Bagaimana cara memainkan permainan lompat bambu sebagai kelompok yang menjaga?

Ketika bermain, bambu yang kamu gerakkan menghasilkan irama yang berpola. Kamu dapat membuat permainan tersebut lebih menarik lagi dengan menyanyi bersama-sama mengikuti pola irama suara bambu.

Lakukanlah refleksi bersama teman dan gurumu setelah selesai bermain. Bagaimana perasaanmu saat bermain?

Jawaban

Perasaan saya sangat senang dan semangat karena bisa bermain bersama teman-teman dengan rukun dan akur.

Saya juga belajar untuk bisa bekerja sama dengan orang lain.

***

Apa yang harus kamu lakukan agar kelompokmu berhasil mencapai tujuan?

Jawaban

Harus bekerja sama dengan mengesampingkan perbedaan.

Saling mendukung dan menghargai pendapat orang lain.

Selain itu juga harus bersungguh-sungguh.

***

Bagaimana penerapan gerakan lompat yang sudah kamu pelajari? Apakah masih membingungkan?

Jawaban


Page 2

Tidak membingungkan, gerakan lompat yakni dengan kepala tegak, punggung rata, lutut ditekuk.

***

Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 66 67 68 70 71 72 73 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 3

Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 53 54 55 58 60 61 62 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 2

Kunci Jawaban Halaman 120

Persatuan dapat membawa kebaikan. Begitu pula dalam belajar. Kamu akan bekerja sama dengan temanmu agar tulisanmu dapat lebih baik.

Bacalah teks berikut!

Sang Saka Merah Putih merupakan sebutan bagi bendera nasional Indonesia.

Warna merah putih memiliki makna. Merah berarti berani, dan putih berarti suci.

Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya sangat penting, dan saling melengkapi.

Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bahan bendera terbuat dari katun Jepang dengan ukuran 276 cm × 200 cm.

Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI.

Karena usianya yang sudah tua, Sang Saka Merah Putih terakhir tersebut kali berkibar pada tahun 1969.

Bendera disimpan di Museum Nasional. Pemerintah kemudian membuat bendera duplikat dengan ukuran 300 cm × 200 cm.

Isilah peta pikiran berdasarkan bacaan tersebut!

Jawaban


Page 3

Sang Saka Merah Putih

- Apa

Sebutan bagi bendera nasional Indonesia.

- Mengapa

Karena warna merah putih memiliki makna, Merah berarti berani dan Putih berarti suci.

- Siapa

Dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno.

- Di mana

Saat ini disimpan di Museum Nasional.

- Kapan

Dibuat pada tahun 1944

- Bagaimana

Dibuat dari katun Jepang dengan ukuran 276 cm × 200 cm.

***

Kembangkan informasi pentingmu ke dalam tulisan dengan menggunakan kata baku dan kalimat efektif!

Jawaban

Bendera Indonesia dikenal sebagai Sang Saka Merah Putih.

Merah artinya berani, sedangkan putih artinya suci.

Bendera merah putih dibuat tahun 1944 oleh Ibu Fatmawati. Bendera dibuat dengan ukuran 276 x 200 cm dari katun Jepang.

Karena berusia tua, bendera merah putih disimpan di Museum Nasional.

***

Tukarkan tulisanmu dengan temanmu! Gunakan buku EYD untuk memeriksa kata baku yang ada pada tulisanmu dan tulisan temanmu!

Ayo Renungkan

Setelah belajar hari ini, tulislah beberapa hal berikut!

Hal apa yang paling menarik yang kamu pelajari hari ini? Mengapa?

Apakah ada hal yang masih membingungkan?

Apa yang akan kamu lakukan di sekolah terkait ‘Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh?’

Kerja Sama dengan Orang Tua

Berikan contoh semangat Bersatu Kita Teguh di rumah! Sampaikan hasilnya kepada gurumu!

***

Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 53 54 55 58 60 61 62 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 2

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

Tribunnews tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

(Tribunnews.com/Fajar)

  Permainan tradisional Rangku Alu. Sumber foto: Istimewa

Nusa Tenggara Timur memiliki permainan tradisional bernama Rangku Alu yang biasa dilakukan saat musim panen. Bermain Rangku Alu dinilai dapat melatih konsentrasi dan ketangkasan. Tak hanya dimainkan anak-anak, Rangku Alu dapat dimainkan semua kalangan.

Masa kanak-kanak seringkali dianggap sebagai masa yang paling berharga dan bahagia. Setelah pulang sekolah, biasanya anak-anak bergegas untuk kembali keluar rumah untuk bermain bersama teman. Namun, seiring perkembangan zaman, kini anak-anak banyak yang lebih memilih untuk tetap di dalam rumah dan bermain bersama gadget yang dimilikinya. Ya, perkembangan zaman memang luar biasa, permainan tradisional lambat laun tergeser dengan permainan dalam bentuk digital. Padahal sebenarnya permainan tradisional tidak kalah menarik dan kaya manfaat bagi anak-anak.

Permainan tradisional merupakan permainan yang dimainkan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu. Indonesia memiliki begitu banyak permainan tradisional yang populer, salah satunya yaitu Rangku Alu yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dahulu, masyarakat Manggarai biasa bermain Rangku Alu untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan, sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia. Pada saat bulan purnama, para remaja berkumpul dan meramaikan permainan ini.

Permainan yang menggunakan bambu ini ternyata tak hanya dimainkan anak-anak. Permainan asal NTT ini juga dimainkan semua kalangan. Rangku Alu biasa dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput, karena kalau berumput khawatir akan memicu resiko terpeleset. Alat yang digunakan yaitu empat bambu dengan panjang masing-masing dua meter.

Pemain Rangku Alu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga. Kelompok yang berjaga terdiri dari empat sampai enam orang yang membentuk persegi dan bertugas menggerakkan bambu, masing-masing yang berjaga jongkok atau duduk dengan memegang dua bilah bambu, begitupun dengan yang berjaga lainnya. Kelompok yang mendapat giliran untuk bermain akan melompat di sela-sela bambu dan menghindari jepitan bambu. Terdapat satu sampai empat orang yang mendapat giliran bermain.

Pemain akan masuk ke dalam bambu yang terbentuk bidang persegi dan melompat-lompat sesuai irama buka-tutup bambu. Saat bermain, biasanya bambu yang digerakkan menghasilkan nada atau irama yang berpola. Semakin lama irama bambu dan nyanyian akan semakin cepat, maka pemain harus pintar-pintar dalam melompat agar tidak terpeleset atau terjepit bambu. Jika kelompok yang dapat kesempatan bermain terjepit kakinya, maka harus bergiliran berganti tugas.

Selain sarana hiburan, Rangku Alu juga dapat menjadi sarana edukasi dan pembentukan karakter diri. Bermain Rangku Alu dapat melatih konsentrasi dan melatih ketepatan dalam bertindak, karena tak hanya melompat-lompat asal, dalam permainan ini perlu fokus antara gerak kaki dan gerak bambu yang dimainkan harus sesuai. Kalau tidak fokus atau tidak konsentrasi, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu atau malah terpeleset.

Kelincahan juga dapat dilatih dalam permainan Rangku Alu. Karena, semakin lama irama bambu dan nyanyian akan semakin cepat, otomatis kaki pemain harus bergerak cepat dan mengubah arah secara cepat tanpa terganggu keseimbangannya mengikuti irama. Rutin bermain Rangku Alu juga dapat melatih kekuatan otot kaki dan tentu akan memberi pengaruh baik untuk daya tahan tubuh.

Tari Rangku Alu

Ketukan bambu yang membentuk pola ritme yang saling berhubungan dengan lompatan pemain dalam Rangku Alu mengakibatkan para pemain seolah-olah melakukan gerakan tari, hingga lahirlah tari Tari Rangku Alu khas Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam tarian ini, permainan tersebut dikreasikan dengan berbagai gerakan dan pengiring yang menghasilkan sebuah kreasi seni yang begitu khas dan indah.

Dalam tari tradisional Rangku Alu, para pemain atau penari menggunakan baju adat khas Manggarai, yaitu baju bero, ikat kepala, dan kain songket khas Manggarai. Tarian ini biasa dimainkan oleh enam hingga delapan orang pemegang bambu dengan beberapa orang yang menari bergantian.

Gerakan tarian ini sebenarnya berasal dari gerakan para penari saat menghindari jepitan bambu, dan didominasi gerakan kaki yang sesuai. Gerakan penari dan pemain atau penggerak bambu kemudian dipadukan dengan irama musik dan lagu daerah khas NTT. Dalam pertunjukan seni Tari Rangku Alu ini diiringi oleh alunan muik tradisional seperti gendang dan gong.

Tari Rangku Alu telah menjadi salah satu tarian tradisional yang cukup populer di daerah Manggarai. Karena bentuk warisan budaya yang wajib dilestarikan, tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai kesempatan penting, seperti acara perayaan, budaya, dan penyambutan tamu penting. Tari Rangku Alu yang lahir dari sebuah permainan tradisional ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang ke NTT, terutama ke Manggarai, Flores. (T-1)

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Indonesia.go.id