Sistem reproduksi pria adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan jaringan yang digunakan reproduksi atau berkembang biak pada pria.
Pada sistem reproduksi pria terdapat alat reproduksi atau alat kelamin yang memproduksi sel untuk berkembang biak. Fungsi sistem reproduksi adalah untuk memproduksi sperma untuk berkembang biak.
Baca juga:Sistem Reproduksi Wanita: Pengertian, Organ, dan Fungsinya
Sperma akan bertemu dengan sel telur untuk pembuahan atau dikenal juga dengan fertilisasi. Proses fertilisasi akan menghasilkan zigot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin.
Organ Reproduksi pria
Proses reproduksi pada pria membutuhkan organ-organ reproduksi. Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian, yakni organ reproduksi bagian luar dan bagian dalam.
Berikut organ reproduksi bagian luar:
1. Penis
Merupakan organ seks pria yang digunakan dalam aktivitas seksual. Penis salah satu organ yang mengalami perubahan seiring pertumbuhan masa puber pria. Organ penis terbagi menjadi tiga bagian utama yakni:
- Kepala penis: Pada awalnya bagian ini tertutupi oleh lapisan kulit.
- Batang penis: Batang penis berfungsi untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina. Selain itu berperan sebagai saluran sperma dan urine.
- Buah Zakar: Posisi buah zakar berada tepat di ujung bawah batang penis. Buah zakar berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron.
- Lubang di ujung kepala penis: Saluran keluarnya air kemih dan sperma. Pada bagian ini juga terdapat banyak saraf sensitif.
2. Skrotum
Skrotum merupakan organ reproduksi yang berbentuk seperti kantong. Organ ini terletak di belakang atau pangkal penis. Skrotum juga merupakan tempat berdiamnya testikel atau buah zakar.
Skrotum dikelilingi banyak saraf yang berguna dalam mengatur suhu testis. Suhu yang tepat sangat diperlukan testis untuk memproduksi sperma.
3. Testis
Testis adalah organ vital dari sistem reproduksi pria. Organ ini berada di dalam skrotum dan berperan sebagai tempat produksi bagi sperma dan testosteron. Secara umum, pria memiliki dua buah testis yang berada di kanan dan kiri dengan berbentuk oval.
Pada remaja testosteron yang diproduksi berperan memberikan perubahan pada tubuh saat masa puber berlangsung.
Baca juga:Sistem Pencernaan Manusia: Organ, Fungsi, dan Cara Merawatnya
Berikut organ reproduksi bagian dalam:
1. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang yang berada di belakang testis. Epididimis berfungsi memasak atau mematangkan sperma setelah diproduksi agar bisa membuahi sel telur.
2. Vas deferens
Vas deferens merupakan organ berupa saluran panjang yang berguna mengantarkan sperma keluar saat ejakulasi terjadi. Vas deferens terletak di bagian belakang buah zakar.
3. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis terletak di bagian dasar kantung kemih. Vesikula seminalis berperan memberikan tenaga bagi sperma untuk aktif bergerak.
4. Kelenjar Prostat:
Kelenjar prostat berfungsi memproduksi cairan yang mendorong sperma saat ejakulasi akan terjadi. Kelenjar prostat juga menjaga agar sperma tetap sehat.
5. Uretra
Uretra memproduksi cairan untuk melumasi kantung kemih. Uretra juga berguna mengurangi tingkat keasaman pada saluran kemih setelah urine keluar.
Sistem reproduksi wanita adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan jaringan untuk berkembangbiak pada perempuan.(Foto: iStockphoto)Jakarta, CNN Indonesia --
Sistem reproduksi wanita adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan jaringan yang digunakan untuk reproduksi atau berkembangbiak pada perempuan. Terdapat sejumlah organ sistem reproduksi wanita yang berbeda dengan laki-laki.
Fungsi sistem reproduksi wanita dirancang untuk menghasilkan sel telur atau disebut ovum. Sistem reproduksi akan mengangkut sel telur ke tempat pembuahan yang biasanya terjadi di saluran tuba.
Sel telur yang sudah dibuahi akan menuju ke dinding rahim membentuk janin. Proses ini merupakan tahap awal kehamilan.
Baca juga:Sistem Pencernaan Manusia: Organ, Fungsi, dan Cara Merawatnya
Jika pembuahan tidak terjadi, sistem reproduksi pada wanita akan melakukan peluruhan lapisan rahim atau dikenal juga dengan menstruasi.
Selain itu, sistem reproduksi wanita juga menghasilkan hormon seksual yang menjaga siklus reproduksi.
Anatomi dan Organ Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi reproduksi wanita terdiri dari bagian dalam (internal) dan luar tubuh (eksternal). Fungsi organ bagian luar adalah untuk memungkinkan sperma masuk ke dalam sistem reproduksi bagian dalam dan melindungi organ genital dari organisme atau penyakit menular.
Berikut struktur reproduksi wanita bagian luar:
- Labia Mayora
Labia mayora atau bibir besar adalah bagian yang membungkus dan melindungi organ reproduksi eksternal lainnya. Labia mayora mengandung kelenjar keringat dan kelenjar penghasil minyak. Setelah masa pubertas, labia mayora ditutupi dengan rambut.
- Labia Manora
Secara harfiah, labia manora diterjemahkan sebagai bibir kecil. Labia manora terletak tepat di dalam labia mayora dan mengelilingi bukaan ke vagina dan uretra.
- Kelenjar Bartholin
Kelenjar ini terletak di samping lubang vagina dan menghasilkan sekresi cairan (lendir).
- Klitoris
Kedua labia minora bertemu di klitoris yaitu tonjolan kecil dan sensitif. Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang disebut preputium yang mirip dengan kulup di ujung penis.
Baca juga:Mengenalkan Menstruasi pada Anak, Mengikis Tabu di Indonesia
Berikut organ reproduksi internal pada wanita:
- Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks ke bagian luar tubuh. Vagina juga dikenal sebagai jalan lahir bayi.
- Rahim
Rahim adalah organ berongga berbentuk buah pir yang merupakan tempat bagi janin yang sedang berkembang.
Rahim dibagi menjadi dua bagian yaitu serviks yang merupakan bagian bawah dan tubuh utama dari rahim yang disebut korpus.
Korpus dapat dengan mudah mengembang untuk menopang bayi yang sedang berkembang.
- Ovarium
Ovarium adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan telur dan hormon.
- Saluran tuba atau tuba falopi
Saluran tuba adalah saluran sempit yang melekat pada bagian atas rahim dan berfungsi sebagai terowongan bagi ovum untuk melakukan perjalanan dari ovarium ke rahim.
Pembuahan sel telur oleh sperma juga terjadi di saluran tuba. Telur yang telah dibuahi kemudian bergerak ke rahim dan ditanamkan ke dalam lapisan dinding rahim.