Diketahui penyebab paling utama penyumbatan pembuluh darah adalah kebiasaan kita mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak lemak (minyak, gorengan, daging merah, dan lainnya) dan makanan ber-gula yang tinggi. Sehingga lemak-lemak tersebut masuk ke dalam darah dan bisa menyangkut ke dinding-dinding pembuluh darah tersebut, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tersumbat.
Pembuluh darah tersumbat dapat di ibaratkan: selokan yang salurannya mampet karena kotoran-kotoran air yang menempel pada dinding selokan.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penyempitan pembuluh darah pada tubuh kita adalah penyebab utama yakni penyakit jantung (jantung koroner, jantung bengkak), bahkan bisa menyebabkan serangan jantung bila pembuluh darah sudah tersumbat.
Diantaranya, Pulse Wave Velocity, Dinding Pembuluh Darah Rapuh, dan Sel Lemak (Plak Pembuluh Darah).
1. Pulse Wave Velocity (Pulse Wave Aging Index)
Apa itu Pulse Wave Velocity (PWV) ? pulse wave velocity adalah sebuah indikator untuk mengukur fleksibilitas pembuluh darah.
Apakah keadaan pembuluh darah Anda saat ini fleksibel atau kaku? itu dapat diukur menggunakan pulse wave velocity ini.
Indikator dapat ditinjukkan bila pulse wave velocity Anda tinggi, berarti pembuluh darah Anda fleksibel, dan dalam keadaan
bagus dan sehat.
Sebaliknya, bila pulse wave velocity Anda rendah, berarti pembuluh darah Anda kaku, dan dalam keadaan tidak sehat. Yang biasanya disebabkan oleh banyaknya kolesterol, gula darah, lemak, dan plak di dalam pembuluh darah Anda.
Pembuluh darah yang kaku bisa terjadi karena faktor usia yang sudah tua, atau gaya hidup jarang olahraga, makan tidak sehat, dan sering minum alkohol, sehingga akan membuat otot di pembuluh darah tidak fleksibel atau kaku.
Apa yang dimaksud dengan jantung bengkak?
Jantung bengkak atau kardiomegali (cardiomegaly) adalah pembengkakan jantung yang membuat ukurannya menjadi lebih besar dari ukuran jantung normal. Jantung bengkak bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah tanda dari kondisi klinis atau penyakit tertentu. Jantung bengkak timbul akibat respon terhadap gangguan pada otot jantung. Terdapat dua jenis jantung bengkak berdasarkan penyebabnya:
- Kardiomegali Dilatasi: jantung bengkak akibat melonggarnya otot jantung sehingga volume bilik jantung menjadi lebih besar.
- Kardiomegali Hipertrofi: jantung bengkak akibat penebalan otot jantung atau yang disebut sebagai hipertrofi. Hal ini paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi (hipertensi).
Apa penyebab jantung bengkak?
Selain karena penyakit jantung bawaan, ada beberapa penyebab terjadinya jantung bengkak, yaitu:
- Obesitas
- Tekanan darah tinggi
- Anemia
- Gangguan tiroid
- Jarang berolahraga
- Kelainan otot jantung
- Penyakit jantung koroner
- Gangguan katup jantung
- Detak jantung yang tak normal
- Kehamilan
Apa saja gejala jantung bengkak?
Sebagian orang yang menderita jantung bengkak tak merasakan gejala apapun. Namun, ada gejala yang biasa ditemui pada sebagian penderita jantung bengkak, yaitu:
- Jantung berdebar kencang
- Merasa kelelahan
- Gangguan irama jantung
- Sesak napas terutama saat beraktivitas atau tubuh berbaring datar
- Berat badan bertambah karena ukuran jantung yang lebih besar
- Nyeri pada dada
- Kaki dan tungkai mengalami pembengkakan
Setiap orang bisa mengalami dan merasakan gejala yang berbeda-beda. Sebagian orang merasakan gejala ringan dalam jangka waktu panjang, namun ada juga yang tak merasakan sama sekali, atau justru bisa sangat merasakan gejala yang muncul. Oleh karena itu, penyakit ini baru bisa terdeteksi setelah seseorang melakukan pemeriksaan rongent dada.
Bagaimana cara mengobati jantung bengkak?
Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter sangat diperlukan. Hal ini dilakukan guna mengidentifikasi penyebab dari jantung bengkak yang dialami. Setelah mengetahui diagnosis dari dokter, pengobatan jantung bengkak bisa berupa pemberian berbagai obat serta prosedur operasi. Selain itu, menjalani pola hidup sehat juga penting agar terhindar dari jantung bengkak dan masalah jantung lainnya. Pola hidup sehat bisa berupa:
- Menjaga berat badan ideal
- Berhenti merokok
- Hindari konsumsi alkohol dan minuman berkafein
- Berolahraga sesuai rekomendasi dokter
- Monitor tekanan darah secara rutin
- Istirahat cukup
- Kelola stres
- Kurangi konsumsi garam pada makanan
- Kendalikan diabetes dan tekanan darah tinggi (bila ada)
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai jantung bengkak. Perlu diingat, jika pembengkakan semakin parah, kemampuan jantung memompa darah juga akan semakin menurun dan bisa menyebabkan gagal jantung, stroke, hingga kematian mendadak. Maka, jangan pernah mengabaikan setiap gejala jantung bengkak yang muncul dan segera pergi ke dokter di rumah sakit terpercaya. #LiveExcellently
Artikel di-review oleh dr. Johan Winata, Sp.JP (K) FIHA (Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Konsultan Kardiologi Intervensi RS EMC Tangerang).