Jelaskan makna hari raya idul fitri

ilustrasi lebaran. liputan6.com

Merdeka.com - Hari Raya Idul Fitri adalah perayaan besar yang menjadi momen kemenangan bagi seluruh umat muslim. Momen kemenangan ini dicapai setelah umat muslim menjalankan ibadah puasa dengan berjuang mengendalikan nafsu dan berbagai keburukan di bulan Ramadan. Selain itu, Hari Raya Idul Fitri juga menjadi momen bagi umat muslim untuk saling bermaafan.

Ini sudah menjadi tradisi perayaan yang dilakukan sejak zaman nabi dahulu. Konon, perayaan Idul Fitri pertama kali dilaksanakan pada tahun ke-2 Hijriah. Sebelum agama Islam datang, kaum Arab mempunyai dua hari raya yang dilaksanakan secara meriah. Kemudian, tradisi ini berubah setelah Rasulullah mendapatkan perintah untuk menyebarkan agama Islam.

Sebagai ritual perayaan yang diadakan setiap tahun, penting bagi umat Islam untuk mengetahui sejarah atau awal mula diselenggarakan Idul Fitri. Dengan mengetahui sejarah, tentu Anda bisa lebih memaknai perayaan Idul Fitri setiap tahun dengan lebih bijaksana.

Selain memahami sejarah, Anda juga perlu mengetahui apa esensi atau makna dari perayaan Idul Fitri yang dilakukan setiap tahun. Di samping itu, ada pula beberapa keutamaan Hari Raya Idul Fitri yang perlu diperhatikan bagi setiap umat muslim agar bisa mendapatkan ridho kebaikan dari Allah.

Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum sejarah Hari Raya Idul Fitri, makna, serta keutamaannya, bisa Anda simak.

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari Raya Idul Fitri berkaitan erat dengan dua peristiwa dalam sejarah Islam, yaitu Perang Badar dan Hari Raya masyarakat Jahiliyah. Perayaan Idul Fitri pertama kali digelar pada tahun ke-2 Hijriah, yaitu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin pada Perang Badar.

Usai perang, secara tidak langsung umat muslim merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur dan gembira. Bukan hanya kemenangan dalam perang, tetapi juga kemenangan karena berhasil berpuasa selama satu bulan di saat itu. Kemudian, ini mulai menjadi tradisi dan ibadah yang dilakukan umat muslim hingga saat ini.

Sebelum itu, tepatnya sebelum agama Islam datang, kaum Arab Jahiliyah merayakan dua hari raya yang sangat meriah. Disebutkan dalam hadist bahwa Idul Fitri yang kini dirayakan setiap tahun, tak lepas dari sejarah tradisi masyarakat Jahiliyah yang memiliki kebiasaan khusus bermain dalam dua hari.

Kemudian, setelah Rasulullah mendapat perintah untuk menyebarkan Islam dan jalan kebenaran yang berasal dari Allah, tradisi tersebut berubah. Dalam hal ini, Rasulullah mengganti hari raya masyarakat jahiliyah dahulu menjadi perayaan yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

“Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Abu Dawud & an-Nasa’i)

Sebelumnya, dua hari tersebut, diisi oleh perayaan pesta pora, dengan tradisi mabuk-mabukan dan menari. Konon, ini merupakan pengaruh budaya dari orang Persia kuno. Kemudian setelah turun kewajiban puasa Ramadan, Rasulullah mengganti perayaan tersebut menjadi Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha yang diperingati setiap tahun, hingga saat ini.

3 dari 4 halaman

Setelah mengetahui sejarah Hari Raya Idul Fitri, berikutnya tak kalah penting untuk diketahui makna dari perayaan Idul Fitri. Dalam hal ini, dijelaskan oleh seorang ulama, bahwa Allah menjadikan tiga hari raya di dunia bagi orang-orang yang beriman, yaitu Hari Raya Jumat, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha.

Secara khusus, perayaan Idul Fitri yang identik dengan menggunakan pakaian baru, memiliki makna yang lebih dari itu. Mengenakan pakaian baru hanyalah sunah, sedangkan makna yang lebih penting adalah anjuran untuk menambah ketaatan setelah hari raya tersebut.

Artinya, umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dan amalan sunah lain di bulan Ramadan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri dan iman dengan menjalankan ibadah yang lebih baik usai Ramadan.

Meskipun bukan hal yang mudah, namun orang yang mampu menjalankan ibadah dengan lebih baik setelah Ramadan, merupakan tanda bahwa ibadah selama Ramadan telah diterima oleh Allah. Tentu ini bisa dijadikan motivasi diri bagi setiap umat muslim agar mendapatkan kebaikan tersebut.

4 dari 4 halaman

Setelah mengetahui sejarah Hari Raya Idul Fitri dan maknanya, terakhir akan dijelaskan mengenai keutamaan dari perayaan Idul Fitri. Dikatakan bahwa Idul Fitri bukan hanya momentum kemenangan setelah menahan diri dari lapar, dahaga, dan nafsu dari berbagai hal buruk yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa.

Lebih dari itu, Idul Fitri merupakan perayaan yang perlu disyukuri dan dibanggakan, karena Allah membuka ampunan seluas-luasnya pada hamba-Nya yang melaksanakan sholat Idul Fitri. Di mana Allah berfirman, setiap umat Islam yang telah menjalankan ibadah puasa maka perlu mendapatkan upah atau ganjaran kebaikan, dan Allah memberikan maaf kepada umat-Nya.

Penjelasan tersebut disebutkan dalam sebuah hadis, “Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad bahwa Nabi bersabda: ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman: wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka. Kemudian ada yang berseru, ‘wahai umat Muhammad, kembalilah ke rumah-rumah kalian, aku telah menggantikan keburukan kalian dengan kebaikan’. Maka Allah swt berfirman: wahai hamba-hamba-Ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku, maka tegaklah kalian dengan mendapatkan ampunan-Ku terhadap kalian.

[ayi]


PR TASIKMALAYA - Hari besar bagi umat Islam dalam satu tahun terbagi dua, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.

Masing-masing hari raya memiliki makna dan keutamaan, termasuk Idul Fitri, yang dirayakan setiap 1 Syawal.

Namun, biasanya hari raya Idul Fitri tampak lebih meriah di Indonesia dibandingkan hari raya lainnya, karena memiliki keutamaan dan makna yang lebih dalam.

Berikut keutamaan dan makna hari raya Idul Fitri sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Muslimaid

Baca Juga: Link Nonton Konser BTS Permission To Dance On Stage Las Vegas Hari Ini 17 April 2022

1. Dilaksanakan pasca puasa Ramadhan satu bulan penuh.

Idul Fitri menjadi perayaan paska umat muslim di dunia melaksanakan puasa Ramadhan dalam selama satu bulan penuh.

Sebagai hari bahagia, setelah ibadah maraton selama Ramadhan, sebagai hari finishnya.

2. Hari umat Islam secara serempak berzakat (sedekah) dan serempak juga orang yang kurang mampu mendapatkan berkah.

Baca Juga: Link Nonton dan Streaming Anime One Piece Episode 1014 Sub Indo: Bantuan Marco Bawa Zoro ke Atap Onigashima?

Page 2

Ilustrasi. Makna Idul Fitri yang perlu Anda ketahui. /Pexels/RODNAE Productions

Page 3

Ilustrasi. Makna Idul Fitri yang perlu Anda ketahui. /Pexels/RODNAE Productions

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 24 Mei 2020 dan menjadi hari besar bagi umat Islam.

Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama, Hari Raya Idul Fitri adalah puncak dari pelaksanaan ibadah puasa.

Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa sendiri, yaitu manusia yang bertaqwa.

Kata Id berdasar dari kata aada-yauudu yang artinya kembali. Sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci.

Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan kata ifthar. Kemudian berdasarkan hadis Rasulullah SAW artinya:

”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya." Dalam Riwayat lain: "Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari).

Baca juga: Sayyidah Ruqayyah, Putri Nabi Muhammad SAW yang Wafat di Bulan Ramadhan

Sementara kata fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa berdasarkan kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya:

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh).

Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh) .

Baca juga: Ashabul Kahfi, Kisah 7 Pemuda Tidur Selama 309 Tahun dalam Gua

Dalam bahasa Jawa, Hari Raya Idul Fitri disebut juga dengan istilah "Lebaran". Lebaran mengandung makna lebar, lebur, luner, dan labur yang artinya:

  • Lebar artinya umat Islam dapat lebaran dari kemaksiatan.
  • Lebur artinya lebur dari dosa
  • Luber artinya luber dari pahala, keberkahan, dan rahmat Allah SWT.
  • Labur artinya bersih karena bagi orang yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa, maka hati akan dilabur menjadi bersih tanpa dosa.

Makna Hari Raya Idul Fitri hendaknya memiliki sifat positif seperti menjalin silahturahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa.

Hari Raya Idul Fitri juga menjadi momentum untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah dan secara horizontal membangun hubungan sosial yang baik dengan sesama.

Dok. Shutterstock/ Odua Images Ilustrasi anak sungkem kepada orang tua saat Idul Fitri atau Lebaran.

Hikmah Idul Fitri

Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya akan memiliki sikap sebagai berikut:

  1. Tetap istiqomah memegang agama tauhid, yaitu Islam. Tetap berkeyakinan bahwa Allah itu Maha Esa.
  2. Dalam kehidupan sehari-hari akan selalu berbuat dan berkata yang benar, meskipun perkataan itu pahit.
  3. Tetap berlaku sebagai abid,m yaitu hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah Allah.

Baca juga: Sejarah Perang Badar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA