Berikut ini yang merupakan klasifikasi engine berdasarkan ruang pembakaran adalah

10 hm bujur sangkar ubah ke satuan bujur sangkar​

Konversikan satuan dibawah ini kedalam satuan SIa. 12 mm = ...... b. 500 dam = ...... c. 12 cm² = ...... d. 24 cm³ = ...... e. 3 menit = ...... kk jan … gan ngasal ya kak jawabny!! besok dikumpul kk.. kk maaf soal yang tadi salah:)​

1. Di antara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam sistem Internasional adalah A. Suhu, volume, massa jenis dan massa B … . Kuat arus, panjang, waktu, dan gaya C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat D. Kuat arus, jumlah zat, suhu, waktu Perhatikan tabel berikut!​

tolong bantu menggunakan 2 loop​

2 Gaya Saling Tegak Lurus. Satu Sama Lain, F1 berarah Ke Atas dan F2 berarah ke kanan, Jika besar F=7n dan Resutannya ke dua Gaya = 12 n berapakah bes … ar f2?

Pada sistem seperti yang ditunjukkan oleh gambar, kaki tabung U bagian kiri mempunyai luas penampang 800 cm² dan pengisapnya diberi beban yang bermas … sa 600 kg. Pengisap kanan yang luas penampangnya 25 cm² ditekan dengan gaya F. Jika tabung U tersebut berisi oli dengan massa jenis 0,8 g/cm³, tentukan besar gaya tekan F agar sistem tersebut seimbang. ​

Konversikan satuan dibawah ini kedalam satuan SI a. 12 mm = ......b. 500 dam = ......c. 12 cm = ......d. 24 cm = ......e. 3 menit = … ......kk jangan ngasal ya kak jawabny!! besok dikumpul kk.. ​

sebuah induktor 2 Hery dan kapasitor 0,02 farad di hubungkan seri dengan resistor 16 ohm dan sumber tegangan E volts pada t:0 muatan kapasitor dan aru … s pada rangkaian adalah nol.tentukan muatan dan arus untuk t > 0 jika ..(1) E : 100 sin 3t volts .....​

Jarak kota A dan kota B 100 KM. Aldi berangkat dari kota A pukul 07.00 dengan kecepatan tetap 10 km/jam dan Budi berangkat dari kota B pukul 09.30 den … gan kecepatan tetap 15 Km/jam. Pukul berapa mereka berpapasan dan pada km berapa jika diukur dari kota A ? Jawaban Beserta Cara Bonus Point +5

tolong butuh bantuan yg pasti dong​

dokumen pemakaian dana kas kecil Studi Kasus 10 PT Mitra Anugrah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pakaian. Data perusahaan … selengkapnya adalah sebagai berikut. Nama Perusahaan PT Mitra Anugrah 103.814.567.8-234.000 NPWP Jenis Usaha Perdagangan pakaian Alamat J. Majapahit No. 222, Semarang : Tito Adi Saputra Nama Pimpinan Klasifikasi Badan :Perseroan Terbatas (PT)​

PERAWATAN(MAINTENANCE),BISAKAH SEBUAH MESIN Berjalan BAIK TANPA ADA PROSES PERAWATAN?MOHON DI JAWAB​

Hitunglah reliabilitas mesin seri jika diketahui P1 =93%, P2 =99%, P3 =97%, P4 =95% !​

cari perbedaan organisasi laba dan organisasi nirlaba?bantu jawab;(​

contoh site Flipping​

tolong besok sudah di kumpulan!!​

apa bahan bahan sabun daun sirih​

bagaimana ketetapan harga yang dapat mendorong konsumen untuk membeli produk ​

Soto dibedakan menjadi 2, yaitu soto bening dan soto keruh, yang tidak menyebabkan soto keruh adalah ….​

Jelaskan cara membuka dan memasang baterai pada kamera ​

Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.

Klasifikasi Mesin Berdasarkan Proses Pembakaran1. Internal Combustion Engine

Mesin pembakaran dalam merupakan sebuah mesin yang proses pembakarannya berada di dalam ruang tertutup atau sering disebut dengan istilah ruang bakar (combustion chamber).

Campuran udara dan bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam ruang bakar lalu kemudian akan di bakar di dalam ruang bakar tersebut untuk menghasilkan tenaga ledakan pembakaran yang nantinya digunakan sebagai tenaga putar untuk menggerakkan kendaraan.

Contoh mesin pembakaran dalam sering kita temui pada kendaraan-kendaraan baik sepeda motor, mobil, bus, truk dan lain sebagainya.

bila kita mengurai lebih jauh lagi tentang Internal Combustion Engine, maka contoh dari

mesin tersebut dapat diuraikan pada hal sebagai berikut :

  1. Mesin Sepeda Motor 1. Mesin 2 Tak

    2. Mesin 4 Tak

  1. Mesin Mobil 1. Mesin Bensin – Mesin dengan Sistem Pengapian Konvensional – Mesin dengan Sistem Pengapian Elektronik 2. Mesin Diesel – Mesin Diesel Direct Injection

    – Mesin Diesel Indirect injection

  1. Mesin Turbin Gas 1. Mesin Pesawat Helicopter – Jenis Bolcow

    – Jenis Puma

    2. Mesin Pesawat Jet – Mesin Boeing

    – Mesin Soekhoi

by David Sigalingging, S.Pd

Taukah kamu bahwa ada materi memahami klasifikasi engine ( Mesin ) dipelajari teknik kendaraan ringan? Secara empiris ada banyak dasar mengklasifikasi/pengelompokan mesin. Guys! engine itu adalah bagian pada mobil yang mampu membuat mobil melaju kencang hanya dengan memanfaatkan bahan bakar bensin.

Memahami Klasifikasi Engine (Mesin) khususnya mesin pembakaran dalam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan prinsip kerja, bahan bakar, bentuk mesin, jumlah silinder, dan konstruksi  penggerak katupnya.

Berdasarkan prinsip kerjanya, Klasifikasi Engine (Mesin) atau mesin pembakaran dalam dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu mesin dua tak, empat tak, dan rotary engine.

a. Mesin dua tak

Mesin dua tak atau dua langkah adalah mesin yang dalam dua langkah piston menghasilkan satu kali usaha. Prinsip mesin dua tak adalah terdapat dua siklus gerakan piston pada satu putaran poros engkol. Piston bergerak ke atas dan ke bawah. Titik tertinggi yang dicapai oleh piston disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah yang dicapai oleh piston disebut titik mati bawah (TMB). Sementara itu, jarak bergeraknya piston antara TMA dan TMB dinamakan langkah piston (stroke) atau setengah putaran poros engkol.

Gambar 2.6 Bagian-bagian mesin dua tak.

1) Piston bergerak dari TMA ke TMB (down stroke)

Gas hasil pembakaran berekspansi mendorong piston turun sehingga exhaust port terbuka. Saat exhaust port terbuka, dimulailah proses pembuangan gas hasil pembakaran dan piston masih bergerak dari TMA ke TMB. Akibat turunnya piston, tekanan pada ruang di bawah piston meningkat.

Campuran udara dan bahan bakar yang ada di bawah ruang poros engkol masuk ke ruang di atas piston melalui saluran bilas.

Gambar 2.7 Down stroke pada mesin dua tak.

2) Piston bergerak dari TMB Ke TMA (up stroke)

Setelah piston menutup exhaust port, dimulailah langkah kompresi pada ruang di atas piston. Gerakan piston yang menjauhi TMB menyebabkan tekanan pada ruang di bawah piston menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan release valve terbuka sehingga udara luar dan bahan bakar dari karburator masuk ke ruang vakum di bawah piston. Sebelum piston mencapai titik mati atas, busi memercikkan bunga api dan terjadilah proses pembakaran. Proses kerja ini terjadi secara berulang sehingga terjadi putaran yang menyebabkan motor atau mobil dapat berjalan.

Gambar 2.8 Up stroke pada mesin dua tak.

Dalam memilih mesin, perlu dilakukan pertimbangan kelebihan dan kekurangan dari beberapa segi, misalnya kecepatan, ukuran, dan kemudahan dalam perawatan. Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari mesin dua tak.

Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan mesin dua tak.

Kelebihan

Kekurangan

Respons putaran yang cepat dengan tenaga yang dihasilkan lebih besar

Boros dalam penggunaan bahan bakar dan mesin cepat panas

Putaran piston lebih halus dan rata

Suara mesin yang sangat bising

Ukuran mesin lebih kecil dengan konstruksi yang lebih sederhana

Daya tahan mesin yang rendah

Perawatan lebih mudah

Menghasilkan asap hasil pembakaran yang dapat mencemari udara

b. Mesin empat tak

Klasifikasi Engine (Mesin) yang kedua berdasarkan prinsip kerja ialah Mesin empat tak atau empat langkah adalah mesin yang dalam empat langkah piston menghasilkan satu langkah usaha. Empat langkah yang terjadi terdiri atas langkah isap, kompresi, kerja, dan buang.

Gambar 2.9 Bagian-bagian mesin empat tak.

1) Langkah isap (intake stroke)

Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk terbuka dan katup buang tertutup. Campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang silinder melalui katup masuk. Hal ini dapat terjadi karena tidak terdapat udara atau terjadi kevakuman pada ruang bakar.

Gambar 2.10 Langkah isap (intake)

2) Langkah kompresi (compression stroke)

Piston bergerak dari TMB ke TMA dan kedua katup dalam keadaan tertutup. Campuran bahan bakar dan udara dalam bentuk gas dikompresikan hingga tekanan 9-14 atm. Hal ini menyebabkan tekanan meningkat dan beberapa saat sebelum piston mencapai TMA, busi memercikkan bunga api.

Gambar 2.11 Langkah kompresi (compression).

3) Langkah usaha (power stroke)

Piston bergerak dari TMA ke TMB dan kedua katup masih tertutup. Ekspansi hasil pembakaran menyebabkan piston terdorong turun dan poros engkol berputar.

Gambar 2.12 Langkah usaha (power).

4) Langkah buang (exhaust stroke)

Plston bergerak darl TMB ke TMA dengan katup isap tertutup dan katup buang terbuka. Gas sisa pembakaran didorong ke luar oleh gerakan naik piston melalui exhaust manifold dan berakhir di knalpot.

Gambar 2.13 Langkah buang (exhaust).

Seperti halnya mesin yang lain, mesin empat tak juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Perhatikan Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Kelebihan dan kekurangan mesin 4 tak.

Kelebihan

Kekurangan

Lebih irit dalam penggunaan bahan bakar

Ukuran dan konstruksi mesin lebih besar dan kompleks

Suara mesin yang dihasilkan lebih halus

Biaya perawatan lebih mahal

Hasil pembakaran bahan bakar tidak menimbulkan asap sehingga lebih ramah lingkungan

Kecepatan putaran yang kurang stabil

Kecepatan putaran yang tinggi, yaitu 500-10.000 rpm

Kecepatan respons yang dihasilkan cukup rendah

c. Rotary engine/mesin Wankel

Klasifikasi Engine (Mesin) berdasarkan prinsip kerjanya yang ketiga adalah Rotary engine diciptakan oleh seorang ahli mesin Jerman, yaitu Dr. Felix Wankel pada tahun 1957. Pada penelitiannya sejak tahun 1924 di sebuah laboratorium kecil di Jerman, ia menghasilkan sebuah mesin yang disebut rotary engine yang termasuk dalam Internal Combustion Engine. Namun, berbeda dengan ICE yang sudah ada, rotary engine/mesin Wankel menggunakan sebuah roto sebagai pengganti piston yang berbentuk segitiga. Rotor membag ruang silinder menjadi tiga bagilan yang masing-masing diplsanka oleh apex (puncak).

Gambar 2.14 (a) Contoh rotary engine dan (b) bagian-bagiannya.

Dalam satu putaran poros engkol, rotary engine akan menghasilkan tiga kali pembakaran. Prinsip kerja rotary engine terdiri atas proses isap, kompresi, pembakaran, dan pembuangan.

1) Proses isap

Proses isap pada rotary engine dimulai sejak ujung rotor melewati lubang keluar (exhaust). Ruang silinder menjadi membesar sehingga campuran udara dan bahan bakar dari karburator akan masuk ke dalam ruang silinder. Udara+ bahan bakar masuk

Gambar 2.15 Proses isap pada rotary engine.

2) Proses kompresi

Proses kompresi dimulai saat ujung rotor melewati lubang masuk (intake). Seiring dengan berputarnya rotor, campuran bahan bakar dan udara akan dipampatkan bersamaan dengan mengecilnya ruangan.

Gambar 2.16 Proses kompresi pada rotary engine.

3) Proses pembakaran

Proses pembakaran terjadi pada akhir proses kompresi. Udara dan bahan bakar yang sudah dipampatkan, kemudian kedua busi menyala secara berurutan dimulai dari busi yang depan sehingga terjadilah proses pembakaran.

Gambar 2.17 Proses pembakaran pada rotary engine.

4) Proses pembuangan

Proses pembuangan dimulai saat ujung rotor melewati lubang pembuangan (exhaust). Tekanan gas yang tinggi menyebabkan gas keluar melalui lubang pembuangan yang nantinya dibuang melalui knalpot.

Gambar 2.18 Proses pembuangan pada rotary engine.

Berikut cara kerja rotary engine secara keseluruhan.

Gambar 2.19 Cara kerja rotary engine.

Berdasarkan bahan bakarnya, Klasifikasi Engine (Mesin) atau mesin pembakaran dalam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mesin bensin dan mesin diesel.

a. Mesin bensin

Mesin bensin merupakan mesin pembakaran dalam yang menggunakan bahan bakar berupa bensin atau sejenisnya. Pada mesin bensin, proses pembakaran memerlukan busi untuk menghasilkan percikan bunga api. Campuran udara dan bahan bakar pada mesin bensin dapat terbakar karena percikan bunga api dari busi.

b. Mesin diesel

Mesin diesel merupakan mesin pembakaran dalam yang menggunakan bahan bakar berupa solar. Cara pembakaran pada mesin tipe ini tidak menggunakan busi karena bahan bakarnya akan terbakar dengan sendirinya dengan kondisi tekanan dan temperatur tinggi di dalam silinder. Untuk mengetahui perbedaan karakteristik mesin bensin dan diesel, perhatikan Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Karakteristik mesin bensin dan diesel.

Mesin Bensin

Mesin Diesel

Kecepatan tinggi dan tenaga besar

Kecepatan lebih rendah

Pengoperasian lebih mudah

Pengoperasian lebih rumit

Pembakaran lebih sempurna

Pembakaran kurang sempurna

Umumnya digunakan untuk kendaraan penumpang

Umumnya digunakan untuk kendaraan jarak jauh

Getaran suara kecil

Getaran suara besar dan berisik

Bahan bakar berupa bensin

Bahan bakar berupa solar

Metode penyalaan dengan bantuan busi

Metode penyalaan dengan tekanan tinggi

Efisiensi panas sekitar 22-30%

Efisiensi panas sekitar 30-40%

Lebih boros bahan bakar

Hemat bahan bakar

Harga lebih murah

Harga lebih mahal

Bentuk ruang bakar sederhana

Bentuk ruang bakar rumit

Klasifikasi Engine (Mesin) berdasarkan bentuknya, mesin dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Mesin berbentuk segaris

Mesin dengan tipe segaris memiliki silinder yang tersusun sejajar dalam satu baris. Konstruksinya yang sederhana, getarannya yang halus, dan perawatannya yang mudah membuat mesin jenis ini banyak diminati. Mesin berbentuk segaris sudah umum digunakan, misalnya dunia penerbangan, otomotif, ataupun lokomotif. Mesin ini tersusun atas 2, 3, 4, 5, atau 6 silinder yang terangkai dalam satu garis. Akan tetapi, bentuk mesin ini memiliki kekurangan, yaitu jika jumlah silindernya melebihi empat buah, konstruksi mesinnya akan terlalu panjang dan getaran yang dihasilkan pun akan semakin besar. Kendaraan yang menggunakan bentuk mesin segaris, misalnya Toyota Innova dan Avanza, Suzuki Baleno, serta Daihatsu Xenia.

Gambar 2.20 Contoh mesin segaris.

b. Mesin berbentuk v

Mesin ini terdiri atas piston yang disusun menyerupai huruf V sehingga disebut sebagai mesin V. Mesin V dapat mereduksi panjang dan berat keseluruhan mesin. Ragam sudut yang digunakan pada mesin jenis ini berbeda-beda, bergantung pada banyaknya jumlah silinder yang digunakan. Kelebihan dari bentuknya yang menyerupai huruf V ini, yaitu dapat mengurangi tinggi dan panjang mesin, konstruksi poros engkol menjadi lebih sederhana karena dua batang piston yang terletak pada satu pena poros engkol. Namun, kekurangan dari bentuk ini, yaitu membutuhkan dua kolektor untuk pembuangan gas dan memiliki keseimbangan getaran yang kurang baik jika dibandingkan dengan bentuk silinder segaris. Kendaraan yang menggunakan mesin dengan konstruksi silinder berbentuk V ini, misalnya Mercedes Benz, Ferrari, dan Lamborghini.

Gambar 2.21 Mesin berbentuk V.

c. Mesin berbentuk bintang/radial

Mesin berbentuk radial atau bintang adalah mesin bersilinder banyak yang masih menggunakan piston dan connecting rod (batang piston) yang berfungsi mengubah gerak translasi menjadi rotasi. Pada mesin berbentuk radial, pemasukan udara dan bahan bakar serta pembuangan gasnya masih menggunakan sistem mekanisme katup. Sistem katup ini digerakkan oleh valve lifter dan pushrod. Mesin ini memutar sebuah sumbu yang merupakan hasil usaha dari semua silinder yang dijadikan satu. Mesin radial ada yang bersilinder 3, 5, 7, 9, 11, dan masih banyak lagi. Bahkan, ada pula yang memiliki dua lingkaran ganda. Mesin radial biasanya digunakan untuk mesin pesawat terbang.

Gambar 2.22 Mesin radial dengan (a) tiga, (b) lima, (c) tujuh, dan (d) sembilan silinder.

Baca Juga Materi BAB II Menerapkan Mesin Konversi Energi dalam Bidang Otomotif

A. Motor Bakar

B. Siklus Motor Bensin

C. Siklus Motor Diesel

D. Perhitungan Motor Bakar

E. Motor Listrik

F. Generator Listrik

G. Memahami Klasifikasi Engine

H. Memahami proses mesin konversi energi

d. Mesin dengan arah piston berlawanan (boxer engine) atau Opposed Piston Opposed Cylinder (OPOC)

Silinder piston disusun secara berlawanan dengan posisi horizontal. Hal ini yang menyebabkan piston pada mesin ini bergerak secara horizontal pula. Keuntungan dari mesin jenis ini adalah konstruksinya lebih pendek dan rendah serta getaran dengan keseimbangan yang lebih baik. Namun, susunan silinder tipe ini juga memiliki kekurangan, yaitu memerlukan dua kolektor untuk gas buangnya dan saluran isapnya atau intake manifold-nya lebih panjang.

Gambar 2.23 Boxer engine.

Berdasarkan jumlah silindernya, Klasifikasi Engine (Mesin) mesin dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.

a. Mesin satu silinder

Mesin satu silinder merupakan mesin yang hanya memiliki satu silinder saja. Mesin ini umumnya digunakan pada beberapa mesin sepeda motor. Mesin satu silinder dapat diatur dalam berbagai posisi, yaitu posisi tegak, datar, dan miring. Ciri dari mesin satu silinder adalah suaranya yang bising dan memiliki torsi yang besar pada putaran rendah. Motor yang menggunakan mesin satu silindermemiliki bobot yang ringan. Contohnya pada motor supermoto dan motorcross rata-rata menggunakan mesin satu silinder.

b. Mesin dua silinder

Mesin dua silinder merupakan mesin yang memiliki dua silinder di dalamnya. Mesin ini umumnya juga digunakan pada mesin sepeda motor dan ada yang digunakan untuk mobil kecil. Mesin dua silinder lebih boros penggunaan bahan bakarnya daripada mesin satu silinder. Torsi yang dihasilkan mesin dengan dua silinder hampir sama seperti mesin satu silinder, tetapi mesin ini memiliki bobot yang lebih ringan dan menghasilkan putaran mesin lebih besar serta tenaga dua kali lebih besar.

c. Mesin tiga silinder

Mesin tiga silinder merupakan mesin yang memiliki tiga silinder di dalamnya. Mesin ini umumnya juga digunakan untuk mobil kecil. Mobil kecil dengan tiga silinder cukup irit dalam pemakaian bahan bakarnya. Mesin tiga silinder umumnya dipasang secara segaris atau sejajar. Sudut putaran 120° banyak digunakan oleh mesin tiga silinder segaris agar putarannya seimbang. Meskipun dapat mengimbangi satu sama lain, tetapi pembakaran mesin tiga silinder ini tetap menimbulkan getaran.

d. Mesin empat silinder

Mesin empat silinder digunakan pada sepeda motor yang memiliki cc besar, yaitu mencapai 500 c atau lebih. Selain itu, mesin empat silinder juga banyak digunakan untuk mobil berukuran sedang, yaitu 1.000 cc ke atas. Pada mesin empat silinder sejajar, pembakaran terjadi setiap 180° dan tidak terdapat jeda pengapian. Setiap piston akan terdorong hingga TMB karena ledakan pada ruang bakar. Pada saat yang bersamaan, terjadi ledakan pada ruang bakar lainnya. Mesin ini membutuhkan perawatan khusus karena konstruksinya yang tidak sederhana. Mesin ini juga memakan tempat karena berbentuk sejajar dan bobotnya yang berat. Mesin empat silinder umumnya dikonfigurasikan dengan 12 katup atau 16 katup. Pada mesin yang memiliki 12 katup, setiap Silinder terdiri atas tiga katup, yaitu dua katup isap dan satu katup buang.

Gambar 2.24 Mesin empat silinder dengan 12 katup.

Pada mesin yang memiliki 16 katup, setiap silinder terdiri atas empat katup, yaitu dua katup isap dan dua katup buang.

Gambar 2.25 Mesin dengan 16 katup.

e. Mesin enam silinder

Mesin enam silinder merupakan suatu mesin yang memiliki enam silinder pada blok mesin. Semua piston menggerakkan satu buah poros engkol. Mesin enam silinder sejajar merupakan mesin dengan desain paling sederhana untuk menciptakan sebuah keseimbangan mesin sehingga mesin jenis ini menimbulkan getaran yang lebih sedikit daripada mesin dengan silinder di bawahnya. Mesin enam silinder umumnya digunakan untuk mobil besar, seperti truk atau bus, kapal, serta kendaraan perang, seperti tank dan panser.

f. Mesin delapan silinder

Mesin delapan silinder merupakan suatu mesin yang memiliki delapan silinder pada blok mesin. Mesin ini umumnya digunakan untuk menggerakkan mesin generator atau mesin kapal. Suara yang dihasilkannya tinggi seperti motor sport pada umumnya karena poros engkolnya memiliki tipe flatplane.

Berdasarkan konstruksi penggerak katupnya, mesin dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu Overhead Valve (OHv) dan Overhead Camshaft (OHC). Gerak buka tutup katup diatur oleh camshaft atau poros nok. Camshaft terdapat pada mesin empat tak yang menggunakan piston. Pembukaan dan penutupan katup terjadi karena tekanan atau dorongan dari camshaft.

a. Overhead Valve (OHV)

Camshaft pada mesin ini terletak di dalam blok silinder dan langsung terhubung dengan roda gigi poros engkol. Camshaft dibantu dengan perangkat tambahan valve lifte, pushrod, dan pada bagian atasnya terdapat rocker arm yang akan menggerakkan katup.

Gambar 2.26 Overhead Valve (OHV).

b. Overhead Camshaft (OHC)

Camshaft pada mesin ini terletak di atas kepala silinder yang digerakkan oleh rantai atau sabuk dengan roda gigi penggerak yang terhubung dengan poros engkol. Katup digerakkan tanpa bantuan pushrod. Mesin jenis ini dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan jumlah camshaft-nya.

1) Single Overhead Camshaft (SOHC)

Single Overhead Camshaft (SOHC) merupakan mesin yang camshaft-nya hanya satu. Pada umumnya, setiap silinder memiliki dua katup, yaitu katup isap (intake valve) dan katup buang (exhaust valve). Katup isap berfungsi mengisap campuran bahan bakar dan udara ke dalam ruang bakar, Sedangkan katup buang berfungsi mengeluarkan gas sisa pembakaran.

2) Double Overhead Camshaft (DOHC)

Double Overhead Camshaft (DOHC) merupakan mesin yang di dalamnya memiliki dua camshaft. Mesin ini umumnya dikonfigurasikan memiliki empat katup. Dua katup untuk mengatur bahan bakar yang masuk dan dua katup lainnya untuk mengatur gas buang.

Gambar 2.27 (a) DOHC dan (b) SOHC.

Baca Juga Materi BAB II Menerapkan Mesin Konversi Energi dalam Bidang Otomotif

Mungkin itu saja Materi Memahami klasifikasi engine yang dapat saya uraikan kali ini. Saran dan komentar sangat kami harapkan kepada pembaca. Silahkan tuliskan di kolom komentar.

Nah, itu dia klasifikasi mesin (engine) yang dipelajari siswa teknik otomotif. Apabila kamu berminat menjadi mekanik ataupun desainer engine, kamu bisa memilih jurusan ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA