Bagaimana tanggapan kafir quraisy tentang dakwah nabu muhamad saw

tim | CNN Indonesia

Rabu, 29 Apr 2020 04:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nabi Muhammad Saw atau Rasulullah Saw selalu mendapatkan penolakan dari kaum kafir Quraisy saat berdakwah. Penolakan terjadi karena ada beberapa alasan seperti yang tertulis di Al-Mausu'ah Al-Tarikh Al-Islamiyah Fi Ushul Al-Ushtha milik Ahmad Syalabi.Alasan pertama karena Rasulullah Saw mengajarkan tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat. Hal itu tidak bisa diterima oleh para pemimpin Quraisy.Mereka menganggap seruan Nabi Muhammad Saw sebagai tanda pembangkangan terhadap Bani Abdul Muthalib. Kaum Quraisy tidak bisa membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Selain itu, takut kehilangan mata pencaharian sebagai penjual patung menjadi alasan kedua mereka menolak Rasulullah.

Dilansir dari Alif.id, kalangan bangsawan kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah tentang kesetaraan hak hamba sahaya dan kaum bangsawan. Dan alasan terakhir mereka menolak adalah kaitannya dengan kepercayaan terhadap nenek moyangnya. Hal ini menjadi alasan yang menjadikan kaum Quraisy melawan dan menentang dakwah Nabi Muhammad saat di Mekkah.

Segala cara dilakukan oleh kaum Quraisy untuk menolak Rasulullah SAW. Salah satunya dengan membujuk sang paman nabi, Abu Thalib yang sangat disegani dan melindungi keponakannya.Saat itu, kaum Quraisy memberikan dua pilihan kepada Abu Thalib. Pilihan pertama meminta Rasulullah untuk menghentikan dakwahnya atau diserahkan kepada mereka lalu dibunuh.Ancaman tersebut membuat Abu Thalib meminta Rasulullah SAW untuk berhenti berdakwah."Demi Allah, saya tidak berhenti memperjuangkan amanat allah ini. Walaupun seluruh anggota keluarga dan saudara akan mengucilkan saya."Mendengar hal itu, Abu Thalib tidak bisa menahan rasa harunya. Ia pun langsung berkata:"Teruskanlah, demi Allah aku akan terus membelamu", kata Abu Thalib.Berita itu pun sampai ke telinga kaum Quraisy, dan tanpa menunggu lama mereka langsung menyusun strategi selanjutnya. Mereka mengutus Umarah bin Walid sebagai alat tukar dengan Rasulullah SAW.Utusan itu langsung ditolak oleh Abu Thalib. Kaum Quraisy tak kehilangan akal, mereka langsung menemui sang nabi dan merayunya dengan harta, tahta, dan wanita. Rasulullah langsung menolak tawaran tersebut."Demi Allah, biar pun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku. Aku tidak akan berhenti melakukan ini, sehingga agama ini menang atau aku binasa karenanya."Lantaran tawaran selalu ditolak, para pemimpin Quraisy melakukan intimidasi. Mereka tak ragu melakukan intimidasi dengan kekerassan dan menyiksa kelompok mereka sendiri dan para budak karena masuk Islam.Mendengar dan melihat perlakuan kejam kaum Quraisy, Rasulullah mengatur strategi supaya bisa terhindar dari mereka. Nabi memerintahkan kepada pengikutnya untuk hijrah ke Habasyah (sekarang Ethiopia).Kaum Quraisy tidak menyerah dan tetap melakukan tindakan penolakan. Upaya mereka untuk menghentikan Nabi Muhammad dengan memboikot seluruh keluarga Bani Hasyim.Kaum Quraisy melihat bahwa keluarga Bani Hasyim merupakan kelemahan dari Rasul. Keluarga Bani Hasyim telah melindunginya dan melindungi para mualaf maupun yang belum masuk Islam.Para pemimpin Quraisy melarang semua penduduk Mekkah untuk melakukan boikot kegiatan jual beli dengan Bani Hasyim. Akibatnya para anggotanya menderita kelaparan. Aksi boikot ini berlangsung sampai tiga tahun lamanya."Nabi Muhammad adalah teladan bagi para dai atau mubalig dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmmata lil alamin, dengan penuh kegigihan, rendah hati, dan kesabaran,"

Artikel ini merupakan kerjasama CNNIndonesia.com dengan Alif.id yang sebelumnya ditulis oleh Nur Hasan. (auz/chs)

[Gambas:Video CNN]

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Jakarta -

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu kerasulan pertama kali saat menjelang usia 40 tahun. Wahyu datang melalui Malaikat Jibril di Gua Hira pada suatu malam. Ada yang menyebut peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadhan 13 tahun sebelum hijriyah.

Setelah peristiwa malam tersebu, Muhammad suami Khadijjah binti Khuwailid itu sempat mengalami pergulatan batin selama beberapa hari. Hingga kemudian setelah tenang, putra Abdullah bin Abdul Muthalib pergi ke Kakbah.

Dalam perjalanan ke Kakbah Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Waraqah bin Naufal, sepupu Siti Khadijjah. Kepada Waraqah, Muhammad menceritakan semua peristiwa yang dia alami di Gua Hira.

Waraqah sebelumnya juga mendengar cerita senada dari Khadijjah. Waraqah meyakinkan bahwa Muhammad adalah Nabi yang diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak umat.

Kepada Muhammad, Waraqah mengingatkan agar berhati-hati. Sebab saat menyampaikan wahyu Allah SWT, nantinya Muhammad bisa saja mendapat penolakan dari kaum kafir Quraisy. "Pastilah kau (Muhammad) akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula," kata Waraqah kepada Nabi Muhammad SAW seperti dikutip Tim Hikmah detikcom dari buku Sejarah Hidup Nabi Muhammad karya Muhammad Husain Haekal.

Nabi Muhammad SAW, sang Penghulu Rasul itu pun terbayang akan perjuangan menyampaikan wahyu Allah SWT kepada kaum Quraisy. Mengajak kaum kafir Quraisy beriman kepada Allah SWT ketika itu bukan hal yang mudah.

"Mereka kaum Quraisy sangat kuat mempertahankan kebatilan itu. Mereka bersedia berperang dan mati untuk itu," kata Muhammad Husain Haekal dalam bukunya.


Disebutkan dalam sejumlah Sirah Nabawiyah, di awal kenabian Nabi Muhammad SAW terpaksa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Sampai kemudian turun wahyu Allah SWT, Surat Asy-Syua'ra ayat 214 sampai 216.


وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ . وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ


Latin-Arab : Wa anżir 'asyīratakal-aqrabīn. Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn. Fa in 'aṣauka fa qul innī barī`um mimmā ta'malụn


Artinya: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS. Asy-Syua'ra': 214-216)

Turun juga Al Quran Surat Al-Hijr ayat 94

فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ

Latin - Arab: Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīn

Artinya: Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

Nabi Muhammad SAW kemudian memulai dakwah dengan terang-terangan dimulai dari keluarga terdekat yakni kalangan Bani Hasyim. Namun di antara kelarga Bani Hasyim hanya Ali bin Abu Thalib yang mau beriman kepada Allah SWT. Sementara Abu Thalib melindungi dakwah Muhammad namun belum mau mengucap syahadat.

Setelah itu, dakwah terang-terangan Nabi Muhammad selalu mendapat pertentangan dari kaum Quraisy. Bahkan, para pemuka Quraisy menuduh Nabi Muhammad gila dan sempat melemparkan kotoran ke tubuh Nabi. Termasuk yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW adalah sang paman, Abu Jahal dan Abu Lahab.

Bersama kaum kafir Quraiys Abu Jahal dan Abu Lahab menentang habis-habisan dakwah Rasulullah dan mengintimidasi pengikutnya. Mereka khawatir ajaran yang dibawa Muhammad bisa merusak agama nenek moyang kaum Quraisy yakni menyembah berhala.

Mereka pun melakukan segala cara untuk menolak dakwah Rasulullah dengan mencoba membunuhnya. Kaum Quraisy membujuk Abu Talib dengan memberikan sejumlah uang tebusan untuk membiarkan Nabi Muhammad dibunuh.

Rencana pembunuhan dilakukan dengan melibatkan orang di luar suku Quraisy sehingga tidak akan memecah perang saudara. Abu Talib yang mendengar hal itu pun melihat tanda keseriusan Quraisy dalam memerangi dakwah Nabi Muhammad.

Ia pun bergegas memanggil semua keluarga Bani Hasyim dan memberi tahu rencana suku Quraisy. Mereka pun berupaya melindungi Rasulullah dari segala teror yang direncanakan.

Kesulitan yang dihadapi oleh Rasulullah ternyata juga terjadi pada keluarga Bani Hasyim. Kaum Quraisy diketahui memboikot segala jual-beli, pernikahan dan hubungan sosial dengan Bani Hasyim sehingga mengakibatkan mereka kesulitan mendapatkan bahan pangan.

Kaum Quraisy berharap dengan adanya pemboikotan tersebut bisa membuat Bani Hasyim menyerahkan Rasulullah untuk dibunuh. Untuk itu, Abu Thalib memerintahkan seorang dari Bani Hasyim tidur di ranjang Rasulullah sehingga menyerupai Nabi Muhammad.

Setelah berbagai kesulitan yang dialami Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya di Makkah, turunlah perintah hijrah. Awalnya tujuan hijrah adalah ke negeri Habasyah atau Ethiophia. Namun turun perintah agar umat Islam hijrah ke Madinah.

(pay/erd)

6.Tanggapan Kaum Quraisy adalah Mereka murka dan mengusir nabi muhammad dari negri itu namun Allah tidak membiarkan itu terjadi. Hal itulah yang membuat kaum kafir mengatakan bahwa nabi Muhammad adalah seorang penyihir.

7. Setelah kejadian itu salah satu kaum kafir berkata kepada nabi "Ya muhammad jika kau tidak ingin pergi dari negri ini janganlah kau menyebarkan agama itu..aku menawarkan kepadamu pekerjaan membangun patung berhala untuk disembah aku akan memberikanmu makanan dan minuman yang lezat setiap harinya" namun Nabi Muhammad Menolaknya dia berkata " aku tidak akan berhenti menyembah Allah dan Allah bisa memberikanku rezeki yang berlimpah"

8.Ada di lampiran

9. Assabiqunal al awalun adalah orang yang setia memeluk islam.

Orang yang diberi gelar adalah :

- khadijah binti khuwalid

- ummu aiman

- Ali bin abi thalib

10.Rintangan rintangan yang dihadapi nabi Muhammad adalah :

- Dihina oleh kaum Kafir Quraisy

- Kaum Quraisy memutus silaturahim dengan umat muslim

- Kaum Kafir berusaha membunuh Nabi Muhammad

- Kaum Kafir tidak mempercayai adanya Allah

Penjelasan:

Semoga membantu dan jadikan jawaban terbaik!!

Detail Jawaban :

Mapel : Agama Islam

Kelas : VII

Bab 4 : Muhammad Nabiku

kata kunci : Nabi Muhammad , Allah

Kode : 4.52

Semangat!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA