kehamilan
2 Perbedaan Sakit Perut Saat Hamil Muda dengan Ciri KeguguranSiti Hafadzoh | Haibunda Rabu, 04 Dec 2019 14:40 WIBlink telah dicopy
Jakarta - Selama hamil muda, ada berbagai hal baru yang Bunda alami. Salah satunya sakit atau kram perut. Apa ya penyebab sakit perut ketika hamil muda dan apakah ini berbahaya?
Sakit perut ringan ketika hamil muda, biasanya terjadi selama 12 minggu awal kehamilan disebabkan oleh beberapa perubahan pada perut. Mengutip Tommy's, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika sakit perutnya masih ringan.
Baca Juga : Amankah Ibu Hamil Muda Naik Motor?
Sakit perut ketika hamil muda mungkin disebabkan oleh perkembangan rahim yang semakin membesar. Dilansir Very Well Family, biasanya sakit perut atau kram ini tidak parah dan akan reda setelah beberapa menit istirahat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perkembangan rahim ini juga yang menyebabkan morning sickness. Rahim yang terus membesar akan mendesak usus. Sehingga, menimbulkan mual. Untuk menghindari efek ini Bunda perlu makan lebih sering, makanan yang lebih kecil, olahraga, dan istirahat.
"Ketika rahim berkembang, itu akan menggerakkan usus Anda yang dapat menyebabkan mual, cepat kenyang, atau kembung di perut," kata Patrick Duff, M.D., profesor obstetri dan ginekologi di University of Florida di Gainesville dikutip dari Parents.
Selain itu, sakit perut ketika hamil muda bisa disebabkan oleh sembelit dan kembung. Gas, kembung, atau sembelit sering terjadi pada ibu hamil karena tingginya kadar hormon progesteron selama kehamilan yang memperlambat proses pencernaan.
Hormon progesteron membuat makanan bergerak lebih lambat. Untuk mengatasinya, Bunda perlu minum banyak air dan mengonsumsi makanan kaya serat.
Meski sakit perut ringan ketika hamil muda memang biasa terjadi, sakit perut ketika hamil muda juga merupakan gejala dari kehamilan ektopik atau keguguran. Jadi, perlu diwaspadai ya kalau Bunda mengalami sakit perut seperti gejala seperti ini.
1. Nyeri hebat antara minggu ke-6 sampai ke-10 kehamilan
Jika mengalami kehamilan ektopik, kemungkinan Bunda akan nyeri perut yang hebat di minggu ke-6 hingga ke-10 kehamilan. Kehamilan ektopik adalah kondisi sel telur menempel di tempat lain, bukan di rahim.
2. Kram disertai pendarahan
Ketika hamil trimester pertama, Bunda perlu waspada dengan sakit perut. Menurut Duff, 15-20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Gejala keguguran yaitu keguguran dan kram yang menyerupai kram ketika menstruasi.
"Anda harus selalu khawatir tentang keguguran," kata Duff.
Selama sakit perutnya masih ringan, tidak perlu khawatir ya, Bun. Tapi, kalau sudah masuk ke gejala kehamilan ektopik atau keguguran, Bunda perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
Bunda juga bisa simak tips atasi kaki bengkak pada ibu hamil di video berikut ini ya.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)link telah dicopy
hamil muda ibu hamil hamil muda sakit perut
BERSAMA DOKTER & AHLI
LIHAT DI SINI BUN!
Apa Bumil sering merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar ke sekitar lipatan paha, panggul, atau selangkangan? Jangan khawatir berlebihan dulu, ya. Kondisi ini bisa diatasi dengan beberapa cara, kok.
Nyeri perut bagian bawah saat hamil tergolong normal terjadi, terutama di trimester kedua kehamilan. Pada beberapa ibu hamil, nyeri ini dapat dirasakan hingga trimester ketiga. Rasa nyeri yang muncul bisa pada kedua sisi perut atau salah satu sisi, terutama sisi kanan.
Penyebab Nyeri Perut Bawah Saat Hamil
Untuk mempertahankan dan menjaga posisinya, rahim disangga oleh jaringan ikat yang disebut ligamen. Pada ibu hamil, pertambahan ukuran rahim dapat membuat ligamen ini menegang, sehingga muncul rasa nyeri pada perut bawah.
Nyeri akan semakin terasa jika Bumil melakukan gerakan mendadak, misalnya tiba-tiba berdiri, tertawa, batuk, bersin, ataupun berguling di tempat tidur. Meski hanya berlangsung selama beberapa detik atau menit, nyeri perut bawah biasanya akan muncul secara berulang.
Cara Meredakan Nyeri Perut Bagian Bawah
Umumnya nyeri perut bagian bawah dapat Bumil tangani sendiri di rumah. Bumil dapat mencoba menerapkan beberapa langkah di bawah ini untuk meredakannya:
1. Olahraga teratur
Bumil dapat melakukan olahraga ringan, terutama gerakan peregangan, misalnya dengan posisi tubuh bertumpu pada tangan dan lutut selama beberapa menit.
Namun, jika tidak dilakukan dengan tepat, beberapa gerakan justru bisa membuat sakit perut bagian bawah malah makin berat. Oleh karena itu, jika ragu, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui gerakan yang aman dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan Bumil.
2. Gunakan kompres hangat
Untuk meredakan rasa sakit, Bumil dapat menempatkan kompres hangat pada bagian bawah perut. Caranya dengan menempelkan handuk yang sudah dicelupkan ke air hangat ke bagian yang terasa nyeri.
Bumil juga bisa mengompres bagian bawah perut dengan botol plastik yang diisi air hangat dan dibungkus kain atau handuk. Namun, hindari mengompresnya dengan suhu yang terlalu panas karena berisiko membahayakan janin.
3. Konsumsi obat pereda rasa sakit
Bumil boleh mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan sakit pada perut bawah. Namun, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui obat apa yang aman dikonsumsi oleh Bumil. Hindari mengonsumsi obat tanpa resep dokter karena bisa membahayakan bayi di dalam kandungan.
4. Lakukan perubahan untuk beradaptasi
Jika sakit perut bawah muncul saat Bumil melakukan perubahan posisi mendadak, bisanya saat tiba-tiba berguling ke sisi tempat tidur untuk bangun, maka coba lakukan pergerakan dengan perlahan dan bertahap, ya.
Selain itu, untuk mengurangi sakit perut bawah saat bersin atau batuk, cobalah bungkukkan tubuh sedikit saat akan batuk. Hal ini diharapkan bisa mengurangi tarikan ligamen di sekitar rahim.
Kalau nyeri perut bawah dirasa sangat mengganggu atau tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari satu jam, apalagi kalau rasa nyeri ini disertai kram perut, pendarahan pada vagina, sakit atau terasa panas ketika buang air kecil, atau nyeri punggung bagian bawah, Bumil disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.