Hubungan sarana prasarana dengan proses pembelajaran

HJ. DEMINA, M.PD, ALLITA SARI, HADHRIYATUL AMNI ALI( MAHASISWI DAN DOSEN IAIN BATUSANGKAR)

bnewsmedia.id – Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu kegiatan yang mengatur segala persiapan baik peralatan ataupun material guna berlangsungnya proses belajar mengajar di sebuah lembaga lembaga pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar.

Sarana dan prasarana sangat lah menunjang kualitas belajar siwa di lembaga pendidikan tersebut, Jika kualitas belajar di lembaga pendidikan tersebut baik maka prestasi belajar peserta didik akan menjadi baik

Begitupun sebaliknya jika sarana dan prasarana dilembaga pendidikan itu tidak baik, tidak terstruktur, tidak terkontrol, Maka secara tidak langsung kualitas belajar peserta didik di lembaga pendidikan itu kurang berkualitas sehingga tidak ada peningkatan yang signifikan terjadi di lembaga pendidikan tersebut.

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses mulai dari pembelian sampai pengawasan tujuan khusus pendidikan. Tanpa pengelolaan, pembelian, penggunaan, dan pemeliharaan lembaga dan prasarana pendidikan tidak akan menjadi perhatian lembaga pendidikan.

Sesuai ketentuan umum Permendiknas, pada tanggal 24 tahun 2007, sarana mencangkup sarana pembelajaran portabel, dan sarana prasarana merupakan sarana dasar untuk menjalankan fungsi sekolah / madrasah. Fasilitas pendidikan meliputi gedung, ruang kelas, meja, kursi dan alat media pembelajaran. Pada saat yang sama, infrastruktur mencakup, misalnya pekarangan, taman, lapangan, dan jalan menuju sekolah. Namun jika digunakan secara langsung dalam proses pengajaran, komponen ini merupakan alat pendidikan.

Adapun pendapat lain mengatakan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana adalah pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sekolah untuk menunjang segala kegiatan (termasuk kegiatan belajar dan kegiatan lainnya) agar segala kegiatan berjalan dengan lancar.

Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, dan asri sehingga tercipta kondisi yang baik bagi guru dan siswa untuk bersekolah. Selain itu, guru, guru, dan siswa juga diharapkan dapat memperoleh sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai baik dari segi kuantitas, kualitas dan permintaan, serta dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam proses pendidikan dan pengajaran yang berkontribusi pada peningkatan mutu dan kualitas. pembelajaran maksimal.

Tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah mengatur dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi yang terbaik dan bermakna bagi proses pendidikan.Kegiatan pengelolaan tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, pengawasan, inventarisasi, dan penghapusan pertanggung jawaban.

Fungsi pengelolaan sarana dan prasarana meliputi:

  1. Analisis perencanaan / kebutuhan
  2. Membeli
  3. Survei
  4. Penggunaan atau pemanfaatan sarana dan prasarana
  5. Mempertahankan
  6. Menghapus
  7. Akuntabilitas

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses pendidikan kualitas pendidikan juga didukung oleh sarana dan prasarana yang telah menjadi standar bagi sekolah atau lembaga pendidikan terkait. Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi kemampuan belajar siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa peranan sarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang kualitas belajar siswa. Adanya sarana dan prasarana dapat memudahkan dan mempercepat pekerjaan manusia, sehingga manusia dapat menggunakan waktu secara efisien.

Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta didik, guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.

Adapun tujuan lain dari pengelolaan sarana dan prasarana sekolah adalah untuk memberikan layanan profesional terkait sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien. dalam kasus ini. Seperti yang dijelaskan Bafadal  tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, sebagai berikut:

Berdasarkan rencana rinci dan sistem pengadaan, akan diupayakan pembelian sarana dan prasarana sekolah agar sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik. Kebutuhan sekolah, dan pendanaan yang efisien, Berusaha keras untuk menggunakan sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efektif, serta berupaya memelihara sarana dan prasarana pendidikan agar selalu dapat digunakan setiap saat dalam kondisi apapun yang dipersyaratkan oleh semua sekolah.

Macam Macam Sarpras, (1) Fasilitas pengajaran (sarana dan prasarana) dan kompetensi professionals yang dimiliki oleh seorang guru pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yakni bagaimana membuat siswa merasa nyaman.

  1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai dalihat dari habis tidaknya dipakai, adaitu, yaitu: sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. Contoh: kapur tulis, beberapa bahan, kimia untuk, dan siswa praktik, dan sebagainya. Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam Contoh: pita mesin ketik (komputer), bola lampu and ban kertas. Contohnya: bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olahraga.
  2. Bergerak tidaknya saat digunakan ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan ada dua macam sarana pendidikan, Yaitu:sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakan atau dipindah sesui dengan kebutuhan pemakainya Contohnya, saluran dari perusahaan daerah air minum(PDAM
  3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar sarana pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pelajaran, dapat berupa benta-benda yang mudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang pendidikan.

Infrastruktur pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar. Kualitas pembelajaran,  yaitu kualitas atau efektivitas tingkat pencapaian pembelajaran yang meliputi tujuan, materi pembelajaran, strategi, perangkat pembelajaran, sarana prasarana yang tersedia, peserta didik danguru.

Pembelajaran adalah proses mengubah perilaku individu melalui interaksi dengan lingkungan, dan hasil belajar merupakan perilaku siswa yang diperoleh sekolah. Melalui proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan hasil akhir setelah mengalami proses pembelajaran, dimana perilaku muncul dalam bentuk perilaku yang diamati dan diukur. Hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dunia luar dan lingkungan.

Kualitas pembelajaran yaitu mutu atau efektivitas tingkat pencapaian belajar terdiri dari tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat belajar, siswa dan guru. Sekolah dikatakan berkualitas dilihat dari hasil lulusan yang dapat mengubah perilaku, sikap, keterampilan berkaitan dengan tujuan pendidikan.

Daryanto menyebutkan bahwa kualitas pembelajaran adalah suatu tingkatan pencapaian dari tujuan pembelajaran awal termasuk didalamnya adalah pembelajaran seni, dalam pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan sikap peserta didik melalui proses pembelajaran dikelas

Hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran cenderung terbaik menghasilkan perubahan berikut:

  1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menggugah motivasi Pembelajaran batin
  2. Meningkatkan kepercayaan diri padakemampuannya
  3. Hasil belajar yang dicapai bermaknabaginya
  4. Hasil belajar siswa secara keseluruhan(komprehensif)
  5. Kemampuan siswa untuk mengontrol / mengevaluasi dan mengontrol

Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, faktor internal tersebut salah satunya adalah motivasi belajar, yaitu dorongan internal dan eksternal dalam individu yang menyebabkan perubahan tingkah laku. Selain faktor internal, sarana prasarana sekolah sebagai faktor eksternal juga mempunyai pengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar siswa. Misalnya gedung sekolah dengan kondisi baik akan membuat siswa merasa nyaman dan bersemangat dalam belajar. Selain itu, fasilitas-fasilitas penunjang seperti perpustakaan, laboratorium, alat praktek, dan berbagai perlengkapan belajar juga harus dipenuhi agar proses pembelajaran lancar.

Guru membutuhkan perangkat pembelajaran untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Selain kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dukungan fasilitas pembelajaran juga sangat penting untuk membantu guru. Fasilitas belajar yang semakin lengkap dan memadai yang dimiliki sekolah akan semakin memudahkan para guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Suasana dalam kegiatan belajar pun sama. Harus mengembangkan fasilitas belajar untuk mendukung. proses belajar mengajar

Jika sarana dan prasarana pendidikan tidak berjalan dengan baik ini berdampak ke kualitas belajar siswa di sekolah tersebut begitupun sebaliknya. Sarana dan prasarana

Banyak sekolah dan universitas / Perguruan Tinggi yang bangunan rusak, kepemilikan dan pemanfaatan media pembelajaran yang rendah, Buku perpustakaan tidak lengkap, laboratorium nonstandar, Penggunaan teknologi informasi yang kurang memadai terutama sekolah dan Perguruan tinggi. Di daerah terpencil seperti Kalimantan, Sulawesi Pedalaman dan daerah lainnya. Namun untuk daerah perkotaan ada situasi serupa, seperti di ibu kota Jakarta yang sekolahnya melakukan proses belajar mengajar dilakukan di bawah jembatan.

Salah satu masalah di atas adalah karena pengelolaan fasilitas, Infrastruktur pendidikan tidak berfungsi dengan baik. Dengan adanya masalah seperti ini tidak akan berkontribusi pada proses pendidikan dengan cara yang terbaik dan bermakna. Kesulitan dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Jika sistem dan prosedur, pendidikan akan lebih baik manajemennya belum jelas, termasuk apakah ada kemauan dan kemampuan manajer dan, juga tidak memenuhi harapan.

Jadi, Prasarana pendidikan adalah semua komponen yang secara tidak langsung mendukung proses pengajaran di sekolah, atau perlengkapan dasar yang secara tidak langsung mendukung proses pendidikan sekolah. Sarana adalah segala perlengkapan, bahan dan perabot yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan, atau alat langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, dan fungsi sarana atau prasarana pendidikan adalah untuk membuat siswa merasa nyaman dan memotivasi siswa untuk belajar, sehingga memungkinkan proses pembelajaran.

Artikel ini telah dibaca 3.005 kali

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA