Apa yang dimaksud dengan teknik stance Sebutkan pembagian teknik stance?

Oleh Muttaqin

Teknik dasar dalam permainan tenis meja. Tenis meja adalah salah satu jenis permainan olahraga yang sudah tidak asing bagi kita. Olahraga yang dulu dikenal sebagai olahraga pingpong termasuk dalam kategori permainan bola kecil. Untuk memainkan tenis meja ada beberapa alat yang kita butuhkan, antara lain : bet tenis meja, bola, meja tenis meja, dan terakhir adalah net. Olahraga tenis meja hampir sama dengan tenis lapangan, hanya saja untuk tenis meja permainannya ada di atas meja, sedangkan tenis lapangan ada di lapangan tenis. Selain adanya beberapa aturan yang harus ditaati, untuk memainkan tenis meja, ada beberapa teknik tenis meja yang perlu dikuasai. Secara umum teknik dasar permainan tenis meja di bagi menjadi 4, antara lain : teknik memegang bet (grip), teknik siap sedia (stance), teknik gerakan kaki (footwork), dan teknik pukulan (stroke). Buka juga : 5 Jenis Pukulan dalam Tenis Meja (Drive, Push, Chop, Block, Service) Untuk mengetahui masing-masing  teknik dasar tenis meja dalam kesempatan kali ini kami akan membagikan materi tentang teknik-teknik dasar dalam tenis meja, mulai dari teknik grip, stance, footwork, dan stroke. Berikut ini penjelasan satu persatu tentang teknik dasar tenis meja. Teknik memegang bet adalah teknik dasar tenis meja pertama yang harus dikuasai. Mengapa demikian? Hal ini karena teknik memegang bet sangat mempengaruhi laju bola yang akan kita mainkan. Jika kita tidak menguasai teknik memegang bet, bola yang kita mainkan akan tidak terarah dengan bak. Secara umum, ada tiga bentuk teknik memegang bet dalam tenis meja, yaitu shakehand grip penhold grip, dan seemiller grip.

1. Teknik Memegang Bet Seperti Berjabat Tangan (Shakehand Grip)

Teknik Shakehand grip adalah teknik memegang bet yang sering digunakan. Teknik ini sangat efektif untuk bermain menyerang dan bertahan. Dengan shakehand grip ini pemain dapat dengan mudah memukul dengan kuat ke semua sudut meja. Memegang shakehand grip seperti orang melakukan jabat tangan. Kesalahan dan perbaikan yang sering terjadi dalam belajar grip ini meliputi, pukulan forehand atau backhand terasa tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan memutar bagian bet kearah dalam (bila memegang di depan tubuh dengan shakehand grip) akan membuat pukulan lebih stabil, tetapi pukulan forehand kurang stabil. Kemudian putar bagian atas bet ke arah belakang. Bagian dalam ibu jari menyentuh bet mengakibatkan pukulan forehand tidak menentu, dan pukulanback hand menjadi kurang efektif.

2. Teknik Memegang Bet Seperti Memegang Tangkai Pena (Penhold grip)

Teknik memegang bet yang kedua yaitu Penhold grip. Penholg grip adalah cara memegang bet seperti orang yang memegang pena. Cara memegang ini hanya digunakan pada satu permukaan bet. Teknik memegang bet ini sangat efektif untuk pukulan forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand. Dengan demikian, teknik memegang ini hanya digunakan untuk pemain dengan tipe bertahan. Kelebihan bermain dengan teknik penhold grib adalah mampu memukul backhand dengan cepat, pada waktu servis mudah menggerakkan pergelangan tangan, dan yang paling penting adalah sesuai untuk memukul forehand. Sedangkan kelemahan menggunakan teknik penhold grip adalah kesulitan dalam melakukan pukulan backhand dan tidak efektif dalam permainan bertahan.

3. Seemiller Grip atau American Grip

Teknik memegang bet yang terakhir yaitu seemiller grip juga disebut dengan American grip, yang merupakan versi dari shakehends grip. Teknik memegang bet ini hampir sama dengan shakehand grip. Bedanya pada seemiller grip Bet bagian atas diputar dari 20 hingga 90 derajat kearah tubuh. Jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet. Beberapa kelebihan teknik seemiller grip antara lain : mudah melakukan perubahan sisi bet dengan cepat, mudah menguasai permainan di tengah meja, mudah melakukan blok, dan pergelangan tangan mudah digerakkan untuk pukulan forehand. Namun, teknik seemiller grip mempunyai beberapa kelemahan, antara lain : kesulitan melakukan pukulan sudut, kesulitan melakukan pukulanbackhand yang jauh dari meja, dan tidak efektif untuk pola bertahan. Teknik dasar tenis meja yang kedua yaitu teknik siap sedia. Teknik stance adalah saat dimana posisi kaki, badan dan tangan pemain tenis meja siap menunggu bola atau pada saat memukul bola. Secara umum, ada dua bentuk teknik siap sedia dalam tenis meja, antara lain :

1. Side Stance (posisi badan menyamping)

Side Stance adalah posisi badan menyamping, baik ke samping kiri atau ke kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand bagi pemain tangan kiri, bahu kiri harus lebih dekat ke net, begitu pula kaki kirinya harus lebih dekat ke net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand bagi pemain tangan kanan, bahu kanan beserta kaki kanannya harus lebih dekat ke net.


2. Square Stance (posisi badan menghadap penuh ke meja)

Pada umumnya teknik ini digunakan untuk menerima servis dari lawan atau siap kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kanan, samping kiri, ke belakang, ke depan, maupun diagonal, pemain diharapkan dapat mengembalikan bola dengan baik. Teknik Gerakan Kaki adalah teknik dasar tenis meja yang ketiga. Footwork secara umum dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan: satu langkah, dua langkah, dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke belakang, ke depan, ke samping kanan, ke samping kiri, atau diagonal.

Penggunaan gerakan kaki disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipast antara bola yang datang dengan posisi pemain. Jika jaraknya sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua langkah sudah cukup. Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, harus dicapai dengan tiga langkah atau lebih. Metode gerak kaki yang sering kita gunakan adalah two-step. Tipe ini biasanya digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara melakukannya: 1. Lutut sedikit ditekuk 2. Berat badan dibagi secara rata di kedua kaki 3. Berat badan ditumpukan pada ujung kaki 4. Bila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan dibebankan ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka caranya sama 5. Kaki kanan mengikuti kaki kiri, jika ingin melakukan pukulan forehand maka kaki kanan ditarik ke belakang sehingga sama seperti posisi awal melakukan pukulan forehand 6. Setelah melakukan pukulan, harus memperhatikan arah bola dan kembali ke posisi awal. Bila ingin bergerak ke kiri dorong dengan kaki kanan. Bila tidak dalam posisi siap, maka harus bergerak ke arah belakang, tetapi jika lawan memukul bola kita jangan bergerak.

Teknik Dasar Tenis Meja 4 : Teknik Pukulan (Stroke)

Teknik dasar tenis meja yang terakhir adalah teknik pukulan (stroke). Teknik pukulan dalam tenis meja dibagi menjadi 2, yaitu pukulan forehand, dan pukulan backhand.

1. Pukulan Forehand


Pukulan forehand adalah pukulan dalam tenis meja yang dilakukan jika bola berada disebelah kanan tubuh.Cara melakukan pukulan forehand adalah dengan merendahkan posisi tubuh, lalu gerakkan tangan yang memegang bet ke arah pinggang. Jika tidak kidal gerakan ke arah kanan. Siku membentuk sudut kira-kira 90 derajat. Sekarang tinggal menggerakkan tangan kedepan tanpa merubah siku. Buka juga : 5 Jenis Pukulan dalam Tenis Meja (Drive, Push, Chop, Block, Service)

2. Pukulan Backhand
Pukulan backhand adalah pukulan dalam tenis meja yang dilakukan jika bola berada disebelah kiri badan. Cara melakukan backhand yaitu pertama rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan tangan ke arah pinggang sebelah kiri. Jika tidak kidal, dengan sudut siku sembilan puluh derajat. Gerakkan tangan dan bet ke arah depan, jaga siku agar tetap sembilan puluh derajat dan bet tetap lurus.





gambar ilustrasi Tenis Meja [Image by sport.news.viva.co.id],
Teknik Siap Siaga (Stance) dan Gerakan Kaki (Foot Work) Pada Permainan Tenis Meja ~ Dalam permainan tenis meja dikenal beberapa sikap badan yang dilakukan pada saat permainan akan dimulai dan pada saat permainan dimainkan. Kedua gerakan tersebut ialah Stance dan Foot Work, apa yang dimaksud dengan Stance dan Foot Work? Berikut ini akan dijelaskan.

Adapun yang dimaksud stance dalam permainan tenis meja adalah sikap siap sedia sebelum melakukan servis, atau posisi kita sesudah memukul bola dan menanti pengembalian bola lawan. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan dalam permainan tenis meja ,yaitu :


  1. Square stance
  2. Square stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja. Posisi ini biasa digunakan dalam permainan tenis meja untuk siap menerima bola servis atau siap kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan.
  3. Side stance
  4. Side stance adalah posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke samping kanan pada saat bermain tenis meja.

Leg Movement Techniques (Footwork) In Table Tennis Game, 


Secara garis besar teknik gerakan kaki dibedakan atas nomor tunggal dan nomor ganda. teknik gerakan kaki yang digunakan pada nomor tunggal tenis meja otomatis digunakan juga pada nomor ganda tenis meja. Penggunaan teknik gerakan kaki harus disesuaikan dan diantisipasi dengan jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain tenis meja saat itu. Jika jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja, tetapi bila agak jauh bisa dengan dua langkah atau tiga langkah. Itulah penjelasan singkat mengenai teknik siap siaga (stance) dan gerakan kaki (foot work) pada permainan tenis meja, apakah sekarang anda sudah mengetahui kedua teknik tersebut? Semoga postingan ini dapat mencerahkan serta dapat pula menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai permainan tenis meja.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.



Postingan Terkait:




Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA