Gambarkan dan jelaskan bagaimana cara manajemen bandwidth menggunakan queue tree !

HomeTutorial Cara Konfigurasi Queue Tree Untuk Limitasi Bandwidth Pada Mikrotik

DailyBlog.id - Hai semua!... Kali ini saya akan memberikan artikel tutorial yaitu cara mengkonfigurasi Queue Tree pada mikrotik. Tentu disaat kita memiliki sebuah jaringan internet, pasti ada yang menggunakan untuk melihat Youtube, mengunduh file yang berukuran besar, dll. Nah, yang lebih kasian lagi, orang yang menggunakan hanya browsing dan bermain game online yang sederhana, pasti bandwidthnya termakan oleh orang yang menggunakan itu untuk menonton Youtube, mengunduh file yang berukuran besar atau penggunaan lainnya yang memakan bandwidth cukup besar. Maka artikel ini bisa kalian pelajari untuk melimitasi penggunaan bandwidth yang berlebihan, jadinya nanti para pengguna bisa mendapatkan bandwidth dengan ukuran yang adil.

Di mikrotik sendiri untuk melimitasi bandwidth ada dua yaitu menggunakan Simple Queue dan menggunakan Queue Tree, untuk simple queue kalian bisa melihat artikel Cara Limitasi Bandwidth Menggunakan Simple Queue dan kalian juga harus membaca artikel Konfigurasi NAT pada mikrotik, dikarenakan artikel tersebut ada kaitannya dengan artikel ini. Jika kalian sudah paham mengenai konfigurasi NAT, maka kalian bisa skip atau melewati artikel tersebut, dan artikel satu ini kita akan mencoba untuk mengkonfigurasi Queue Tree, dimana Queue Tree ini digunakan untuk melimitasi bandwidth yang lebih kompleks. Dan Queue Tree ini menggunakan fitur Firewall Mangle untuk menentukan trafik yang akan dilimit. Dan langsung saja untuk mencoba konfigurasi Queue Tree pada mikrotik:

Cara Dasar Konfigurasi Queue Tree Pada Mikrotik

1. Langkah pertama yaitu hubungkan mikrotik ke Laptop atau Komputer kalian menggunakan Winbox. Pilih mikrotik kalian yang akan digunakan dan dikonekkan, dan setelah itu klik tombol konek.

2. Jika sudah, kalian bisa klik pada menu sebelah kiri yang bernama IP -> Firewall -> pilih tab Mangle.

3. Setelah itu klik (+) untuk menambahkan. Pilih tab General, pilih chain forward dan masukkan IP pada Src. Address yang ingin dilimit nanti pada Queue Treenya. Disini saya menggunakan IP Range 192.168.50.0/24 (isi dengan IP network serta prefixnya).

Dan perlu diingat! bahwa Src. Address akan digunakan untuk target dari bandwidth upload.

4. Jika sudah, selanjutnya beralih ke tab Action, lalu ubah action menjadi mark packet, dan disini saya akan memberikan nama bw_upload pada New Packet Mark nya. Setelah itu klik Apply -> Ok.

5. Jika sudah menambahkan Firewall Mangle untuk uploadnya, tahap selanjutnya yaitu menambahkan Firewall Mangle untuk downloadnya. Untuk caranya sama. Klik (+) untuk menambahkan, lalu ubah chain menjadi forward. setelah itu isi Dst. Address dengan IP yang sesuai Src. Address tadi, dan disini saya menggunakan IP Range 192.168.50.0/24 (isi dengan IP network serta prefixnya).

6. Jika sudah, selanjutnya beralih ke tab Action, lalu ubah action menjadi mark packet, dan disini saya akan memberikan nama bw_download pada New Packet Mark nya. Setelah itu klik Apply -> Ok.

7. Dan untuk Firewall Mangle nya sudah dibuat, dan gambarnya akan seperti ini:

8. Jika sudah, kalian bisa klik pada menu sebelah kiri yang bernama Queues, lalu pilih tab yang bernama Queue Tree.

9. Lalu klik (+) untuk menambahkan, dan ikuti cara sesuai gambar berikut ini. Disini saya akan mencoba untuk melimit bandwidth uploadnya yaitu 1Mbps. Lalu kalian jangan lupa untuk memilih Packet Marks, yang sesuai dengan Firewall Mangle upload tadi yang sudah kalian buat. Dan setelah itu klik Apply -> Ok

10. Jika sudah menambahkan Queue Tree untuk uploadnya, maka tahap selanutnya yaitu tambahkan untuk downloadnya. Caranya sama, dengan klik (+) untuk menambahkan dan ikuti cara sesuai gambar berikut ini. Disini saya akan mencoba untuk melimit bandwidth downloadnya yaitu 5Mbps. Lalu kalian jangan lupa untuk memilih Packet Marks, yang sesuai dengan Firewall Mangle downloadnya tadi yang sudah kalian buat. Dan setelah itu klik Apply -> Ok.

11. Dan ada sedikit catatan dari saya, kalian bisa menggunakan Burst untuk menambahkan bandwidth tambahan atau memberikan bonus bandwidth.

* Burst Limit adalah Bandwidth tambahan / bonus yang akan diberikan pada client (Burst Limit > Max Limit).


* Burst Threshold adalah Batasan rata-rata bonus bandwidth yang digunakan client, dimana jika hasil rata-rata penggunaan masih dibawah Burst Threshold maka akan mendapatkan bonus bandwidth sebesar Burst Limit. Dan jika rata-rata diatas atau lebih besar dari Burst Threshold maka hanya akan mendapatkan bandwidth sebesar max limit saja atau sesuai dengan max limit. (Burst Threshold < Burst Limit)
* Burst Time adalah waktu yang akan digunakan untuk penghitungan rata-rata penggunaan burst limit yang akan terjadi. (Burst Time > 0s)

12. Nah, untuk konfigurasi Queue Tree sudah selesai, kalian bisa mencoba untuk test dari konfigurasi kalian. Dan silahkan buka halaman www.speedtest.net, untuk cek apakah konfigurasi kalian sudah benar atau tidak. Dan jika benar, maka akan terlihat bahwa bandwidth terlimit dengan icon berubah menjadi warna merah.

Icon berubah merah pada Bandwidth Downloadnya.
Icon berubah merah pada Bandwidth Uploadnya.

13. Jika sudah selesai uji cobanya, maka hasil dari SpeedTestnya akan terlihat bahwa bandwidthnya terlimit.

14. Dan untuk konfigurasi dari Queue Tree sudah selesai, maka bandwidth akan terbagi rata nantinya. Dan kalian bisa mengembangkan Queue Tree sendiri untuk melimitasi bandwidth yang lebih kompleks nantinya.

Kesimpulan dari artikel ini bahwa Queue Tree digunakan untuk melimitasi bandwidth yang lebih kompleks dan menggunakan fitur Firewall Mangle, dan tentunya bisa digunakan untuk jaringan yang kompleks juga nantinya. Cukup sekian artikel dari saya, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semuanya, dan jika saya ada salah kata atau salah pengertian, mohon maaf. Dan sekian, terima kasih.

Selamat mencoba!

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue. 

Limitasi Bandwidth Sederhana

Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.

Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :

  • Single IP (192.168.10.2)
  • Network IP (192.168.10.0/24)
  • Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.

Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).


Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 

Metode Pembagian Bandwidth Share

Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat  bisa anda baca pada artikel Mendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik

Contoh : Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.

Konsep:


  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.

Topologi Jaringan

Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.

Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue.
Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan Max-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya. Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-Address.


Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client. Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth client setelah dilakukan limitasi bertingkat

Kondisi 1

Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 


Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit. 

Kondisi 2

Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth.

Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client. Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps

Kondisi 3

Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.

Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.

Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.

Contoh :
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).


Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia.



Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps

Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internet dengan sistem Bandwidth share. Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan pembagian bandwidth.


 

Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi Staff.

Bypass Traffic Lokal

Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-address, maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan terkena limitasi.

Contoh :
  • IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
  • IP LAN 2 : 192.168.11.0/24

Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit, kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address serta tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0). 

Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum transfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA