Bagaimana cara menangkap ikan agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan

Lihat Foto

KOMPAS.com/MARKUS MAKUR

Ahli waris Ritus adat Kebhu, Donatus Jimung melempar Ndala sebagai tanda tradisi Kebhu dimulai di Muara Limbu Lea, Nangarawa, Minggu (28/10/2018).

KOMPAS.com - Kelestarian ekosistem laut dapat terjaga, jika nelayan menggunakan cara-cara yang sifatnya lebih ramah lingkungan.

Artinya nelayan tidak hanya mementingkan hasil tangkapan saja, tetapi juga mengutamakan kelestarian ekosistem beserta sumber dayanya.

Menurut Yulia A. Hasan dalam buku Hukum Laut Konservasi Sumber Daya Ikan di Indonesia (2020), menjaga kelestarian ekosistem laut atau perairan merupakan tanggung jawab pengguna sumber daya laut.

Sudah menjadi hak nelayan untuk menangkap dan memanfaatkan sumber daya, berupa ikan atau hasil tangkapan laut. Sebagai bentuk tanggung jawab, nelayan harus menjaga kelestarian ekosistem beserta sumber dayanya.

Baca juga: Cara Agar Lingkungan Sehat dan Terhindar dari Bencana Alam

Cara nelayan mencari ikan

Dilansir dari situs Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Klungkung, ada beberapa cara untuk mencari ikan dengan cara yang ramah lingkungan.

Adapun cara yang disebutkan ini didasarkan pada Code of Conduct for Responsible Fisheries, FAO 1995. Berikut penjelasannya:

  1. Diusahakan untuk menangkap ikan yang telah ditargetkan.
  2. Gunakan alat tangkap yang tidak merusak habitat, tempat tinggal, serta lokasi perkembangbiakan ikan.
  3. Menggunakan alat tangkap yang aman bagi nelayan.
  4. Ikan ditangkap dalam kondisi segar atau hidup.
  5. Ikan harus aman dikonsumsi atau tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
  6. Alat tangkap aman untuk kelestarian sumber daya hayati.
  7. Tidak menangkap spesies yang dilindungi undang-undang atau terancam punah.
  8. Tidak bertentangan dengan budaya masyarakat sekitar.

Lalu, bagaimana seharusnya para nelayan mencari ikan supaya kelestarian ekosistem tetap terjaga?

Untuk menjaga kelestarian ekosistem, nelayan seharusnya menggunakan cara yang ramah lingkungan. Cara ini tidak hanya mencakup metode, tetapi juga termasuk peralatan yang digunakan, seperti alat tangkap dan perahu.

Baca juga: Alasan Air Penting bagi Kehidupan Manusia dan Lingkungan

Cara yang ramah lingkungan berarti tidak merusak ekosistem dan sumber daya yang ada. Contohnya menggunakan sampan dan jaring khusus, seperti jaring insang, jaring lingkar, dan jaring angkat.

Selain itu, nelayan tidak seharusnya menangkap ikan secara berlebihan atau mengeksploitasinya. Karena hal ini dapat menurunkan jumlah ikan dan nantinya akan berdampak pula pada kelestarian ekosistem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Ilustrasi laut. Sumber: unsplash.com

Perairan Indonesia penuh dengan potensi sumber daya laut yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan banyaknya aktivitas pemanfaatan potensi laut tersebut oleh manusia. Pemanfaatan potensi laut tersebut tak jarang menjadi sangat eksploitatif, akhirnya laut perlahan menjadi tercemar dan rusak. Eksploitasi sumber daya laut secara besar-besaran sering tidak memperhatikan dampak yang akan dihadapi oleh laut. Berbagai eksploitasi sumber daya laut menyebabkan adanya degradasi habitat laut, pencemaran air laut, dan kerusakan terumbu karang.

Bahaya yang Mengancam Laut di Indonesia

Berikut adalah bahaya yang mengancam laut di Indonesia dan menyebabkan kerusakan laut berdasarkan buku Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil oleh Aris Subagiyo, ST, MT, Wawrgita Permata Wijayanti, ST, MT, dan Dwi Maulidatuz Zakiyah, ST, MT, MSc. (2017: hlm 91-97).

Pencemaran laut adalah terkontaminasinya laut oleh materi asing seperti bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan makhluk laut, mengancam sumber alam dan ekosistem, serta menganggu ekosistem di laut. Pencemaran laut terjadi karena adanya ketidaksesuaian baku mutu lingkungan. Pencemaran dapat disebabkan oleh makhluk hidup, energi, zat, atau komponen lain tidak sengaja atau disengaja masuk dalam laut. Biasanya berupa limbah atau buangan aktivitas penduduk yang berada di daratan. Berbagai bahan pencemar dapat membuat ikan-ikan mati karena laut tempat mereka hidup tidak sesuai kebutuhannya.

Overfishing adalah tingkat eksploitasi ikan yang berlebih di suatu perairan yang kegiatannya melebihi kapasitas stok atau cadangan ikan setempat. Overfishing berdampak pada semakin sulitnya menemukan target ikan karena menghilang serta semakin jauhnya fishing ground.

Overfishing diartikan sebagai upaya penangkapan yang melebihi batas potensi produksi lestari yang telah ditetapkan peraturan berlaku. Dampaknya membuat spesies ikan yang beragam menjadi terancam. Penangkapan ikan yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem laut sehingga dapat menyebabkan kejenuhan laut.

Illegal Fishing adalah segala bentuk kegiatan penangkapan ikan yang melanggar ketentuan dalam perundangan atau peraturan tentang ikan di Indonesia. Menurut International Plan of Action-Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IPOA-IUU Fishing), ilegal fishing adalah kegiatan penangkapan ikan oleh negara tertentu di perairan yang bukan merupakan yurisdiksinya dan bertentangan dengan hukum negara yang bersangkutan.

Sikap yang Diperlukan Nelayan Supaya Laut Tetap Terjaga

Nelayan adalah salah satu profesi dalam bidang pemanfaatan sumber daya laut, yaitu penangkapan ikan. Supaya laut tetap tetap terjaga dan lestari maka nelayan harus memperhatikan hal-hal berikut ini dalam mencari ikan.

sumber foto: //pixabay.com/

Tidak Menggunakan Bahan Bakar Perahu Yang Berlebihan

Nelayan banyak menggunakan perahu dengan motor yang membutuhkan bahan bakar. Pemakaian bahan bakar untuk perahu motor yang berlebih dapat menyebabkan pembuangan bahan bakar minyak atau kebocoran di laut yang efek kimianya membahayakan perairan dan untuk ikan-ikan atau hewan di laut. Oleh karena itu sebaiknya jika harus menggunakan perahu dengan bahan bakar minyak, gunakanlah secukupnya.

Tidak melakukan Overfishing

Overfishing dapat mengancam kelangsungan hidup spesies ikan laut yang beragam sehingga berdampak pada keseimbangan ekosistem laut.

Tidak Menggunakan Pukat Harimau

Alat penangkap ikan seperti pukat harimau dapat menyebabkan overfishing karena menangkap segala jenis ikan dari yang kecil hingga yang besar bahkan penyu dan lumba-lumba. Selain itu pukat harimau juga dapat merusak terumbu karang.

Tidak Melakukan Ilegal Fishing

Dalam menangkap ikan, nelayan harus mematuhi peraturan yang berlaku serta tidak menangkap ikan dengan menggunakan alat-alat kimia dan tidak melanggar fishing ground yang ditentukan saat menangkap ikan.

Itulah penjelasan mengenai penyebab kerusakan laut dan sikap yang seharusnya dimiliki nelayan dalam mencari ikan supaya ekosistem laut terus terjaga. Bukan hanya nelayan, kita juga seharusnya memiliki kesadaran untuk ikut menjaga dan melestarikan laut. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat.(IND)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA