Apa yang terjadi jika kita tidak percaya kepada qada dan qadar

Qada dan qadar adalah rukum iman ke-6 yang harus diimani seluruh umat Muslim.

Pemeluk agama Islam sudah semestinya percaya bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa.

Karenanya, Alla SWT memiliki segala kekuatan untuk menciptakan dan memberikan keputusan dalam berbagai urusan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Walau terdengar mirip, keduanya memiliki pengertian yang berbeda, Moms.

Untuk menumbuhkan kepercayaan ini, tentu perlu dipahami terlebih dahulu pengertian qada dan qadar menurut Islam.

Nah, berikut ini adalah informasi seputar makna qada dan qadar. Disimak yuk, Moms!

Baca Juga: Macam-macam Takdir dalam Agama Islam Beserta Penjelasannya

Pengertian Qada dan Qadar

Foto: Orami Photo Stock

Untuk memahaminya, Moms tentu harus mengetahui pengertian dari qada dan qadar. Yuk, disimak, Moms!

Apa Itu Qada?

Qada secara bahasa artinya ketetapan, ketentuan, ukuran, atau takaran.

Kemudian, secara makna, qada merupakan takdir atau ketetapan yang tertulis di lauh al-mahfuz sejak zaman azali.

Ketetapan dan ketentuan ini sudah diatur Allah SWT bahkan sebelum Dia menciptakan semesta.

Qada merupakan ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sebelum sesuatu itu terjadi.

Allah SWT sudah menetapkan bayi yang baru lahir itu akan menjadi siapa, entah menjadi orang alim, penjahat, dan lain sebagainya.

Oleh Allah SWT, sudah ditetapkan juga profesinya, entah menjadi seniman, guru, wirausahawan, dan lain sebagainya.

Apa Itu Qadar?

Sementara itu, qadar adalah realisasi dari qada itu sendiri.

Secara bahasa, qadar berasal dari bahasa Arab, qadar yang artinya ketetapan yang telah terjadi atau keputusan sudah yang diwujudkan.

Secara istilah, qadar atau takdir adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa (qudrah dan qadirun) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik, maupun takdir yang buruk.

Dilansir dari NU Online, karena qada dan qadar adalah perkara gaib, keduanya tidak bisa menjadi alasan seorang muslim bersikap pasif dan pasrah dengan takdirnya.

Tetapi, ia harus berusaha dan berikhtiar untuk memanfaatkan potensi yang dianugerahkan Allah SWT.

Dengan usaha dan ikhtiar, seorang muslim dapat memaksimalkan potensinya dan bekerja secara produktif di masyarakat.

Takdir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari qada dan qadar dibagi menjadi 2, yaitu:

ADVERTISEMENT

1. Takdir Muallaq

Takdir muallaq merupakan takdir yang masih bergantung pada usaha manusia dan tentu tidak terlepas dari kehendak Allah.

Allah memberi kesempatan setiap hamba-Nya untuk dapat merubah dirinya menjadi lebih baik.

Misalnya jika ingin kaya harta dan pandai, maka seseorang harus berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Takdir Mubram

Takdir mubram merupakan ketentuan atau hukum Allah yang pasti akan terjadi kepada siapapun.

Takdir mubram sudah pasti terjadi dan tidak dapat ditawar-tawar. Mulai dari ketentuan terkait kelahiran, kematian, dan hari kiamat.

Baca Juga: Ini Syarat Sah dan Rukun Wudhu, Yuk Sempurnakan Agar Ibadah Diterima Allah Ta'ala!

Kewajiban Iman pada Qada dan Qadar

Foto: Orami Photo Stock

Setelah mengetahui pengertian qada dan qadar, maka perlu ditekankan kembali bahwa Allah telah mewajibkan setiap umat manusia untuk beriman kepada takdir-Nya.

Keberadaan qada dan qadar ini dapat dibuktikan melalui firman-Nya dalam surat Al Ahzab ayat 38:

وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا

Artinya: "Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku."

Dalam hal ini, manusia harus percaya dan sepenuhnya meyakini kekuasaan Allah dalam menetapkan takdir setiap hambanya.

Hal ini dapat diamalkan dengan melakukan setiap perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Selain itu, manusia juga perlu melakukan usaha dengan baik untuk mendapatkan ridho kebaikan dari Allah.

Meskipun Allah sudah mengatur takdir setiap makhluknya, namun bukan berarti manusia diam tanpa melakukan usaha sekalipun.

Dalam hal ini, Allah akan memberikan rezeki dan manfaat kebaikan lainnya jika manusia berusaha dengan sungguh-sungguh.

Sekalipun gagal, sudah sepantasnya manusia bersyukur dengan ketetapan yang telah diberikan Allah.

Dengan begitu, kehidupan akan dijalani dengan lebih mudah dan lapang dada.

Baca Juga: 9+ Hadits dan Ayat Alquran tentang Sabar, Petunjuk bagi Orang Beriman, Masya Allah!

Mengimani qada dan qadar juga sangat mempengaruhi kehidupan, lho. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kemajuan di Alam Semesta

Melalui beriman kepada qada dan qadar, manusia akan menyadari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini diciptakan sesuai dengan ketetapannya.

Untuk memahaminya, maka dibutuhkan penelitian atau pembelajaran yang mendalam agar dapat dimanfaatkan sebagaimana dengan fungsinya.

Hal inilah yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan hingga saat ini.

2. Terhindar Dari Sifat Sombong

Orang yang beriman kepada qada dan qadar akan cenderung lebih rendah hati.

Sebab, ia percaya bahwa segala sesuatu yang diperolehnya bukan semata-mata hasil usahanya sendiri.

Namun, ada ketetapan Allah SWT yang terlibat di dalamnya. Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat An Nahl ayat 53:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Artinya: "Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."

3. Melatih Baik Sangka

Beriman kepada qada dan qadar membuat kita semakin berbaik sangka atau husnuzan kepada Allah SWT.

Selain itu, akan tertanam mindset bahwa segala ketetapan dari Allah yang ditimpakan untuk seseorang, pasti mengandung hikmah di baliknya.

Baca Juga: 5+ Doa untuk Suami yang Bekerja Agar Selamat dan Terhindar dari Kesulitan, Yuk Amalkan!

4. Melatih Kesabaran

Seorang yang beriman kepada qada dan qadar akan tetap tabah, sabar, dan tidak mengenal putus asa pada saat mengalami kegagalan.

Ia menyadari bahwa semua kejadian sudah ditetapkan oleh Allah.

Allah SWT mengingatkan agar manusia tidak berputus asa melalui surat Yusuf ayat 87. Berikut bacaannya:

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Artinya: "Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir."

5. Sebagai Penghibur Ketika Ditimpa Musibah

Dengan beriman kepada qada dan qadar, kita akan percaya bahwa kenikmatan dan musibah dalam kehidupan akan datang silih berganti.

Seperti ketika seseorang diberi kesehatan oleh Allah SWT, pada waktu lain orang tersebut dapat ditimpa suatu penyakit.

Atau saat seseorang diberi kekayaan, di lain waktu Allah bisa memberikan musibah pada orang tersebut yang menyebabkan dampak kemiskinan.

Dalam hal ini, iman kepada qada dan qadar berguna sebagai penghibur setiap umat manusia ketika tertimpa suatu masalah atau musibah.

Dengan hal ini, manusia akan meyakini bahwa seberat apapun masalah yang sedang dihadapi tidak akan bertahan lama dan Allah akan menggantinya dengan keadaan yang lebih baik sesuai kehendak-Nya.

Baca Juga: Ini Sejarah Haramnya Babi dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!

Itu dia Moms informasi seputar qada dan qadar yang merupakan rukun iman ke-6, semoga bermanfaat ya! Amiin.

Sumber

  • //islam.nu.or.id/post/read/95916/ini-pengertian-qadha-dan-qadar
  • //muftiwp.gov.my/en/artikel/irsyad-fatwa/irsyad-fatwa-umum-cat/2011-irsyad-fatwa-series-2-the-meaning-of-qadha-and-qadar
  • //questionsonislam.com/article/what-belief-qada-and-qadar
  • //www.al-islam.org/man-and-his-destiny-murtadha-mutahhari/part-4-literal-meanings-qadha-and-qadar
  • //www.youtube.com/watch?v=7uqUEz7Eec4

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Senin, 01 Mar 2021 09:57 WIB

Untuk lebih paham menjalani hidup, seorang Muslim baiknya memahami pengertian dan hikmah beriman kepada Qada dan Qadar. (Foto: iStockphoto/HAYKIRDI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Iman adalah keyakinan yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Salah satu di antara rukun iman umat Muslim adalah iman kepada qada dan qadar.

Jika kita melihat menurut bahasa, qada artinya adalah Ketetapan. Qada artinya ketetapan Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya yang bersifat Azali.

Azali artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnnya keberadaan atau kelahiran makhluk, sedangkan qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran.


Sementara itu, qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan sebelumnya. Qada dan qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.

Pengertian qada dan qadar menurut Al-Quran yang dihimpun dari berbagai ayat yaitu:

Arti Qada

Qada diartikan pada sejumlah istilah dalam Al-Quran, berikut di antaranya:

  • Qada berarti hukum atau keputusan terdapat (Q.S. Surat An- Nisa' ayat 65)
  • Qada berarti mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
  • Qada berarti kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
  • Qada berarti perintah (Q.S. Surat Al- Isra' ayat 23)

Arti Qadar

Qadar diartikan pada sejumlah istilah dalam Al-Quran, berikut di antaranya:

  • Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat 10)
  • Qadar berarti ukuran (Q.S. Surat Ar- Ra'du ayat 17)
  • Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236)
  • Qadar berarti ketentuan atau kepastian (Q.S. Al- Mursalat ayat 23)
  • Qadar berarti perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu (Q.S. Al- Qomar ayat 49)

Menjalani hidup dengan memahami hikmah beriman kepada Qada dan Qadar (Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Hikmah Orang yang Beriman kepada Qada dan Qadar

Terdapat beberapa poin alasan dan hikmah yang bisa seorang Muslim petik dengan memahami qada dan qadar, berikut di antaranya:

1. Banyak Bersyukur dan Bersabar

Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri.

Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian. Firman Allah:

Artinya: "dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (QS. An-Nahl ayat 53)

2. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa

Orang yang tidak beriman kepada Qada dan Qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri.

Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Firman Allah SWT:

Artinya: "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS.Yusuf ayat 87)

Memahami hikmah beriman kepada Qada dan Qadar bisa menghindari kita dari kesombongan (Foto: iStockphoto/JumpRapper)

3. Optimistis dan Giat Bekerja

Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung.

Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firman Allah :

Artinya : "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS Al- Qashas ayat 77)

4. Jiwanya Tenang

Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya.

Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. Allah SWT berfirman :

Artinya : "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya.Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku." ( QS. Al-Fajr ayat 27-30)

Itulah pengertian sekaligus hikmah orang yang beriman pada Qada dan Qadar. Kedua hal tersebut harusnya menyadarkan manusia bahwa segala apa yang terjadi adalah kehendak Allah SWT.

(din/fjr)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA