Profil pakar: Cooking influencer, Inov Pelawi
Inov adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Wanita berumur 36 tahun ini sudah menyukai kegiatan memasak dan baking sejak usia 14 tahun.
Kegemarannya terhadap dunia masak dan baking ini membuatnya sering berbagi resep dan foto makanan di akun Instagram-nya. Selain untuk dokumentasi pribadi, ia berharap bahwa kontennya juga bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama bagi para ibu.
Penggunaan ragi untuk industri makanan
Di dalam dunia baking, tentu Anda mengenal dua jenis pengembang, yaitu ragi dan baking powder. Keduanya merupakan bahan yang digunakan untuk menaikkan adonan. Lalu, apa perbedaan ragi dan baking powder?
- Bahan dasar ragi dan baking powder
Ragi adalah mikroorganisme yang berfungsi untuk memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan karbondioksida. Sementara itu, baking powder merupakan baking soda yang telah dicampur dengan bahan-bahan tambahan, seperti monokalsium fosfat.
Ragi bekerja dengan cara mengubah oksigen dan gula dari tepung menjadi karbondioksida, air, dan energi yang disebut fermentasi. Anda membutuhkan waktu tunggu selama 30–120 menit untuk mengembangkan adonan sebelum dipanggang. Proses fermentasi ini membuat tepung menjadi mengembang, beraroma khas, dan mematangkan serta melembutkan gluten.
Sementara itu, baking powder bekerja atau diaktifkan saat terkena panas pada proses memanggang. Oleh sebab itu, Anda tidak memerlukan waktu tunggu hingga adonan mengembang.
Lalu, apakah ragi dapat diganti dengan menggunakan bahan lainnya? Meski hasilnya mungkin tidak sebaik saat memakai ragi, Anda dapat menggantinya dengan lain. Baking soda ditambah air lemon, double-acting baking powder, atau sourdough starter adalah opsi bahan lainnya.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Ragi merupakan zat yang mengandung mikroorganisme untuk proses fermentasi. Pada umumnya, ragi digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan hasil fermentasi, seperti tape, tempe, roti, donat, dan lainnya.
Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi terdiri atas berbagai bakteri. Mikroorganisme yang umum dijumpai dalam ragi di antaranya adalah Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, dan lainnya.
Berkolaborasi dengan pakar: Cara memilih ragi untuk membuat roti dan kue
Sebelum Anda membeli ragi, lebih baik baca dahulu penjelasan kami di bawah ini. Kami akan mengulas cara memilih ragi yang tepat untuk membuat roti dan kue. Mari simak selengkapnya!
Pilih berdasarkan jenisnya
Ada banyak jenis ragi yang beredar di pasaran. Namun, sebelum menentukan, kenali terlebih dahulu tiga jenis ragi berikut ini.
Ragi basah (fresh yeast): Lebih segar
Ragi jenis ini terbuat dari krim jamur dan memiliki tekstur yang basah sehingga sering disebut ragi segar. Sesuai namanya, ragi basah ini memiliki kadar air yang tinggi sehingga sangat mudah rusak. Biasanya, ragi ini dijual dalam bentuk balok kotak dengan berat kurang lebih 200 gram. Cara penggunaannya adalah dengan diremas-remas terlebih dahulu, kemudian dicampur ke dalam adonan roti.
Supaya ragi basah lebih awet, Anda harus menyimpannya lebih dahulu pada suhu maksimal 1 derajat Celsius atau dalam lemari pendingin. Sayangnya, masa simpannya sangat pendek, yaitu hanya 8 minggu setelah tanggal produksi.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Ragi kering aktif (active dry yeast): Lebih tahan lama
Ragi jenis ini memiliki bentuk butiran kecil dengan tekstur yang lebih kering. Ragi ini termasuk ragi semiaktif. Jadi, saat akan digunakan, Anda harus mengaktifkannya dahulu dengan cara didiamkan di dalam air hangat suam-suam kuku.
Proses ini perlu dilakukan selama 10–30 menit hingga mengembang. Sifatnya yang kering membuat ragi ini mempunyai waktu simpan yang lebih lama, yakni hingga dua tahun setelah tanggal produksi.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Ragi instan (instant yeast): Praktis digunakan pada semua jenis makanan
Ragi ini berbentuk butiran kering dengan ukuran yang lebih kecil daripada ragi kering. Cara penggunaannya sangat praktis karena bisa langsung dicampurkan ke dalam adonan. Jenis ini dikenal juga dengan sebutan “ragi cepat naik” karena cara kerjanya sangat cepat dalam mengembangkan adonan. Itulah sebabnya ragi ini jadi andalan para baker, terutama jika waktu baking-nya singkat.
Namun, ragi instan lebih cepat rusak ketimbang ragi kering aktif. Untuk menjaga kualitas ragi instan tetap baik, simpanlah di dalam wadah kedap udara setelah digunakan.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Temukan kemasan sesuai kebutuhan
Ragi umumnya diwadahi dalam kemasan plastik tertutup rapat. Setelah digunakan, ragi masih bisa dipakai lagi asalkan penyimpanannya juga tertutup rapat dan pada suhu yang tepat. Namun, akan lebih baik jika Anda memilih kemasan yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan.
Kemasan sekali pakai, cukup untuk keperluan rumah tangga
Jika Anda ingin menyajikan kue dan roti bagi keluarga kecil di rumah, Anda dapat memilih kemasan kecil sekali pakai. Umumnya, kemasan ini memiliki ukuran yang pas untuk membuat satu adonan roti atau kue. Dengan begitu, tidak ada ragi yang tersisa. Anda pun tidak perlu khawatir ragi akan menjadi rusak karena terlalu lama disimpan.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Kemasan besar, lebih ekonomis untuk berbisnis kuliner
Sebaliknya, jika Anda memiliki bisnis roti dan kue, kebutuhan ragi tentu akan lebih besar. Memilih ragi kemasan kecil malah akan lebih boros dan merepotkan. Karena itu, sebaiknya Anda memilih ragi dalam kemasan besar supaya bisa dipakai beberapa kali.
Anda cukup memakai ragi sesuai kebutuhan adonan, lalu menyimpan sisanya di dalam wadah kedap udara yang tertutup rapat. Setelah itu, letakkan di ruang yang kering dan sejuk. Dengan cara demikian, ragi akan bertahan dalam waktu kurang lebih satu tahun.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Gunakan ragi khusus untuk membuat jenis makanan tertentu
Sebelum menentukan ragi yang ingin dibeli, Anda sebaiknya sudah mengetahui jenis makanan yang akan dibuat. Ada beberapa produk ragi yang dirancang khusus untuk suatu jenis makanan, misalnya donat, bakpao, cakwe, dan sebagainya. Ragi lainnya mungkin juga bisa digunakan untuk membuat makanan tersebut. Namun, hasilnya tentu lebih maksimal jika memakai ragi yang dibuat khusus.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Pertimbangkan produk yang tidak diberi tambahan gula agar lebih sehat
Untuk mengembangkan adonan, ragi membutuhkan adanya gula di dalam adonan. Jika Anda ingin mengurangi asupan gula, jangan khawatir. Saat ini, sudah ada beberapa produk ragi yang tidak memerlukan gula dalam proses mengembangkan adonan.
Walau tanpa gula, roti dan kue yang dihasilkan tetap terasa lembut dan lezat. Hal ini tentu memberi manfaat baik untuk kesehatan. Anda jadi tidak perlu khawatir lagi mengenai kadar gula dalam tubuh.
Cooking influencer
Inov Pelawi
10 Rekomendasi ragi terbaik untuk membuat roti dan kue
Selanjutnya, kami akan merekomendasikan sepuluh produk ragi terbaik untuk membuat roti dan kue yang kami tentukan berdasarkan cara memilih di atas. Produk-produk ini dipilih secara teliti dengan mempertimbangkan kualitas produk, review pembeli, dan tingkat kepercayaan terhadap seller. Produk kami urutkan berdasarkan popularitasnya di marketplace Shopee.
Disclaimer: Sepuluh produk di bawah ini murni rekomendasi mybest dan bukan dari cooking influencer Inov Pelawi.
Tabel perbandingan produk ragi terbaik untuk membuat roti dan kue
1 Sangra Ratu Boga | 2 Lesaffre | 3 Koepoe Koepoe | 4 Indo Fermex | 5 Gandum Mas Kencana | 6 New Super GS | 7 New Super GS | 8 Kethobetic | 9 Indo Fermex | 10 Fleischmann's |
Fermipan | Saf-Instant Gold | Gist Korals | Mauri-Pan Instant Dry Yeast | Haan Ragi Instant | Special Bak Pau | Donat Special | Allaire Dry Instant Yeast | Pinnacle Yeast | Active Dry Yeast |
Ragi kering instan yang terkenal di seluruh dunia | Roti manis jadi lebih legit | Lebih wangi, membuat kue makin menggoda untuk segera disantap | Bebas bahan pengawet, bebas rasa khawatir | Lebih menghemat waktu berkat penggunaannya yang praktis | Rasakan lembut dan empuknya tekstur bakpao | Membuat donat mengembang cantik dan sempurna | Lebih sehat dengan ragi bebas gula | Mengembangkan adonan lebih cepat dengan ragi basah | Ragi kering yang bebas gluten |
Rp 9.000,00 | Rp 48.000,00 | Rp 9.500,00 | Rp 3.200,00 | Rp 12.500,00 | Rp 3.950,00 | Rp 4.500,00 | Rp 65.000,00 | Rp 24.084,00 | Rp 175.000,00 |
Instan | Instan | Kering | Instan | Instan | Instan | Instan | Instan | Basah | Kering |
11 g | 11 g, 500 g | 65 g | 12 g | 4 saset @11 g | 10 g | 10 g | 150 g | 500 g | 21 g |
Tidak ada keterangan | ✓ | Tidak ada keterangan | Tidak ada keterangan | Tidak ada keterangan | Tidak ada keterangan | Tidak ada keterangan | x | ✓ | Tidak ada keterangan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tips menggunakan ragi untuk adonan roti dan kue
Berikut ini telah kami siapkan tips menggunakan ragi yang tepat untuk menghasilkan adonan yang sempurna. Simak, ya!
Sebelum dipakai, tes dahulu apakah ragi masih aktif
Ragi yang sudah tidak aktif tak akan bisa mengembangkan adonan. Jadi, sebelum memasukkan ragi ke dalam adonan, sebaiknya tes dahulu apakah ragi tersebut masih aktif atau tidak. Ikuti langkah berikut ini untuk mengetes ragi Anda.
- Siapkan air hangat secukupnya di gelas
- Masukkan ragi
- Diamkan selama 10 menit.
Jika muncul gelembung-gelembung udara di permukaan larutan, berarti ragi masih aktif dan bisa digunakan. Sebaliknya, jika tidak bergelembung, berarti ragi sudah tidak aktif. Bila demikian, sebaiknya jangan digunakan karena akan membuat adonan bantat.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Cobalah kurangi takaran mentega, telur, garam, dan susu cair
Ternyata, ragi akan bekerja lebih lambat jika mentega, telur, garam, dan susu cair terlalu mendominasi adonan. Untuk Anda yang ingin memodifikasi resep, cobalah mengurangi sedikit takarannya. Anda bisa mengganti mentega dengan margarin atau jenis lemak nabati lainnya. Selain itu, Anda juga bisa mengganti susu cair dengan susu bubuk. Jika ingin tetap pakai garam, tambahkan sedikit sebelum adonan diuleni.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Jaga kehangatan adonan kue
Ragi dapat bekerja efektif dalam suhu hangat ruangan. Karena itu, setelah ragi dimasukkan ke dalam adonan dan diuleni hingga kalis, lakukan proses proofing atau fermentasi yang pertama. Selanjutnya, tutup adonan dengan kain atau plastic wrap. Supaya cepat mengembang, letakkan adonan di tempat terhangat di dapur. Diamkan sesuai waktu yang disarankan resep, lalu lihatlah adonan akan mengembang.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Jangan biarkan adonan mengembang terlalu lama
Sebaiknya, jangan biarkan adonan terlalu berair atau berminyak karena akan membuat ragi sulit mengembang. Selain itu, bila Anda hendak membuat roti isi, jangan mengisi adonan dengan isi yang terlalu banyak.
Selanjutnya, setelah mengisi atau membentuk adonan, waktunya untuk proofing kedua. Diamkan lagi adonan di tempat hangat sesuai waktu yang ditentukan oleh resep. Jangan membiarkannya mengembang terlalu lama karena bisa-bisa adonan kempis kembali. Alhasil, adonan menjadi keras dan bantat.
Cooking influencer
Inov Pelawi
Baca juga rekomendasi bahan lainnya untuk membuat roti dan kue
Setelah Anda mendapatkan ragi yang sesuai, jangan lupa memilih bahan lainnya dengan saksama. Berikut ini ada beberapa rekomendasi bahan lain untuk membuat roti dan kue. Silakan klik tautan berikut ini, ya!
Ragi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan adonan roti dan kue yang Anda buat. Teksturnya pun bakal jadi lebih lembut dan empuk. Roti dan kue hasil olahan Anda akan makin menggugah selera.
Supaya hasilnya maksimal, pastikan Anda mendapatkan ragi yang sesuai dengan makanan yang akan dibuat. Selain itu, simpanlah ragi di tempat yang tepat. Apakah sekarang Anda sudah menemukan ragi terbaik untuk roti dan kue Anda? Kini, saatnya Anda berkreasi di dapur.