Apa yang mempengaruhi keras dan pelannya suatu bunyi?

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 buku Kurikulum Merdeka halaman 19.

Pada halaman 19, siswa kelas 5 SD diminta untuk menjawab lima soal pada bagian Pertanyaan Esensial.

Soal yang muncul di antaranya Bagaimana bunyi merambat? dan Mengapa ada bunyi keras dan pelan?

Buku Kurikulum Merdeka IPAS kelas 5 memiliki 8 bab.

Pada bab 1 membahas materi Melihat karena Cahaya, Mendengar karena Bunyi yang terdiri dari lima topik.

Sejumlah tugas juga muncul dalam Buku Kurikulum Merdeka mata pelajaran IPAS kelas 5 SD.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 5 Halaman 8: Bagaimana Pelangi Terbentuk?

Inilah pertanyaan dan kunci jawaban mata pelajaran IPAS buku Kurikulum Merdeka kelas 5 SD halaman 19:

Pertanyaan Esensial

1. Bagaimana bunyi merambat?

Jawaban: Bunyi merambat ke segala arah.

2. Mengapa ada bunyi keras dan pelan?

Jawaban: Bunyi yang dirambatkan pada media padat akan terdengar lebih keras dan cepat. Begitu pun sebaliknya.

3. Apa yang memengaruhi tinggi dan rendahnya suatu bunyi?

Jawaban: Tinggi rendah bunyi dipengaruhi oleh frekuensi.

Frekuensi merupakan jumlah getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu tertentu.

Ketika frekuensi besar, bunyi yang dihasilkan tinggi, dan ketika frekuensi kecil maka bunyi yang dihasilkan rendah.

4. Apa yang memengaruhi keras dan pelan suatu bunyi?

Jawaban: Keras atau pelannya suatu bunyi dipengaruhi oleh amplitudo gelombang suaranya.

Semakin besar amplitudonya, semakin keras juga suara yang dihasilkan.

Bila energi suatu gelombang suara besar, makan bunyi yang dihasilkan akan keras.

5. Apakah kita bisa meredam suara?

Jawaban: Kita bisa meredam suara.

Jika terlalu bising, kita bisa mengurangi tingkat frekuensi suara agar kesehatan pendengaran terjaga.

Suara dapat diredam dengan benda-benda yang dapat menyerap gelombang suara.

Sehingga gelombang suara tidak merambat dan frekuensinya jadi rendah.

Benda-benda lunak, seperti busa dan karpet dapat meredam suara.

Disclaimer:

- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Ilustrasi faktor penyebab kuat lemahnya bunyi. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Beragam jenis bunyi dan suara dapat didengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bunyi yang kita dengar, terdapat faktor khusus yang menjadikan bunyi menjadi kuat ataupun lemah. Kuat lemahnya bunyi bergantung pada faktor khusus. Apakah faktor tersebut?

Faktor Penyebab Kuat Lemahnya Bunyi

Manusia dibekali kemampuan mendengar berbagai bunyi dan suara sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi. Suara atau bunyi ini merupakan bentuk gelombang yang dihantarkan melalui beberapa media rambatan.

Dalam buku Fisika SMA Kelas XII yang ditulis oleh M. Ali Yaz (2007:29) menyebutkan bahwa gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena rapatan dan regangan dalam medium gas, cair, atau padat.

Ilustrasi faktor penyebab kuat lemahnya bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Gelombang bunyi tersebut dihasilkan ketika sebuah benda digetarkan dan menyebabkan gangguan kerapatan medium. Bunyi tidak dapat merambat di ruang vakum atau hampa udara. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya medium yang dijadikan sebagai tempat rambatan bagi regangan.

Bunyi dapat didengar dalam versi yang lebih kuat maupun lebih lemah. Kuat lemahnya bunyi bergantung pada amplitudo. Faktor kuat lemahnya bunyi disebutkan dalam buku Fisika untuk Kelas XII Semester 1 yang disusun oleh Kamajaya (2008: 89).

Disebutkan bahwa amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu gelombang yang akan memengaruhi kuat lemahnya bunyi. Semakin besar energi yang dipancarkan oleh suatu sumber getar, semakin kuat bunyi yang didengar. Jadi, kuat lemahnya suatu bunyi bergantung pada besar kecilnya amplitudo gelombang.

Ilustrasi kuat lemahnya bunyi. dalam keseharian Foto: dok. https://www.pexels.com/

Syarat Terjadinya Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari

Bunyi yang kita dengar dalam keseharian terjadi dengan beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Ada tiga syarat terjadinya bunyi, antara lain:

  • Adanya sumber bunyi yang berupa getaran dari suatu benda

  • Terdapat medium rambatan atau zat untuk merambatkan bunyi

  • Adanya alat penerima bunyi, yaitu pendengaran

Itulah faktor kuat lemahnya bunyi bergantung pada amplitudo lengkap dengan syarat terjadinya bunyi, sebagai pengetahuan yang bermanfaat khususnya tentang bunyi dan suara yang kita dengar setiap hari. (DAP)

Apa yang mempengaruhi keras dan pelan suatu bunyi?

Dilansir dari Lumen Learning, keras pelannya suatu suara dipengaruhi oleh amplitudo gelombang suaranya. Makin besar amplitudonya, maka makin keras juga suara yang dihasilkan. Misalnya, ketika kita menonton televisi. Saat suara televisi terlalu kecil, kita menjadi sulit mendengar.

Kuat dan lemahnya nada ditentukan oleh apa?

Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh simpang getar (amplitudo).

Apa yang dimaksud dengan suara pelan?

Suara pelan, adalah suara yang terdengar lemah, tidak jelas di telinga sehingga seseorang cenderung tidak mengetahui benar suara apa yang dimaksud. Sebutan lain suara pelan ini adalah suara lemah. Contoh ketika kita berbicara berbisik-bisik.

Apakah nada itu berdasarkan apakah tinggi nada dan kuat bunyi ditentukan?

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi dan getarannya. Semakin cepat frekuensinya, akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, semakin lambat frekuensinya akan semakin rendah nadanya. Urutan tinggi rendah nada disebut nada.