sukun) namun setelahnya tidak berupa hamzah. Ukuran bacaan mad shilah qashirah yaitu sebanyak 2 ketukan.

Panjang harakat mad shilah qashirah tergolong pendek karena hanya berjumlah 2 ketukan, makanya disebut qashirah yang artinya pendek.

Contoh Bacaan Mad Shilah Qashirah

Contoh bacaan mad shilah qashirah dalam Al-Qur'an yaitu sebagai berikut:

1. Surat An-Naba Ayat 15

لِّنُخْرِجَ بِهِۦ حَبًّا وَنَبَاتًا

Latinnya: 'Linukhrija bihī ḥabbaw wa nabātā"

2. Surat At-Tariq Ayat 8

إِنَّهُۥ عَلَىٰ رَجْعِهِۦ لَقَادِرٌ

Latinnya: "Innahụ 'alā raj'ihī laqādir"

3. Surat Al-Ikhlas Ayat 4

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Latinnya: "Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad"

4. An-Nasr Ayat 3

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا

Latinnya: "Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā"

Pengertian Mad Shilah Thawilah

Mad shilah thawilah terjadi pada kata ganti dhamir orang ketiga tunggal laki-laki dengan lambang hi/hu (هِ/هُ), yang sebelumnya terdapat huruf hidup dan sesudahnya ada hamzah. Artinya, berkebalikan dengan pengertian mad shilah qashirah.

Panjang bacaannya sendiri yaitu 2-5 ketuan, karena itu digolongkan sebagai thawilah yang memiliki arti panjang. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan dalam mad shilah thawilah, apabila setelah hi/hu terdiri atas huruf mati atau sukun, maka mad shilah tidak berlaku.

Kemudian, jika sebelum hi/hu terdiri atas huruf mati atau sukun, mad shilah juga tidak berlaku.

Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah

1. Surat Al-Balad Ayat 7 أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُۥٓ أَحَدٌ

Latinnya: "A yaḥsabu al lam yarahū aḥad"

2. Surat Al-Humazah Ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

Latinnya: "Yaḥsabu anna mālahū akhladah"

3. Surat Al-Muthaffifin Ayat 12

وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ

Latinnya: "Wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm"

4. Surat Al-Fajr Ayat 26

وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُۥٓ أَحَدٌ

Latinnya: "Wa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥad"

Selain mad shilah qashirah dan mad shilah thawilah, terdapat beberapa mad-mad lain yang perlu diketahui, yaitu:

Mad Iwad

Mad iwad adalah mad yang berharakat fathatain (tanwin fathah) yang dibaca waqaf. Huruf yang berharakat fathatain tersebut diganti menjadi fatha biasa.

Contoh dari mad iwadh yaitu:

1. Surat Al-Adiyat Ayat 2

فَالۡمُوۡرِيٰتِ قَدۡحًا

Latinnya: "Fal muuri yaati qadha"

2. Surat An-Nasr Ayat 3

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا

Latinnya: "Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaaba"

3. Surat Al-Insyirah Ayat 5

فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا

Latin: "Fa inna ma'al usri yusra"

Mad Aridh Lissukun

Mad aridh lissukun ini merupakan mad tabi'i yang bertemu dengan huruf hidup yang dimatikan karena waqaf. Sesuai dengan arti aridh lissukun, berarti sukun baru datang.

Cara membaca mad aridh lissukun yaitu dipanjangkan selama 2 sampai 6 ketukan (harakat). Contoh dari mad aridh lissukun yaitu sebagai berikut:

1. Surat Al-Baqarah Ayat 3

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Latinnya: "Allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn"

2. Surat Al-Fiil Ayat 2

َمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ

Latinnya: "A lam yaj'al kaidahum fī taḍhlīl"

3. Surat Al-Kafirun Ayat 1

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ

Latinnya: "Qul yā ayyuhal-kāfirụn"

Nah, itulah pengertian tentang mad shilah qashirah dan thawilah. Semoga mudah dipahami ya, detikers!

Simak Video "Menyantap Steak Ditemani Suasana Puncak yang Asri"



(lus/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA