Bagaimana seharusnya hidup orang percaya ketika sudah diselamatkan?

29. Kita harus berbuat kebaikan karena Allah bersifat berikut, kecuali .... a. al-Basir b. al-Sami' c. al-Wahid d. al-Gafür​

IS- itu 21. إن الله يعلم غيب الشموت والأرض والله بصير بما تعملون Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa Allah bersifat .... a. al-Khabir b. al-'Alim … c. al-Başir d. as-Sami​

19. Surah ar-Ra'd/13 ayat 28 menjelaskan bah- wa orang-orang yang beriman akan .... a. selalu mendapat pertolongan Allah Swt. b. tenang dan tenteram h … atinya c. tidak merasa rugi d. selalu beruntung​

18. Orang yang beriman akan selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. sebagaimana yang tercantum dalam surah .... a. al-Mu'min/40:51 b. al-Ra'd/13: … 28 c. al-Asr/103: 1-3 d. al-Baqarah/2: 256 27.​

apa usahamu apabila belum lancar membaca surah attin​

mencari 5contoh mad wajib musttasil​

bantu jawab Kaka makasi yaa ​

bagaimna cara menunjukan ketaatan kepada Allah SWT.sesuai Q.S an-nisa ayat 59​

bahasa Arab nya 02.45​

Al baqi adalah nama Allah SWT yang artinyaa. yang maha kekal atau abadi b. yang maha kayac. yang maha hidupd. yang maha tau​

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2020

Baca:  Roma 8:1-17

"Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran."  Roma 8:10

Sudah diselamatkan melalui korban Tuhan Yesus di kayu salib bukan berarti kita bisa leha-leha dalam menjalani kehidupan kekristenan kita, justru kita punya tanggung jawab yang besar.  Rasul Paulus mengingatkan,  "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,..."  (Filipi 2:12).  Jadi selama kita masih hidup di dunia ini harus mempertahankan keselamatan yang sudah kita terima sedemikian rupa.  Bagaimana cara mengerjakan keselamatan?  Yaitu taat melakukan firman Tuhan sampai akhir hidup kita, dan memaksimalkan talenta serta potensi yang sudah kita terima untuk melayani pekerjaan Tuhan.  Jika kita tidak taat melakukan firman Tuhan dan tidak tekun mengerjakan panggilan-Nya di sepanjang hidup kita, keselamatan yang sudah kita terima bisa hilang.

     Alkitab menyatakan ketika orang percaya kepada Yesus ia sudah diampuni dosanya, tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Dia  (Roma 8:1);  tetapi selama perjalanan hidupnya ada tanggung jawab yang dilakukan yaitu tidak lagi hidup menuruti keinginan daging, melainkan harus hidup menurut Roh, sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Tuhan  (Roma 8:6-8).  Jika kita tetap hidup menuruti keinginan daging sama artinya kita telah menyia-nyiakan keselamatan yang telah kita terima.  Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan kita dituntut memiliki cara hidup yang benar-benar berbeda dengan orang-orang yang belum diselamatkan  (orang dunia).  Tak bisa dipungkiri bahwa  'hidup berbeda'  atau tidak terbawa arus dunia adalah perkara tidak mudah.  Tuhan berkata,  "...Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."  (Matius 10:16).

     Di tengah dunia yang jahat ini kita dituntut bersikap cerdik tapi tulus.  Cerdik artinya waspada, tidak teledor, tahu apa yang mesti diperbuat ketika ada ancaman.  Ketulusan hati adalah bagian dari kasih.  Jangan sampai terbawa cara hidup dunia dan tetaplah mempraktekkan kasih.

Orang-orang yang sudah diselamatkan mutlak memiliki cara hidup yang berbeda dengan dunia!

Page 2

Ciri-ciri manusia yang hidup di alam modernisasi, berfikir cerdas, berdasarkan logika dalam menilai dan membuat keputusan, tidak suka basa basi, tidak mau ketergantungan meski tidak mungkin hidup sendiri, pola hidupnya pragmatis, suka hal-hal yang baru, yang inovatif, yang kreatif. Kemajuan seperti inilah keadaan jemaat di kota Efesus, di mana rasul Paulus mengalamatkan suratnya supaya mereka merasakan bahwa karena kematian Kristus dan kebangkitannya menganugerahkan keselamatan kepada mereka.

Janganlah kiranya oleh karena kemajuan yang mereka alami sehingga mereka tidak percaya tentang kematian dan kebangkitan Kristus. Mengapa Paulus mencurigai sikap kepercayaan warga jemaat Efesus ini? Karena di sana masih mempercayai penyembahan kepada Dewa Artemis (yaitu  dewa persundalan) dan sifat kehidupan yang materialis (materi menjadi ukuran dan sebagai pola kehidupan). Maka rasul Paulus menuliskan bimbingan pastoral kepada jemaat Efesus tentang bagaimana sikap kehidupan kekristenan yang sesungguhnya perlu mereka miliki.

Menurut Paulus, kita ini sebenarnya dalam keadaan mati dalam dosa dan pelanggaran, tetapi Allah dalam kasih dan karunia-Nya membuat kita hidup kembali dalam Yesus Kristus. Apakah sesungguhnya ia maksudkan? Baiklah setiap orang merasakan bahwa hidup ini adalah hasil dari kasih karunia Tuhan melalui keselamatan yang Dia anugerahkan. Maka Paulus mengingatkan supaya jangan ada orang yang bermegah atau memuji dirinya, sebab hidup adalah anugerah semata.

Dengan Salib, kematian, dan kebangkitan inilah karya Kristus yang terbesar dalam pelayanannya  terhadap umat manusia. Melalui kematian dan kebangkitan bahwa Allah telah mengerjakan keselamatan manusia dari dosa dan maut. Rasul Paulus dalam surat bimbingan pastoralnya kepada jemaat Efesus yang hidupnya sudah modern perlu mendapat pencerahan rohani agar mereka percaya terhadap pemberitaan oleh para saksi Kristus (murid-muridNya) tentang Kristus yang sudah bangkit dari antara orang mati.

Sekarang, bagaimana kita dapat menghayati keselamatan itu dalam hidup kita sehari-hari? Hal utama yang harus kita sadari adalah kita hidup beriman bukan sedang berusaha supaya memperoleh keselamatan. Namun kita telah hidup dalam keselamatan itu, dan kita sedang memperlihatkan hidup sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah yang memberikan tempat bersama dengan Dia di sorga. Sehingga manusia yang telah diselamatkan adalah orang yang telah mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan memperlihatkan dan mengerjakan keselamatan yang telah diberikan.

Jangan-jangan kita "merasa" telah diselamatkan padahal sesungguhnya kita belumlah menjadi orang yang telah diselamatkan. Patut kita renungkan ketika ada yang mengatakan percaya kepada Kristus namun masih juga hidup dalam keinginan-keinginan dagingnya untuk melakukan dosa. Demikian halnya ada yang mengatakan bahwa dia percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan mengasihiNya, namun tidak mampu membuktikan kasihnya kepada Yesus dengan melakukan segala FirmanNya.

Kita dapat renungkan melalui nas Firman Tuhan ini, bahwa kita diselamatkan pasti akan hidup berbuat dan bertindak sebagai orang-orang yang telah diselamatkan. Menjalani hidup sebagai orang-orang yang telah diselamatkan adalah mengerjakan keselamatan itu sendiri dengan penuh tanggungjawab dan rasa syukur, yakni: meninggalkan kefasikan, keinginan duniawi, hidup bijaksana, adil, beribadah, berpengharapan dan rajin berbuat baik (Titus 2:11-14).

Jika kita menolak keinginan dosa, kita beribadah, mendengar dan melakukan Firman Tuhan, berbuat baik, tetap berpengharapan dalam setiap pergumulan hidup adalah karena kita telah diselamatkan oleh Tuhan bukan untuk berusaha mencapai keselamatan. Sehingga dalam kehidupan rohani kita tidak ada alasan untuk memegahkan diri sebab yang dapat kita perbuat adalah merespon keselamatan dari Tuhan. Kita mengerjakan keselamatan dari Tuhan dengan giat tanpa takut dan gentar (Flp. 2:12).

Sehingga orang-orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus bukanlah orang-orang yang percaya dengan kata-kata saja, namun dia akan memperlihatkan dalam kehidupannya sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah.

Ada sebuah cerita mengenai seorang insinyur dalam sebuah kapal Ferry di suatu sungai di Amerika. Kapalnya itu sudah sangat tua, motornya sangat kotor dan sering rusak-rusak ; tetapi dia tidak terlalu sering memperhatikan hal itu.Pada suatu hari Insinyur itu diam-diam berubah sikap dan menjadi Kristen.Hal pertama kemudian yang ia lakukan ialah kembali ke kapal Ferrynya ; digosoknya kapal Ferry itu sehingga mengkilat seperti kaca. Salah seorang perempuan langganannya terheran-heran melihat perubahan sikapnya itu. Lalu ia bertanya kepada Insinyur itu ; "Apakah yang telah terjadi dengan anda?" Apakah yang membuat anda tergerak untuk membersihkan dan menggosok motormu ini?. Jawabnya, "Aku telah memeroleh kemanangan, Tuan!" Itulah pula yang Kristus senantiasa perbuat kepada manusia. Ia memberikan kemenangan kepada manusia. Apakah kita sudah merasakan keselamatan seperti itu dalam kehidupan kita? Sebagai orang yang diselamatkan maka hdup kita harus lebh menjadi kreatif. Amin.! (c)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA