Kasus yang paling sering membuat seseorang datang ke dokter ortopedi adalah patah tulang. Namun kondisi lain seperti skoliosis, nyeri punggung, hingga kanker juga bisa diatasi oleh dokter spesialis ini.
Di Indonesia, dokter ortopedi memiliki gelar Sp.OT. Untuk bisa mendapatkan gelar ini, seseorang harus menempuh pendidikan dokter umum terlebih dahulu. Setelah lulus dan memiliki pengalaman sebagai dokter umum, barulah bisa mendaftar untuk melanjutkan pendidikan spesialis ortopedi.
Penyakit yang bisa ditangani oleh dokter ortopedi
Dokter ortopedi memiliki kompetensi untuk menangani semua penyakit yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal. Beberapa penyakit yang biasa ditangani oleh dokter ortopedi antara lain:
- Patah tulang
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Sakit punggung
- Radang sendi atau arthritis
- Carpal tunnel syndrome
- Cedera tendon atau ligamen
- Kelainan bentuk kaki atau tangan seperti tulang yang melengkung
- Infeksi tulang
- Kelainan tulang belakang
- Penyakit tulang bawaan pada anak
- Kanker tulang
Prosedur perawatan yang dapat dilakukan oleh dokter ortopedi
Untuk mengatasi penyakit sistem muskuloskeletal, dokter bisa melakukan berbagai perawatan. Namun secara garis besar, perawatan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu perawatan non-invasif (tanpa operasi) dan perawatan operasi.
1. Perawatan tanpa operasi yang dilakukan oleh dokter ortopedi
Pada kebanyakan penyakit, dokter akan menyarankan perawatan tanpa operasi terlebih dahulu jika memang masih memungkinkan. Beberapa perawatan yang dapat diberikan antara lain:
• Obat-obatan
Pada kondisi infeksi, nyeri atau bengkak di area tulang, sendi, otot, atau ligamen, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk meredakannya.
Obat yang umum diberikan adalah pereda nyeri dari golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) atau kortikosteroid pada kondisi yang lebih parah.
• Pemasangan alat medis
Pada kondisi cedera seperti terkilir, dokter mungkin akan memilih perawatan dengan cara imobilisasi alias memasang alat agar area tubuh yang sedang sakit tidak banyak bergerak dan cepat sembuh.
Contoh alat dan bahan yang biasanya dipasang antara lain gips, splints dan orthopedic braces (alat penyangga yang dipasang di tubuh).
• Terapi fisik dan rekomendasi gaya hidup
Pada beberapa kondisi, perubahan gaya hidup bisa membantu penyembuhan. Dokter ortopedi dapat memberikan modifikasi aktivitas dan pola makan yang bisa pasien lakukan agar penyembuhannya bisa berlangsung dengan baik.
2. Perawatan operasi yang dilakukan oleh dokter ortopedi
Apabila perawatan tanpa operasi tidak lagi bisa mengatasi kondisi yang dialami pasien, maka dokter ortopedi akan melakukan operasi. Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan antara lain:
• Arthroplasty
Arthroplasty adalah operasi penggantian sendi menggunakan protesa atau sendi buatan yang biasanya terbuat dari gabungan plastik dan logam.
• Arthroscopy
Arthroscopy adalah operasi menggunakan alat bernama arthroscope. Alat ini berbentuk seperti tali panjang yang dilengkapi dengan kamera yang terhubung dengan layar. Jadi, dokter tidak perlu membuka jaringan terlalu besar.
Operasi ini biasanya dilakukan untuk mendiagnosis gangguan sendi atau mengobati cedera yang menyebabkan ligamen sobek.
• Operasi patah tulang
Pada kondisi patah tulang yang parah, dokter biasanya akan melakukan operasi pemasangan pin, sekrup, ataupun kawat untuk menyeimbangkan kembali posisi tulang hingga tulang baru bisa tumbuh.
• Operasi cangkok tulang
Operasi cangkok tulang dilakukan untuk memperkuat atau mengganti tulang yang rusak akibat penyakit. Tulang yang digunakan untuk cangkok bisa diambil dari bagian lain di tubuh atau pendonor.
• Operasi penyatuan tulang belakang (spinal fusion)
Operasi penyatuan tulang belakang dilakukan untuk mengatasi kondisi seperti skoliosis, cedera leher ataupun cedera tulang belakang.
Baca Juga
- 3 Fase Penting dalam Penyembuhan Ligamen tanpa Operasi
- Cara Mengatasi Bungkuk di Usia Muda yang Bisa Anda Lakukan
- Pectus Excavatum, Kondisi "Tenggelamnya" Tulang Dada ke Dalam Tubuh
Waktu terbaik untuk periksa ke dokter ortopedi
Ada beberapa kondisi yang membuat Anda disarankan untuk segera menemui dokter ortopedi, seperti:
- Kesulitan bergerak atau beraktivitas karena nyeri otot, sendi, atau tulang
- Nyeri dan pembengkakan di persendian, tulang, atau otot yang tak kunjung sembuh meski sudah coba dirawat sendiri di rumah
- Gejala gangguan saraf di sistem muskuloskeletal seperti kesemutan atau kebas maupun permukaan kulit terasa seperti ditusuk-tusuk jarum.
- Cedera parah akibat kecelakaan, benturan, olahraga, ataupun penyebab lainnya.
Namun, meski tidak memiliki kondisi di atas, Anda tetap bisa datang untuk berkonsultasi sesuai kebutuhan. Dokter ortopedi biasanya berpraktik di rumah sakit. Lihat daftar dan jadwalnya di sini.