Bahan baku pembuatan keramik dan bagaimana proses pembuatannya

  1. Bahan dan Alat Pembuatan Keramik
  2. Bahan
    Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
  • Tanah liat (Clay ) Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
  • Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
  • Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya yaitu :
  • Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah. Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah, Titik leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi warna putih pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.
  • Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi
  1. Alat
    Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
  • Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.
  • Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
  • Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.
  • Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
  • Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
  • Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
  • Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
  • Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
Alat-alat Pembuatan Keramik
  1. Teknik dalam Pembuatan Kerajinan Keramik 
  2. Teknik Pijit Tekan 

Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.

  • Pijit tanah dengan ibu jari
  • Tekan tanah kemudian diputar
  • Bentuk leher dengan ibu jari
  • Membuat tutup dengan cara yang sama
  • Mengukur tutup dengan badan

Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.

  • Buat pilinan di atas meja
  • Buat lempengan lingkaran sebagai alas
  • Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
  • Selesaikan bentuk dengan pilinan

Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder. Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.

  • Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
  • Potong kelebihan tanah menggunakan butsir.
  • Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
  • Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
  • Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
  • Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati

Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.

  • Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
  • Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
  • Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi. Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
  • Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
  • Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
  • Buang sisa tanah yang tidak perlu.
  • Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

C.TahapanPembuatanKeramik
1.PengolahanBahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

2.Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

3.Pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2)  Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.


4.Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).


5.Pengglasiran


Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Nanda Oct Nurul Putri ; 3333160003; Teknik Industri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keramik merupakan senyawa unsur logam dan bukan logam, kebanyakan keramik adalah isolator akan tetapi beberapa diantaranya memiliki sifat semikonduktivitas yang mempunyai nilai teknis. Polimer organik selalu melakukan cahaya bila tipis, keramik dapat tembus cahaya (gelasoptik) atau tidak tembus cahaya seperti spinel maknit. Keramik tahan terhadap tekanan akan tetapi tidak tahan gaya tarik. Gelas serat (fiberglass) mempunyai kekuatan tarik melebihi bajasehingga dapat digunakan sebagai penguat; sedang gelas sangat rapuh dan bahan yang mudah pecah sehingga perlu ditangani dengan hati-hati. Contoh-contoh tersebut diatas sangat terbatas akan tetapi menggambarkan bahwa bahan keramik mempunyai berbagai karakteristik.

Berbagai jenis keramik memegang peranan berarti dalam penggunaan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi keramik lebih rumit dibandingkan bahan lainnya oleh karena itu memerlukan pengenalan dan pengertian teknis yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur atom dari material keramik? 2. Bagaimana sifat-sifat dari material keramik?

3. Bagaimana cara pembuatan keramik?

1.3 Tujuan Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui struktur atom material keramik? 2. Untuk mengetahui sifat-sifat material keramik?

3. Untuk mengetahui proses pembuatan keramik?

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2). Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh.Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

Bahan keramik terdiri dari fasa yang merupakan senyawa antara unsur logam dan bukan logam. Senyawa ini mempunyai ikatan ionik dan/atau ikatan kovalen.jadi sifat-sifatnya berbeda dengan logam. Kebanyakan fase keramik mempunyai struktur kristalin.

Dibanding dengan logam, struktur kristal bahan keramik lebih rumit. Keramik secara umum tersusun dari bahan-bahan berikut:
1. Tanah Liat (Clay) Sifat keadaan bahan dari Clay adalah a) Berbutir kasar b) Rapuh dan tidak plastis jika dibandingkan dengan lempung sedimenter Clay mengandung hidrated alumunium silica (Al2O3.SiO.H2O) yang berfungsi: a) Mempermudah proses pembentukan keramik b) Mempunyai sifat plastik sehingga mudah dibentuk Mempunyai daya ikat bahan baku yang tidak plastis.

2. Kwarsa (Flint)

Kwarsa adalah bentuk lain dari batuan silica (SiO2), yang mempunyai fungsi: a) Mengurangi susut kering, jadi mengurangi ada retakan dalam pengeringan b) Mengurangi susut waktu dibakar sehingga tetap kualitas tetap baik

3. Feldspard


Feldspard yang disusun oleh K2O. Al2SO3.6SiO2 ini merupakan suatu kelompok mineral yang berasal dari batuan karang. Pada saat keramik dibakar, maka Feldspard meleleh dan membentuk lelehan gelas yang menyebabkan partikel-partikel clay bersatu bersama sehingga memberikan kekerasan dankekuatan pada keramik. Feldspard sangat berguna karena mengandung soda dan Potash sehingga tidak larut dalam air. Feldspard mengandung semua bahan- bahan penting untuk membentuk Glasir. Glasir sendiri bertujuan: a) untuk memperhalus permukaan keramik, b) melindungi keramik,mempercantik dekorasi dan memperindah bila dengan berbagai variasi warna.

Sebagai bahan pelebur, feldspard merupakan bahan yang tidak plastis, sehingga dapat mengurangi susut kering dan kekuatan kering.

2.2 Struktur Bentuk Mikro Keramik Didalam keramik juga terdapat kristal ion sebagai struktur mikro.Dibawah ini dikemukakan struktur khas kristal ion yang sering ditemui dalam keramik 1. Struktur Kristal Tipe AX

a. Jenis struktur kristal garam batu, Bentuk kubik berpusat muka (FCC). Cth.; NaCl, CsCl, ZnS dan intan.

b. Struktur sesium Klorida, Bentuk kubik sederhana (simple cubic)

c. Struktur ZnS Bentuk Sphalerite

d. Struktur intan, Bentuk sama seperti ZnS, tetapi seluruh atomnya diisi atom C.

2. Struktur kristal AmXp, Al2O3 (korundum). Bentuk heksagonal tumpukan padat

3. Struktur kristal AmBnXp, BaTiO3. Bentuk kristal perouskite

2.3 Klasifikasi atau Penggolongan Keramik Berdasarkan bahan penyusunnya keramik dibedakan menjadi: 1. Keramik tradisional Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakanbahan alam (dengan atau tanpa diolah) seperti kuarsa, kaolin, dll. 2. Keramik halus/baru

Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik,advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yangdibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksidalogam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll).

2.4 Sifat-sifat Bahan Keramik 1. Sifat Listrik Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai isolator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan digunakan sebagai kapasitor. Sering pula digunakan bahan yang disebut dielektrik. Bahan ini adalah isolator yang dapat dipolarisasi pada tingkat molekular. Material semacam ini digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini merupakan bagian bahan “canggih” yang sering digunakan untuk tranduser, yang ditemui pada mikrofon, dan sebagainya. 2. Sifat Mekanik Keramik biasanya material yang kuat, dan keras dan juga tahan korosi. Bhan keramik umumnya memiliki kekuatan tarik yang rendah karena ketahanan terhadap geseran terhadap pangkal retak. 3. Sifat Kimia Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari permukaan keramik dapat dimanfaatkan secara positif. 4. Sifat Termal Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansitermal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahanuntuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut.Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadigetaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kua tmaka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya. Contoh paling baik penggunaan keramik untuk insulasi panas adalah pada pesawat ruang angkasa. 5. Sifat Optik

Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, ataudipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan biasanya dideskripsikan sebagai transparan. Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah polarisasi elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Banyak aplikasi memanfaatkan sifat optik bahan keramik ini. Transparansi gelas membuatnya bermanfaat untuk jendela, lensa, dan objek-objek seni.

2.5 Keramik Khusus (Keramik Elektronik) 1. Keramik Dielektrik Bahan dielektrik memisahkan dua konduktor listrik tanpa ada aliran listrik diantaranya. Dielektrik adalah isolator, dan memegang peran inert dalam rangkaian listrik. Sifat utama suatu isolator adalah “kekuatan” dielektrik. Pengguanaan paling penting dari dielektrik keramik adalah untuk kapasitor. Selain itu diklasifikasikan juga oleh sifat khas dielektrik yaitu untuk kompensasi temperatur dan untuk konstanta dielektrik yang tinggi. 2. Keramik Piezoelektrik Beberapa jenis kristal keramik tidak memiliki simetri. Puat muatan positif dan negatif tidak identik. Akibatnya, setiap se satuan berperan sebagai dwikutub listrik kecil dengan ujung positif dan negatif. Kedua keadaan ini menunjukkan bahwa gaya mekanik dan dimensi dapat diganti oleh muatan listrik atau tegangan. Bahan dengan karakteristik tersebut diatas disebu piezoelektrik (bersal dari tekanan-listrik) BaTiO3 adalah bahan keramik pertama yang dipergunakan sebagai bahan piezoelektrik. 3. Keramik Semikonduktor

Meskipun bahan keramik pada umumnya merupakan isolator, keramik dapat berubah menjadi semikonduktor bila mengandung elemen transisi valensi ganda.

2.6 Proses Pembuatan Keramik Tahap-tahap membuat keramik Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat suatu produk keramik,yaitu: 1. Pengolahan bahan Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain a. Pengurangan ukuran butir b. Penyaringan c. Pencampuran

d. Pengadukan (mixing)

e. Pengurangan kadar air f. Pengulian 2. Pembentukan Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik:

a. Pembentukan tangan langsung (hand building)


b. Teknik putar (throwing)
c. Teknik cetak (casting). 3. Pengeringan Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuanutama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik.Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisanantarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikelsaling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang. 4. Pembakaran Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massayang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuahtungku/furnace suhu tinggi. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting.

Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Bendakeramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas

2.7 Penggunaan Bahan Keramik Bahan-bahan keramik dapat digunakan membuat berbagai komponen/produk seperti dibawah ini: 1. Keramik Konvensional a. Keramik berstruktur Penggunaan: pot bunga, lantai dan dinding. b. Keramik putih Penggunaan: peralatan meja makan (seperti piring, teko, mangkuk), peralatan kamar mandi, perhiasan rumah. 2. Keramik Modern a. Keramik Oksida Contohnya: Mata pahat, Komponen mesin. b. Keramik Bukan Oksida Contohnya ialah Turbin gas, Komponen mesin, Abrasif, Mata pahat c. Keramik Komposit Contohnya ialah komponen mesin, mata pahat d. Keramik Kaca

Contohnya ialah untuk instrument bagian-bagian mekanik dalam kapal terbang.

2.8 Macam Macam Teknologi Keramik 1. Keramik Dinding Digital Keramik Dinding Kamar Mandi unik dengan pembuatannya menggunakan teknik digital printing, yaitu sistem pencetakan dengan tinta khusus dengan teknologi 1000 dpi. Teknologi ini memungkikan keramik dinding kamar mandi tampil dengan beragam motif, seperti batu alam atau bunga, lengkap dengan teksturnya. Hal ini tentu membuatnya semakin menarik diaplikasikan. Jika dibanding dengan keramik lantai, keramik dinding ini dibuat dengan kekuatan lebih rendah. Sehingga keramik ini tidak dapat diaplikasikan pada lantai. 2. Genteng Keramik Kelebihan genteng keramik:

a. Genteng keramik tersedia dalam berbagai warna. Misalnya: hijau, cokelat, diamond, dan lain-lain. Alhasil, seperti yang telah disebutkan, rumah yang memakai genteng tersebut kian indah.

b. Genteng keramik terlihat mengilap. Saat dibuat, genteng tersebut melewati proses finishing glazur sehingga mengilap saat dipandang mata. Alhasil, dipandang dari jauh, atap rumah terlihat apik. c. Genteng keramik lebih anti-bocor dan tak mudah terlepas. Itu karena genteng tersebut menggunakan sisteminterlocking dalam pemasangan. Genteng keramik merek tertentu bahkan menggunakan sistem double interlocking. d. Genteng keramik lebih berusia lama. Yup, begitulah, umur genteng keramik mencapai 50 tahun ataupun lebih. Alhasil, walau harga genteng keramik lebih mahal, dalam jangka panjang sang empunya rumah menghemat biaya.

e. Genteng keramik tersedia dalam ukuran lebih besar ketimbang genteng lain. Alhasil, pemakaian/pembuatan reng di atap lebih sedikit.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
3.1 Makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang keramik. Dalam pembuatan makalah ini, mahasiswa dituntut supaya bersifat mandiri untuk meningkatkan pengetahuan yang berguna dan membawa kemajuan kepada kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga dapat menimba pengetahuan dan sifat-sifat material keramik. Secara umun bahan keramik terdiri dari fasa yang merupakan senyawa antara unsur logam dan bukan logam. Senyawa ini mempunyai ikatan ionik dan/atau ikatan kovalen jadi sifat-sifatnya berbeda dengan logam. Kebanyakan fase keramik mempunyai struktur kristalin. Dibanding dengan logam, struktur kristal bahan keramik lebih rumit.

3.2 Saran

1.Hasil penelitian diharapkan agar menjadi acuan bagi para perajin, agar perajin satu dengan yang lain tetap seragam dalam membuat produk keramiknya dan menerapkan berbagai pewarnaan.
2. Diharapkan penelitian ini dapat membawa semua pihak dan unsur yang terkait untuk bersama-sama menggali nilai budaya pada kerajinan keramik

VIDEO PEMBUATAN KERAMIK

View all posts by nandaoctnp

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA