Jelaskan 5 perilaku yang harus dilakukan di tempat kerja

Lihat Foto

ThinkStock/Todd Warnock

Ilustrasi karyawandi kantor.

NEW YORK, KOMPAS.com - karyawan yang bermasalah tidak hanya membuat pusing, tetapi juga bisa merugikan secara finansial bagi keberlangsungan perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan Centre for Creative Leadership (CCL) menunjukkan, karyawan bermasalah dapat merugikan perusahaan dengan cara meruntuhkan kepercayaan, berkurangnya produktivitas dan inovasi perusahaan, serta meruntuhkan motivasi dan kerja sama sesama rekan kerja.

Untuk menegetahui apakah anda termasuk dalam kategori karyawan jenis ini, alangkah baikya Anda melakukan refleksi atas perilaku sehari-hari Anda di kantor.

Dalam publikasi terbarunya, CCL melakukan survei terhadap 214 pemimpin perusahaan di seluruh dunia untuk lebih mengetahui karakter karyawan yang dianggap bermasalah.

Baca juga: Berapa Gaji Karyawan di Sektor Konstruksi, Manufaktur, dan Energi di Indonesia tahun 2018?

Jawaban pertama adalah performa kerja yang buruk, kemudian disusul dengan ketidakmampuan untuk bekerja sama dengan lingkungan kerjanya, dan yang terakhir tidak memberikan imbal hasil jika diberi pelatihan.

Berikut adalah 5 perilaku karyawan yang paling sering dianggap bermasalah:

1. Performa kerja buruk

Pekerja yang berkinerja buruk akan menghasilkan pekerjaan di bawah standar serta tidak dapat memenuhi harapan dari perusahaan, sehingga orang-orang disekitarnya harus dapat menambal hasil kerja yang di bawah rata-rata tersebut.

2. Tidak dapat bekerja sama dengan baik

Refleksikan kepada diri Anda abagaiman rekan-rekan kerja memperlakukan Anda. Jika mereka menghindar atau bersikap dingin kepada, pasti ada yang salah dengan perilaku Anda. Responden mengidentifikasi pekerja jenis ini sebagai seseorang yang tidak disukai oleh karyawan lain, serta sulit untuk mebangun hubungan positif dengan rekan kerjanya.

  1. Bertekad dan bekemauan untuk berbuat yang baik dan benar
  2. Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi
  3. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
  4. Menolak korupsi, suap, atau gratifikasi

  1. Melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan
  2. Melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi
  3. Menerima pemberian dalam bentuk apapun di luar ketentuan

  1. Melakukan pekerjaan sesuai kompetensi jabatan
  2. Disiplin dan bersungguh-sungguh dalam bekerja
  3. Melakukan pekerjaan secara terukur
  4. Melaksanakan dan menyelesaikan tugas tepat waktu
  5. Menerima reward and punishment sesuai dengan ketentuan

  1. Melakukan pekerjaan tanpa perencanaan yang matang
  2. Melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan tugas dan fungsi
  3. Malas dalam bekerja
  4. Melakukan pekerjaan dengan hasil yang tidak sesuai dengan standar

  1. Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan
  2. Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif
  3. Meningkatkan kompetensi dan kapasitas pribadi
  4. Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah
  5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien

  1. Merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai
  2. Bersikap apatis dalam merespons kebutuhan stakeholder dan user
  3. Malas belajar, bertanya, dan berdiskusi
  4. Bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan

  1. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu
  2. Berani mengakui kesalahan, bersedia menerima konsekuensi, dan melakukan langkah-langkah perbaikan
  3. Mengatasi masalah dengan segera
  4. Komitmen dengan tugas yang diberikan

  1. Lalai dalam melaksanakan tugas
  2. Menunda-nunda dan/atau menghindar dalam melaksanakan tugas
  3. Selalu merasa benar dan suka menyalahkan orang lain
  4. Menolak resiko atas hasil pekerjaan
  5. Memilih-milih pekerjaan sesuai dengan keinginan pribadi
  6. Menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawab

  1. Berakhlak terpuji
  2. Memberikan pelayanan dengan sikap yang baik, penuh keramahan, dan adil
  3. Membimbing dan memberikan arahan kepada bawahan dan teman sejawat
  4. Melakukan pekerjaan yang baik dimulai dari diri sendiri

  1. Berakhlak tercela
  2. Melayani dengan seadanya dan sikap setengah hati
  3. Memperlakukan orang berbeda-beda secara subjektif
  4. Melanggar peraturan perundang-undangan
  5. Melakukan pembiaran terhadap bentuk pelanggaran

24 Maret 2021 20:03 50543 KALI DIBACA 0 KOMENTAR 13 KALI DIBAGIKAN

Halo Sahabat Topkarir, sikap disiplin  pada pekerjaan  sangat diperlukan, sikap ini dapat membangun etos kerja yang baik dan meningkatkan produktivitas kita dalam bekerja. Etos kerja juga akan meningkatkan citra yang baik terhadap perusahaan.

Disiplin merupakan bentuk kepatuhan terhadap peraturan atau tugas-tugas yang seharusnya kita tangani. Kepatuhan dapat menggerakan roda perusahaan agar memperoleh pencapaian yang sempurna.

Disiplin Waktu

Efisiensi terhadap waktu sangat diperlukan untuk mengatur tugas mana yang dapat kita kerjakan lebih dulu, agar tugas itu lebih cepat selesai atau tepat waktu. Penerapan sikap ini akan mencegah tertundanya tugas lain yang akan kita kerjakan.

Inisiatif dan Kreatif

Dari cara kita dalam mengerjakan suatu tugas, juga menunjukkan kedisplinan kita dalam bekerja. Mengerjakan tugas secara monoton menggambarkan motivasi yang buruk dan ketidakpuasan kita terhadap perusahaan. Sebaliknya, pegawai yang inisiatif dan kreatif menunjukkan tingginya motivasi menunjukkan tingkat kedisiplinan yang tinggi juga.

Tanggung Jawab

Rasa tanggung jawab yang tinggi menunjukkan kedisiplinan kita dalam bekerja, seperti mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada kita dan menyelesaikannya tepat waktu. Pekerja yang disiplin bukan hanya selalu menerima tugas yang diberikan, menyelesaikan tugas dengan sempurna juga merupakan bentuk tanggung jawab terhadap pekerjaan.

Taat Peraturan

Datang tepat waktu, berpenampilan seperti yang sudah ditetapkan. Merupakan bentuk taat akan peraturan yang ada ditempat kerja. Ketaatan kita terhadap aturan kerja, menunjukkan kedisiplinan kita terhadap lingkungan kerja dan atasan.

Sikap dan Perilaku

Sikap dan perilaku kita terhadap rekan kerja dan atasan juga merupakan tanda yang baik untuk disiplin dalam kerja. Pekerja yang disiplin akan lebih peduli menjaga relasi yang baik antara dirinya dengan rekan kerja, dengan atasan, maupun pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan.

Pengawasan Ketat

Pengawasan yang ketat bukan berarti mengawasi pegawai saat mereka berkeja, hal ini malah menjadi hambatan tersendiri bagi mereka. Pengawasan yang baik sebagai atasan dalam mengobservasi motivasi, masalah, serta konflik yang timbul diantara pekerja dan ditangani agar meningkatkan kemauan mereka dalam bekerja.

Pemimpin yang Teladan

Pemimpin yang teladan merupakan salah satu faktor pendukung dari kedisiplinan kerja para bawahannya. Pemimpin yang dapat mencotohkan hal baik pada anak buah dapat menjadi salah satu indikator dari kedisiplinan kerja pegawai. Jika pemimpin mampu memberikan arahan dengan baik dan bijak, pegawai akan menunjukkan kepuasan yang lebih dalam bekerja, dengan begitu disiplin kerja juga akan dapat terjaga.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA