Public Domain
Kita bisa kentut tanpa sadar saat tidur.
Bobo.id – Saat kita tidur, mungkin kita bergerak atau bahkan melakukan sesuatu tanpa kita sadari.
Bisa saja kita mendengkur, mengigau, menggertakkan gigi, atau bahkan berjalan sambil tidur.
Nah, selain itu, ada juga, lo, orang yang kentut saat tidur. Kok bisa, ya?
BACA JUGA: Hewan Juga Kentut, tapi untuk Tujuan yang Berbeda-beda, Apa Saja?
Otot Beristirahat
Saat kita tidur, sebenarnya hampir semua otot kita tidak bekerja.
Kecuali otot yang mengendalikan mata, sistem pernapasan, dan sistem pencernaan.
Otak kita walaupun tetap bekerja saat tidur, tapi tidak seaktif saat kita bangun.
Jantung kita juga akan seperti otak, bekerja tapi tidak begitu aktif.
BACA JUGA: Kentut Astronot di Ruang Angkasa Bisa Membuat Ledakan
Otot Sfingter
Di bagian bawah tubuh kita, ada otot yang dinamakan otot sfingter yang berbentuk seperti cincin.
Salah satu tugas otot ini adalah mengendalikan pembukaan dan penutupan saluran kotoran.
Biasanya, otot ini akan menutup dan akan terbuka saat kita buang air besar dan kentut.
BACA JUGA: Kenapa Kita Kentut?
Kentut Saat Tidur
Saat kita tidur, sistem pencernaan kita masih bekerja.
Kentut dirangsang karena adanya aktivitas pada sistem pencernaan.
Sedangkan otot sfingter juga akan beristirahat saat kita tidur dan menjadi longgar.
Akibatnya, gas yang ada di dalam perut kita bisa dengan mudah keluar.
Nah, menurut penelitian, kita tidak akan kentut saat kita sedang tidur nyenyak.
Kentut akan terjadi saat kita masih setengah sadar atau sudah akan bangun.
Maka itu, kentut di malam hari bisa juga menentukan kualitas tidur kita.
BACA JUGA: Kenapa Saat Buang Angin Minimbulkan Bau? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya!
Lihat video ini juga, yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
Video Pilihan
Kentut merupakan hal yang normal. Namun, bila terlalu sering kentut, Anda sebaiknya tidak menganggap sepele kondisi tersebut. Hal ini karena sering kentut bisa menjadi tanda Anda menderita penyakit tertentu.
Ketika ada terlalu banyak gas di dalam saluran pencernaan, tubuh akan mengeluarkannya melalui kentut atau sendawa. Orang umumnya kentut rata-rata 13–20 kali setiap harinya. Jika kentut lebih dari 20 kali sehari, hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.
Beragam Penyebab Kentut
Ada beberapa penyebab seseorang terlalu sering kentut, antara lain:
Bakteri usus
Salah satu penyebab munculnya gas di dalam sistem pencernaan adalah bakteri di usus. Bakteri ini dapat menghasilkan gas ketika menguraikan sisa-sisa makanan yang belum tercerna dengan sempurna.
Udara yang tertelan
Ketika makan, minum, mengunyah permen karet, atau merokok, Anda dapat menelan udara atau gas. Udara yang tertelan ini, kemudian akan menumpuk di dalam sistem pencernaan. Gas yang dikeluarkan dari proses ini umumnya menimbulkan kentut yang tidak berbau.
Proses pencernaan makanan
Kentut merupakan mekanisme alami tubuh untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses penguraian makanan dalam sistem pencernaan. Oleh karena itu, kentut bisa menjadi tanda bahwa tubuh berfungsi dengan baik.
Penyakit tertentu
Ada kalanya kentut disebabkan oleh penyakit atau gangguan pencernaan tertentu, seperti:
- Diabetes
- Gangguan makan
- Penyakit radang usus atau sindrom iritasi usus
- Gangguan lambung, seperti GERD dan gastroparesis
- Penyakit celiac
- Penyakit Crohn
- Intoleransi laktosa
- Kolitis ulseratif
Makanan yang Dapat Memperparah Kentut
Meski pencernaan Anda bekerja dengan baik, kentut dengan frekuensi berlebih bisa saja terjadi. Hal ini biasanya berkaitan dengan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Untuk mencegah terlalu sering kentut, hindari atau kurangi konsumsi beberapa makanan dengan kandungan berikut ini:
Makanan tinggi gula
Makanan yang mengandung jenis gula, seperti laktosa, sorbitol, dan fruktosa, umumnya sulit dicerna dan diserap dengan baik oleh tubuh. Sisa-sisa gula biasanya dijadikan sebagai bahan fermentasi oleh bakteri usus. Proses fermentasi inilah yang kemudian menciptakan gas di dalam saluran cerna.
Makanan berkarbohidrat
Makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, seperti roti, seral, jagung, ubi, kentang, dan pasta, bisa menghasilkan banyak gas saat dicerna tubuh. Sementara itu, nasi tidak menyebabkan gas berlebih walau tinggi karbohidrat.
Minuman bersoda dan beralkohol
Minuman bersoda dan beralkohol mengandung udara tambahan dalam bentuk buih. Mengonsumsi jenis minuman ini bisa membuat Anda menelan lebih banyak udara, sehingga lebih sering kentut.
Produk susu
Semua produk susu bisa menyebabkan produksi gas berlebih karena mengandung laktosa. Laktosa termasuk salah satu jenis gula yang sulit dicerna, terutama jika tubuh kekurangan enzim laktase.
Selain makanan dan minuman di atas, ada beberapa jenis makanan lain yang juga dapat menghasilkan gas ketika dicerna, yaitu:
- Kacang-kacangan
- Sayuran, seperti asparagus, brokoli, kubis, bawang bombay, kembang kol, dan seledri
- Buah-buahan, seperti apel, mangga, jeruk, semangka, persik, dan pir
Cara Mengurangi Kentut
Untuk mengurangi frekuensi kentut yang Anda alami, ada beberapa cara yang dapat lakukan, di antaranya:
1. Menghindari makanan pemicu kentut
Salah satu cara untuk mengatasi sering kentut adalah menghindari makanan yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih seperti yang telah disebutkan di atas. Anda pun bisa mengukus makanan yang mengandung gas terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
2. Mengonsumsi makanan secara perlahan
Mengunyah makanan secara perlahan dapat mengurangi banyaknya udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan. Selain itu, mengunyah dengan perlahan juga membuat makanan menjadi lebih lembut, sehingga lebih mudah dicerna tubuh.
3. Minum air putih sebelum makan
Minum air sekitar 30 menit sebelum makan dapat membantu perut mencerna makanan dengan lebih baik dan mengurangi produksi gas.
4. Berolahraga secara rutin
Olahraga dapat melepaskan gas yang terperangkap di dalam perut. Anda dapat mencoba berbagai jenis olahraga untuk mengatasi keluhan sering kentut, seperti jalan kaki setelah makan, lompat tali, atau berlari.
Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika keluhan sering kentut yang Anda alami disertai gejala lain, seperti konstipasi, diare, terdapat darah pada tinja, perut kembung yang tidak kunjung membaik, atau penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya.
Terakhir diperbarui: 17 April 2021