Contoh design thinking KERAJINAN bangun datar

“Pengertian Design thinking adalah cara untuk memecahkan sebuah masalah dengan praktis dan kreatif serta memiliki fokus utama pada users atau pengguna. Dalam menjalankan design thinking ini, Anda harus melalui 5 tahap di dalamnya yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test”

Metode ini memang sudah cukup populer. Bahkan, banyak perusahaan raksasa di bidang teknologi yang sudah mengadopsi metode ini dalam pengembangan produknya. Pada artikel kali ini, kami akan mengulas lebih dalam lagi pengertian design thinking beserta 5 tahapan di dalamnya. Berikut informasinya untuk Anda!

Pengertian Design Thinking

Design thinking adalah metode atau pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah secara praktis dan kreatif dengan fokus utama pada users atau pengguna. Jadi, dalam pemecahan masalah, tim akan berusaha memahami apa kebutuhan users (manusia) dan menghasilkan solusi paling efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Design thinking ini penting untuk dilakukan karena keputusan dibuat berdasarkan apa yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan, bukan hanya dari data historis maupun asumsi. Dengan demikian, designer dapat menghasilkan sebuah produk atau layanan yang disukai oleh lebih banyak users. 

5 Tahapan dalam Design Thinking

Dalam design thinking, terdapat 5 tahapan yang harus diikuti. Mari kita lihat lebih dalam lagi kelima tahapan tersebut!

1. Empathize

Tahapan pertama adalah empathize atau empati dengan pengguna. Artinya, pada tahapan ini Anda harus mengenal dan memahami keinginan, kebutuhan, serta apa tujuan users ketika menggunakan sebuah produk. Selama fase ini, Anda juga harus bisa mengesampingkan asumsi untuk mengumpulkan insight sebanyak mungkin tentang users mereka.

Ketika mengembangkan sebuah produk, seorang designer perlu membangun empati dengan penggunanya agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Sebagai contoh, ketika membuat sebuah website, designer harus tahu design seperti apa yang justru membuat users merasa kebingungan, navigasi seperti apa yang memudahkan pengguna, dan lain-lain. Dengan informasi-informasi tersebut, designer dapat merancang sebuah website sesuai dengan apa yang diinginkan oleh users.

Beberapa cara yang bisa dilakukan pada tahap Empathize ini adalah :

  • berkonsultasi dengan para ahli di bidang yang sesuai dengan produk yang dikembangkan untuk memperoleh insight dari mereka.
  • berdiskusi dengan designer lain
  • melakukan interview atau terlibat secara lebih personal untuk mendapat pemahaman yang lebih baik dari Point Of View pengguna.

2. Define

Tahap kedua adalah Define yaitu mendefinisikan masalah. Pada tahap Define ini, Anda akan mengumpulkan semua informasi yang sudah diperoleh dari tahap sebelumnya kemudian melakukan pengamatan untuk mengetahui apa kebutuhan users.

Perlu diketahui bahwa ketika mendefinisikan sebuah masalah, Anda harus tetap fokus pada users bukan kepada business goals. Sebagai contoh :

  • Pemikiran yang fokus pada business goals: website E-commerce yang dikembangkan harus menghasilkan keuntungan yang tinggi.
  • Pemikiran yang fokus pada users: website E-commerce harus bisa memudahkan pengguna untuk bisa berbelanja dimana saja dan kapan saja. 

Baca Juga: Tips Mengembangkan User Experience Design yang Baik

3. Ideate

Tahap ketiga dari Design Thinking disebut Ideate. Setelah memahami apa masalah pengguna dan menganalisis informasi-informasi tersebut, sekarang saatnya Anda menghasilkan ide-ide solutif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah yang sudah didefinisikan sebelumnya. Tahapan ini juga perlu dilakukan untuk menghasilkan sebanyak mungkin sudut pandang serta ide-ide baru. 

Banyak jenis teknik ideasi yang mungkin digunakan oleh para designer. Beberapa diantaranya seperti, mind mapping, sampai bodystorming. Dari banyaknya ide yang dikumpulan, pada akhir tahap ini Anda perlu mengevaluasi masing-masing ide tersebut untuk menemukan gagasan terbaik.

Sumber: pixabay.com/@ulrichw

4. Prototype

Tahap keempat dalam design thinking adalah membuat prototype. Secara garis besar, prototype merupakan produk yang Anda kembangkan dengan versi yang diperkecil, atau juga bisa dikatakan sebagai versi simulasi atau sampel. Biasanya designer akan membuat prototype dalam bentuk sketsa, digital mockup, paper mockup, atau yang lain. Dengan prototype ini designer dapat menguji ide dan desain yang dibuat.

Selain itu, pembuatan prototype juga akan memberikan Anda beberapa keuntungan lain, yaitu :

  • memperoleh pandangan bagaimana users akan berinteraksi dengan produk yang Anda kembangkan.
  • dapat mengidentifikasi apakah ada masalah pada fungsi atau design produk.
  • lebih mudah untuk mengetahui design seperti apa yang dapat berfungsi dengan baik

5. Test

Akhirnya pada tahap kelima ini, test atau pengujian akan dilakukan. Selama proses pengujian ini, Anda akan melihat bagaimana target users Anda berinteraksi dengan prototype yang sudah Anda buat sebelumnya. Selain itu, tahap pengujian juga akan menghasilkan feedback yang berharga untuk meningkatkan performa dari produk tersebut.

Pengujian ini perlu dilakukan untuk mendeteksi kesalahan dan masalah kegunaan sejak awal. Meskipun demikian, perlu Anda ketahui bahwa tahap pengujian ini tidak selalu menjadi tahap terakhir dalam design thinking. Hal tersebut terjadi karena setelah melalui proses pengujian, Anda dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang tidak terpikirkan sebelumnya sehingga Anda harus kembali lagi ke tahap-tahap sebelumnya.

Pada dasarnya, tim akan terus melakukan proses ini untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan dan produk yang dikembangkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian, ketika produk yang Anda rilis ke publik, produk sudah terbebas dari bug serta sesuai dengan ekspektasi target users Anda. 

Baca Juga: Tips UI Design untuk Memudahkan User dalam Mengoperasikan Website

Kesimpulan 

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai pengertian design thinking beserta 5 tahapan didalamnya. Jika Anda adalah seorang designer, design thinking memiliki peran penting untuk memastikan bahwa produk yang Anda rancang dapat memenuhi kebutuhan target users Anda. Dengan demikian, peluang untuk mendapat kesuksesan dalam menjangkau target pasar tentu akan terbuka semakin luas untuk perusahaan Anda.

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk merancang dan membangun produk digital Anda, silakan hubungi LOGIQUE. Kami sudah sangat berpengalaman dalam mengembangkan produk digital untuk pasar di Indonesia. Anda dapat melihat produk-produk yang sudah berhasil dikembangkan di halaman portfolio LOGIQUE. Yuk, Hubungi kami sekarang juga untuk mendapat detail informasi mengenai layanan kami. 

Ide Dan Peluang Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Seorang wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang usaha secara sistematis dimulai dari analisis sumber-sumber peluang usaha secara luas. Persiapan yang dapat kalian lakukan dalam menganalisis peluang usaha sebagai berikut. 

a. Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih. 

b. Bentuk usaha apa yang akan dipilih. 

c. Jenis usaha apa yang akan ditekuni. 

d. Informasi usaha yang akan diterima. 

e. Ada atau tidaknya peta usaha yang menguntungkan. 

Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha kerajinan memilih jenis usaha produk kerajinan. Proses pemilihan ini melalui tahapan analisis yang cermat. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. 

Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha tersebut dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan. 

Ide Dan Peluang Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari masing-masing daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. 

Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal untuk menentukan strategi terbaik, kemudian dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan. 

Analisis internal lebih menitikberatkan pada aspek kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang (opportunity) yang adadan yang akan datang serta ancaman (threat) dari kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing. 

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang secara bersamaan dapat mengatasi kelemahan dan ancaman. Dengan analisis SWOT dapat ditentukan strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam jangka panjang sehingga tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat. 

Menganalisis peluang usaha bertujuan untuk mencari dan melaksanakan kegiatan usaha yang menguntungkan. Rencana dalam berwirausaha perlu dianalisis untuk mengenali kelemahan-kelemahan yang dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan keberlangsungan usaha. Analisis usaha ini juga dapat digunakan untuk mencari strategi alternatif dalam bidang penjualan, bauran produk, investasi, pengembangan staf, pengendalian usaha, pengendalian biaya, dan lain-lain. 

Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, sebagai berikut.

a. Penetapan Kelayakan Usaha 

Hal-hal penting yang harus dilakukan pada saat penetapan kelayakan usaha adalah kemampuan untuk menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha produk kerajinan yang ditetapkan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan usaha tersebut menghasilkan  laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan. 

1) Analisis Kelayakan Teknis 

Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan.  Ada berbagai macam teknis yang dapat dilakukan dalam pembuatan produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, misalnya teknik anyam, teknik kolase, dan lain-lain. Teknik pembuatan karya kerajinan tersebut harus dianalisis untuk memutuskan jenis usaha kerajinan yang tepat dan memenuhi kebutuhan. 

2) Analisis Peluang Pasar 

Apabila ingin mendirikan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian harus mengetahui informasi tentang pasar, karena tujuan usaha ini untuk memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar. Riset ini dilakukan untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk kerajinan dari bahan limbah yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik, dan merencanakan sasaran pelanggan. Riset pasar bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka.

3) Menentukan Segmen Pasar 

Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk kerajinan yang sudah ditetapkan. Langkah ini juga bertujuan untuk mengetahui pembeli tiap-tiap segmen pasar saat ini dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar. 

4) Sumber Informasi Pasar 

Informasi pasar digunakan untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha produk kerajinan tersebut. Dua pendekatan untuk memperoleh informasi tersebut dilakukan dengan mengadakan penelitian secara spesifik untuk mengumpulkan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti badan pusat stastistik, kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder. 

5) Uji Coba Menjual 

Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset utama untuk mengurangi risiko pada usaha produk  kerajinan dan menilai  keberhasilannya.  Metode yang digunakan dalam uji coba pasar antara lain pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar di mana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan piluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan. 

6) Studi Kelayakan Pasar 

Studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu dan merupakan kegiatan yang rumit. Bagaimanapun kegiatan ini harus dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian dan kegagalan usaha produk kerajinan.

b. Analisis Kelayakan Finansial 

Analisis kelayakan finansial merupakan landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha baru dari Ide Dan Peluang Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar.      

Ada dua langkah dasar sebagai alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu: 

1) Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha produk kerajinan baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang. 

2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

c. Membedakan Persaingan     

Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari produk kerajinan yang sejenis maupun dengan produk perusahaan kerajinan lain pada pasar yang sama. Analisis persaingan ini sangat penting dalam rangka pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan yang dikembangkan.

Analisis SWOT dapat dilakukan dengan mewawancarai pengusaha kerajinan menggunakan kuisioner. Aspek penting yang perlu disampaikan pada saat mewawancarai pengusaha antara lain aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha produk kerajinan. 

Upaya untuk mengembangkan ide dan peluang usaha harus dikaitkan dengan kemampuan wirausaha dalam mengelola situasi dan peluang pasar. Untuk membentuk proses pengembangan ide, wirausahawan perlu memberikan kebebasan dan dorongan kepada para karyawannya agar mereka berani mengembangkan ideide dalam peluang usahanya.

 Tujuan dalam mengembangkan ide dan peluang usaha pada produk kerajinan sebagai berikut. 

a. Ide dalam pembuatan produk agar diminati konsumen. 

b. Ide dalam pembuatan produk agar dapat memenangkan persaingan. 

c. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produksi. 

d. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam pembelian dan penggunaan produk. 

e. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, warna produk agar disenangi konsumen.

Baca Juga

Demikian Artikel Ide Dan Peluang Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Kemasan Dan Modifikasi Produk Kerajinan Fungsi Hiasan
  • Jenis - Jenis Dari Budidaya Sebuah Ternak Hias
  • Keunikan Dari Bahan Fungsi Kerajinan Hiasan
  • Perencanaan Dari Sebuah Pemasaran Usaha Makanan Khas Daerah


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA