Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti penebangan hutan liar, dapat membuat habitat asli hewan-hewan rusak. Rusaknya habitat menyebabkan berbagai flora dan fauna kehilangan tempat tinggal. Flora dan fauna yang tidak mampu beradaptasi bisa punah. Berbagai hewan liar yang tadinya hidup di hutan belantara yang luas, kini banyak yang kehilangan tempat tinggalnya karena alih fungsi lahan hutan. Akibatnya, tempat tinggal mereka menjadi sempit dan mereka seringkali masuk ke permukiman warga guna mencari makanan.

Merdeka.com - Pernahkah kamu berkunjung ke kebun binatang atau taman safari? Di sana kamu bisa melihat berbagai jenis hewan yang sebelumnya mungkin hanya bisa kamu cari tahu di buku atau internet. Setiap hewan punya keistimewaan dan keindahannya masing-masing. Beberapa hewan masih bebas berkembang biak di hutan Indonesia, tapi nggak semua hewan bisa seperti itu.

Sekarang ini udah ada banyak banget satwa penting yang punah, misalnya harimau Bali yang kini nggak pernah ditemui lagi. Selain itu ada beberapa hewan lain yang sedang terancam kepunahan, seperti badak bercula satu, jalak bali dan trenggiling. Berbagai penyebab kepunahan hewan juga dipelajari dalam ilmu Biologi. Kali ini, kita akan membahas salah satu dari banyak faktor penyebab kepunahan hewan, yaitu perusakan habitat.

Apa yang dimaksud dengan habitat?

Habitat adalah daerah tempat tinggal makhluk hidup; misalnya habitat ikan tuna dan ikan cakalang adalah laut, habitat monyet dan orang utan adalah di hutan, dan sebagainya. Bisa nggak kamu bayangin, seperti apa jadinya kalau habitat hewan-hewan itu dirusak?
Kerusakan habitat merupakan penyebab utama kepunahan makhluk hidup. Kalau habitat rusak, makhluk hidup nggak punya tempat untuk hidup. Kerusakan habitat bisa terjadi karena ulah manusia yang telah mengubah fungsi ekosistem, misalnya hutan ditebang, dijadikan sawah atau ladang sawit, perumahan, dan akhirnya berkembang menjadi perkotaan.

Di laut, habitat juga bisa rusak. Perusakan terumbu karang di laut akan menyebabkan ikan-ikan serta biota laut yang hidup di sekitar terumbu karang nggak bisa hidup tenang. Beberapa di antaranya nggak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak. Padahal rusaknya habitat ini bakal merugikan manusia juga. Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Kamu nggak mau hal ini terjadi, kan?

[iwe]

Setiap hewan memiliki kehidupan dan caranya tersendiri dalam bertahan hidup. Salah satunya adalah dengan menempati habitatnya sebagai rumah bagi mereka. Habitat setiap hewan pun berbeda-beda, ada yang berada di hutan hingga perairan.

Semua lokasi habitat tentu menjadi hal terpenting bagi para hewan untuk melindungi diri dan kawanannya. Namun, apa jadinya jika habitat yang menjadi rumahnya justru dirusak sebab keserakahan manusia? Jelas saja tindakan seperti ini dapat memberikan dampaknya tersendiri yang bisa jadi buruk bagi manusia. Tak heran bila beberapa hal berikut ini bisa menjadi kemungkinannya apabila habitat hewan dirusak.

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak
ilustrasi burung hantu (unsplash.com/@jackobas)

Layaknya manusia yang bergantung pada habitat sebagai rumah bagi mereka, tentu hewan pun demikian. Mereka memiliki habitatnya tersendiri yang tentu tak ingin dirusak apalagi dihilangkan oleh manusia.

Dilansir NWF, kerusakan habitat akan sangat berdampak pada hewan, tanaman, dan organisme di sana. Bahkan risiko seriusnya adalah dapat menyebabkan punahnya suatu spesies yang tinggal di habitat tersebut.

Jelas saja hal ini menjadi ancaman serius apabila kerusakan lingkungan terus dibiarkan. Sebab bisa saja hewan-hewan yang sudah berstatus langka justru punah akibat kehilangan habitat.

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak
ilustrasi kerusakan habitat (unsplash.com/@bakhrom_media)

Setiap lingkungan memiliki bentuk ekosistemnya tersendiri. Ekosistem terbentuk tak hanya untuk kawasan darat, tapi juga perairan hingga laut sekali pun. Ekosistem juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, sehingga harus dijaga dengan sangat baik.

Kerusakan habitat akan memberikan pengaruh buruk tak hanya pada kesehatan hewannya, tapi juga keberlangsungan spesies di sana, seperti dilansir National Geographic. Dampak yang bisa terjadi adalah rusaknya ekosistem yang membuat mata rantai makanan juga dapat berubah total.

Baca Juga: 10 Tempat Habitat Penguin dari Seluruh Dunia, Bukan Hanya Antartika

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak
ilustrasi koala (unsplash.com/@davidclode)

Hewan memiliki hak penuh untuk tinggal secara nyaman dan aman. Hal ini bukan hanya mengenai tempat tinggalnya saja, tapi juga kesehatannya yang harus terjamin. Sayangnya hal ini akan sulit terjadi bila habitatnya saja dirusak.

Dilansir CNR News, kerusakan habitat akan berpotensi menimbulkan penyebaran penyakit yang berasal dari hewan. Hal ini jelas akan sangat berbahaya apabila kontak antara manusia dan hewan tak dapat dibatasi. Penting bagi semua orang untuk mencegah adanya kemungkinan kerusakan lingkungan.

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak
ilustrasi kuda nil (unsplash.com/@usinglight)

Tidak ada satu makhluk pun yang ingin dirampas haknya, entah untuk tinggal secara nyaman atau bahkan dirusak habitatnya. Jelas saja hal ini bisa membawa dampak besar bagi hewan-hewan tersebut, bahkan untuk hewan yang berukuran kecil sekali pun.

Mengutip RSPCA Knowledge, dampak serius dari rusaknya habitat bisa membuat kondisi hewan menjadi berubah, entah itu karena stres, terluka secara fisik, hingga permasalahan psikoligis. Hal-hal seperti itu dapat membuat hewan berubah sikap menjadi lebih agresif, termasuk dengan manusia. Tak heran jika hal seperti ini patut diatasi agar tak berdampak serius.

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak
ilustrasi kawanan gajah (unsplash.com/@tobinrogers)

Kasus yang kerap kali terjadi sebagai dampak dari kerusakan lingkungan adalah masuknya hewan liar ke pemukiman. Hal ini bisa sangat berbahaya karena hewan liar dan manusia semestinya memiliki lokasi tempat tinggal yang berbeda.

Dilansir News 18, pernah terjadi kasus unik yaitu sekawanan gajah dari India yang masuk ke pemukiman. Setelah diusut ternyata penyebabnya adalah makanan yang terbatas, sehingga gajah sampai berpindah tempat untuk mencari makanan. Jelas saja ini akan berbahaya jika hewan-hewan liar lainnya ikut memasuki area pemukiman.

Tentunya tak ada dampak yang baik jika melihat dari beberapa poin di atas. Selalu saja ada dampaknya tersendiri, apalagi jika hewan tersebut memang telah menetap dan menjadikan lokasi tersebut sebagai habitatnya. Jangan merusak lingkungan, ya!

KOMPAS.com - Hutan adalah ekosistem yang kaya akan pepohonan hijau juga vegetasi tumbuhan yang sangat banyak.

Di dalam ekosistem hutan, berbagai hewan menggantungkan hidupnya. Mulai dari serangga hingga mamalia besar.

Namun apa jadinya jika kegiatan manusia merusak hutan? Bagaimana nasib hewan-hewan yang hidup di dalamnya?

Kehilangan sumber makanan

Dilansir dari WWF, setengah dari jumlah asli hutan di dunia telah hilang dan masih terus ditebangi dengan kecepatan 10 kali lipat dibandingkan pertumbuhannya.

Kerusakan hutan dapat mengubah persediaan air. Air menjadi kotor karena polusi dari kegiatan manusia, atau kekeringan akibat hilangnya tumbuhan hijau.

Baca juga: Pentingnya Melestarikan Hewan dan Tumbuhan

Lambat laut hewan bisa kekurangan air bersih dan terpaksa mengonsumsi air kotor berpolusi yang dapat menyebabkan keracunan dan kematian.

Hewan pemakan tumbuhan akan banyak yang mati karena kelaparan, sehingga predator pemakan hewan tersebut juga akan ikut kelaparan. Rusaknya rantai makanan ini dapat membuat kelaparan masal yang berujung pada kepunahan.

Kehilangan habitat

Bayangkan kamu sedang berada dalam kamarmu, mengejarkan PR untuk besok. Lalu tiba-tiba gerombolan orang datang dan merubuhkan rumahmu, hingga kamu tidak lagi punya tempat untuk tinggal.

Kamu pasti marah karena semua pakaian juga makananmu hancur bersama dengan rumahmu.

Itulah yang dirasakan para hewan saat manusia merusak habitat mereka. Mereka kehilangan tempat tinggal, sarangnya dirusak, dan terusir dari rumahnya sendiri.

Konflik dengan manusia

Dilansir dari Sciencing, hilangnya habitat dan sumber makanan memaksa hewan bermigrasi keluar dari hutan. Kenyataannya, lebih banyak hewan yang mati dalam migrasi mereka.

Beruang, harimau, monyet, dan binatang hutan lainnya akan masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makanan. Hal ini membahayakan manusia dan hewan itu sendiri karena dapat terbunuh oleh manusia.

Di Lampung contohnya, banyak harimau dan gajah mati dibunuh karena masuk ke permukiman manusia. Padahal, leluhur harimau dan gajah lebih dahulu ada di situ.

Kepunahan

Kamu kehilangan rumah, tidak punya makanan, tidak punya tujuan, dan tidak punya keluarga, ke manakah kamu akan pergi? Bagaimana bisa kamu bertahan hidup? Inilah yang dirasakan hewan yang hutan tempat tinggalnya dirusak.

Baca juga: Penyebab Kepunahan Hewan dan Tumbuhan

Hilangnya hutan, kotornya sumber air karena polusi, dan hilangnya sumber makanan dapat membuat banyak hewan mati.

Contohnya orangutan yang tadinya penghuni hutan di Sumatra dan Kalimantan. Keberadaan mereka kini terancam punah akibat hutan-hutan di Sumatra dan Kalimantan alih fungsi menjadi perkebunan dan tambang.

Jika kerusakan hutan tidak ditanggulangi, kematian hewan akan terus meningkat dan menyebabkan kepunahan. Jika kita tidak mau peduli terhadap lingkungan, mungkin gajah juga akan punah seperti mammoth dan kita hanya bisa melihatnya melalui foto.

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Apa yang terjadi jika tempat hidup asli hewan rusak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.