Barangsiapa mengenal dan yakin bahwa Allah swt sebagai Rahman (Maha Pengasih), Rahim (Maha Penyayang), ‘Aziz (Maha Perkasa), Hakim (Maha Bijaksana), Hayy (Maha Hidup), Qayyum (Maha Berdiri Sendiri)… maka ia akan terdorong untuk bertawakkal kepada-Nya.
Oleh karena itu, Al-Quran sering mengaitkan perintah tawakkal dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah di atas.
Yang paling banyak adalah Ismul Jalalah, nama yang mengandung segala kesempurnaan.
1. Allah SWT berfirman,
(Ali Imran (3): 159).
2. Allah SWT berfirman,
(Al-Maidah (5): 23).
3. Allah SWT berfirman,
(Al-Maidah (5): 89).
Tawakkal juga dikaitkan dengan Ar-Rahman dimana rahmat-Nya yang maha luas tidak akan menyia-nyiakan siapapun yang bertawakkal kepada-Nya:
4. Allah SWT berfirman,
(Al-Mulk (67): 29).
Tawakkal juga dikaitkan dengan Al-Aziz (akan mulia dan tidak akan hina sedikitpun orang yang bergantung kepada-Nya, Ar-Rahim (rahmat Allah bagi yang bertawakkal kepada-Nya), Al-Hakim (tidak akan diabaikan siapun yang percaya dengan kesempurnaan kebijaksanaan dan perencanaan-Nya).
5. Allah SWT berfirman,
(Asy-Syuara (26): 217).
6. Allah SWT berfirman,
(Al-Anfal (8): 49).
Tawakkal juga dikaitkan dengan Al-Hayy dimana orang yang bergantung kepada makhluk berarti ia bergantung kepada sesuatu yang akan mati sewaktu-waktu, dan beruntunglah orang yang hanya bergantung kepada Allah:
7. Allah SWT berfirman,
(Al-Furqan (25): 58).
ANDRI FAIZAL AKHMAD , NIM. 09410110 (2014) KONSEP NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM Q.S ALI IMRAN AYAT 159 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.
|
Text (KONSEP NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM Q.S ALI IMRAN AYAT 159 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA))
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview | |
Text (KONSEP NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM Q.S ALI IMRAN AYAT 159 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA))
BAB II, III.pdf Restricted to Registered users only Download (736kB) |
Abstract
ANDRI FAIZAL AKHMAD. Konsep Nilai-nilai Demokrasi dalam QS Ali Imran ayat 159 dan implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini melihat realita pendidikan sampai saat ini hanya digunakan sebagai alat mentrasfer ilmu saja yang mana peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk berargumen. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana konsep nilai-nilai demokrasi dalam surat ali imran ayat 159 dan bagaimana implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep Nilai-nilai Demokrasi dalam Q.S Ali imran ayat 159 tafsir al-Azhar dan untuk mengetahui bagaimana implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan yang bersifat kualitatif deskriptif. Objek material dalam penelitian ini adalah Nilai-nilai Demokrasi dalam QS Ali Imran ayat 159 Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Metode dalam penelitian ini adalah hermeneutika, untuk menangkap makna yang substansial disertai interpretasi dari nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam surat Ali Imran ayat 159 . Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan sumber primer Tafsir al-Azhar karya Hamka. Analisis data dilakukan dengan content analysis sehingga dapat ditemukan implementasi dari nilai-nilai demokrasi dalam surat Ali Imran ayat 159 terhadap Pendidikan Agama Islam. Hasil dalam penelitian ini adalah pertama, adanya konsep nilai-nilai demokrasi dalam QS Ali Imran ayat 159 menurut tafsir al-azhar karya Hamka yang termanifestasikan dalam perintah bermusyawarah dalam kehidupan, khususnya dalam hal hubungan manusia (human relation). Wujud dari musyawarah yang dicontohkan oleh Nabi adalah dengan berdialog bersama dalam memutuskan sebuah permasalahan. Selain perintah bermusyawarah, ayat tersebut juga mengandung nilai lemah lembut dalam bertutur kata, pemaaf, dan perintah untuk bertawakal kepada Allah. Konsepsi musyawarah dalam islam harus dilandasi dengan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai transendental (ketuhanan). Kedua, implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam mencakup fungsi dan tugas pendidik untuk bersikap terbuka dan mengedepankan sikap dialogis dalam proses pembelajaran. Di samping itu, pendidikan agama Islam didesain dengan memberikan ruang bagi individu untuk mengenal pengetahuan dan mengembangkan kemampuan dan potensi agar tercipta manusia yang fitrah dan sesuai dengan potensinya. Sehingga pendidik dalam PAI harus mengajarkan bagaimana peserta didik tidak hanya cakap dalam berpengetahuan, melainkan juga cakap dalam ikut berpartisipasi dalam kegiatan proses pembelajaran.
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |