Arti penting melakukan evaluasi prototipe produk kreatif teknik komputer dan informatika

Istilah prototipe (prototype dalam bahasa inggris) sering kali diperkenalkan oleh sebuah perusahaan atau startup yang akan segera merilis produk. Selain prototipe, mereka biasanya juga akan mengenalkan seperti apa konsepnya, dan kapan dilakukan produksi masal. Hal ini sangat wajar karena memang istilah ini saling berkaitan.

Namun apa arti prototipe itu sendiri? Kenapa hal ini sering dikaitkan dalam produksi produk? apa tujuan dan manfaatnya? selengkapnya silahkan simak pembahasan Divedigital.ID berikut ini.

Apa itu Prototipe?

Prototipe adalah model awal atau contoh yang dibuat untuk melakukan uji coba terhadap konsep yang sudah diperkenalkan. Prototipe biasanya dibuat untuk melakukan beberapa uji coba, seperti untuk mengetahui apakah konsep yang sudah dipaparkan bisa diimplementasikan ataupun untuk menguji selera pasar.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online), prototipe adalah model asli yang menjadi contoh. Bisa juga disebut sebagai contoh baku yang memiliki ciri khas. Namun jika kita lihat dari asal katanya, prototipe merupakan kata serapan Bahasa Inggris yakni prototype.  

Apabila diterapkan dalam dunia usaha, prototipe adalah tahapan kedua sebelum temuan atau ide dilakukan produksi masal. Jadi tahap pertama adalah penemuan ide atau konsep awal. Setelah itu dilakukan pembuatan prototipe.

Dengan adanya prototipe, kita bisa meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan. Jika terjadi masalah atau ketidak sesuaian dengan selera pasar, maka prototipe akan dilakukan perbaikan. Jika ternyata ide atau konsep dapat di implementasikan dan sesuai dengan kebutuhan pasar, maka akan dilakukan produksi masal.

Tujuan Prototipe

Sebenarnya, apa tujuan prototipe? Prototipe bertujuan agar produk yang diluncurkan sesuai dengan permintaan pasar. Prototipe bisa menjadi jembatan antara produsen dan konsumen untuk mewujudkan produk yang sesuai. Dengan begitu, produk yang diluncurkan diminati oleh konsumen.   

Adanya prototipe ini juga bisa menghemat biaya produksi karena produsen tidak perlu melakukan ‘trial and error’. Bisa dibayangkan, berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan jika produsen tidak memiliki prototipe dan asal mengeluarkan produk.

Pengusaha pun bisa menghemat waktu untuk melakukan riset apabila sudah menentukan prototipe. Karena, produk yang diproduksi sudah memiliki konsep dan samplenya sudah sesuai dengan permintaan pasar, bahkan beberapa ada masukan dari konsumen.

Manfaat prototipe

Kenapa investor memerlukan prototipe? dan apa saja manfaatnya? Ada beberapa manfaat yang diperoleh produsen atau penemu ide ketika membuat prototipe, di antaranya :

1. Mendapatkan gambaran konkret

Prototipe merupakan tahapan mengubah konsep yang belum pasti ke wujud yang riil. Dengan menggunkaan prototipe kita bisa memastikan bahwa konsep bisa diimpementasikan dan bisa digunakan untuk lebih memahami kebutuhan konsumen. Ide-ide di pikiran bisa tertuang dalam bentuk konkret sesuai kebutuhan konsumen.

2. Tahu keinginan konsumen

Walaupun  prototipe  tidak menggambarkan semua fungsi dan tujuan produk, gambaran sederhana itu dapat mewakili minat pasar. Adanya interaksi antara produsen dengan konsumen, memungkinkan produsen mendapatkan masukan dari konsumen berdasarkan pengalaman menggunakan produk.

Dengan adanya prototipe dapat memudahkan produsen untuk mempresentasikan produk yang akan diluncurkan di hadapan investor. Adanya prototipe memudahkan investor mendapatkan gambaran fisik produk yang akan diluncurkan.

Gambaran fisik itu juga bisa menentukan  keberhasilan produk dan memutuskan investor apakah akan mendanai peluncuran produk itu atau tidak.

4. Hemat biaya

Seperti yang sudah kami katakan, salah satu tujuan dari pembuatan prototipe adalah merealisasikan konsep kedalam produk jadi, yang tentu saja akan ada “trial dan eror”. Setelah prototipe sukses, baru akan dilakukan produksi masal.

Dengan menunda produksi masal, dan memilih untuk membuat prototipe tentu akan bisa menghemat banyak biaya jika produk tersebut ternyata memiliki kekurangan.

Prototipe bisa menjadi acuan untuk mengembangkan ide atau produk baru. Dengan menganalisa prototipe, produsen bisa menemukan kekurangan dan mencari solusi untuk mengembangkan produk atau ide baru yang lebih baik. 

Contoh Prototipe

Contoh sederhananya begini, seorang pengusaha ingin mengembangkan produk kecantikan. Kemudian, ia melakukan analisa kebutuhan konsumen, produk kecantikan seperti apa yang diinginkan konsumen. Ternyata, mayoritas konsumen menginginkan produk kecantikan yang bebas dari bahan kimia.

Analisa pasar menunjukkan, konsumen menginginkan produk kecantikan yang berasal dari bahan alami. Dari analisa pasar itu, perusahaan menetapkan prototipe produk kecantikan yang terbuat dari bahan alami sebagai sample dan kemudian diperkenalkan kepada pasar.

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan, prototipe memiliki peranan penting dalam dunia usaha, terutama dalam keberhasilan produk yang akan diluncurkan. Ada poin penting supaya prototipe berhasil dengan sukses yakni mendefinisikan aturan main antara produsen dan konsumen. Keduanya harus sepakat bahwa prototipe dibuat untuk mendefinisikan kebutuhan.

[Tanya+Jawab]

Apa sih Gunanya Prototipe?

Seperti yang sudah kami sampaikan, prototipe sangat berguna untuk menguji konsep dan mengetahui selera pasar.

Apa Sinonim atau Istilah Lain dari Prototipe?

Prototipe juga sering disebut sebagai purwa rupa produk atau bahkan contoh awal produk.

Kapan Waktu yang Tepat Membuat Prototipe?

Yakni ketika kita sudah memiliki konsep awal dan akan segera melakukan produksi masalh terhadap produk tersebut.

Baca juga artikel menarik kami lainnya seperti Pengertian Brand Ambasador atau artikel lainnya di Business Dictionary

Lihat Foto

freepik.com/user22154086

Ilustrasi Prototype Produk

KOMPAS.com - Prototype produk menjadi tahapan penting dalam rencana pembuatan produk. Prototype produk berkaitan erat dengan keunggulan produk serta kemajuan bidang usaha.

Maka dari itu, prototype produk harus direncanakan sematang mungkin. Apa yang dimaksud dengan prototype produk?

Pengertian prototype produk

Menurut Martono dalam jurnal Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang (2018), prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat.

Mengutip dari buku Perancangan Alat Proses Tekuk (Teori dan Aplikasi) (2019) karya Muhammad Arsyad Suyuti dan teman-teman, prototype produk sering juga disebut purwarupa produk yang berarti penaksiran produk lewat beberapa dimensi.

Baca juga: Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan

Dalam perancangan produk, tahap prototype sangatlah penting. Karena memengaruhi keunggulan produk serta keberhasilan pengembangannya.

Setelah dibuat, hasil prototype akan diuji oleh tim khusus untuk menentukan apakah sudah sesuai atau belum.

Cara membuat prototype produk

Ada lima cara atau tahapan pembuatan prototype produk, yakni:

  • Melihat kebutuhan konsumen atau pelanggan

Sebelum membuat prototype produk, pelaku usaha bisa melakukan riset kecil untuk melihat kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga nanti waktu dipasarkan bisa tepat sasaran. 

Baca juga: Manfaat Membeli dan Memakai Produk dalam Negeri

  • Pembuatan desain prototype produk

Setelah melihat kebutuhan konsumen, pelaku usaha bisa mulai merancang pembuatan desain prototype. Desain ini biasanya dibuat dalam bentuk sketsa yang sudah dirinci sedemikian rupa, misalnya mencakup bentuk, bahan, alat dan lainnya.

Terdapat dua sketsa konsep, yaitu:

  1. Sebuah sketsa desain adalah menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai
  2. Sebuah sketsa teknis yaitu menunjukkan dimensi produk, bahan, dan cara bekerjanya.
  • Pembuatan sampel prototype produk

Pelaku usaha bisa memulai pembuatan sampel prototype setelah sketsanya terbentuk. Sampel ini dibuat sebagai bentuk uji coba prototype, apakah sudah sesuai atau belum.

Setelah uji coba sampel berhasil, tahap berikutnya ialah pengembangan produk sesuai rencana yang telah ditentukan.

  • Penentuan target dan strategi pemasaran

Jika produk sudah dianggap layak untuk dipasarkan, maka pelaku usaha bisa menentukan target dan strategi pemasaran yang sesuai.

Baca juga: Membuat Produk Konstruksi Miniatur Rumah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA