Berikut ini yang tidak termasuk ciri-ciri kurva indiferen

Ilustrasi pendekatan kurva indiferen. Foto: Pexels.com

Pendekatan kurva indiferen (indifference curve) adalah cara menilai perilaku konsumen dalam suatu bisnis dengan menggunakan kurva. Grafik atau garis lengkung tersebut menghubungkan titik-titik kombinasi dari beberapa jumlah barang tertentu yang dikonsumsi, sehingga memberikan tingkat kepuasan yang sama.

Secara sederhana, kurva indiferen memperlihatkan bagaimana perilaku konsumen terhadap dua buah produk yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pendekatan kurva indiferen. Agar kamu lebih memahaminya, simak tulisan berikut!

Pendekatan Kurva Indiferen

Kurva indiferen. Sumber: ut.ac.id.

Berdasarkan laman ut.ac.id, begini penjelasan mengenai pendekatan kurva indiferen.

Gambar di atas menunjukkan (a) kurva indiferen konsumen dalam mengonsumsi barang X dan Y, dan (b) sekumpulan kurva indiferen atau sering dinamakan peta indiferen (indifference map).

Sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang Y, sumbu horizontal menunjukkan jumlah barang X, sedangkan I1, I2 dan I3 menunjukkan kurva indiferen kesatu, kedua, dan ketiga.

Penggunaan diagram dua dimensi ini berguna untuk memudahkan analisis, sedangkan untuk lebih dari dua jenis barang dapat digunakan metode lain, seperti metode matematis atau ekonometrika.

Dengan pendekatan kurva indiferen, konsumen ingin memperoleh kepuasan maksimum, yaitu mencapai kurva indiferen tertinggi dengan kendala pendapatan yang tersedia. Jadi, dalam satu kurva indiferen, tingkat kepuasan yang diperoleh adalah sama.

Perhatikan gambar (a), konsumsi dititik A, B, C dan D adalah terletak pada kurva indiferen yang sama, berarti kepuasan yang diperoleh juga sama. Pergerakan dari titik A ke titik B, dari titik B ke titik C, dari titik A ke titik C dan sebagainya, memiliki arti bahwa konsumen ingin mendapatkan lebih banyak barang X untuk mendapatkan barang Y, dengan tingkat kepuasan konsumen tetap sama.

Pun begitu sebaliknya, perpindahan dari titik D ke titik C, pergeseran dari C ke titik B, berarti harus ada barang X yang dikorbankan untuk mendapatkan tambahan barang Y.

Tingkat penggantian barang Y dengan barang X atau sebaliknya dinamakan dengan tingkat penggantian subsitusi marginal (marginal rate of subsitustion), yaitu berapa suatu barang yang dikorbankan untuk mendapatkan tambahan barang lain.

Gambar (b) merupakan sekumpulan kurva indiferen. Semakin jauh dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasan yang diterima oleh konsumen. Kurva indiferen I3 > I2 > I1, artinya, kepuasan pada kurva I3 lebih besar dari I2 dan I1. Kepuasan yang diterima konsumen di I2 pun lebih besar dari kepuasan yang diterima konsumen pada kurva indiferen I1.

Ciri-ciri Kurva Indiferen

Menyadur dari Modul Ekonomi Mikro Teori Perilaku Konsumen dengan Pendekatan Ordinal oleh Posma Sariguna Johnson Kennedy, kurva indiferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Mempunyai kemiringan yang negatif. Bila konsumsi suatu jenis barang ditambah, konsumsi barang lain harus dikurangi.

  2. Cembung ke arah titik origin. Hal ini menunjukkan perbedaan proporsi jumlah yang harus dikorbankan konsumen untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)

  3. Tidak saling berpotongan. Ciri kurva indiferen tidak mungkin memiliki kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferen yang berbeda. Apabila saling berpotongan, akan tidak sejalan dengan definisi yang telah dijelaskan di atas.

Lihat Foto

freepik.com/stories

Ilustrasi definisi dan ciri-ciri kurva indiferen

KOMPAS.com – Bisnis jual beli dengan produk berupa barang maupun jasa adalah sentral perekonomian dunia.

Suatu bisnis akan berjalan dengan lancar dan menghasilkan laba jika bisa mendapat banyak konsumen. Oleh karena itu, dalam ekonomi dikembangkan pendekatan untuk menilai perilaku dan preferensi konsumen.

Dalam pendekatan tersebut, digunakan kurva indiferen. Namun apakah kurva indiferen itu? Kurva indiferen adalah teori yang dibuat oleh seorang ekonom dan ahli statistic asal Irlandia bernama Francis Ysidro Edgeworth pada tahun 1881.

Dilansir dari The Economic Times, kurva indiferen adalah grafik yang menunjukkan kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan atau utilitas yang sama kepada konsumen.

Kurva indiferen menunjukkan perilaku konsumen yang acuh tak acuh (ketidakpedulian) antar dua buah produk yang memberikan kepuasan sama. Sehigga kurva indiferen sering disebut dengan peta ketidakpedulian.

Baca juga: Barang Ekonomi: Pengertian dan Contohnya

Kurva indiferen menghubungkan titik-titik kombinasi dari pembelian produk berbeda dengan tingkat kepuasan yang sama. Dalam kumpulan kurva indiferen, kurva yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi pula.

Ciri-ciri kurva indiferen

Ciri-ciri kurva indifere, yaitu:

  • Memiliki kemiringan negatif

Kurva indeferen memiliki kemiringan negatif, sehingga kurvanya selelu menjulur dari kiri dan menurun ke kanan.

Dilansir dari Economics Concepts, hal tersebut dikarenakan saat konsumen meningkatkan konsumsi suatu produk, berarti ia harus melepaskan produk lainnya untuk mempertahankan kepuasan. Dalam ilmu ekonomi, hal tersebut disebut dengan diminishing marginal rate of substitution.

  • Cembung ke arah titik asal (origin)

Ciri-ciri selanjutnya dari kurva indiferen adalah bentuk grafiknya cembung ke aras asal atau membungkuk ke dalam.

Posma Sariguna Johnson Kennedy dalam Modul Ekonomi Mikro: teori Perilaku Konsumen Dengan Pendekatan Ordinal (2016) menyebutkan kecembungan menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus dikorbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi.

Baca juga: Barang Kena Pajak: Definisi, Aturan, dan Jenisnya

Garis grafik kurva indiferen juga tidak mungkin saling berpotongan. Hal tersebut karena setiap kurva indiferen bersifat konsisten dalam menunjukkan tingkat kepuasan yang berbeda atau tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama dari kurva yang berbeda.

  • Grafik tidak menyentuh sumbu

Pada kurva indiferen, grafik tidak menyentuh sumbu horizontal maupun sumbu vertikal. Hal ini dikarenakan konsumen membeli produk yang berbeda (lebih dari satu barang).

Kura yang menyentuh sumbu hanya terjadi pada grafik non-indiferen di mana konsumennya hanya membeli satu produk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA