Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam komunikasi interpersonal

Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah sebuah proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan memiliki tujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat, mengubah suatu pola sikap atau suatu perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau informasi dari pengirim pesan (sender) kepada penerima pesan (receiver) secar alangsung ataupun tidak langsung dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik (feedback)

Lalu, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang efektif?

1. Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.

2. Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.

3. Postur Tubuh Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal.

Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.

4. Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.

Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda. Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi, penyuluhan dan lain-lainnya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu.

Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda merasa ‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :

1. Gunakan Kalimat Seefektif Mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya bertemu famili saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.

2. jangan Mengungkapkan Pengulangan Ide/Pokok Bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda tidak usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar lebih fokus saat menyampaikannya.

3. Jangan Berbicara Terlalu Lambat Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara Anda bosan dan tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.

Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda harus pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan latihan/pengalaman orasi yang cukup.

4. Hindari Gumamam yang Terlalu Sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula lawan bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo……”, dsb. Hal ini juga akan mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi pembicaraan.

5. Hindari Humor yang Tidak Perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda harus tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda, teruskan pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor Anda yang telah gagal.

Demikianlah penjelasan yang dapat saya paparkan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi menjadi sebuah komunikasi yang efektif. Semoga bermanfaat

SUMBER :

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL Dari beberapa pengertian tentang komunikasi interpersonal di atas, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam menerapkan komunikasi jenis ini, yaitu tatap muka, mendengarkan, keterbukaan, kepekaan, dan umpan balik secara langsung.

Mengapa kita perlu belajar komunikasi antar pribadi?

Tujuan komunikasi antarpribadi adalah untuk belajar diri sendiri, mempengaruhi sikap, perilaku, dan memberi bantuan kepada orang lain. Manfaat komunikasi antarpribadi dapat menjalin hubungan yang positif dan menghindari persepsi negatif antara pustakawan dengan pemustaka dan antar sesama pustakawan.

Apa Manfaat pembukaan diri?

Manfaat Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Pemahaman yang lebih mendalam dari perilaku kita sendiri. b) Kemampuan untuk mengatasi (keadaan), melalui self disclosure akan ada peningkatan kemampuan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang kita hadapi.

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam komunikasi?

Jawaban:

  • Kontak Mata.
  • Ekspresi Wajah.
  • 3.Postur Tubuh.
  • Selera Berbusana.
  • Gunakan Kalimat Seefektif Mungkin.
  • Jangan Mengungkapkan Pengulangan Ide/Pokok Bahasan.
  • Jangan Berbicara Terlalu Lambat. …
  • Hindari Gumamam yang Terlalu Sering.

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi?

Hal-Hal Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Dalam Komuniasi yang Efektif?

  • Kontak Mata.
  • Ekspresi Wajah.
  • Postur Tubuh.
  • Selera Berbusana.
  • Gunakan Kalimat Seefektif Mungkin.
  • jangan Mengungkapkan Pengulangan Ide/Pokok Bahasan.
  • Jangan Berbicara Terlalu Lambat.
  • Hindari Gumamam yang Terlalu Sering.

Apa yang kamu pahami mengenai komunikasi antarpribadi?

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang – orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal (Mulyana, 2004 : 73).

Mengapa harus membuka diri?

Keterbukaan diri memiliki manfaat bagi masing-masing individu maupun bagi hubungan antara kedua pihak. Dengan membuka diri dan membalas keterbukaan diri orang lain, kita dapat meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan orang lain.

Apa yang dimaksud dengan membuka diri?

Membuka diri adalah mengemukakan bagaimana reaksi terhadap situasi yang dialami saat ini dan memberikan informasi yang relevan mengenai masa lalu sebagai usaha untuk memahami mengapa pada saat ini muncul reaksi tertentu.

Tak semua orang merasa nyaman untuk bisa membangun komunikasi dengan orang lain. Entah kenapa, rasanya dag-dig-dug aja, apalagi orang lain itu bukanlah kerabat atau sahabat dekat. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama?

Nah, kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain ini masuk dalam lingkup komunikasi interpersonal, atau yang disebut juga dengan komunikasi antarpersonal atau komunikasi antarpribadi. 

Definisi dan Elemen Komunikasi Interpersonal

Agar kamu lebih memahaminya, berikut adalah definisi dari komunikasi interpersonal yang sudah dirangkum dari berbagai sumber. Komunikasi interpersonal adalah salah satu bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Artinya, pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa perkataan, tulisan, bahasa tubuh, ekspresi, dan emosi. 

Pada umumnya, komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yakni pemberi pesan (sumber), pesan, media, encoding, decoding, gangguan, umpan balik, dan konteks. Seluruh elemen ini pun berperan dalam proses komunikasi interpersonal. 

Elemen Komunikassi Interpersonal

a. Sumber

Dalam komunikasi interpersonal, interaksi terjadi antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak berperan sebagai sumber atau pemberi pesan, yang juga sekaligus berperan sebagai penerima pesan. 

b. Pesan

Karena proses komunikasi interpersonal dilakukan secara langsung atau tatap muka, seluruh komponen yang ada didalamnya akan ditangkap sebagai pesan. Artinya, ketika mengirim dan menerima pesan, seluruh panca indera kita turut merespons pesan tersebut, baik secara verbal maupun nonverbal. 

c. Encoding-decoding

Encoding adalah proses memproduksi pesan, contohnya saat kita berbicara atau menulis. Sedangkan decoding adalah sebaliknya, yakni proses untuk menangkap dan memahami isi pesan, misalnya dengan cara mendengar atau membaca.  

d. Media

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, komunikasi interpersonal dilakukan secara tatap muka, sehingga media yang digunakan dalam mengirim dan menerima pesan adalah seluruh panca indera yang kita miliki. 

e. Gangguan

Segala hal yang berpotensi mengganggu proses penerimaan suatu pesan, merupakan gangguan komunikasi. Terdapat beberapa jenis gangguan, yakni gangguan semantik, gangguan fisiologis, gangguan intelektual, gangguan lingkungan, dan gangguan psikologis. 

f. Umpan balik

Pesan yang direspons oleh penerima atas pesan yang dikirimkan disebut sebagai umpan balik atau feedback. Bentuknya bisa dalam bentuk verbal (perkataan dan tulisan), atau nonverbal (bahasa tubuh, ekspresi, atau emosi tertentu), lalu umpan balik positif atau umpan balik negatif. 

g. Etika

Ketika kita menjalin hubungan dengan orang lain, terdapat etika yang harus diperhatikan, termasuk saat berkomunikasi. Penting bagi kamu untuk memahami cara bersikap yang baik dengan orang lain, dengan memperhatikan pula adat istiadat dan juga tata krama yang dianut.

h. Konteks

Komunikasi berlangsung pada suatu lingkungan atau konteks tertentu, yang mempengaruhi cara berkomunikasi dan isi pesan yang disampaikan.

Karakteristik Komunikasi Interpersonal

Setelah memahami elemen-elemen dalam komunikasi interpersonal, kita perlu memahami karakteristik komunikasi interpersonal. Mengacu kepada teori Komunikasi Interpersonal dari Joseph A. DeVito, yang menyebutkan bahwa efektivitas komunikasi interpersonal dipertimbangkan dari lima karakteristik, yaitu:

a. Keterbukaan

Sikap terbuka memiliki pengaruh besar dalam efektivitas pada komunikasi interpersonal. Hal ini mengacu pada kesediaan sumber untuk mengungkapkan informasi secara patut serta kesediaan penerima pesan untuk bereaksi secara jujur terhadap pesan yang diterima. 

b. Empati

Rasa empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami apa yang sedang dialami oleh orang lain. Dengan kemampuan ini, seseorang akan mampu merespons setiap pesan yang diterima dengan menyesuaikan terhadap kondisi yang ada. 

c. Perilaku suportif

Hubungan antarpribadi dapat berlangsung secara efektif jika terdapat sikap suportif atau mendukung di dalamnya. Kebalikan dari sikap suportif adalah defensif. 

d. Perilaku positif

Sikap positif ini mencakup sikap seseorang yang merasa positif terhadap dirinya, sehingga akan mempengaruhi perasaan yang timbul saat berkomunikasi. Selain itu, perasaan positif juga penting untuk hadir pada situasi komunikasi untuk menciptakan interaksi yang efektif. 

e. Kesetaraan

Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, setiap individu yang terlibat perlu membangun suasana setara. Hal ini akan muncul dengan adanya sikap saling menghargai dan memahami perbedaan yang ada. 

Jadi, setiap informasi yang kamu sampaikan itu ternyata sangat bisa ditafsirkan dalam berbagai cara, yang dipengaruhi oleh setiap elemen komunikasi, serta bagaimana karakteristik komunikasi terjalin. Meskipun begitu, kamu tidak perlu merasa khawatir untuk membangun komunikasi interpersonal dengan orang lain, karena pada dasarnya kemampuan dalam berkomunikasi sangat mungkin untuk ditingkatkan.  

Agar lebih pasti, kamu bisa mengukur kemampuan komunikasi interpersonal melalui Tes Komunikasi Interpersonal dari Quipper Campus, secara gratis. Cukup luangkan waktu selama 5 menit untuk bisa mengetahui hasilnya. 

Tips Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih. Oleh karena itu, sangat penting untuk kamu melibatkan orang lain sebagai upaya untuk mengasah kemampuan tersebut. Beberapa tips ini bisa kamu terapkan. 

Jangan mager. Hal ini penting banget untuk dilakukan, terlebih pada seseorang yang tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang lain. Kalau kamu mau meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, kamu harus memaksa dirimu untuk aktif berkegiatan, sehingga interaksi sosialmu dengan orang lain akan terjalin. 

Ikut kegiatan yang kamu sukai. Tentu untuk bisa aktif berkegiatan, kamu tidak perlu memaksakan ikut pada setiap organisasi atau forum. Pilih yang sesuai dengan hobi, minat, dan bakat kamu. 

Ajak teman dekat. Jika memungkinkan, ajak teman dekatmu untuk bisa terlibat pada kegiatan yang kamu ikuti. Meskipun begitu, jangan terlalu bergantung dengannya. Kamu perlu membangun hubungan dengan anggota lainnya. 

Sering memuji. Cara sederhana untuk membangun komunikasi dengan orang lain adalah dengan memberikan pujian. Tidak perlu berpikir terlalu rumit. Kamu bisa memuji caranya berpakaian, bicara, atau barang-barang yang ia kenakan. 

Jangan takut bertanya. Salah satu cara untuk membangun komunikasi lainnya adalah dengan melemparkan suatu pertanyaan kepada lawan bicara. Kamu bisa bertanya hal-hal sederhana mengenai situasi saat ini, hobi, atau aktivitas organisasi. Keuntungan melemparkan pertanyaan lebih dulu adalah kamu tidak perlu bicara terlalu banyak, karena lawan bicaramu yang akan menjelaskan berbagai hal terkait pertanyaan yang kamu ajukan. 

Selamat mencoba.

Baca Juga: //www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-meyakinkan-orang-tua/ 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA