Istilah diet pada soda banyak diartikan bahwa minuman tersebut mampu membantu proses menurunkan berat badan, padahal nyatanya tidak.
(BACA JUGA: 5 Manfaat Garam Buat Kecantikan, Campurkan Baking Soda dan Lihat Hasilnya)
Apalagi jika kamu berpikir bahwa rutin mengonsumsinya akan menyebabkan tubuh kamu cepat langsing karena minuman soda tersebut bebas gula dan akan membantu membakar lemak, kamu salah besar!
Mengapa? Sebab, minuman diet soda pada dasarnya adalah minuman berkarbonasi, pemanis yang digunakan dalam minuman soda diet adalah pemanis gula yang bukan untuk minuman.
(BACA JUGA: Bersihkan Komedo dengan Cara Mudah, Cukup Siapkan Sikat Gigi dan Baking Soda)
Salah satu alasan seseorang menkonsumsi minuman diet soda adalah keinginan untuk mengurangi kalori dan kemudian untuk menurunkan berat badan, tetapi ini adalah pilihan yang salah.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Obesity Silver Spring, MD, seperti yang dikutip Grid.ID dari Boldsky yaitu bahwa mengonsumsi diet soda justru akan menggandakan risiko menjadi kelebihan berat badan dan obesitas.
(BACA JUGA: 5 Kesalahan yang Membuat Diet Kamu Gagal Total, Sarapan Seringkali Diabaikan, Padahal Penting)
Ini Alasan Kenapa Minum Soda Memicu Kenaikan Berat Badan
Nailatul Fadhillah - detikFood
Senin, 02 Okt 2017 19:26 WIB
Jakarta - Konsumsi soda diketahui berefek buruk bagi kesehatan. Bagi yang sedang berdiet sebaiknya hindari minum soda. Pasalnya minuman ini picu kenaikan berat badan.
Menurut Mariss Donovan R.D seperti dilansir eatingwell.com, soda tinggi kandungan gula dan kalori. Karenanya jika dikonsumsi rutin dapat memicu naiknya berat badan. Sekalipun soda diet 0 kalori, namun minuman ini tetap bisa sebabkan obesitas.
Jika Anda sedang mencoba menurunkan berat badan, hindarilah minuman bersoda. Gula yang terkandung dalam soda kemasan tidak akan membuat Anda kenyang dan tak akan menambah asupan nutrisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cola ukuran 335 ml mengandung sekitar 8 sendok teh gula, yang berarti sekitar 130 kalori. Jika Anda meminumnya secara teratur, kalori yang diperoleh dapat menaikkan berat badan.
Belum lagi asupan gula tambahan yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kadar trigliserida tinggi. Keduanya memicu risiko penyakit jantung.
Para periset di University of Texas Health Science Center menemukan bahwa minum soda diet dan obesitas sangat terkait karena rata-rata, risiko orang menjadi kelebihan berat badan meningkat 41% dengan setiap botol minuman diet yang diminum sehari-hari.
Meski penelitian tersebut tidak menyebutkan penyebabnya, satu alasan yang mungkin adalah bahwa produk diet cenderung memiliki efek "halo," yang membuat kita merasa seolah-olah dapat minum lebih banyak.
Baca juga: Suka Minum Soda Dingin? Coba Cek Dulu 5 Efek Buruk Konsumsi Soda Ini
Studi lain menunjukkan bahwa mengonsumsi pemanis tanpa kalori sebenarnya bisa membuat Anda lapar. Tapi, dalam penelitian lain, ilmuwan tidak menemukan bahwa pemanis buatan dapat menambah nafsu makan.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi semua gula sampai tidak lebih dari 6 sendok teh sehari bagi wanita dan tidak lebih dari 9 sendok teh bagi pria.
(lus/odi)
soda berat badan langsing
Minuman Bersoda Bisa Bikin Gendut? Ini Jawaban dari Ahlinya
Devi Setya - detikFood
Rabu, 03 Jan 2018 17:45 WIB
Jakarta -
Menurunkan berat badan jadi resolusi terpopuler di awal tahun. Dr. Michael Mosley mengungkap bagaimana minuman bersoda bisa picu kenaikan berat badan.
Dilansir dari Daily Mail (2/1) banyaknya orang yang berencana menurunkan berat badan membuat mereka mengurangi makanan manis dan tinggi kalori. Termasuk minuman bersoda. Pasalnya minuman karbonasi ini tidak hanya mengancam ukuran lingkar pinggang tapi juga kesehatan gigi Anda. Ingat, sekaleng coca-cola mengandung tujuh sendok teh gula.
Baca juga : Apakah Benar Minuman Bersoda Bikin Gendut?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Birzeit menunjukkan jika menambahkan karbon pada air manis membuat tikus lebih gemuk dan mudah lapar.Sementara dalam serial BBC2 edisi Trust Me, mereka meminta bantuan Dr. James Brown dari Aston University di Birmingham yang tertarik pada obesitas dan diabetes.
Untuk menjalani penelitian ini mereka merekrut sekelompok sukarelawan bertubuh sehat. Mereka tidak memberitahu penelitian seperti apakah yang akan diterapkan. Tapi kali memberitahu penelitian ini berkaitan dengan dampak minuman bersoda pada selera makan orang.
Semua relawan diharuskan berpuasa selama 10 jam kemudian diberi sandwich keju dengan takaran kalori tertentu. Satu jam kemudian, semua relawan diberi satu dari empat minuman yang disajikan secara acak. Minuman ini adalah segelas minuman soda manis, segelas minuman soda tawar, air soda dan air tawar.
Selang 10 menit setelah minum, James mengambil sampel darah untuk mengukur kadar ghrelin mereka. Ghrelin adalah hormon lapar yang diproduksi di perut kemudian disampaikan ke otak sehingga menjadi sugesti "saya lapar dan harus makan"
Mereka mengulangi percobaan ini sebanyak tiga kali dalam beberapa minggu dan setiap usai makan dan minum minuman bersoda, relawan selalu menunjukkan indikasi lapar.
Baca juga : Apa Benar Konsumsi Minuman Bersoda Bisa Pengaruhi Ereksi?
"Apa yang kami temukan benar-benar mengejutkan. Bila Anda minum soda maka tingkat ghrelin Anda sekitar 50 persen lebih tinggi daripada saat Anda minum tanpa soda," kata James di akhir penelitian.
Dengan kata lain, minum minuman bersoda dan manis membuat orang lebih lapar satu jam kemudian daripada meminum minuman yang tawar.
Hal ini bisa dijelaskan secara teknis. Minuman bersoda memiliki gelembung karbon dioksida yang memenuhi perut dan membuat rongga perut melebar dan menjadi kembung. Kondisi ini membuat perut seolah minta diisi lebih penuh.
"Dari hasil tes ini, kami menyarankan Anda untuk makan dengan minum air tawar. Hindari minuman bersoda dan minuman manis saat makan," pungkas James.
minuman bersoda minuman soda soda soda bikin gemuk dampak minuman soda