Berikut yang merupakan tempat cadangan makanan pada unta adalah

Jakarta -

Banyak yang mengira kemampuan unta bertahan hidup di habitat gurun karena penyimpanan air di punuknya. Padahal punuk unta tidak berisi air.


Dilansir dari Britannica, kemampuan unta untuk pergi berminggu-minggu tanpa perlu minum air membuat mereka dijuluki "kapal gurun." Mereka menjadi hewan angkut bagi orang-orang yang bepergian melintasi lingkungan gersang.


Dengan punuknya yang menonjol (satu atau dua punuk, tergantung pada spesiesnya), banyak membuat orang percaya bahwa ini digunakan untuk menyimpan air.


Namun, isi punuk unta sebenarnya adalah jaringan lemak yang digunakan sebagai sumber makanan saat makanan langka.


Jika biasanya hewan mamalia lain menyebarkan lemak merata ke seluruh tubuh, maka unta menyimpan lemak di punuk. Hal ini dikarenakan habitat unta hidup di gurun, di mana sumber makanan sulit didapat.


Membantu Mengatur Suhu Tubuh


Ketika unta tidak dapat mengakses makanan untuk waktu yang lama, tubuhnya mampu memetabolisme lemak di punuk untuk nutrisi.


Punuk dapat mengempis dan terkulai jika unta telah lama tidak makan, tetapi mereka akan duduk tegak kembali setelah unta dapat mengisi bahan bakar.


Tidak hanya menyimpan lemak, punuk unta juga membantu hewan mengatur suhu tubuhnya. Tentu kemampuan ini sangat penting di lingkungan padang pasir, di mana suhu bisa sangat tinggi di siang hari dan turun drastis di malam hari.


Dengan memusatkan jaringan lemak di punuk di punggungnya, unta mampu meminimalkan insulasi panas di seluruh bagian tubuhnya pada siang hari ketika suhu tinggi, dan suhu tubuh meningkat.


Kemudian, pada malam hari, panas ekstra tersebut menghilang ke seluruh tubuh unta sehingga suhu tubuhnya tidak terlalu rendah ketika suhu lebih dingin.


Bentuk Unik Sel Darah


Meskipun punuknya tidak menyimpan air, unta mampu menggunakan jumlah air dengan sangat efisien. Bahkan mereka bisa bertahan hampir seminggu tanpa minum.


Hal ini sebagian karena bentuk unik dari sel darah mereka, yaitu oval. Sel darah berbentuk oval memungkinkan unta untuk mengkonsumsi air dalam jumlah besar (hingga 30 galon dalam sekali duduk) karena selnya lebih elastis dan dapat berubah bentuk dengan lebih mudah.


Bentuk ini juga memungkinkan darah mereka mengalir lebih mudah ketika air langka, yang biasa terjadi di gurun.


Oleh karena itu, punuk unta sangat penting bagi kelangsungan hidup hewan di lingkungan yang keras seperti gurun.


Tanpa punuknya, unta akan lebih cenderung kepanasan dan berkeringat. Namun, yang paling membantu adalah sel darah berbentuk oval yang mampu menahan begitu banyak air.


Jadi, sekarang sudah tahu kan kalau punuk unta tidaklah berisi air melainkan lemak cadangan makanan.

Simak Video "Mengenaskan! 20 Jasad Ditemukan Berserakan di Gurun Pasir Libya"


[Gambas:Video 20detik]
(faz/lus)

Artikel ini bukan mengenai Burung unta.

Unta Camelus bactrianus Klasifikasi ilmiah Kerajaan:

Animalia

Filum:

Chordata

Kelas:

Mammalia

Ordo:

Artiodactyla

Famili:

Camelidae

Genus:

Camelus


Linnaeus, 1758

Spesies

Camelus bactrianus
Camelus dromedarius
Camelus ferus
Camelus divaliarus

Unta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal - Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda - Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun.

Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi daripada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.

Taksonomi

Spesies yang masih ada

Terdapat 3 spesies unta yang masih ada:[1][2]

Gambar Nama umum Nama ilmiah Persebaran
Unta arab Camelus dromedarius Dijinakkan; Timur Tengah, Gurun Sahara, dan Asia Selatan; diimpor ke Australia sebagai salah satu jenis asing invasif
Unta Baktria Camelus bactrianus Dijinakkan; Asia Tengah, termasuk wilayah Baktria.
Unta Baktria liar Camelus ferus Wilayah terpencil di Mongolia dan Tiongkok bagian barat laut

Kemampuan adaptasi

Seperti yang diketahui, unta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Selain itu, mereka mampu untuk tidak makan dan minum selama beberapa hari.

Ada banyak hal yang membuat mereka mampu beradaptasi. Salah satunya adalah punuknya. Banyak orang mengira punuknya menyimpan air, tetapi sebenarnya tidak. Punuk unta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram air.

Kemampuan adaptasi lainnya yang luar biasa adalah, sistem respirasinya meninggalkan sedikit sekali jejak uap air. Uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, membentuk kristal dan suatu saat dapat diambil.

Tubuh unta dapat bertahan hingga pada suhu 41 derajat celcius. Lebih dari itu, unta mulai berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, unta mampu menghemat air yang cukup banyak.

Unta mampu bertahan dengan kehilangan massa sekitar 20–25% selama berkeringat. Mayoritas makhluk hidup hanya mampu bertahan hingga kehilangan massa sekitar 3–4% sebelum terjadi gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meskipun unta kehilangan banyak cairan tubuh, darahnya tetap terhidrasi, hingga batas 25% tercapai.

Ada banyak hal mengapa darah unta tidak mengental pada kondisi di mana darah mayoritas makhluk hidup sudah mengental. Sel darah merah unta berbentuk oval, bukan bulat seperti makhluk hidup lainnya. Unta juga memiliki sistem imunitas yang cukup unik. Semua mamalia memiliki antibodi berbentuk Y dengan dua rantai panjang sepanjang Y itu dengan dua rantai pendek di setiap ujung dari Y tersebut, tetapi unta hanya memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya berbentuk lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan darah akan mengental.

Ginjal dan usus mereka sangat efisien dalam menyaring air. Bentuk urin mereka sangat kental dan kotoran mereka sangat kering sehingga bisa langsung dibakar ketika dikeluarkan.

Persebaran

Unta Arab (C. dromedarius) hidup di kawasan Afrika bagian utara, Timur Tengah, anak benua India, dan Australia. Jumlahnya saat ini sekitar 14 juta ekor. Di Afrika bagian utara, unta arab sangat berperan bagi sebagian negara, seperti Somalia dan Etiopia. Di sana unta dimanfaatkan susunya. Unta dianggap menjadi penyumbang gas rumah kaca dan dianggap menjadi biang kerok terjadinya pemanasan global.[butuh rujukan]

Unta Baktria liar hidup di kawasan Gurun Gobi di Tiongkok dan Mongolia. Unta Baktria liar telah diklasifikasi sebagai spesies yang terancam kritis.

Lihat pula

  • Susu unta

Pranala luar

Wikispecies mempunyai informasi mengenai Camelus.

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Camelus.

  • National Camel Research Centre, Bikaner (Rajasthan), INDIA
  • The A-Z of Camels
  • Use of camels by South African police Diarsipkan 2010-11-19 di Wayback Machine.
  1. ^ Burger, P. A.; Ciani, E.; Faye, B. (2019-09-18). "Old World camels in a modern world – a balancing act between conservation and genetic improvement". Animal Genetics (dalam bahasa Inggris). 50 (6): 598–612. doi:10.1111/age.12858. PMC 6899786 
    . PMID 31532019. 
  2. ^ Chuluunbat, B.; Charruau, P.; Silbermayr, K.; Khorloojav, T.; Burger, P. A. (2014). "Genetic diversity and population structure of Mongolian domestic Bactrian camels (Camelus bactrianus)". Anim Genet (dalam bahasa Inggris). 45 (4): 550–558. doi:10.1111/age.12158. PMC 4171754 
    . PMID 24749721. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Unta&oldid=22007001"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA