- Tingkat Kesukaran
- Pengertian
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu soal. (Arikunto, 1999: 207).
- Cara Menentukan Tingkat Kesukaran Suatu Butir Tes
- Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:
Keterangan:
P = indeks kesukaran,
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan
Jx = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Indeks kesukaran diklasifikasikan seperti tabel berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Soal sukar | |
Soal sedang | |
Soal mudah |
- Rumus lain yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal uraian sama dengan soal pilihan ganda yaitu :
Keterangan:
Tk : Indeks tingkat kesukaran butir soal
SA : jumlah skor kelompok atas
SB : jumlah skor kelompok bawah
IA : jumlah skor ideal kelompok atas
IB : jumlah skor ideal kelompok bawah
Setelah indeks tingkat kesukaran diperoleh, maka harga indeks kesukaran tersebut diinterpretasikan pada kriteria sesuai tabel berikut:
Tabel 2. Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran | Kriteria |
0 – 15 % | Sangat sukar, sebaiknya dibuang |
16 % – 30 % | Sukar |
31 % – 70 % | Sedang |
71 % – 85 % | Mudah |
86 % – 100 % | Sangat mudah, sebaiknya di buang |
- Daya Pembeda
- Pengertian
`Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah(Arikunto, 1999 : 211).
- Cara Menentukan Daya Pembeda Butir Tes
Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan:
(Arikunto, 1999: 213)
Keterangan :
DP: Indeks daya pembeda,
BA : banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar,
BB : banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar,
JA : banyaknya peserta tes kelompok atas, dan
JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah
Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut.
DP | Kualifikasi |
0,00 – 0,19 | Jelek |
0,20 – 0,39 | Cukup |
0,40 – 0,69 | Baik |
0,70 – 1,00 | Baik sekali |
Negatif | Tidak baik, harus dibuang |
Untuk mengetahui keberartian daya pembeda soal dilakukan dengan statistik uji-t, dengan persamaan berikut.
(Subino dalam sunardi, 2003: 27)
Keterangan :
t : Indeks Daya Pembeda (DP) antara kemampuan kelompok atas dengan kemampuan kelompok bawah,
Xa : skor rata-rata tiap item tes kelompok atas,
Xb : skor rata-rata tiap item tes kelompok bawah,
Sa : standar deviasi tiap item tes kelompok atas,
Sb : standar deviasi tiap item tes kelompok bawah,
Na: jumlah siswa kelompok atas, dan
Nb : jumlah siswa kelompok bawah.
Harga thitung yang dihasilkan dibandingkan dengan dengan harga ttabel dengan dk = (Na –1)+(Nb – 1) pada taraf kepercayaan 95%. Jika thitung > ttabel maka daya pembeda untuk soal tersebut adalah signifikan.
Persamaan lain yang dapat digunakan untuk menentukan daya pembeda yaitu :
Keterangan:
DP : Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
SA : Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
SB : Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah
IA : Jumlah skor maksimum salah satu kelompok pada butir soal yang diolah
Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda sesuai dengan tabel berikut.
Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes
Indeks Daya Pembeda | Kriteria Daya Pembeda |
Negatif – 9% | Sangat buruk, harus dibuang |
10 % – 19 % | Buruk, sebaiknya dibuang |
20 % – 29 % | Agak baik atau cukup |
30 % – 49 % | Baik |
50 % ke atas | Sangat Baik |
(Karno To, 1996:15)
Berikut ini contoh cara menghitung DP dan TK dalam Excel:
Contoh menghitung Daya Pebeda dan Tingkat Kesukaran Soal
r tabel dapat dilihat di sini: