Apakah tidur saat puasa membuat gemuk?

Sebagian masyarakat meyakini bahwa tidur siang bikin gemuk. Padahal, faktanya belum tentu demikian. Nah, bila Anda termasuk yang percaya dengan hal ini, mari simak faktanya agar Anda tidak lagi mendapatkan informasi yang keliru.

Anggapan bahwa tidur siang bikin gemuk sepertinya sudah cukup melekat di tengah masyarakat. Hal ini membuat sebagian orang menjadi enggan tidur siang karena anggapan tersebut.

Apakah tidur saat puasa membuat gemuk?

 

Padahal, tidur siang bisa memberikan beragam manfaat, mulai dari meningkatkan suasana hati, membuat tubuh menjadi lebih rileks, mengurangi rasa lelah, hingga meningkatkan konsentrasi.

Fakta tentang Tidur Siang Bikin Gemuk

Sebenarnya, tidur siang menyebabkan gemuk tidak sepenuhnya benar, selama tidur siang dilakukan secukupnya. Kriteria tidur siang yang cukup adalah selama 20–30 menit saja.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa tidur siang lebih dari 40 menit bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik, yaitu sekumpulan gangguan kesehatan yang terjadi bersamaan. Beragam gangguan tersebut meliputi kelebihan berat badan atau obesitas.

Di samping itu, tidur siang lebih dari 30 menit juga bisa menyebabkan sleep inertia yang ditandai dengan gejala kebingungan, pusing, dan rasa kantuk meningkat.

Nah, kesimpulannya, tidur siang tidak serta-merta menyebabkan berat badan meningkat, asalkan tidak berlebihan. Jadi, batasi waktu tidur siang, yaitu tidak lebih dari 30 menit setiap harinya.

Selain itu, tidurlah pada pukul 12.30–15.00, sebab tidur siang xdi atas jam tersebut bisa membuat Anda sulit tidur di malam hari dan akhirnya menjadi begadang. Padahal, kebiasaan begadang justru memicu seseorang memiliki berat badan berlebih.

Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan

Selain memenuhi waktu tidur siang yang cukup untuk mencegah berat badan berlebih, kegiatan ini juga memiliki beragam manfaat, di antaranya:

1. Mengatasi kurang tidur

Tidur siang bisa menjadi salah satu solusi untuk mengobati kurang tidur. Tidur selama 15–20 menit di siang hari sudah cukup untuk membuat tubuh segar kembali. Bahkan, kebiasaan ini juga dapat meningkatkan energi dan fungsi motorik tubuh.

2. Meningkatkan fungsi memori

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur siang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi memori. Hal ini membuat otak memiliki waktu untuk mencerna dan menyimpan ingatan saat tidur siang.

3. Meningkatkan konsentrasi

Manfaat tidur siang berikutnya adalah meningkatkan konsentrasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur siang dengan cukup memiliki konsentrasi yang lebih baik dibandingkan yang tidak tidur siang sama sekali.

4. Mengurangi stres

Para ahli meyakini bahwa tidur siang selama 30 menit dapat mengatasi stres. Penelitian lain pun menunjukkan fakta yang tidak jauh berbeda, yaitu tidur siang dapat membantu Anda mengontrol emosi dan meningkatkan kemampuan dalam mengontrol stres.

5. Menurunkan tekanan darah

Salah satu penelitian mengungkapkan tidur siang dapat menjaga tekanan darah normal. Manfaat tidur siang ini bisa dimanfaatkan penderita hipertensi untuk mengelola tekanan darahnya. Namun, tentunya juga harus diiringi dengan pola hidup sehat.

Melihat sejumlah manfaat yang bisa dirasakan, Anda jangan khawatir jika memiliki kebiasaan tidur siang. Selama dilakukan dengan cukup dan sesuai aturan, tidur siang tidak akan membuat Anda cepat gemuk, kok.

Hingga saat ini, belum banyak bukti terkait tidur siang bikin gemuk. Apabila Anda mengalami kenaikan berat badan berlebih, cobalah untuk menerapkan pola hidup sehat lebih dulu. Namun, apabila berat badan tetap meningkat, konsultasikan ke dokter guna mengetahui cara menurunkan berat badan sesuai kondisi tubuh.

Banyak orang yang mungkin berharap berat badannya turun selama menjalani ibadah puasa. Target tidak realistis pun mulai ditetapkan dalam pikiran.

Menjelang berbuka puasa, Anda mulai menapakkan kaki di atas timbangan dengan senyum percaya diri. Namun, mata Anda justru membelalak saat melihat angka di timbangan dan pikiran dipenuhi rasa tak percaya. Alih-alih turun, berat badan naik saat puasa rupanya Anda alami. 

Apa sebenarnya pemicu kenaikan bobot ini?

7 Penyebab berat badan naik saat puasa

Apa yang salah? Anda tidak mengonsumsi apapun sejak sahur sampai berbuka puasa, jadi berat badan seharusnya turun, bukan?

Ada berbagai alasan mengapa berat badan naik saat puasa. Mari simak penjelasannya di bawah ini:

Terkadang, Anda bisa saja kalap dan makan terus-menerus setelah berbuka puasa hingga sebelum sahur. Tidak hanya membuat Anda bingung karena puasa malah berat badan naik, kebiasaan ini juga menimbulkan rasa lelah karena terlalu kenyang.

Porsi makan yang berlebihan dari biasanya di waktu sahur ataupun berbuka puasa dapat menjadi faktor penyumbang kenaikan berat badan naik saat puasa.

Makan secara berlebihan tidak hanya dapat membuat berat badan naik saat puasa. Kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan banyak gangguan kesehatan lainnya.

  • Jenis makanan yang dikonsumsi

Jenis makanan yang disantap saat sahur dan berbuka dapat menjadi dalang berat badan naik saat puasa. Contohnya, makanan dan makanan yang tinggi lemak, kalori, dan gula seperti junk food, makanan bersantan, gorengan, hingga minuman bersoda.

Selama bulan ramadan, banyak restoran yang menyediakan beragam hidangan menggiurkan. Jadi tak heran bila Anda lebih memilih untuk membeli makanan berbuka daripada memasaknya sendiri.

Selain rasanya yang lezat, membeli makanan siap santap termasuk praktis. Anda tak perlu repot-repot menyiapkan bahan makanan dan memasaknya.

Meski begitu, hidangan dari restoran belum tentu memiliki nutrisi yang seimbang. Mungkin saja makanan ini mengandung lebih banyak kalori, lemak, dan gula.

Bila terus menyantap makanan tersebut, berat badan naik saat puasa tentu bisa merongrong Anda.

Penyebab berat badan naik saat puasa berikutnya adalah proses metabolisme yang melambat. Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya asupan kalori secara drastis. Kondisi ini akan membuat tubuh memperlambat pembakaran kalori.

Penurunan frekuensi aktivitas juga bisa berdampak sama. Misalnya, durasi olahraga yang Anda pangkas karena sedang berpuasa sehingga Anda cenderung kurang gerak. 

  • Kurangnya aktivitas fisik

Jika pola makan Anda termasuk wajar selama bulan Ramadan, penyebab berat badan naik saat puasa lainnya bisa berupa kurangnya aktivitas fisik. Anda mungkin saja tidak melakukan banyak kegiatan karena perasaan lemas selama menahan lapar dan haus.

Puasa bisa dikatakan identik dengan kurangnya waktu tidur. Misalnya saja, durasi tidur malam yang terbatas karena harus bangun untuk sahur. Apakah Anda salah satunya?

Bila iya, Anda bisa saja mengalami berat badan saat puasa. Sebuah riset mengemukakan bahwa durasi tidur yang tidak cukup berhubungan dengan berat badan berlebih alias obesitas. Apa alasannya?

Orang yang kurang tidur bisa mengalami perubahan hormon yang berujung pada rasa lapar. Sebagai akibatnya, ia akan makan lebih banyak dan berisiko mengalami berat badan.

Tak heran bila Anda kurang tidur selama puasa ramadan dan makan lebih banyak, lalu akhirnya mengalami berat badan saat puasa.

Cara mencegah berat badan naik saat puasa

Anda harus kembali ke jalan yang benar! Untungnya, menerapkan cara agar berat badan tidak naik saat puasa tidak sesulit yang Anda bayangkan. Apa sajakah caranya?

Porsi makan yang diatur dapat menjadi salah satu cara menjaga berat badan saat bulan puasa agar tidak naik. Cobalah untuk mulai makan dengan porsi kecil lebih dahulu saat berbuka puasa.

Saat makan, kunyahlah makanan secara perlahan ketika berbuka puasa. Dengan ini, rasa kenyang bisa muncul sebelum porsi makan Anda menjadi berlebihan.

Mengunyah makanan tanpa terburu-buru juga dapat menjauhkan Anda dari gangguan pencernaan, baik saat berpuasa maupun tidak.

  • Memilih makanan yang tepat

Seandainya Anda termasuk orang yang susah kenyang, cobalah mengonsumsi buah, sayur, nasi merah, biji-bijian ketika sahur atau buka puasa. Makanan ini kaya akan serat, sehingga Anda akan kenyang lebih lama dan jauh dari risiko berat badan naik saat puasa.

Buah-buahan juga bagus untuk menggantikan makanan serta minuman yang tinggi gula. Sementara, daging tanpa lemak dan produk susu rendah lemak baik guna memenuhi kebutuhan kalori Anda. 

Ingatlah untuk menghindari karbohidrat yang telah diproses. Contohnya, roti putih, pasta, kue-kue, biskuit dan sebagainya. Karbohidrat jenis ini dapat meningkatkan gula darah dan memicu kenaikan berat badan.

Memasak makanan untuk sahur dan berbuka termasuk langkah jitu untuk mencegah berat badan naik saat puasa. Anda bisa mengombinasikan bahan-bahan pangan agar gizinya lebih seimbang.

Jangan lupa juga untuk menggunakan lebih sedikit minyak saat memasak. Sebagai alternatif, Anda dapat memilih minyak goreng yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, canola oil, dan minyak alpukat. 

Untuk menggantikan proses menggoreng makanan, Anda pun bisa memasak dengan metode memanggang dan mengukus. Dengan ini, lemak dalam hidangan dapat dikurangi dan menjadi cara menjaga berat badan saat bulan puasa agar tidak naik.

Saat puasa, Anda tetap harus beraktivitas fisik dan berolahraga. Langkah ini akan membantu Anda untuk membakar lemak dalam tubuh.

Anda tidak perlu memilih olahraga dengan intensitas yang berat, cukup lakukan latihan fisik sederhana dan mudah seperti berjalan kaki atau jogging. Namun, pastikan Anda menyelipkan kegiatan ini setidaknya 30 menit setiap hari.

  • Akali aroma dan rasa dengan rempah-rempah alami

Makanan enak dan beraroma sedap umumnya dikaitkan dengan makanan yang tidak sehat. Akan tetapi, tidak selamanya makanan saat sahur atau berbuka harus dimasak dengan minyak atau santan berlebihan.

Anda bisa menggunakan cabai, cuka, paprika, kunyit, bawang putih, dan rempah lain sebagai penambah cita rasa.

Anda juga dapat mengakali rasa makanan dengan buah-buahan atau sayuran yang sudah dikeringkan. Misalnya, tomat kering, jamur kering, kismis, dan sebagainya. Bahan makanan ini memiliki rasa yang lebih intens daripada yang masih segar.

Bila ingin memilih bumbu siap pakai, selalu cek komposisinya terlebih dulu. Misalnya, kadar garam, gula, serta MSG yang tercantum pada kemasannya.

Dengan mengingat sederet penyebab berat badan naik saat puasa dan menerapkan tips pencegahannya, ibadah puasa Anda niscaya berjalan lebih lancar sekaligus menyehatkan.

Bila ingin tahu lebih banyak mengenai hal ini,  Anda bisa bertanya langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Tidur saat puasa apa bisa bikin gemuk?

Tidur Setelah Sahur Tidak Bikin Gemuk Nyatanya, apabila diamati dari sisi kesehatan, tidur setelah sahur tidak menimbulkan masalah. Bahkan, para pakar kesehatan beranggapan hal tersebut bisa meningkatkan kualitas tidur.

Jika tidur saat puasa apakah boleh?

Sebenarnya, hukum tidur pagi saat puasa tidak membatalkan puasa, tetapi selalu pastikan bila kamu tetap menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT. Jangan sampai karena asyik tidur saat puasa, kewajiban ibadah yang lain menjadi terbengkalai.

Kenapa puasa malah tambah gemuk?

Nazima menjelaskan bahwa penyebab utama kenaikan berat badan saat puasa karena makanan yang dipilih. Makanan tradisional menjadi salah satu alasan terbesar terjadinya kenaikan berat badan selama Ramadan. Makanan tradisional seperti kue basah, rendang, dan jenis lainnya tanpa memperhatikan porsi serta kalorinya.

Apakah banyak tidur bisa bikin gemuk?

Tidak seperti mitos yang selama ini beredar, tidur setelah makan belum tentu membuat gemuk.