Apa yang dimaksud dengan tolak peluru o Brien

dan pertumbuhan badan. Abdul Kadir Ateng, 1992:4.Penjas adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang.Widiawimala, 1994:1. Ada dua prinsip utama dalam pendidikan Jasmani, yaitu; pertama, mengutamakan partisipasi siswa, kedua, upaya pendidikan harus dapat membentuk kebiasaan hidup aktif sepanjang hayat. Prinsip yang kedua ,berkaitan dengan usaha untuk mencapai kualitas hidup sehat paripurna. Bagian penting dari kualitas hidup sehat paripurna adalah kebugaran atau kesegaran jasmani.Ismaryati, 2008:37. Pendidikan jasmani sebagai bagian suatu proses pendidikan serta keseluruhan yang prosesnya menggunakan aktivitas jasmanigerak sebagai alat pendidikan maupun sebagai tujuan yang hendak dicapai untuk melengkapi tujuan pendidikan itu sendiri. Nadisah,1992:18

2.1.3. Pengertian Tolak Peluru Gaya O’brien

Tolak peluru adalah salah satu nomor olahraga atletik. Atlet pada tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin.Gaya O’brien membelakangi hal yang membedakan antara gaya ortodoks dan gaya O’brien adalah sikap awal. Pada gaya ortodoks sikap badan menyamping, sedangkan pada gaya O’brien membelakangi arah tolakan. Berat peluru : a. Untuk senior putra = 7,257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d. Untuk yunior putri = 3 kg Dalam tahun – tahun perkembangan tolak peluru kebanyakan atlet yang bertubuh besar dan berat yang tertarik pada nomor ini. Peluru terbuat dari besi keras, kuningan atau logam lain dan tidak boleh lebih lunak dari kuningan, atau kulit metal yang keras diisi dengan timah atau materil lain. Dalam perlombaan tolak peluru, gerakan – gerakan atlet dalam usahanya untuk melaksanakan tolakan harus dilakukan di dalam sebuah lapangan yang di batasi oleh sebuah lingkaran dengan garis tengah 2,135 m. Peluru harus jatuh di dalam sebuah sektor yang dibatasi oleh dua garis lurus yang dibatasi oleh dua garis lurus yang ditarik dari pusat lingkaran dengan besar sudut 40 derajat, dalam ws-or-blogsport.com201105tolak peluru.html akses 10032013

2.1.4. Teknik Memegang Peluru

a. Peluru di letakan pada telapak tangan bagian atas. b. Jari – jari tangan direnggangkan atau di buka, jari manis, jari tengah dan jari telunjuk dipergunakan untuk menekan dan memegang peluru bagian belakang. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari dipergunakan untuk menekan atau menahan peluru bagian samping agar tidak jatuh atau tergelincir. c. Setelah peluru tersebut dipegang dengan baik, kemudian letakakan pada bahu dan bahu menempel melekat di leher siku di angakat ke samping, sedikit serong ke depan. d. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar seluruh badan dan tangan dalam keadaan lemas rileks. Tangan dari lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan. Dalam ws-or-blogsport.com.201105tolak-peluru.html akses 10032013

2.1.5. Teknik Tolak Peluru Gaya O’brien

Jun'S_BLG 05.22

       Tolak peluru adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga untuk memberikan daya dorong pada sebuah benda (peluru) sehingga pada benda tersebut dihasilkan kecepatan. Tolakan tidak dilakukan melalui pergelangan, tetapi diperoleh dari gerakan meluruskan siku. Tolak peluru memiliki beberapa gaya, salah satunya gaya O’Brien.

      

       Gaya O’Brien atau gaya membelakang dilakukan dengan mengambil sikap membelakangi arah lemparan atau tolakan. Gaya ini kali pertama dilakukan atau diperkenalkan oleh Parry O’Brien. Gaya ini menghasilkan tolakan paling jauh dibanding gaya lainnya.



Teknik melakukan tolak peluru gaya O’Brien adalah sebagai berikut. 1. Berdiri dengan kedua kaki dibuka lebar dan membelakangi arah tolakan. 2. Badan rileks, angkat kaki kiri, dan bungkukkan badan ke depan. 3. Siku lengan kiri dibengkokkan sehingga tangan berada di depan dada, untuk menjaga keseimbangan badan bertumpu pada pangkal ujung kaki kanan serta berat badan berada di kanan. 4. Pegang peluru dengan tangan kanan secara baik. 5. Ayun-ayunkan kaki kiri ke depan dan belakang. 6. Tolakan dimulai dengan menggeser kaki kanan ke arah tolakan dengan cepat.     Pada saat geseran selesai, kaki kanan tetap pada posisi setengah jongkok dengan telapak kaki menumpu kuat pada tanah. Badan diputar ke arah tolakan dan lutut diluruskan dengan menolak kuat pada tanah. Selanjutnya, peluru ditolakkan dengan meluruskan lengan ke atas, ke arah tolakan (membentuk sudut 45°).

       Ketika peluru dilepaskan, kaki kanan menggantikan posisi kaki kiri. Kaki kiri diangkat ke belakang-atas untuk menjaga keseimbangan. Pergantian kaki tersebut disebut reverse. Tangan kanan tetap terjulur jauh di depan dan lengan kiri di samping atau di belakang badan. Semua gerakan tersebut, baik gerakan kaki maupun gerakan lengan dimaksudkan untuk memberi keseimbangan tubuh agar tidar terdorong ke depan melewati balok pembatas.

Related Posts :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA