Bagaimana peran serta komite sekolah terkait dengan penerapan MBS di sekolah

Weny Firdausin Nuzula, 1751144027 (2016) Peran Komite Sekolah dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ( Studi Multi Kasus di MTs Ma'arif NU Kota Blitar dan SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung). [ Thesis ]

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Peran Komite Sekolah dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Multi Kasus di MTs Ma’arif NU Kota Blitar dan SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung)” ini ditulis oleh Weny Firdausin Nuzula dengan dibimbing oleh Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag. dan Dr. Hj. Sulistyorini, M.Ag. Kata Kunci: Peran Komite Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah Penelitian dalam tesis ini dilatarbelakangi pada era otonomi daerah, telah membawa berbagai perubahan di segala kehidupan masyarakat. Perubahan ini sangat penting, diantaranya adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan berbagai program pemerintah, khususnya di dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah yang tujunnya untuk peningkatan mutu pendidikan nasional. Salah satu wadah yang dapat mengakomodasi pandangan, aspirasi, dan menggali potensi masyarakat untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan adalah komite sekolah. Wadah ini dibentuk sebagai konsekuensi dari meningkatnya kompleksitas organisasi sekolah, selain dalam rangka memaksimalkan peran dan fungsi komite sekolah untuk memberikan kontribusi dan ikut bertanggung jawab pada keberhasilan pendidikan. Fokus pertanyaan penelitian dalam penulisan tesis ini adalah : (1) Bagaimana peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam implementasi manajemen berbasis sekolah di MTs Ma’arif NU Kota Blitar dan SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung?; (2) Bagaimana peran komite sekolah sebagai badan pendukung dalam implementasi manajemen berbasis sekolah di MTs Ma’arif NU Kota Blitar dan SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung?; (3) Bagaimana peran komite sekolah sebagai badan pengontrol dalam implementasi manajemen berbasis sekolah di MTs Ma’arif NU Kota Blitar dan SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung?; (4) Bagaiman peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam implementasi manajemen berbasis sekolah di MTs Ma’arif NU Kota Blitar dan SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung?. Metode penelitian yang digunakan: (1) Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (fieldnote) dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan rancangan multi-kasus, (2) Kehadiran peneliti di lapangan adalah suatu keharusan yang berfungsi sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan data, (3) Tempat penelitian adalah MTs Ma’arif NU Kota Blitar dan SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung, (4) Sumber data penelitian dibagi menjadi tiga; people (orang), place (tempat), paper (kertas/dokumen). Ketiga sumber data tersebut digunakan untuk saling melengkapi informasi dan data, (5) Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, (6) Peneliti menganalisa data dengan analisis kasus tunggal, berdasarkan pendapat dari Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Setelah analisis kasus tunggal dilakukan analisis multi kasus, (7) Untuk memeriksa validitas data, peneliti melakukan perpanjangan waktu penelitian, triangulasi, mengumpulkan banyak referensi, mengkaji ulang data yang akan dibuktikan, dan melakukan klarifikasi kepada para informan Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa: (1) Peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam implementasi manajemen berbasis sekolah meliputi: memberikan pertimbangan terkait penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam hal sarana prasarana yang mendukung kegiatan akademik maupun non akademik (pada bidang akademik memprioritaskan kenyamanan proses KBM antara guru dan murid, untuk non akademik pada kegiatan ekstrakurikuler), memberikan pertimbangan pada pengembangan kurikulum muatan lokal, dan memberi pertimbangan untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya pendidikan sekolah, (2) Peran komite sekolah sebagai badan pendukung dalam implementasi manajemen berbasis sekolah meliputi: memberikan dukungan dalam hal finansial dengan mencarikan alternatif sumber pendanaan untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah, memberikan dukungan dalam hal pemantauan terhadap kondisi pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki potensi untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya melalui program beasiswa, maupun program kegiatan dalam rangka peningkatan kompetensi yang diselenggarakan dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah, dan memberikan dukungan dalam hal pengelolaan anggaran pendidikan, (3) Peran komite sekolah sebagai badan pengontrol dalam implementasi manajemen berbasis sekolah meliputi: mengontrol perencanaan pendidikan di sekolah, mengontrol proses pengambilan kebijakan kepala sekolah tanpa meintimidasi keputusan sekolah, memantau (proses KBM siswa, pelaksanaan UN, dan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan minat bakat siswa, karena ekstrakurikuler juga dapat menjadi peluang prestasi yang membanggakan bagi sekolah), melakukan pengawasan terhadap alokasi anggaran, dan memantau output sekolah dengan melakukan pengawasan hasil ujian akhir, memantau hasil prestasi yang didapat dari bidang akademik maupun non akademik, sedangkan untuk memantau alumni pihak komite tidak berdiri sendiri, tetapi dibantu oleh pihak alumni tingkat dan pihak sekolah yang berupa bentuk lisan dan tertulis. Untuk bentuk tertulis melalui pendataan dari sekolah, (4) Peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam implementasi manajemen berbasis sekolah meliputi menghubungkan sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat (wujud dalam hubungan tersebut melakukan koordinasi atau pertemuan-pertemuan secara formal meskipun tidak rutin dilaksanakan), menghubungkan sekolah dengan masyarakat (cara yang dilakukan adalah menampung aspirasi masyarakat, dalam hal ini dapat berupa pengaduan, keluhan maupun saran terhadap kebijakan dalam program pendidikan), dan melakukan mediasi terhadap instansi lain. Instansi disini yang dimaksud adalah alumni, dan kalangan pejabat pemerintah.

Actions (login required)

Bagaimana peran serta komite sekolah terkait dengan penerapan MBS di sekolah
View Item

Peran serta masyarakat merupakan amanat Undang – undanag Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang didalamnya mengamanatkan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. dalam paradigma tradisonal, hubungan sekolah dan keluarga sudah muali terjalin, akan tetapi masyarakat belum melakukan kontak dengan sekolah. dalam paradigma baru hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat harus terjalin secara sinergis untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, termasuk untuk meningkatkan mutu hasil belajar siswa di sekolah. komite sekolah merupakan mitra bagi sekolah dalam penyelenggaraan ditingkat sekolah. permasalahn yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagiamana peran komite sekolah dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam meningkatkan mutu sekolah di sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif diskriptif, dengan mengambil lokasi dua sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Tembuku yang terdiri dari 1 sekolah favorit dan 1 sekolah yang kurang favorit. Selain melalui teknik observasi dan teknik dokumentasi, data juga didapat melalui teknik wawancara dengan informan baik dari kepala sekolah Menengah Pertama, pengurus Komite sekolah maupun dari orang tua siswa. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka unit analisis yang tepat digunakan adalah unit organisasi. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peran komite sekolah yang beragam di lokasi penelitian dilihat dari aspek – aspek peran komite sekolah maupun bentuk – bentuk peran komite sekolah. peran komite sekolah meliputi aspek Perumusan Kebijakan dan progam pendidikan, Penyusunan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah), Penentuan Kreteria Tenaga Pendidikan, Penentuan Kreteria Fasilitas Pedididkan, dan Aspek Pengawasan Pendidikan. Sedangkan bentuk – bentuk peran serta keterlibatan Komite sekolah dapat berbentuk sumbangan pemikiran dalam rapat – rapat, sumbangan dalam bentuk keuangan, tenaga dan waktu. Sekolah – sekolah dilokasi penelitian menunjukkan bahwa peran Komite sekolah di sekolah favorit lebih tinggi dan aspek perannya lebih luas termasuk penentuan kreteria fasilias, tenaga pendidikan, dan materi Pendidikan ekstra kurikulernya. Sedangkan disekolah yang kurang favorit lebih banyak bersifat pasif atau menunggu ide dari pihak sekolah. bentuk peran komite sekolah hanya ditunjukkan dalam bentuk keuangan yaitu dengan sumbangan iuran sekedarnya, sedangkan sumbangan pemikiran kurang begitu tampak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran dan keterlibatan Komite sekolah di Sekolah Menengah yang dianggap favorit menunjukkan tingkat keterlibatan yang berbeda – beda. Disisi lainnya bentuk peran dan keterlibatan komite sekolah sebagian besar masih berbentuk keuangan (finansial) yang berhubunan dengan ketersediaan sarana dan prasarana pokok pendidikan. Peran serta komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dipengaruhi oleh adanya komuniasi, dan kepemimpinan baik dari pihak sekolah yaitu Kepala sekolah maupun dari komite sekolah.

The government regulation number 20 for the year 2003 which stated National Education System involving the role of society that instructed the education management on school based management at education unit was one of the effort to increase the quality of education organizer at school on improving education quality. On traditional paradigm, the society had no any contact yet with the school in spite of their close relationship. On the other hand, new paradigm ordered the relationship between family, school and other society must be closely related to increase education service quality, including improving students’ achievement at school. School committee was a partner for the school on organizing education at school level. The problem raised on this research was to find out the role of the school committee toward the implementation of the school based management ( SBM ) on improving school quality at Junior High School (SMP) around Tembuku Sub-district, District of Bangli. The research was conducted by using qualitative descriptive approach in two Junior High Schools located at Tembuku sub-district. They were Favorite school and unfavorite one. Besides observation and documentation techniques, the researcher also obtained the data by interviewing some stakeholders related such as, the school head master, school committee and from students’ parent. Based on the title of the research, therefore, organization unit analysis was used appropriately. The result of the research showed that there were varieties roles of the school committee found on the location seen from its aspect and form. The role of the school committee covered several aspects such as: policy formulation and education program, composing school budget plan (RAPBS), determining educational personnel criteria, determining criteria of educational facilities and education monitoring aspect. Meanwhile, form of school committee involvement can be featured on some contributions like, contribution of thought on meetings, contribution in the form of financial, personnel and time. The schools target on this research showed that the role of the school committee at the favorite school was higher than unfavorite one and its aspect was wider including determining criteria on facilities, education personnel and material for its extra education. On the other hand, at unfavorite one, the school committee was more passive or just waiting idea from the school side. The role form of the school committee was only shown on financial contribution instead of thought contribution. So, it can be concluded that the role and involvement of the school committee at Junior High School which supposed as favorite one performed different involvement. On other side, the role form and involvement of the school committee mostly in the form of financing which related to the main facilities for education. The involvement of school committee on organizing education was influenced by the existence of communication and leadership whether from the school side ( the headmaster ) and from the school committee.

Kata Kunci : Komite sekolah,Peran serta masyarakat,Pelaksanaan MBS,School Committee,Society Involvement,Implementation of School Based Management ( SBM )