Bagaimana Cara memeriksa PCV valve baik atau tidak

Written By mas Juliandi Friday, June 19, 2020 Edit

Ketika piston bergerak dari Titik Mati Bawah ( TMB ) menuju ke Titik Mati Atas  (TMA ) pada langkah kompres, maka campuran udara dan bahan bakar akan termampatkan ( dipadatkan ) sampai akhirnya busi memercikan bunga api agar terjadinya pembakaran. Namun sayangnya tidak semua campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresikan terbakar habis oleh busi, melainkan masih terjadinya kebocoran diantara dinding silinder dengan ring piston. Akibatnya, udara yang sudah bercampur dengan bahan bakar yang sudah berbentuk uap akan menyusup keluar melalui celah - celah tersebut dan masuk ke area crankcase ( didalam mesin, namun tidak didalam ruang pembakaran ). Ini terjadi bukan hanya pada mesin bensin, melainkan juga pada mesin diesel yang memang secara mekanisme kerja tidak terlalu berbeda.

Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa kebocoran dimulai sejak langkah kompresi dan semakin banyak ketika pembakaran terjadi. Kebocoran campuran udara dan bahan bakar yang sudah berbentuk gas ini juga disebut sebagai Blow By Gas.

Kebocoran yang terjadi, selain dari celah - celah dinding silinder dengan ring piston juga terjadi pada celah katup dengan seal ( perapat ).

Akibat dari kebocoran ini, akan menimbulkan tekanan berlebih pada ruang mesin ( blok mesin ) sehingga dahulu sebelum adanya aturan ketat mengenai emisi gas buang, maka gas ini akan langsung dibuang ke udara. Namun, blow-by gas ini adalah polutan yang beracun dan berbahaya karena mengandung hidrokarbon yang tidak terbakar dan uap oli. Untuk mengatasi hal ini maka blow by gas disirkulasikan kembali ke dalam ruang bakar menggunakan sistem PCV ( Positive Crankcase Valve ). PCV akan mesirkulasikan Blow-by gas dari dalam mesin ( blok silinder )  kembali masuk ke intake yang selanjutnya dihisap ke  ruang bakar untuk dibakar kembali sehingga mengurangi polusi udara.

Untuk mengalirkan blow by gas agar keluar menuju PCV valve, maka udara bersih juga dialirkan masuk yang berasal dari saluran masuk setelah saringan udara. Udara bersih yang masuk kedalam ruang mesin ( blok mesin ) akan membantu mendorong blow by gas keluar. Pada mobil - mobil terbaru, PCV valve terletak di bagian atas tutup katup  ( cover valve ) / penutup mesin. Selain itu, pada sebagian mesin, PCV valve juga diletakkan di bagian blok mesin. Bentuknya pun berbeda - beda, ada yang berbentuk lurus dan berbentuk siku. Selian itu ada yang terbuat dari material baja campuran dan plastik. Namun secara prinsip kerja semuanya sama.

A. Cara Kerja PCV Valve

PCV valve secara sekilas mirip dengan katup satu arah ( one way ). Perbedaannya, katup satu arah memiliki aliran yang konstan ( sama setiap saat ) ke satu arah, sedangkan PCV valve alirannya dapat berubah-ubah tergantung pada tingkat kevakuman dari intake manifold ( saluran masuk ).


1. Ketika mesin mati atau backfiring

Ketika mesin mati, posisi plunger PCV valve berada di bawah dan menutup aliran udara. Begitu juga ketika backfiring, intake manifold akan memberikan  tekanan relatif kecil  yang menyebabkan tertutupnya katup PCV sehingga tidak ada udara masuk ke ruang mesin.

2. Ketika mesin idle  atau deselerasi

Ketika mesin stasioner ( idle )  atau deselerasi, kevakuman pada intake akan  menarik plunger PCV valve yang menyebabkan PCV valve terbuka sehingga terjadi aliran blow-by gas dari ruang mesin ke intake manifold.

3. Ketika mesin berputar  normal

Ketika mesin berjalan normal, kevakuman juga terjadi pada intake manifold, ini akan menyebabkan  blow-by gas yang dihasilkan juga besar serta udara murni yang masuk  akan memberikan dorongan  ke  plunger pvc sehingga terbuka lebih lebar untuk mengalirkan blow-by gas dari ruang mesin ke intake manifold  dalam jumlah yang banyak.

4. Ketika berakselerasi atau beban mesin tinggi

Ketika mobil akselerasi  atau beban mesin tinggi, ini akan menyebabkan tingkat kevakuman pada intake manifold semakin besar. Besarnya kevakuman pada intake manifold akan menarik plunger PCV valve agar terbuka lebih lebar ( membuka penuh ) dan blow by gas juga mengalir lebih banyak ke intake manifold.


B. Cara Mengecek  PCV Valve

Cara mengecek PCV valve caranya cukup mudah.

1. Langkah pertama lepaskanlah selang PCV valve dari cabut PCV yang menempel pada bagian tutup silinder ( cover valve ). Setelah dalam kondisi terlepas, tiup pada bagian A. Jika ditiup tidak bisa ( tertutup ) maka PCV valve dalam kondisi baik.

2. Tiup PCV Valve pada bagian B, apakah udara dapat mengalir dengan mudah. Jika dapat mengalir, maka PCV valve kondisi baik. 3. Jika ditiup pada bagian A dan B sama - sama menutup maka PCV Valve rusak.

4. Jika ditiup pada bagian A dan B sama - sama membuka maka PCV valve rusak ( loos ).

C.  PCV Valve Rusak

Jika PCV Valve mampet atau tidak bisa membuka aliran blow-by gas, ruang mesin lama-kelamaan akan mendapatkan tekanan berlebih akibat blow-by gas yang tidak dapat dialirkan atau dibuang. Ini akan menekan  oli untuk keluar melalui celah - celah seal oli pada mesin.  Akibatnya  oli menjadi  rembes melalui celah seal oli pada mesin. Sebaliknya, jika PCV valve loos atau terbuka terus, suara mesin akan kasar dan rpm stasioner cenderung naik. Selain itu, ketika backfiring akan menyebabkan tekanan balik ke arah ruang mesin.

Khusus bagi mesin diesel, kerusakan PVC valve juga bisa menyebabkan diesel runway yang begitu mengerikan dan dapat merusak mesin itu sendiri.

PCV valve yang  rusak karena mampet atau ngelos kemungkinan diakibatkan karena adanya kotoran yang mengakibatkan pergerakan plunger terhambat. Untuk mengatasi hal tersebut, bersihkanlah kotoran yang ada didalam PCV valve dengan udara bertekanan atau cairan pembersih karat. Jika cara ini tidak berhasil, kemungkinan PCV valve telah rusak dan harus segera diganti.

Aerio bersih buka DIY How to Next G PCV tune up

PCV = Positive Crankcase Ventilation

Crankcase = Blok mesin yang isinya jeroan mesin termasuk piston, crankshaft, connecting road, oli dsb

Gampangnya PCV Valve adalah katub untuk ventilasi Blok Mesin.

PCV Valve berupa One Way Valve atau Katub searah. Maksud dari Searah adalah flow / aliran hanya bisa bergerak ke satu arah, yaitu dari Blok Mesin ke Luar dan tidak bisa dari Luar ke Blok Mesin.

Kenapa Perlu Ventilasi ?

Sewaktu terjadi proses pembakaran BBM di ruang bakar (combution chamber) ada sejumlah kecil campuran BBM dan gas hasil pembakaran yang menerobos masuk melalui celah ring piston menuju ke Crankcase (Blok Mesin). Bila dibiarkan maka tekanan di dalam blok mesin akan bertambah, dan tekanan ini bila dibiarkan dapat membuat oli rembes keluar melalui seal-seal blok mesin; dari segi "gas" yang menerobos juga dapat merusak / menurunkan kualitas oli yang ada. Karenanya "gas" ini dialirkan keluar dari Blok Mesin.

Awal mulanya langsung dibuang ke alam bebas, tetapi cara ini berarti mencemari udara. Kebanyakan mobil-mobil saat ini mengalirkan kembali "gas" tersebut ke intake manifold yang selanjutnya dialirkan ke ruang bakar. "Gas" yang dialirkan ini juga membawa uap oli, sehingga dapat mengotori intake manifold termasuk juga PCV Valvenya juga. Beberapa orang melakukan modifikasi dengan menambahkan Oil Catch Can yang fungsinya menangkap uap oli tersebut sehingga gas yang dialirkan kembali ke intake manifold terbebas dari uap oli.


Kenapa perlu dicek dan dibersihkan ?

Nah seperti saya jelaskan di atas kalau PCV Valve ini dapat kotor oleh uap oli dan bahkan bisa membuatnya mampat, maka perlu dibersihkan juga. Karena jika PCV Valve ini sampai buntu sama sekali atau rusak, artinya Blok Mesin tanpa ventilasi. Efek berikutnya, balik lagi ke penjelasan pertanyaan "Kenapa Perlu Ventilasi". Selain kotor, PCV Valve dapat saja rusak, misal selalu menutup yang artinya sama saja buntu, atau selalu membuka yang artinya aliran udara luar justru masuk ke blok mesin; padahal seharusnya hanya mengeluarkan tekanan/gas dari blok mesin keluar.

Biasanya melekat pada head cover. Untuk Aerio / Next G silahkan buka dulu cover plastik mesin, sehingga mesin tampak seperti pada foto di bawah ini, perhatikan lingkaran merah pada foto yang menunjukkan PCV Valve sedang menempel pada blok mesin.



Tinggal tarik ke arah belakang untuk melepaskannya dari blok mesin. Untuk melepasnya dari selang karet tinggal buka klip pakai tang dan tarik. Berikut adalah foto PCV Valve yang terlepas, maaf saya ambil foto PCV Valve lain dari internet karena tidak punya foto PCV aerio yang terlepas :D, di sini warnanya hitam, sedangkan di foto atas berwarna abu-abu, tapi keduanya adalah sama.




Cara cek (dan bersihkan) : 1. Buka Cover Plastik Mesin. 2. Cabut PCV Valve 3. Nyalakan mesin pada posisi idle

4. Letakkan jari pada "Crankcase end" untuk mengecek ke-vacuuman, rasakan sedotan mesin di jari. Kalau kurang terasa vacuum, mungkin perlu dibersihkan atau bahkan perlu diganti



5. Matikan mesin, dan kocok valve (bisa dengan melepasnya dari selang atau tidak, pilih yang paling nyaman). Sewaktu mengocok valve rasakan adanya bunyi berderak (rattle) di dalam valve tersebut yang menandakan katup didalamnya terbuka dan tertutup. Bila tidak berderak (rattle) kemungkinan PCV Valve tersebut perlu diganti.

 

6. Untuk membersihkan cukup semprot dengan carburator cleaner atau cairan pembersih lainnya, bisa juga semprotkan sedikit saja penetran/pelumas macam WD-40 untuk  memperlancar buka tutupnya katup. Semprot sambil kocok-kocok. Pasang kembali dan coba test ulang.

regards,

singachu

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA