Bayi 2 bulan sering menjulurkan lidah

Apa ekspresi paling menggemaskan si kecil favorit Anda? Salah satu refleks yang menarik adalah ketika bayi menjulurkan lidah. Hobi yang satu ini normal terjadi karena memang mereka terlahir dengan refleks menghisap ketika mulai menyusu di masa baru lahir.

Refleks menjulurkan lidah ini tak hanya membantu bayi menyusu dari areola payudara ibu, tetapi juga mencegah bayi tersedak. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, menjulurkan lidah ini juga menjadi caranya mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya, termasuk bibirnya sendiri.

Penyebab bayi menjulurkan lidah

Bahkan jika frekuensi bayi menjulurkan lidah cukup sering, hal ini masih termasuk kondisi yang normal karena bayi bisa jadi sedang mengeksplorasi dirinya. Akan berbeda jika bayi menjulurkan lidah terus menerus dan mengeluarkan liur secara konstan hingga sulit menelan, konsultasikan dengan dokter.

Di bawah ini adalah beberapa penyebab bayi menjulurkan lidah:

1. Meniru ekspresi orang dewasa

Bayi yang berusia beberapa minggu pun sudah bisa meniru ekspresi wajah orang dewasa. Meski penglihatan mereka belum jelas, bayi sudah bisa mengenali wajah orang yang kerap ada di sekitarnya. Meniru ekspresi ini termasuk ketika bayi menjulurkan lidah untuk sekadar bermain-main.

2. Kebiasaan

Bayi baru lahir yang melakukan fase inisiasi menyusui dini akan mencoba refleks menghisap atau sucking reflex ketika menyentuh areola payudara. Ini membantu mereka mendapatkan ASI. Hal yang sama juga terjadi ketika anak minum dari botol susu.

Kebiasaan ini umumnya hilang ketika memasuki usia 4-6 bulan. Meski demikian, ada bayi yang masih terbiasa menjulurkan lidah karena dirasa menarik.

3. Indikasi rasa lapar atau kenyang

Jika disebut menangis sebagai satu-satunya media bayi berkomunikasi, itu tidak sepenuhnya benar. Bayi menjulurkan lidah juga bisa jadi caranya menunjukkan sinyal rasa lapar atau kenyang. Selain itu, rasa lapar juga bisa ditunjukkan dengan tangan menggenggam, memasukkan tangan ke mulut, atau menjilat bibir.

Di sisi lain, bayi juga bisa menjulurkan lidah ketika merasa kenyang. Biasanya tanda-tanda lain adalah menoleh ke arah lain dari payudara atau botol susu, mengeluarkan makanan atau susu, hingga sesederhana enggan membuka mulutnya.

4. Ukuran lidah lebar

Kondisi macroglossia adalah ketika bayi memiliki ukuran lidah lebih besar dari normal. Ini bisa terjadi karena faktor genetik atau kondisi pembuluh darah dan otot abnormal di lidah. Selain itu, macroglossia juga dapat menjadi indikasi hipotiroidisme atau tumor.

Lebih jauh lagi, macroglossia dapat menjadi gejala down syndrome dan Beckwith-Wiedemann syndrome. Jika hal ini menyebabkan anak sukar menelan atau menyusu, konsultasikan dengan dokter.

5. Kendali otot lemah

Beberapa bayi memiliki kemampuan kendali otot yang cenderung lemah. Mengingat lidah dikendalikan otot, hal ini dapat menyebabkan bayi menjulurkan lidah lebih sering dari biasanya. Beberapa kondisi medis yang memicu hal ini seperti Down syndrome, DiGeorge syndrome, dan cerebral palsy.

6. Bernapas lewat mulut

Jika umumnya bayi bernapas lewat hidung, ada pula bayi yang cenderung bernapas lewat mulut. Ini bisa terjadi karena ada sumbatan di saluran pernapasan atau ukuran tonsil terlalu besar. Akibatnya, bayi lebih sering menjulurkan lidah.

Jika kondisi ini disertai dengan napas berfrekuensi tinggi atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter. Apabila penyebabnya adalah tonsil terlalu besar hingga mengganggu pernapasan, prosedur operasi bisa jadi pilihan langkah penanganan.

7. Buang angin

Saat perutnya terasa kembung dan perlu buang angin, bayi juga bisa menjulurkan lidah. Ini adalah hal yang normal. Selain menjulurkan lidah, reaksi lain yang mungkin muncul adalah menangis, mengernyitkan dahi, hingga tersenyum.

8. Kelenjar bengkak

Penyebab lebih langka bayi menjulurkan lidah adalah ketika ada kelenjar bengkak di dalam mulut. Hal ini menyebabkan lidah mereka terdorong keluar. Walaupun jarang, penyebabnya bisa karena infeksi kelenjar saliva hingga kanker mulut. Diskusikan dengan dokter apabila kondisi ini dirasa mengganggu.

9. Belum siap makan

Memasuki usia 6 bulan, bayi akan mulai memasuki fase makan atau MPASI. Namun ketika mereka tidak suka dengan tekstur atau belum siap makan, ada kemungkinan bayi menjulurkan lidahnya. Ini dilakukan untuk mendorong keluar makanan atau belum piawai mengunyah tekstur padat yang masuk ke mulutnya.

Baca Juga

  • Hati-Hati, Stres Bisa Memengaruhi Produksi ASI, Begini Penjelasannya
  • Ibu Menyusui Makan Daging Kambing, Waspadai Efeknya
  • Ini Cara Memompa ASI di Kantor untuk Busui yang Sudah Kembali Bekerja

Beberapa hal di atas bisa menjadi alasan mengapa bayi menjulurkan lidah. Ada yang sepenuhnya normal, ada pula yang perlu dikonsultasikan dengan dokter terutama jika telah mengganggu pernapasan.

Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang kebiasaan bayi menjulurkan lidah yang normal dan tidak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Kenapa bayi 2 bulan selalu menjulurkan lidahnya?

Memberi tanda kenyang atau lapar Saat masa menyusui, bayi yang kerap menjulurkan lidahnya merupakan salah satu tanda awal bahwa bayi lapar. Selain itu, kondisi ini juga bisa berarti bahwa ia sudah kenyang.

Kenapa mulut bayi seperti mengunyah?

Kesiapan untuk Mengonsumsi Makanan Padat Saat diberikan makanan padat, secara otomatis mereka akan mengunyah menggunakan lidah --refleks dorong lidah. Refleks ini menyebabkan bayi akan mendorong makanan padat keluar dari mulutnya dengan menggunakan lidahnya agar tak tersedak.

Apa itu tongue thrust?

Tongue thrust merupakan suatu kebiasaan menjulurkan lidah ke depan dan menekan gigi-gigi insisivus pada saat istirahat, selama berbicara atau menelan.

Apakah saat tidur lidah bayi ke atas?

Saat tidur, lidah bayi semestinya dalam kondisi rileks, sehingga tetap berada di dasar mulut. Jika bayi Anda tampak menjulurkan lidahnya ke langit-langit mulutnya saat tidur mungkin saja masih merupakan variasi anatomis yang wajar.