Faktor apa saja yang menyebabkan masyarakat mengalami ketimpangan ekonomi?

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ada empat faktor yang menyebabkan ketimpangan ekonomi di Indonesia. Faktor pertama, kata Bambang, sulitnya akses masyarakat terhadap pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi.


"Jadi, kalau orang enggak punya akses pendidikan, sanitasi dan rumah, bisa dipastikan mereka akan tertinggal jauh," kata Bambang di Forum Merdeka Barat, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 8 September 2017.


Baca: Menteri PPN: Indonesia Bebas Kemiskinan 2045


Faktor kedua, ujar Bambang, ketimpangan pada kualitas pekerjaan. Orang yang kurang terampil, menurut dia, akan terjebak pada pekerjaan dengan produktivitas dan upah yang rendah. "Karena itu mereka jadi susah naik kelas (sosial)," kata Bambang.


Bambang mengatakan, factor ketiga adalah ketimpangan pendapatan dan aset. Timpangnya pendapatan menyebabkan kekayaan terkonsentrasi pada sekelompok kecil masyarakat. Dia mengatakan fenomena ini terjadi di banyak negara.


"Ketimpangan yang paling tinggi itu di Cina, yaitu 0,5. Tapi bedanya koefisien ini di negara maju tidak terlalu dipermasalahkan, karena golongan terbawah di negara itu sudah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya," ujar Bambang.


Baca juga: Bappenas: Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Berkurang


Faktor keempat, Bambang menambahkan, ketiadaan jaring pengaman saat terjadi guncangan, atau ketiadaan jaminan sosial. Bambang menuturkan, orang bisa tiba-tiba jatuh miskin karena sakit, ketidakpastian pekerjaan, atau kenaikan harga serta bencana alam. "Jangan lupa Indonesia ini sangat rentan terhadap bencana alam," ucap Bambang.


ROSSENO AJI NUGROHO



KemiskinanKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional | Bappenas


Indonesia di atas negara-negara seperti Banglades, NIgeria, dan Pakistan. Untuk jumlah kasus TB secara keseluruhan, Indonesia nomor tiga dunia.

Baca Selengkapnya

Kemendagri menyebut angka kemiskinan di DKI Jakarta menurun tapi belum memenuhi target yang dicanangkan Pemprov DKI.

Baca Selengkapnya

Djarot menyatakan angka kemiskinan di DKI Jakarta tidak akan naik jika saja dirinya dan Ahok mengalahkan Anies Baswedan pada Pilkada 2017.

Baca Selengkapnya

Pemerintah menargetkan menghapuskan kemiskinan ekstrem dari empat persen atau 10,86 juta jiwa saat ini menjadi nol persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

1,2 miliar penduduk dunia sangat rentan terhadap tiga krisis global

Baca Selengkapnya

Jokowi memerintahkan upaya ini dilakukan dengan tiga strategi kebijakan. Di antaranya adalah mengurangi beban pengeluaran masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah melalui PT PLN (Persero) memberikan bantuan biaya penyambungan listrik kepada 18.377 keluarga kurang mampu

Baca Selengkapnya

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berharap tingkat kemiskinan nasional bisa ditekan antara 8,5 persen sampai 7,5 persen pada 2023.

Baca Selengkapnya

Vokalis utama band rock asal Irlandia U2, Bono ulang tahun ke-62. Ia musisi yang peduli persoalan penggaran HAM, kemiskinan ekstrem dan AIDS.

Baca Selengkapnya

Pemerintah memikirkan nasib bangunan pemerintah setelah ibu kota negara pindah ke Penajam Paser Utara. Sudah ada gambaran tentang gedung Bappenas.

Baca Selengkapnya

Ilustrasi kehidupan, hidup sederhana. (Photo by Markus Winkler on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Ketimpangan sosial adalah kondisi di mana terdapat ketidakseimbangan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya, yang memiliki status yang sama. Tak bisa dimungkiri, ketimpangan sosial masih menjadi sejumlah masalah di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketimpangan diartikan sebagai ketidakseimbangan, perbedaan, jurang pemisah, yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.

Jadi, ketimpangan sosial merupakan kondisi ketidakseimbangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi maupun budaya.

Walau manusia sering dianggap sebagai makhluk sosial, ada kecenderungan untuk saling mengalahkan. Hal tersebut yang menjadikan terjadinya ketimpangan sosial di lingkungan masyarakat.

Satu di antara langkah yang dapat dilakukan untuk memecahkan ketimpangan sosial ini adalah dengan mengetahui faktor penyebabnya.

Berikut ini rangkuman tentang faktor penyebab ketimpangan sosial, seperti dilansir dari laman repositori.kemdikbud.go.id, Jumat (16/4/2021).

Ilustrasi kehidupan. (Image by lauraelatimer0 from Pixabay)

Ketimpangan sosial di lingkungan masyarakat terjadi karena dua faktor:

1. Faktor Internal

Faktor ini berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas diri seseorang menjadi satu di antara faktor internal. Ketimpangan sosial bisa muncul karena kemiskinan yang mengekang masyarakat.

2. Faktor Eksternal

Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini bisa terjadi karena adanya birokrasi atau aturan hukum negara yang mengekang masyarakat sehingga mereka kesusahan dalam mengembangkan dirinya.

Ketimpangan sosial ini bisa memicu adanya gejala kemiskinan secara struktural.

Selain faktor di atas, ketimpangan sosial dapat terjadi disebabkan beberapa faktor lain, yaitu kondisi demografi, kondisi pendidikan, kondisi ekonomi, kondisi kesehatan, kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan, perbedaan status sosial masyarakat, dan letak geografis.

1. Kondisi Demografis

Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain memiliki perbedaan.

Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.

Ilustrasi kehidupan. (Foto: Loifotos/Pexels.com)

2. Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan sosial elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif, yang merupakan kebutuhan untuk semua orang. Pendidikan menjadi kunci utama pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia.

Biasanya anak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi, meski fasilitas kurang. Sedangkan anak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang mencukupi, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik.

Kondisi tersebut membuat semangat belajar menjadi kurang. Ketimpangan sosial tersebut dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan.

3. Kondisi Ekonomi

Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial. Ketimpangan ini timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata. Ketakmerataan pembangunan ini disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.

Munculnya ketimpangan dari faktor ekonomi juga terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.

4. Kondisi Kesehatan

Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan sebagainya.

Ilustrasi kehidupan. (Foto: Thach Tran/Pexels.com)

5. Kemiskinan

Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kurangnya kemampuan, mutu pendidikan, dan sifat malas yang melekat di diri masyarakat adalah beberapa contoh dari faktor internal.

Sementara itu, birokrasi atau peraturan yang diterapkan oleh instansi perusahaan merupakan faktor eksternal penyebab kemiskinan.

6. Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Kesenjangan masyarakat yang bekerja kerja dan penganguran menjadi makin besar karena lapangan pekerjaan sempit. Apabila upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran tidak dilakukan, para pengangguran ini akan merasa terdiskriminasi dan ketimpangan sosial pun makin sulit diatasi.

7. Perbedaan Status Sosial Masyarakat

Perbedaan ini terjadi karena adanya pelapisan atau stratifikasi sosial yang terbentuk berdasarkan kualitas pribadi, seperti kesehatan, pendidikan atau kekayaan. Ketimpangan sosial ini sering terjadi di lingkungan masyarakat.

Ketimpangan ini bisa dilihat dari adanya perbedaan status sosial antara orang kaya dengan orang miskin. Penguasa dengan rakyat, atau sarjana dengan lulusan SD.

8. Letak Geografis.

Pengaruh letak geografis berpengaruh terhadap ketimpangan sosial. Secara geografis, Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang jumlahnya sangat banyak. Sayangnya pulau-pulau ini tidak bisa dikelola dengan baik sehingga ketimpangan sosial akhirnya terjadi.

Pulau-pulau kecil yang tidak tertangani pemerintah akhirnya tertinggal dengan pulau-pulau besar, seperti Jawa, Sumatra, dan pulau besar lainnya.

Sumber: repositori.kemdikbud

Berita video spotlight tentang para pemain yang sudah tua Manchester United, salah satunya ialah Edinson Cavani.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA