Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan sistem kopling hidrolik

2. Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik

Keuntungan-keuntungan sistem hidrolik antara lain: a. Bila dibandingkan dengan metode tenaga mekanik mempunyai kelemahan pada penempatan posisi tenaga transmisinya. Lain halnya dengan tenaga hidrolik, saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan pada setiap tempat. Tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada sistem tenaga mekanik. Tenaga hidrolik lebih fleksibel dalam segi penempatan transmisi tenaganya. b. Dalam sistem hidrolik, gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan dan tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan dapat memberikan tenaga yang sangat besar. c. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah gaya. Pada sistem ini, bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh lapisan minyak oli. Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Sistem inilah yang akan mengurangi angka gesekan, dan jika dibandingkan dengan sistem mekanik bagian-bagian ini bergerak bergesekan lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanya roda-roda gigi, rantai, sabuk belt, dan kontak-kontak listrik. d. Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan relief valve. Karena apabila ada beban lebih dan tidak dengan segera di atasi akan merusak komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari kemampuan penyetelan katupnya, pemompaan langsung dihantarkan ke reservoir tangki dengan batas-batas tertentu terhadap torsi atau gayanya. Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan suatu mesin untuk mengatur jumlah torsi atau gaya tertentu, seperti dalam operasi pencekaman atau pengekleman. e. Kebanyakan motor-motor litrik berjalan pada kecepatan putar yang konstan. Sistem hidrolik juga dapat dioperasikan pada kecepatan yang konstan. Meskipun demikian elemen kerja linier atau rotari dapat dijalankan pada kecepatan yang berubah-ubah dengan cara mengubah volume hantaran pompa atau menggunakan katup pengontrol aliran. f. Hanya sedikit penggerak-penggerak utama yang dapat dibalik seketika. Biasanya pada sistem yang lain apabila ingin membalik arak gerakannya harus menghentikan sistem secara penuh, baru dilaksanakan pembalikan arah gerakannya. g. Pada motor listrik dalam keadaan jalan berputar tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena bebannya melebihi maka saat itu juga sekering pengaman akan putus. Dengan demikian sistem gerakan akan berhenti. Kemudian untuk menghidupkan kembali membutuhkan waktu yang cukup lama disamping itu juga harus menguragi beban hantarnya. Lain halnya dengan sistem hidrolik, begitu pompa tidak mampu mengangkat, maka beban berhenti dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Pada saat beban dikurangi dapat dijalankan saat itu juga tanpa harus persiapan lagi. h. Tenaga dapat disimpan dalam aktuator, dan apabila perlu sewaktu-waktu dapat digunakan tanpa harus merubah posisi komponen-komponen yang lain. Kelemahan dari sistem hidrolik antara lain: Sistem hidrolik membutuhkan suatu lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen-komponennya sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain, serta panas yang mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian akan bergesekan dengan bidang-bidang gesek komponen hidrolik. Dengan demikian kebocoran-kebocoran akan timbul sehingga akan menurunkan efisiensi dari mesin tersebut. Dari berbagai hal yang dapat mengakibatkan penurunkan efisiensi tersebut, maka sistem hidrolik membutuhakan perawatan yang intensif. Hal ini akan sangat menonjol sekali bila dibandingkan dengan sistem transmisi mekanik, atau sistem-sistem lain.

3. Dasar-dasar Sistem Hidrolik

Ketahuilah kelebihan dan kelemahan kopling hidrolik di motor, sebelum kamu benar-benar memasang komponen ini. Hal tersebut dimaksud agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

Bicara soal kopling hidrolik, sebenarnya sudah cukup lama dikenal di kalangan penggemar motor Tanah Air. Komponen ini umum digunakan pada sepeda motor yang berkubikasi mesin besar. Fungsinya untuk mengakali pengoperasian kopling agar lebih ringan.

“Biasanya motor yang diganti dengan kopling model hidrolik karena ingin mengejar entengnya. Apalagi buat pengguna motor gede dan motor yang sudah ganti per kopling sama kampas kopling versi racing,” papar Jainur Rahim, Penggawa dari Satria Restoration.

Selain itu, kopling hidrolik juga bisa meningkatkan tampilan motor agar terasa aura racing. Cocok sekali buat kamu yang ikut ajang modifikasi atau cuma ingin terlihat keren di tongkrongan.

Meski demikian, kelebihan dan kelemahan kopling hidrolik tetap ada. Sebut saja susahnya mencari suku cadangnya bila ada kerusakan.

“Ada plus dan minusnya lah pastinya, namanya juga produk untuk modifikasi,” tegas mekanik yang kerap disapa Mas Nur tersebut.

Kelemahan yang pertama adalah komponen kopling hidrolik yang susah didapatkkan. Terlebih pada produk after market yang dijual murah dan punya merek yang tidak jelas.

Lain halnya dengan kopling hidrolik yang punya merek terkenal. Pasti mereka turut serta menyediakan spare part pengganti jika ada komponennya yang bermasalah.

Baca juga Efek Knalpot Racing Pada Motor Injeksi, Bisa Buruk!

“Kalau merek-merek yang murah itu, susah banget untuk cari spare partnya. Buat contoh, cari sealnya saja susahnya minta ampun kalau sudah rusak. Akhirnya, pengguna ganti kopling hidrolik yang baru atau kembali ke model kopling konvensional,” tukas Mas Nur.

Ingin tahu lebih detail soal kelebihan dan kelemahan kopling hidrolik, simak bahasan di bawah ini:

Kelebihan kopling hidrolik

Disampaikan oleh Jainur Rahim, pastinya, penggunaan kopling hidrolik untuk mereka yang membutuhkan pengoperasian kopling yang lebih ringan.

Tentunya, dengan penggunaan kopling hidrolik pengguna motor terbantu ketika sedang berkendara. Apalagi, saat motor digunakan ketika melintasi jalan yang macet.

Sebelum menggunakan kopling hidrolik, pengoperasian kopling akan terasa berat. Banyak pengguna motor dengan kubikasi mesin besar yang mengeluhkan rasa pegal di tangan ketika berkendara di kondisi jalan macet. Namun ketika telah menggunakan kopling hidrolik keluhan itu tidak dirasakan kembali.

“Ya biasanya, yang ganti pakai kopling hidrolik ini mau ngejar entengnya pas lagi ngopling motor. Apalagi pas lagi macet-macetan, kopling hidrolik sih ngebantu banget Mas,” jelas Mas Nur, demikian sapaan akrabnya.

Selain membantu meringankan pengoperasian kopling jadi lebih ringan, tentunya penggunaan kopling hidrolik bisa meningkatkan tampilan sepeda motor.

Menurut Mas Nur, tak sedikit juga pengguna sepeda motor yang melakukan ubahan dengan mengganti kopling konvensional menjadi kopling hidrolik dengan alasan ingin mengejar tampilan saja. Biasanya hal ini dilakukan bagi pengguna sepeda motor berkapasitas mesin kecil dan belum memiliki fitur assist and slipper clutch.

Baca juga 7 Penyebab Motor Matic Mati Mendadak, Sudah Tahu?

“Enggak sedikit juga kok yang sering mau ngejar tampilan saja. Apalagi motor-motor yang kecil, banyak yang mau tampil keren saja sih. Biasanya mereka sudah bawa barangnya terus datang ke sini untuk pemasangan saja,” jelas Mas Nur.

Ditambahkan oleh Mas Nur saat ini banyak merek produk after market yang menyediakan kopling hidrolik. Mulai dari yang berharga murah sampai dengan yang mahal. Biasanya bagi mereka yang ingin mengejar tampilan saja akan memilih kopling hidrolik dengan harga yang murah.

Kelemahan kopling hirdrolik

Dalam membahas kelebihan dan kelemahan kopling hidrolik, tentu bukan cuma sisi positifnya saja. Ada pula beberapa sisi negatif dari penggunaan komponen ini.

Sama halnya dengan penggunaan rem model hidrolik, penggunaan kopling hidrolik butuh minyak sebagai penyokong proses kerjanya. Hanya saja, minyak yang digunakan tidak sama dengan yang digunakan untuk rem. Ada minyak khusus, yang peruntukannya memang untuk kopling hidrolik yang harganya cukup mahal.

“Minyaknya beda dengan minyak yang digunakan rem, ada minyak khusus untuk kopling hidrolik,” tegas Mas Nur.

“Dari sisi harga, minyak untuk kopling hidrolik tentunya beda dengan harga minyak rem. Harganya lebih mahal ketimbang minyak rem,” tambahnya.

Kelemahan kopling hidrolik lainnya menurut Mas Nur adalah mudah rusak, utamanya untuk produk kopling hidrolik yang murahan.

Baca juga 5 Cara Meningkatkan Performa Nmax Supaya Ngacir

“Kalau yang murahan itu gampang banget rusak, pemakaiannya enggak lama. Pernah ada yang baru pasang belum sebulan sudah kembali lagi ke sini buat pakai kopling standar nya lagi, karena kopling hidroliknya sudah rusak ternyata,” cerita dari Mas Nur.

Kopling hidrolik dengan harga murah bisa cepat rusak karena kualitas bahan bakunya juga murahan. Kerusakan biasanya terjadi pada bagian seal atau sistem hidroliknya, kerusakan biasanya disebabkan oleh hawa panas mesin.

“Ya namanya kopling itu kan posisinya dekat dengan mesin, kalau hawa panasnya sudah kebangetan bakal merusak seal seal yang ada di dalam sistem hdrolisnya. Kalau seal rusak maka hidrolisnya bocor dan sudah enggak ada tekanan lagi. Akhirnya Kopling hidrolik enggak bisa bekerja sebagaimana mestinya lagi,” jelas Mas Nur.

Lebih lanjut, Mas Nur menjelaskan perawatan untuk kopling hidrolik juga lebih rumit ketimbang perawatan kopling konvensional. Menyoal masalah harga kopling hidrolik, disampaikan oleh Mas Nur, saat ini kopling hidrolik tersedia di pasaran mulai dari Rp 700 ribuan sampai dengan Rp 2 jutaan untuk produk yang terbilang murah. Sedangkan untuk versi mahalnya bisa sampai puluhan juta harganya.

Itulah tadi bahasan lengkap soal kelebihan dan kelemahan kopling hidrolik. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA