TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh sikap positif berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai konstitusi Republik Indonesia, UUD 1945 berisi nilai-nilai semangat yang harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan pengesahan UUD RI 1945 merupakan sebuah konsensus bangsa Indonesia.
Adapun konsensusnya yakni kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Baca juga: Apa itu Puisi? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Unsur dan Jenisnya
Baca juga: Apa itu Pranata Sosial? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Fungsi-fungsinya
Dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara, seluruh masyarakat perlu mengangkat kembali nilai-nilai semangat juang.
Khususnya berdasar nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dikutip dari Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP/MTs (2017) oleh Lukman Surya dkk, berikut contoh sikap positif berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan dalam UUD 1945.
1. Nilai Religius
- Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh sikap positif berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai konstitusi Republik Indonesia, UUD 1945 berisi nilai-nilai semangat yang harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan pengesahan UUD RI 1945 merupakan sebuah konsensus bangsa Indonesia.
Adapun konsensusnya yakni kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Baca juga: Apa itu Puisi? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Unsur dan Jenisnya
Baca juga: Apa itu Pranata Sosial? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Fungsi-fungsinya
Dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara, seluruh masyarakat perlu mengangkat kembali nilai-nilai semangat juang.
Khususnya berdasar nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dikutip dari Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP/MTs (2017) oleh Lukman Surya dkk, berikut contoh sikap positif berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan dalam UUD 1945.
1. Nilai Religius
- Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
Tujuan dibuatnya hukum adalah untuk menjaga dan memelihara ketertiban dalam
masyarakat dan sekaligus juga untuk memenuhi rasa keadilan manusia. Oleh sebab
itu, diperlukan sikap yang mampu mendukung ketentuan hukum yang berlaku agar kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara dapat berlangsung dengan
aman, tenteram, dan tertib. Sikap terbuka, sikap objektif, dan sikap mengutamakan
kepentingan umum adalah contoh sikap yang mendukung ketentuan hukum.
1. Sikap terbuka
Sikap terbuka adalah sikap yang secara internal menunjukkan adanya
keinginan dari setiap warga negara untuk membuka diri dalam memahami hukum
yang berlaku di dalam masyarakat. Dalam menghilangkan rasa curiga dan salah
paham sangatlah penting sehingga dapat memupuk rasa saling percaya dalam
membangun persatuan dan kesatuan. Sikap terbuka dalam memahami ketentuan
hukum yang berlaku dapat mencakup hal-hal berikut:
a. berupaya untuk tidak menutup-nutupi kesalahan;
b. berupaya selalu jujur dalam memahami ketentuan hukum;
c. sanggup menyatakan suatu ketentuan hukum adalah benar atau salah;
d. mau mengatakan apa adanya, benar atau salah.
2. Sikap objektif/rasional
Bersikap objektif atau rasional merupakan sikap yang ditunjukkan oleh
seseorang untuk memahami ketentuan-ketentuan hukum yang dikembalikan pada
fakta, data, dan dapat diterima oleh akal sehat. Seseorang yang mengedepankan
objektivitas atau rasionalitas akan mampu berpikir jernih dan memiliki pendirian
kuat dalam menghadapi berbagai persoalan sehingga tidak mudah difitnah atau
terombang-ambing oleh keadaan. Beberapa contoh sikap objektif yang dapat
ditunjukkan, antara lain,
a. menghargai orang lain sesuai dengan kemampuan, keahlian, atau profesinya;
b. mampu memberi penjelasan yang netral dan dapat diterima akal sehat bahwa
suatu pelaksanaan ketentuan hukum benar atau salah;
c. mampu menyatakan atau menunjukkan bahwa suatu ketentuan hukum benar
atau salah dengan argumentasi yang baik;
d. sanggup menyatakan kekurangan atau kelemahannya jika orang lain lebih
baik;
e. sanggup menyatakan ya atau tidak untuk suatu pelaksanaan ketentuan hukum
dengan segala konsekuensinya.
3. Sikap mengutamakan kepentingan umum
Kepentingan umum atau kepentingan orang lain pasti didahulukan di mana
pun kita berada. Sikap mengutamakan kepentingan umum merupakan sikap
seseorang untuk menghargai atau menghormati orang lain yang dirasakan lebih
membutuhkan atau penting untuk sesuatu yang lebih besar manfaatnya dalam
suatu kurun waktu tertentu. Dalam pelaksanaan ketentuan hukum, sikap
mengutamakan kepentingan umum dapat dilihat pada beberapa contoh berikut
ini.
a. Merelakan tanah atau bangunannya diambil oleh pemerintah untuk
kepentingan sarana jalan atau jembatan.
b. Membayar pajak (bumi dan bangunan, kendaraan, perusahaan, dan lain-lain)
tepat pada waktunya.
c. Memenuhi tugas yang diberikan oleh atasan atau guru di sekolah sesuai
dengan kesepakatan.
d. Memberi tempat atau pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan.
e. Memberikan jalan kepada orang lain untuk lebih dahulu menyeberang atau
melewatinya.
Perbuatan yang sesuai dengan hukum harus diawali dengan membiasakan diri
untuk hidup tertib dan tidak terbiasa melanggar peraturan atau hukum dengan cara
disengaja sekecil apapun perbuatan tersebut. Jika seseorang tidak terbiasa melanggar
hukum, maka saat ia melanggar hukum ia akan cemas dan ketakutan. Dengan demikian,
dia dapat mengontrol perbuatannya. Adapun ciri-ciri orang yang berperilaku sesuai
dengan hukum akan tampak dalam perbuatan berikut.
1. Tidak menyinggung perasaan orang lain
2. Tidak menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
3. Disenangi masyarakat.
4. Mencerminkan sikap patuh pada hukum.
5. Menciptakan kesadaran hidup.
Dilihat di berbagai lingkungan kehidupan, perbuatan yang mencerminkan sikap
patuh terhadap hukum sebagai berikut.
1. Lingkungan keluarga
a. Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
b. Seluruh anggota keluarga dilengkapi akta kelahiran.
c. Setiap keluarga memiliki Kartu Keluarga (KK).
d. Setiap warga yang sudah berusia 17 tahun memiliki KTP.
2. Lingkungan sekolah
a. Berseragam sekolah sesuai dengan ketentuan.
b. Tidak merusak citra sekolah.
c. Membayar uang administrasi sekolah tepat waktu.
d. Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal.
3. Lingkungan masyarakat bangsa dan negara
a. Mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.
b. mematuhi pemerintahan yang sah.
c. Mentaati undang-undang lalu lintas.
d. Memiliki SIM bagi pengendara motor.