Melakukan aktivitas fisik atau berolah raga bersama anak, tentu merupakan momen menyenangkan dan memiliki banyak manfaat. Tidak hanya membuat anak bahagia karena Anda memberikan waktu untuknya, namun juga tubuh menjadi sehat, sekaligus mengasah banyak keterampilannya, termasuk motorik. Karena itu, sering kali disarankan kepada orang tua untuk Kenalkan Olahraga Kepada Anak Sejak Dini.
Namun, bukan tidak mungkin ada hal-hal yang tidak diharapkan, seperti cedera, terjadi. Misalnya, kaki Anda terkilir saat bermain basket bersama anak-anak. Aduh, sakit sekali rasanya, bengkak, dan bahkan bisa menyebabkan Anda tidak bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Bebas Cedera Saat Olahraga
Bagaimana, ya, supaya tidak bengkak? Kompres hangat atau kompres dingin? Nah, jika Anda mengalami cedera olahraga mendadak, ikuti prinsip RICE untuk pemulihannya, yakni: Rest, Ice, Compression, Elevation. Ini berarti Anda perlu melakukan kompres dingin yang akan membantu pembuluh darah menyempit untuk mencegah pengumpulan darah di lokasi cedera.
Dengan begitu, radang dan pembengkakan bisa dikurangi. Kompres dingin dalam waktu 48-72 jam setelah terjadinya cedera juga akan mengurangi kerusakan jaringan tubuh sekaligus mengurangi rasa sakit. Kompreslah selama 20 menit tiap satu jam.
Namun, jika kondisi bengkak berlarut-larut, apalagi disertai nyeri makin hebat, dan gejala-gejala lainnya, jangan ragu untuk segera datang ke IGD rumah sakit, ya.
Lantas, kapan kompres hangat digunakan? Kalau Anda merasa pegal-pegal atau sakit otot atau untuk mengendurkan otot yang tegang. Suhu panas akan melancarkan aliran darah ke area tersebut yang akan membawa nutrient yang dibutuhkan jaringan tubuh menyembuhkan diri. Panas juga bisa meningkatkan kelenturan otot serta tendon.
Baca juga:
Mitos dan Fakta tentang Olahraga
8 Alasan Yoga adalah Olahraga Terbaik untuk Mama
Frekuensi dan Durasi Olahraga yang Tepat
Memilih Olahraga Tepat Sesuai
Siklus Menstruasi
5 Jenis Cedera Saat Anak Olahraga
4 Pertolongan Pertama Saat Anak Cedera
Foto: TPG News
Updated: Mei 2022
Topic
#duniamama #kesehatan #selfcareHalodoc, Jakarta – Baik air hangat maupun air dingin bagus untuk nyeri otot. Kombinasi keduanya yang diaplikasikan secara bergantian dapat membantu meningkatkan aliran darah ke lokasi cedera.
Kompres dingin dapat mengurangi peradangan dengan mengurangi aliran darah. Kamu direkomendasikan untuk menerapkannya minimal 48 jam setelah cedera. Sedangkan kompres air hangat sendiri dapat meningkatkan aliran darah dan membantu otot rileks dan digunakan untuk nyeri kronis. Kombinasi keduanya yang dilakukan bergantian dapat membantu mengurangi nyeri otot akibat olahraga.
Panduan Kompres Air Dingin
Pengaplikasian kompres dingin dapat mengurangi aliran darah ke area yang cedera. Ini memperlambat laju peradangan dan mengurangi risiko pembengkakan dan kerusakan jaringan. Perawatan ini juga dapat menghentikan jaringan yang sakit di mana bertindak sebagai anestesi lokal, dan memperlambat rasa sakit yang dikirim ke otak.
Es juga dapat membantu mengobati sendi atau otot yang bengkak dan meradang. Namun, hal yang perlu diingat adalah es biasanya tidak dioleskan langsung ke kulit. Berikut adalah panduan mengompres air dingin untuk nyeri otot:
Baca juga: Cara Menangani Nyeri Otot yang Bisa Dilakukan di Rumah
1. Mengompres dengan handuk dingin atau kompres dingin instan yang diaplikasikan ke area yang meradang selama 20 menit, setiap 4 hingga 6 jam, dan selama 3 hari.
2. Memijat area dengan es batu atau kompres es dengan gerakan melingkar dua hingga lima kali sehari, selama maksimal 5 menit, untuk menghindari luka bakar es.
3. Dalam situasi memijat, es dapat dioleskan langsung ke kulit, karena tidak didiamkan di satu tempat.
4. Es tidak boleh dioleskan langsung ke bagian tulang belakang.
5. Kompres dingin dapat dibuat dengan mengisi kantong plastik dengan sayuran atau es beku dan membungkusnya dengan kain kering.
Kompres dingin dapat membantu dalam kondisi osteoarthritis, cedera yang baru terjadi, encok, keseleo, dan iritasi pada tendon setelah aktivitas. Masker dingin atau penutup dahi juga dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat migrain.
Baca juga: Kompres Air Hangat di Leher Bisa Kurangi Nyeri Tortikolis
Kompres dingin tidak cocok untuk situasi kram, karena dingin bisa memperburuk keadaan, orang yang mengalami kecelakaan sudah kedinginan atau area tersebut sudah mati rasa, ada luka terbuka atau kulit melepuh, orang tersebut mengidap penyakit atau cedera vaskular, dan hipersensitif terhadap dingin.
Panduan Kompres Air Hangat
Menerapkan panas ke area yang meradang akan melebarkan pembuluh darah, memperlancar aliran darah, dan membantu otot yang sakit dan tegang untuk rileks. Peningkatan sirkulasi dapat membantu menghilangkan penumpukan limbah asam laktat yang terjadi setelah berolahraga.
Panas juga menenangkan secara psikologis, yang dapat meningkatkan sifat analgesiknya. Terapi panas biasanya lebih efektif daripada dingin dalam mengobati nyeri otot kronis atau nyeri sendi yang disebabkan oleh artritis.
Baca juga: Inilah Manfaat Minum Air Hangat yang Perlu Diketahui
Kompres panas ini bisa diaplikasikan dalam bentuk kompres air hangat, merendam area yang sakit ke air hangat, serta menggunakan obat-obatan seperti obat gosok atau koyo. Kompres hangat bisa digunakan untuk beberapa situasi mulai dari:
1. Osteoartritis.
2. Keseleo.
3. Iritasi kronis dan kekakuan pada tendon.
4. Pemanasan otot atau jaringan yang kaku sebelum beraktivitas.
5. Menghilangkan rasa sakit atau kejang yang berhubungan dengan cedera leher atau punggung, termasuk punggung bawah.
6. Panas juga dapat mengurangi kejang yang menyebabkan sakit kepala.
Kalau kamu mengalami nyeri otot yang tidak kunjung sembuh, tanyakan langsung solusinya di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup downloadaplikasi Halodoclewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.